Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Sebagai Pedoman Dalam Merencanakan Pembelajaran Di Kelas''. Tenaga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai tenaga pendidik kita harus memiliki model-model pembelajaran


yang akan kita gunakan, model model pembelajaran menurut Arends dalam
Trianto, mengatakan “suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas’’. Tenaga
pendidik harus memperhatikan dalam memilih model pembelajaran karena ada
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, kemampuan dan latar belakang
siswa, kemampuan dan latar belakang guru, keadaan proses belajar yang
berlangsung, alat alat atau sarana yang tersedia.

Menguasai berbagai model-model pembelajaran merupakan salah satu


Upaya guru untuk mengatasi masalah selama proses pembelajaran berlangsung
agar sebuah pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih efektif, maka para
guru memerlukan model-model pembelajaran yang cocok guna mendukung
proses pembelajaran. Model-model pembelajaran berperan sangat penting
untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang lebih efektif agar membuat para
siswa lebih tertarik.

Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model-model pembelajaran


dapat dilaksanakan dengan berhasil, seperti contoh model Pembelajaran Inkuiri
Problem Based Learning dan Projects Lased Learning. Dengan adanya model
pembelajaran inkuri Problem Based Learning (suatu pendekatan yang
digunakan dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari
pengetahuan, atau mempelajari suatu gejala) yang bertujuan siswa memiliki
keinginan belajar diri sendiri.

Sedangkan model pembelajaran Projects Based Learning (pembelajaran


yang dipusatkan pada siswa melalui pemberian masalah dari dunia nyata di
awal pembelajaran) tujuannya adalah untuk memberikan tantangan pada siswa
sehingga bisa memperoleh kepuasan dengan menemukan pengetahuan bagi

1
dirinya sendiri. Dengan adanya model-model pembelajaran bagi siswa untuk
membantu perkembangan penalaran para siswa, menganalisa sesuatu secara
sistematis, dan siswa semakin aktif dalam kegiatan belajar.

Dalam kegiatan pembelajaran juga harus memiliki tujuan bersama antara


guru dengan murid supaya berjalan dengan lancar. Hubungan yang harmonis
akan membuat anak lebih bersemangat belajar dan dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dengan begitu kredibilitas dan
akuntabilitas kinerja guru dapat semakin meningkat.

B. Rumusan masalah

1. Apa arti model pembelajaran?

2. Apa pengertian model pembelajaran inkuiri?

3. Apa pengertian model pembelajaran Problem based Learning(PBL)?

4. Apa pengertian model pembelajaran Project based Learning (PJBL)?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi model pembelajaran

2. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran Inkuri

3. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran

Problem based Learning(PBL)?

4. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran

Project based Learning(PBL)?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Zaini, model pembelajaran adalah pedoman berupa
program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung
jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan model
pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
belajar. Dengan pemilihan metode, strategi, pendeatan, serta Teknik
pembelajaran, diharapkan adanya perubahan dari mengingat
(memorizing) atau menghafal (rote learning) ke arah berpikir(thinking)
dan pemahaman (understanding), dari model ceramah ke pendekatan
discovery learning atau inquiry learning, dari belajar individual ke
kooperatif, serta dari subject centered ke learner contered atau
terkontruksinya pengetahuan siswa.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau
pola yang digunakan dalam Menyusun kurikulum, mengatur materi
siswa, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
pengajaran atau setting lainnya. Model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode
tertentu yaitu:
1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya
2. Tujuan pembelajaran yang dicapai
3. Tingkah laku mengajar
4. Lingkungan belajar.1
B. Model Pembelajaran Inkuiri
1
Khudrotun Nafisah, S.Sos, M.Si, Hafis Muaddab , M.Pd 2023. Buku Model Model Pembelajaran
Merdeka Belajar. Jawa Timur:Java Creative

3
Inkuiri adalah kata yang memilki banyak makna bagi banyak
orang dalam berbagai konteks yang berbeda. Dalam bidang sains, inquiri
berarti seni atau ilmu bertanya tentang alam dan menemukan jawaban atas
pertanyaan tersebut. Dalam bidang pembelajaran, dikenal pendekatan
pembelajaran yang disebut inquiry-Based learning (IBL) dan pendekatan
pengajaran yang disebut inquiry-Based Teaching (IBT). IBL adalah cara
memperoleh pengetahuan melalui proses inquiry (Hebrank,2000).
Sementara itu, ILBT adalah sebuah pendekatan pengajaran yang
memandatkan guru untuk menciptakan situasi yang memposisikan
pembelajar sebagai ilmuwan.2Guru yang menciptakan siswa untuk
mengeluarkan pendapat berdasarkan pengetahuannya, teoritis,
mengeluarkan pendapat berdasarkan pengalaman yang telah dirasakan
oleh siswa.

1. Belajar
Dalam suatu proses pembelajaran ada unsur proses belajar yang
memegang peranan penting. Kegiatan pembelajaran akan lebih
bermakna jika di dukung dengan kegiatan belajar siswa. Hamalik (
2013:28) menyatakan bahwa ”belajar adalah proses perubahan
tingkah laku dari Latihan. Trianto (2007:16) “proses belajar bisa
terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja yang berlangsung
setiap pengalaman “waktu dan mengarah suatu perubahan pada diri
peserta didiki”.
2. Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup, ada juga
pembelajaran dalam makna kompleks yakni usaha dari seorang guru
untul mengarahkan iterkasi siswa dengan sumber lainnya dalam
tujuan untuk mencapai apa yang diharapkan. Menurut fathurrohman

2
Heru Kusaryono, Rokhis Setiawan, Penerapan Inquiry Based Learning Untuk Mengetahui Respon
Belajar siswa Pda Materi Konsep Dan Pengelolaan Koperasi, Vol. VIII No 2, Jurnal Pendidikan
Ekomomi Dinamika Pendidikam, 2013, Hal 3.

4
(2017:16) pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran merupakan gabungan yang tersusun mencakup unsur-
unsur manusia, material, fasilitas dan prosedur yang saling
mempengaruhi tujuan pembelajaran (Hamalik: 2013:57)
3. Model pembelajaran Inkuri
Model pembelajaran adalah konsep konseptual untuk menjadi
bahan acuan pada pendekatan yang sistematik dalam
,mengkomunikasikan kepada Pelajaran kepada siswa. Menurut joyce
and weil (dalam Fathurrohman, 2017:30) bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran dan menentukan perangkat- perangkat pembelajaran.
Model pembelajaran inkuri adalah strategi yang berpusat pada siswa
kelompok inkuiri untuk mencari jawaban pertanyaan melalui
prosedur secara jelas dan terstruktur kuorilsky(dalam Hamalik,
2013:220) inkuri yang berarti ikut serta atau terlibat dalam
mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. Berdasarkan pendapat di atas bahwa disimpulkan
siswa sebagai pemateri dengan banyak mengajukan pertanyaan
berdasarkan pengalaman dan mencari jawaban atas hasil diskusi di
kelas Bersama
Guru dan teman-temannya. Adapun Langkah-langkah yang
dilakukan guru:
1. Guru menyajikan fenomena kemudian siswa mengamati
berbagai fenomena alam yang akan memberikan pengalaman
belajar kepada siswa bagaimana mengamati fakta atau
fenomena
2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
untuk melatih siswa mengeksplorasi fenomena melalui
berbagai sumber

5
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat
melatih siswa dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan
4. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau
pertanyaan yang diajukan, kemudian hal apa yang
terjadi/prediksi apa yang didapat.
5. Melakukan analisis dugaan yang paling tepat sebagai dasar
untuk merumuskan suatu kesimpulan
6. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang
telah diolah atau dianalisis, sehingga siswa dapat
mempersentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
4. Tujuan model pembelajaran inkuri
Menurut Suid, Yusuf dan Nurhayati, (2017) tujuan inkuri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses
pembelajaran sehingga dapat memberi peluang yang lebih besar
terhadap mereka untuk meningkatkan hasil belajar dengan
mengarahkan siswa agar dapat menemukan masalah yang telah
dipelajari.
Tujuan model pembelajaran inkuri adalah cara peserta didik untuk
menumbuhkan intelektual yang ada pada diri mereka terkait dengan
proses berpikir relektif(Fathurrohman) (2017: 104) guru hanya
bersifat fasilitator dan sepenuhnya siswa yang mencari dan
menemukan jawaban jawaban yang mereka tanyakan. Dan guru tetap
mengawasi agar kondusif.
5. Kelebihan dan kekurangan inkuri
Menurut Shoimin (2014:86) dalam pembelajaran inkuiri
mempunyai kelebihan dan kelemahan diantaranya:
1. Kelebihan model pembelajaran inkuri

6
1) Menekankan strategi pembelajaran melalui pengembangan
dari berbagai aspek, kognitif, afektif, psikomotor, sehingga
dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
2) Bisa memberikan kesempatan siswa untuk belajar sesuai
kemampuan dan gaya mereka.
3) Siswa jadi lebih kritis.
2. Kekurangan model pembelajaran inkuri
1) Sulit mengontrol kondisi siswa.
2) Membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan
pengimpelementasian kegiatan pembelajaran tersebut.3
C. Model Pembelajaran Problem based learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) yaitu model pembelajaran yang
memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa agar dapat lebih aktif
dalam melakukan proses pembelajaran, dalam hal ini siswa dituntut untuk
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menggunakan data
tersebut untuk memecahkan masalah. Menurut Murka (2016)4

Problem Based Learning adalah adalah metode pembelajaran yang


dipicu oleh permasalahan yang mendorong siswa untuk belajar dan
bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan Solusi, berpikir
kritis, dan analitis, mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya
pembelajaran yang sesuai. Metode PBL atau pemecahan masalah adalah
suatu cara pembelajaran dengan menghadapkan siswa kepada suatu
problem/masalah untuk dipecahkan atau diselesaikan secara konseptual
masalah terbuka dalam pembelajaran.

Problem solving adalah pembelajaran dengan menghadapkan siswa


kepada suatu penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan

3
Mochammad Bagas Prasetiyo, Brillian Rosy, Model Pembelajran Inkuri Strategi
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, Vol 9 Nomor 1, 2021, Hal 2-4 .
4
Sutrisno, A., Mila, H., & Santoso, S. (2019, October). Perbedaan Kemampuan Kognitif Siswa
dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL) dan
Inkuiri Di SMP Negeri 24 Bengkulu Utara. In Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship
(Vol. 1, No. 1).

7
jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi
atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau
secara Bersama-sama metode pemacahan masalah juga di kenal dengan
metode brainstorming, karena merupakan sebuah metode yang
merangsang dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat
yang disampaikan oleh siswa, guru disarankan tidak berorientasi pada
metode tersebut. Menurut Duch ”Problem Based Learning(PBL)
merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar
bagaimana belajar” bekerja secara berkelompok untuk mencari Solusi
dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat
siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud”. Sedangkan
menurut Arends” Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada masalah
autentik(nyata) sehingga diharapkan mereka dapat Menyusun
pengetahuannya sendiri, memandirikan siswa dan

Meningkatkan kepercayaan dirinya”.


1. Karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning yaitu:
1) Autentik yaitu masalah harus berakar pada kehidupan dunia nyata
siswa daripada berakar pada prinsip-prinsip disiplin ilmu tertentu.
2) Jelas yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arrti tidak
menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya
menyulitkan penyelasaian siswa
3) Mudah dipahami yaitu masalah yang diberikan harusnya mudah
dipahami siswa
4) Luas dan sesuai tujuan pembelajaran, materi yang diberikan adalah
materi yang sudah diajarkan
5) Bermanfaat
6) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu masalah yang
diajukan hendaknya melibatkan disiplin ilmu.
2. Pelaksanaan model Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap proses,
yaitu:

8
1) Tahap pertama adalah proses orientasi peserta didik pada masalah.
Pada tahap ini peserta didik dalam aktivitas pemecahan masalah.
2) Tahap kedua adalah mengorganisasikan kelompok.
3) Tahap ketiga adalah membimbing penyelidikan kelompok maupun
individu.
4) Tahap keempat adalah mengembangkan dan menyajikan hasil.
5) Tahap kelima adalah mengevaluasi hasil pemecahan masalah.
3. Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) yaitu:
1) Menantang siswa dan memberikan kepuasan kepada siswa atas
menemukan pengetahuan mereka.
2) Meningkatkan motivasi
3) Membantu siswa dalam menstransfer ilmu pengetahuan mengenai
masalah di dunia nyata.
4) Mengembangkan siswa dalam berpikir kritis.
4. Kelemahan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) yaitu:
1) Terkadang siswa tidak memiliki rasa percaya diri atas masalah
yang dipelajari.
2) Masalah yang sulit dipecahkan.
Dapat disimpulkan dalam model pembelajaran (Problem Based
learning) memiliki kekurangan dan kelebihan maka dari itu guru
wajib memberikan suasana pengajaran yang seru dan kreatif.5
5. Keterkaitan Model Pembelajaran Based learning dan hasil belajar
Model pembelajaran (PBL) memberi dampak positif pada prestasi
akademik siswa dan sikap siswa terhadap pembelajaran6 .
D. Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
1. Pengertian Project Based Learning (PJBL)

5
Husnul Khatimah, Penerapan Metode Pembelajaran Based Learning Dalam Meningkatkan
Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar, Vol 7, Jurnal Penerapan Metode Pembelajaran
Based Learning Hal 6-7.
6
Yanin Nurun Nafiah, Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajarnya, Vol 5, Jurnal Pendidikan Vokasi, Hal 4.

9
Pembelajaran menggunakan metode PjBL merupakan teknik yang
memberikan inovasi dalam seni pengajaran. Peran guru dalam metode
ini sebagai vasilitator yang memberikan fasilitas terhadap siswa ketika
mengajukan pertanyaan mengenai teori serta memberikan motivasi
terhadap siswa supaya aktif dalam pengajaran (Trianto, 2014:42).
Menurut Yahya Muhammad Mukhlis, model pembelajaran yang
digunakan ini memberikan kesempatan pada pendidik untuk
mengendalikan penuh proses pengajaran yang berlangsung. Sistem
pengajaran yang diberikan memasukkan kerja proyek dalam prosesnya
(dalam Trianto, 2014:42)
Model pengajaran project based learning seringkali disebut dengan
metode pengajaran yang menggunakan persoalan masalah dalam
sistemnya dengan tujuan mempermudah siswa dalam proses
pemahaman serta penyerapan teori yang diberikan. Model tersebut
menggunakan pendekatan kontekstual serta menumbuhkan keahlian
siswa dalam berpikir kritis. Sehingga mampu mempertimbangkan
keputusan paling baik yang diambil sebagai solusi penyelesaian dalam
permasalahan yang diterima. Mempertimbangkan baik buruknya suatu
keputusan yang digunakan sebagai solving juga termasuk dalam teori
yang diberikan (Wena, 2010:145).Kerja proyek seringkali diartikan
sebagai kerja yang tersusun oleh beberapa tugas dan didasarkan
dengan pertanyaan serta permasalahan yang menuntut siswa
cenderung berpikir kritis dalam pencarian solusinya. Langkah
penyelesaian masalah yang dilakukan oleh siswa dapat dijadikan dasar
dalam melakukan penilaian (Wena, 2010).
2. Langkah- Langkah metode Pembelajaran Project Based Learning
(PJBL) yaitu:
1) Tahap 1: Penentuan Proyek .
Penyampaian topik dalam teori oleh pendidik kemudian
disusul dengan kegiatan pengajuan pertanyaan oleh siswa
mengenai bagaimana memecahkan masalah. Selain mengajukan

10
pertanyaan siswa juga harus mencari langkah yang sesuai dengan
dalam pemecahan masalahnya.
2) Tahap 2: Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek
Pendidik.
melakukan pengelompokkan terhadap siswa sesuai
dengan prosedur pembuatan proyek. Pada kd menerapkan
komunikasi efektif kehumasan menunjukkan ketidaktuntasan pada
ranah kognitif. Kemudian siswa melakukan pemecahan masalah
melalui kegiatan diskusi bahkan terjun langsung dalam lapangan.
3) Tahap 3: Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek .
Melakukan penetapan langkah- langkah serta jadwal
antara pendidik dan siswa dalam penyelesaian proyek tersebut.
Setelah melakukan batas waktu maka siswa dapat melakukan
penyusunan langkah serta jadwal dalam realisasinya.
4)Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring
Guru.
Pemantauan yang dilakukan oleh pendidik mengenai
keaktifan siswa ketika menyelesaikan proyek serta realisasi yang
dilakukan dalam penyelesaian pemecahan masalah. Siswa
melakukan realisasi sesuai dengan jadwal proyek yang telah
ditetapkan.
5) Tahap 5: Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil
Proyek.
Pendidik melakukan discuss dalam pemantauan realisasi
yang dilakukan pada peserta didik. Pembahasan yang dilakukan
dijadikan laporan sebagai bahan untuk pemaparan terhadap orang
lain.
6) Tahap 6: Evaluasi Proyek dan Proyek Hasil Proyek Pendidik.
melakukan pengarahan padaproses pemaparan proyek tersebut,
kemudian melakukan refleksi sertamenyimpulkan secara garis besar
apa yang telah diperoleh melalui melalui lembar pengamatan dari
pendidik.
3. Tujuan Model Pembelajaran Based Learning (PJBL)
Menurut Trianto (2014:49), tujuan metode PjBL ini memiliki tujuan
untuk:
1) Memberikan wawasan yang luas terhadap siswa ketika menghadapi
permasalahan secara langsung.
2) Mengembangkan keterampilan serta keahlian berpikir kritis dalam
menghadapi permasalahan yang diterima secara langsung. Jadi, ketika
diambil secara garis besar tujuan dari penerapan metode ini yaitu
untuk mengasah serta memberikan kebiasaan kepada siswa dalam
melakukan kegiatan berpikir kritis untk menyelesaikan permasalahan
yang diterima. Selain itu metode ini juga dapat dilakukan sebagai
upaya untuk mengembangkan wawasan siswa.
4. Kelebihan Model Pembelajaran Based Learning (PJBL) yaitu:
1) Melatih siswa dalam memperluas pemikirannya
2) memberikan pelatihan langsung sehingga menjadi siswa yang
berpikir kritis
5. Kekurangan Model Pembelajaran Based Learning (PJBL) yaitu:
1) Sikap aktif siswa membuat suasana kelas tidak kondusif.
2) memakan waktu yang lama selama kegiatan berlansung
3) menyiapkan waktu yang lama untuk melakukan suatu project.7
E. Perbedaan dan Persamaan antara PBL dan PJBL
Persamaan PBL dan PjBL Problem based learning dan project
based learning memiliki banyak kesamaan. Persamaan antara PBL dan
PjBL antara lain:
1. Kedua model pembelajaran menekankan pada partisipasi aktif
peserta didik (student centered learning) (Kolmos, 1996).
2. Keduanya menggunakan pendekatan konstruktivisme. Spronken-
Smith dan Kingham (2009) menggunakan istilah “inquiry-based
learning” karena mereka sama dalam konstruktivisme, belajar dengan
7
Putri Dewi Anggraeni, Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam
Peningkatan Keaktifan Siswa. Vol 9, Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 2021,
Hal 3-4
melakukan (learning by doing), dan melakukan penyelidikan pada
permasalahan dunia nyata sebagai aktivitas utama peserta didik. Mereka
menyampaikan bahwa pembelajaran inkuiri merupakan payung yang
menyelimuti kedua model PBL dan PjBL (Spronken- Smith & Kingham,
2009).
3. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari digunakan oleh kedua
metode ini sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Situasi kehidupan nyata memberikan contoh nyata kepada peserta didik
bahwa terdapat lebih dari satu solusi atau jawaban untuk setiap
permasalahan yang diangkat oleh peserta didik. Hal ini dapat diadopsi
dalam proyek atau problem setting (Hong, 2007).
4. Kedua model sama-sama menggunakan metode pemecahan masalah
(problem- solving) (Hong, 2007).
5. Peserta didik sama-sama bekerja dalam sebuah tim dan bekerjasama
uk mengexplore informasi dari berbagai sumber.

Perbedaan PBL dan PjBL Untuk membahas perbedaan antara PBL


dan PjBL, terdapat dua kategori pembeda yaitu, dilihat dari produk akhir
dan setting masalah
1. Produk akhir:
a) problem based learning ~ hasil akhir dari model ini sederhana
dengan beberapa tambahan. Misalnya, presentasi dari kelompok peneliti
discovery. Seluruh diskusi dan proses penelitian adalah fokus utama dari
proses pembelajaran model ini.
b) project based learning~ hasil akhir dari proyek antara lain desain
yang khusus dan proses yang baik. Misalnya proyek kincir angin, proyek
ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kerja untuk dapat
mewujudkannya. Hasil akhir dari proyek adalah perencanaan, produksi dan
proses.
2. Setting masalah:
a) problem based learning ~ masalah telah ditetapkan dengan jelas,
peserta didik harus memberikan jawaban yang lengkap dan kesimpulan
yang cermat. Peserta didik mendapatkan umpan balik langsung yang
mengarahkan mereka pada pemecahan masalah, dalam hal ini setting
masalah merupakan inti dari pembelajaran,

b) project based learning~ peserta didik bekerja pada tema proyek yang
telah disepakati, kemudian mereka menemukan berbagai permasalahan
pada tema tersebut dan selanjutnya mencari solusi dari permasalahan
melalui diskusi.8

a) Barron, et al. (1998) membedakan antara PBL dan PjBL, PBL


menghasilkan rencana atau stratetegi, sedangkan PjBL melakukan tindakan dalam
melaksanakan rencana tersebut.

8
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D., & Kaniawati, I. (2016). Apakah model
pembelajaran problem based learning dan project based learning mampu melatihkan
keterampilan abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 2(1), 48-55.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah Dalam suatu proses pembelajaran ada unsur proses
belajar yang memegang peranan penting. Kegiatan pembelajaran akan
lebih bermakna jika di dukung dengan kegiatan belajar siswa. Hamalik
( 2013:28) menyatakan bahwa ”belajar adalah proses perubahan
tingkah laku dari Latihan. Sedangkan pembelajaran adalah Pembelajaran
dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara
pengembangan dan pengalaman hidup, ada juga pembelajaran dalam
makna kompleks yakni usaha dari seorang guru untul mengarahkan
iterkasi siswa dengan sumber lainnya dalam tujuan untuk mencapai apa
yang diharapkan.
Model pembelajaran inkuiri adalah strategi yang berpusat pada
siswa kelompok inkuiri untuk mencari jawaban pertanyaan melalui
prosedur secara jelas dan terstruktur kuorilsky(dalam Hamalik,
2013:220) inkuri yang berarti ikut serta atau terlibat dalam mengajukan
pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.
Problem Based Learning adalah adalah metode pembelajaran yang
dipicu oleh permasalahan yang mendorong siswa untuk belajar dan
bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan Solusi, berpikir
kritis, dan analitis, mampu. Model pembeljaran Peoject Based Learning
(PJBL adalah Pembelajaran menggunakan metode PjBL merupakan
teknik yang memberikan inovasi dalam seni pengajaran. Peran guru
dalam metode ini sebagai vasilitator yang memberikan fasilitas terhadap
siswa ketika mengajukan pertanyaan mengenai teori serta memberikan
motivasi terhadap siswa supaya aktif dalam pengajaran (Trianto,
2014:42).)
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi
menjadi bahasan dalam makalah ini, diharapkan makalah ini dapat
menjadi pijakan untuk
penelitian lebih lanjut dan pengembangan praktik pendidikan yang lebih
holistik dan berkelanjutan. Serta penulis banyak berharap kepada para
pembaca memberikan kritikan dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Heru Kusaryono, Rokhis Setiawan, Penerapan Inquiry Based Learning Untuk
Mengetahui Respon Belajar siswa Pda Materi Konsep Dan Pengelolaan
Koperasi, Vol. VIII No 2, Jurnal Pendidikan Ekomomi Dinamika
Pendidikam, 2013, Hal 3.

Husnul Khatimah, Penerapan Metode Pembelajaran Based Learning Dalam


Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar, Vol
7, Jurnal Penerapan Metode Pembelajaran Based Learning Hal 6-7

Khudrotun Nafisah, S.Sos, M.Si, Hafis Muaddab , M.Pd 2023. Buku Model
Model Pembelajaran Merdeka Belajar. Jawa Timur:Java Creative

Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D., & Kaniawati, I. (2016). Apakah
model pembelajaran problem based learning dan project based learning
mampu melatihkan keterampilan abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan
Keilmuan (JPFK), 2(1), 48-55.

Mochammad Bagas Prasetiyo, Brillian Rosy, Model Pembelajran Inkuri Strategi


Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, Vol 9 Nomor 1,
2021, Hal 2-4 .

Putri Dewi Anggraeni, Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based


Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa. Vol 9, Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran (JPAP), 2021, Hal 3-4

Sutrisno, A., Mila, H., & Santoso, S. (2019, October). Perbedaan Kemampuan
Kognitif Siswa dengan Menggunakan Model Problem Based Learning
(PBL), Project Based Learning (PjBL) dan Inkuiri Di SMP Negeri 24
Bengkulu Utara. In Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship (Vol. 1,
No. 1).

Yanin Nurun Nafiah, Penerapan Model Problem Based Learning Untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajarnya, Vol 5,
Jurnal Pendidikan Vokasi, Hal 4.

Anda mungkin juga menyukai