Struktur Dan Bahasa Surat Lamaran Kerja Pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe
Struktur Dan Bahasa Surat Lamaran Kerja Pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe
Struktur Dan Bahasa Surat Lamaran Kerja Pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe
Wahdaniah
ABSTRAK
Penelitian ini berupaya mencari solusi agar penulisan surat lamaran kerja yang
dihasilkan dapat berkualitas dari segi struktur dan bahasanya. Mengingat pentingnya surat
dalam kegiatan berkomunikasi maka penulisan surat perlu mendapat perhatian serius, baik
dari segi penampilan fisik maupun penampilan bahasanya. Kenyataan di lapangan
menunjukkan masih dijumpai adanya berbagai kesalahan dalam penulisan surat lamaran
kerja. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada “Analisis Struktur dan
Bahasa Surat Lamaran Kerja pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik
Negeri Lhokseumawe.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan bahasa surat
lamaran kerja pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri
Lhokseumawe. Struktur surat lamaran kerja merupakan format surat yang meliputi kepala
surat (nama pribadi, alamat lengkap, nomor telepon dan alamat e-mail ataupun situs),
lampiran, perihal, tanggal surat, alamat dalam, dan salam pembuka), bagian isi (paragraf isi),
dan bagian penutup (salam penutup, tanda tangan, dan nama terang. Bahasa surat yang
dimaksud meliputi tata tulis setiap bagian surat (EYD) dan penyusunan kalimat. Data
penelitian ini adalah kumpulan surat lamaran kerja dalam satu tahun terakhir pada Unit
Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe. Teknik analisis data
yang digunakan dalam analisis ini adalah teknik deskriptif. Tujuan dari analisis deskriptif
adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang keadaan sebenarnya.
Kesalahan umum dalam surat-menyurat yang paling sering terjadi adalah kesalahan
struktur dan bahasa dalam surat. Dalam pembahasan surat-surat lamaran kerja yang diajukan
oleh palamar melalui Unit CDC Politeknik Negeri Lhokseumawe, terdapat beberapa
kekurangcermatan yang kami temukan. Mengenai struktur surat, berdasarkan hitungan
persen, sebanyak 17,14% surat yang memiliki struktur lengkap dan 82,85% surat yang
memiliki struktur kurang lengkap. Penerapan EYD dalam surat lamaran kerja yang dianalisis
ini bisa dikatakan 100% memiliki kesalahan dan ketidakcermatan. Begitu juga dengan
penyusunan kalimat, rata-rata surat yang penulis analisis ternyata masih banyak yang kurang
tepat penempatannya.
1
PENDAHULUAN
Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan memiliki karakteristik yang berbeda dengan kegiatan
berkomunikasi melalui lisan. Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan yang berwujud surat
perlu dilakukan secara cermat. Hal ini disebabkan paparan dalam surat tidak didukung
konteks yang memperjelas pembicaraan. Ini berbeda dengan bahasa lisan yang selalu hadir
dalam konteks tertentu. Konteks tersebut sangat membantu kelancaran pembicaraan. Di
samping itu, apabila terjadi ketidakjelasan/ketidakpahaman terhadap suatu tuturan, hal itu
bisa dinyatakan secara langsung.
Kegiatan berkomunikasi melalui surat dirasakan semakin diperlukan. Surat sebagai
perwakilan bagi suatu organisasi tanpa menghadirkan pejabat organisasi tersebut. Surat lebih
hemat dari segi biaya jika dibandingkan dengan telepon jarak jauh. Penyampaian maksud
melalui surat terasa lebih formal jika dibandingkan dengan penyampaian secara lisan. Hal ini
disebabkan berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan secara lisan sekarang tidak lagi.
Sekarang hampir tidak dijumpai seseorang mengundang orang lain dengan cara
berkomunikasi secara lisan itu menunjukkan betapa pentingnya kegiatan melalui tulisan.
Kegiatan berkomunikasi menggunakan bahasa tidak bisa diabaikan. Walaupun banyak orang
yang menggunakan media elektronik untuk mengirim suatu pesan, kegiatan tersebut tidak
terlepas dari keterampilan berbahasa.
Surat resmi adalah surat yang dikeluarkan untuk kepentingan administrasi. Surat
resmi mutlak harus menggunakan bahasa resmi atau formal. Ragam bahasa yang digunakan
dalam situasi formal adalah ragam resmi atau ragam baku. Artinya, ragam ini mengikuti
kaidah atau aturan kebahasaan. Ragam resmi mutlak menuntut pemakaian kata dan kalimat
baku (Finoza, 2004). Dalam hal ini menulis surat dinas/resmi tentu memakai ragam resmi
atau ragam baku.
Surat yang bagus isi dan penampilannya akan memancarkan citra yang baik bagi
lembaga yang mengeluarkannya. Surat resmi merupakan suatu karangan nonfiksi, bahasanya
harus jelas, lugas, dan umum (Finoza, 2009). Surat yang baik adalah surat yang dapat
menyampaikan pesan penulis kepada penerima surat sama seperti yang diinginkan oleh
penulis surat, tidak menimbulkan salah penafsiran, menghargai penerima surat, dan tampil
dengan bentuk yang benar.
Penulisan surat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah surat lamaran kerja
yang merupakan salah satu surat resmi. Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh
seseorang untuk melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan
atau pimpinan pada perusahaan tertentu.
Surat lamaran yang baik harus memenuhi syarat, yaitu berkaitan dengan bentuk,
pengetikan, isi, dan bahasa surat. Bentuk dalam hal ini berkenaan dengan struktur surat yang
berisi format atau bagian-bagian surat. Bagian-bagian surat lamaran kerja terdiri atas
beberapa bagian, yaitu kepala surat (nama pribadi, alamat lengkap, nomor telepon dan alamat
e-mail ataupun situs), lampiran, perihal, tanggal surat, alamat dalam, dan salam pembuka),
bagian isi (paragraf isi), dan bagian penutup (salam penutup, tanda tangan, dan nama terang.
Pemakaian bahasa dalam surat berkenaan dengan ejaan, pemilihan kata, penyusunan
kalimat, dan pengembangan paragraf. Kesalahan penulisan surat pada umumnya berkaitan
dengan pemakaian bahasa. Jika seseorang terampil dalam menulis layaklah disebut seseorang
itu seorang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.
Selain kegiatan berbahasa lainnya, dalam menulis surat tidak bisa mengabaikan
penerapan ejaan. Kesalahan ejaan dalam beberapa kalimat akan memungkinkan salah
penafsiran atau bermakna ganda. Pemilihan kata juga diperhatikan. Dalam berbahasa dikenal
etika berbahasa. Seseorang diharuskan memperhatikan situasi dan kondisi ketika berbahasa.
Penyusunan kalimat juga tidak bisa diabaikan. Kalimat-kalimat dalam bahasa surat harus
jelas dan logis sehingga menjadikan kalimat tersebut efektif. Kalimat efektif diartikan kalimat
2
yang ditulis dapat dipahami oleh pembaca. Surat merupakan bentuk komunikasi melalui
tulisan sehingga dituntut kejelasan isi berbeda dengan komunikasi lisan yang bisa diperbaiki
jika terdapat kekeliruan. Pengembangan paragraf yang runtut juga diperlukan agar kalimat-
kalimat tersusun secara sistematis.
Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe atau Pusat
Pengembangan Karir adalah sebagai unit yang memberi pelayanan ketenagakerjaan kepada
mahasiswa/alumni. Adapun tujuan lembaga ini adalah mengetahui proses dan posisi lulusan
Politeknik Negeri Lhokseumawe, menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang
diperlukan di dunia kerja, dan membantu program pemerintah dalam memetakan dan
meyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Unit ini sangat
berperan dalam upaya peningkatan kualitas dan daya saing lulusan dapat terwujud dengan
terserapnya alumni di dunia kerja.
Salah satu persiapan atau kompetensi dalam dunia kerja adalah menyusun biodata dan
surat lamaran kerja. Surat lamaran kerja merupakan salah satu penilaian pada proses seleksi.
Sebuah surat yang baik, dalam hal ini surat lamaran kerja, selalu memenuhi kriteria yang
disyaratkan, yaitu sesuai dengan struktur dan bahasa yang ilmiah. Apakah struktur dan
pemakaian bahasa yang digunakan dalam surat lamaran kerja sudah sesuai dengan kriteria?
Untuk maksud tersebut, penulis ingin mengkaji surat lamaran kerja pada Unit Career
Development Center (CDC) dari segi struktur dan bahasanya. Adapun judul kajian ini adalah
“Analisis Struktur dan Bahasa Surat Lamaran Kerja pada Unit Career Development
Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe.”
Penulisan ini berupaya mengungkapkan masalah: (1) bagaimana struktur surat
lamaran kerja pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri
Lhokseumawe? dan (2) bagaimana bahasa surat lamaran kerja pada Unit Career
Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan bahasa surat lamaran kerja
pada Unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe. Struktur
surat lamaran kerja merupakan format surat yang meliputi kepala surat (nama pribadi, alamat
lengkap, nomor telepon dan alamat e-mail ataupun situs), lampiran, perihal, tanggal surat,
alamat dalam, dan salam pembuka), bagian isi (paragraf isi), dan bagian penutup (salam
penutup, tanda tangan, dan nama terang. Bahasa surat yang dimaksud meliputi tata tulis
setiap bagian surat (EYD) dan penyusunan kalimat.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Kesalahan
Para pakar linguistik, mengatakan seringkali ditemukan berbagai kesalahan-kesalahan
dalam penulisan surat terutama pada bagian persuratan, bahkan ada pernyataan mengenai
kesalahan bahasa surat “kesalahan bahasa surat yang dibuat oleh penulis surat menandakan
bahwa bahasa dan pola kalimat tidak berhasil dan gagal”.
Kesalahan berbahasa yang sering dibuat oleh penulis surat perlu diminimalkan. Hal ini
baru dapat tercapai apabila seluk-beluk kesalahan berbahasa dikaji secara mendalam.
Pengkajian segala aspek kesalahan itu adalah yang dimaksud analisis kesalahan (Tarigan,
1988: 67). Ada pakar pengajaran bahasa yang mengemukakan bahwa analisis kesalahan
mempunyai langkah-langkah, yang meliputi: (1) pengumpulan sampel; (2) pengidentifikasian
kesalahan; (3) penjelasan kesalahan; (4) pengklasifikasian kesalahan; dan (5) pengevaluasian
kesalahan.
Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja
pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan atau pimpinan pada suatu
bidang tertentu. Pada umumnya ketika melamar kerja, seseorang harus menulis surat lamaran
kerja yang dilengkapi dengan sebuah resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran
3
kerja, dijelaskan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau
sesuai dengan posisi/jabatan yang ditawarkan atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin penting yang relevan dengan persyaratan
pekerjaan yang ditawarkan.
Surat lamaran kerja adalah surat dari seseorang yang memerlukan pekerjaan kepada
orang atau pejabat yang dapat memberikan pekerjaan atau jabatan. Ada dua model surat
lamaran kerja seperti berikut ini.
(a) Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae).
(b) Surat lamaran pekerjaan yang terpisah dari riwayat hidup.
Adapun syarat dalam menulis surat lamaran kerja adalah sebagai berikut.
(1) Surat lamaran yang ditulis tangan harus ditulis oleh pelamar sendiri di atas kertas
yang berkualitas baik, tidak boleh timbal balik, dan tidak harus memakai kertas
bergaris. Ada juga surat lamaran yang harus diketik. Hal ini merujuk kepada gaya
selingkung atau aturan dari masing-masing perusahaan yang membuka lowongan
kerja.
(2) Surat lamaran yang diketik hendaklah diketik pada kertas yang bagus kualitasnya
(HVS 60 gram) dengan spasi 1,5 dengan huruf yang mudah dibaca.
(3) Pada prinsipnya surat lamaran tidak dibubuhi materai.
(4) Penampilan surat lamaran harus necis, bebas dari coretan atau koreksi.
(5) Isi surat lamaran harus menggambarkan sikap optimistis bahwa pelamar akan mampu
bekerja dengan baik
(6) Isi surat lamaran tidak boleh bernada memelas atau minta dikasihani.
(7) Sapaan yang dipergunakan (Bapak/ Ibu dan Tuan)
(8) Nada surat lamaran hendaknya agak lugas, tetapi simpatik. Selain itu, penulis
hendaknya menghindari kesan meminta belas kasihan atau juga menghindari kesan
sombong.
(9) Pada alinea isi, dituliskan data pribadi, termasuk data-data yang meliputi nama
lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status kewargenegaraan,
keterangan sudah/belum menikah, alamat tempat tinggal, dan nomor telepon.
(10) Alinea penutup memuat harapan yang diinginkan penulis berkaitan dengan lamaran
pekerjaan.
(11) Dalam penulisan surat lamaran hendaknya jangan lupa membuat daftar riwayat
hidup (curriculum vitae). Daftar riwayat hidup ini ditulis pada halaman tersendiri
atau menjadi lampiran surat lamaran pekerjaan.
(12) Agar terkesan rapi dan kertas tidak berlipat, sebaiknya amplop atau sampul yang
digunakan adalah amplop besar (sesuai dengan besar kertas surat).
4
2) Tanggal Surat
Penulisan tanggal surat sebaiknya lengkap (tidak disingkat). Penulisan nama bulan
disesuaikan EYD, misal bulan November sebaiknya tidak ditulis dengan Nopember.
Penulisan tanggal umumnya diletakkan tepat di bawah kepala surat.
3) Lampiran
Seperti halnya surat resmi, nomor surat, lampiran dan hal merupakan satu kesatuan.
Karena surat lamaran kerja tidak mewakili sebuah lembaga/instansi, nomor surat dapat
ditinggalkan. Fungsi lampiran adalah untuk menginformasikan bahwa surat lamaran kerja
tersebut disertai dengan dokumen penting lainnya atau tidak. Kata lampiran tidak perlu ditulis
jika memang tidak ada dokumen yang ikut disertakan dalam surat lamaran kerja. Penulisan
kata lampiran diikuti dengan tanda baca titik dua (:). Jumlah berkas lampiran ditulis dengan
huruf (bukan dengan angka) dan diakhiri tanpa tanda baca.
4) Hal (Perihal)
Fungsi hal (perihal) berkaitan dengan perihal mengenai yang hendak disampaikan
dalam surat lamaran kerja. Misalnya, ingin mengajukan permohonan kerja sebagai guru, staf
HRD ataupun kepala bagian. Penulisan kata hal diikuti dengan tanda baca titik dua (:).
Penulisan isi perihal tanpa diakhiri tanda baca.
5) Alamat Tujuan
Alamat tujuan surat terdiri dari nama penerima surat, nama instansi/lembaga dan
alamat penerima surat. Dasar penulisan sama dengan dasar penulisan pada kepala surat,
tetapi ditambahkan kata "Yth." sebelum nama penerima atau kata "Kepada " di atas nama
penerima. Kedua kata alamat itu tidak dianjurkan menggunakan keduanya secara bersamaan
(salah satu saja di antaranya). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat
adalah:
(a) kata yang terhormat disingkat Yth,
(b) huruf awal pada singkatan Yth. ditulis dengan huruf kapital,
(c) kata kepada tidak perlu dicantumkan,
(d) sapaan ibu, bapak, saudara, dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal
sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf kapital,
(e) gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang,
(f) jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada
kerancuan penulisan,
(g) kata jalan jangan disingkat,
(h) kata nomor tidak perlu ditulis karena merupakan hal yang mubazir,
(i) kode pos ditulis setelah penulisan nama kota,
(j) akhir baris alamat tujuan tidak diikuti tanda titik.
6) Salam Pembuka
Salam pembuka umumnya menggunakan kalimat "Dengan hormat",
"Assalamualaikum" atau "Salam Sejahtera" yang diakhiri dengan tanda baca koma (,).
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah:
a) bentuk yang lazim digunakan sebagai salah salam pembuka adalah Dengan
hormat, Salam sejahtera, Saudara ... yang terhormat, Ibu/Bapak ... yang
terhormat, Saudara..., atau diganti Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
b) huruf awal kata dengan ditulis dengan huruf kapital,
5
c) penulisan salam pembuka diikuti tanda koma,
d) bentuk salam pembuka ditulis pada margin kiri,
e) penulisan bentuk salam pembuka tidak menjorok ke dalam sebagai alinea baru,
f) Biasanya salam pembuka digunakan pada surat-surat yang berisi berita,
7) Isi Surat
Isi surat adalah bagian untuk mengemukakan maksud serta menginformasikan sekilas
pandang tentang jati diri Anda. Isi surat harus informatif, efektif, dan sistematis. Informatif
berarti isi surat mudah dimengerti. Efektif berarti isi surat terfokus dan tidak berlebihan.
Sistematis berarti isi surat ditulis secara urut mulai dari pembuka, inti surat hingga bagian
penutup.
Isi surat sebaiknya tidak terlalu panjang ataupun pendek. Informasi yang umum
terdapat pada isi surat lamaran kerja ialah: sumber informasi lowongan, identitas/deskripsi
diri singkat, ucapan terima kasih dan ungkapan harapan apabila ada. Bagian ini berisi
informasi mengenai kemampuan pelamar, keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan
posisi yang hendak dilamar. Pada bagian ini, sebaiknya mencantumkan kalimat yang
menunjukkan keyakinan para peserta.
Untuk mengarahkan dan menarik perhatian pembaca, dalam paragraf pembuka perlu
disampaikan pendahuluan atau latar belakang yang terkait dengan pokok pembicaraan secara
singkat dan jelas. Selanjutnya, langsung masuk ke dalam paragraf isi untuk menyampaikan
maksud yang diinginkan secara jelas. Paragraf isi lebih panjang daripada paragraf pembuka
atau penutup.
8) Salam Penutup
Salam penutup dapat menggunakan kalimat "Hormat Saya" atau
"Wassalamualaikum" diakhiri dengan tanda baca koma (,). Jika maksud yang ingin
disampaikan sudah terpenuhi, akhiri dengan paragraf penutup dengan menyampaikan
simpulan atau ungkapan terima kasih secara tegas dan singkat. Umumnya paragraf penutup
surat ini hanya sebuah kalimat pendek seperti Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima
kasihatauAtas bantuan dan perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Sebelum dibubuhi tanda tangan (dan cap) pengirim, terdapat salam penutup yang
lazimnya ditulis dengan hormat kami, salam takzim, wasalam, wassalamualaikum
warahmatullahi wabaraktuh.Sementara itu, perlu diingat bahwa surat dinas yang diterbitkan
oleh lembaga sudah mempunyai kop surat yang di dalamnya sudah tertera alamat dan
tanggal. Jadi, tidak perlu diterakan lagi pada bagian akhir.
6
penerimanya, hendaknya surat itu menggunakan bahasa yang benar sesuai dengan kaidah
komposisi yang bertalian dengan surat-menyurat. Aspek yang perlu dicermati untuk
menciptakan bahasa tulis yang jelas di dalam surat adalah pemilihan kata, penyusunan
paragraf, dan pemakaian tanda baca. Di samping itu, tentu saja format dan struktur surat
sebagai suatu karangan harus dikuasai terlebih dahulu oleh penulis surat.
Surat lamaran kerja adalah surat yang dikeluarkan untuk kepentingan administrasi.
Surat tersebut mutlak harus menggunakan bahasa resmi atau formal. Ragam bahasa yang
digunakan dalam situasi formal adalah ragam resmi atau ragam baku. Artinya, ragam ini
mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan. Ragam resmi mutlak menuntut pemakaian kata dan
kalimat baku (Finoza, 2004). Dalam hal ini menulis surat dinas/resmi tentu memakai ragam
resmi atau ragam baku.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam bahasa surat adalah:
1. Jelas; bahwa surat dalam kenyataan harus pemahami permasalahan mulai dari segi
penulisan dan tata bahasa yang baik yang harus dipahami seperti yang tertera dalam
permasalahan yang ada di sekolah yaitu pengelolaan surat masuk dan surat keluar.
2. Singkat; bahwa dalam penulisan pemakai bahasa mengambil inti dari permasalahan yang
akan di pecahkan mengenai pengelolaan surat masuk dan surat keluar
3. Menggunakan bahasa yang umum; dalam hal penggunaan bahasa surat harus terlebih
dahulu mengetahui image pembuat surat agar surat di sesuaikan secara umum menyangkut
permasalahan dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar.
4. Menggunakan standar penulisan yang umum; dalam isinya surat harus terlebih dulu
melihat langsung sasaran bagaimana sistematika dalam pengelolaan surat masuk dan surat
keluar (Marjo, 2005:104).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang diambil untuk melakukan penelitian yaitu Politeknik Negeri
Lhokseumawe yang beralamat di Jalan Medan-Banda Aceh. Politeknik Negeri Lhokseumawe
memiliki unit Career Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe atau
Pusat Pengembangan Karir. Unit adalah sebagai unit yang memberi pelayanan
ketenagakerjaan kepada mahasiswa/alumni. Adapun tujuan lembaga ini adalah mengetahui
proses dan posisi lulusan Politeknik Negeri Lhokseumawe, menyiapkan lulusan sesuai
dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja, dan membantu program pemerintah
dalam memetakan dan meyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan pendidikan tinggi di
Indonesia. Dalam hal ini tim peneliti akan menganalisis surat-surat (surat lamaran kerja)
yang terdapat pada unit tersebut. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan (Juli-November).
7
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik
(Arikunto, 1998). Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan,
dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Jadi,
studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam
bentuk kutipan-kutipan. Adapun langkah-langkahnya adalah:
a. Membaca berulang-ulang arsip surat-surat yang terdapat pada Unit CDC tersebut.
b. Menandai kata-kata, kalimat, dan tanda baca yang salah dalam arsip surat-surat
pada Unit CDC tersebut.
c. Surat-surat yang terdapat pada Unit CDC tersebut diambil kemudian diteliti mulai
dari kop sampai dengan penutup.
Penelitian ini ingin melihat kesalahan berbahasa dalam surat menyurat beserta
strukturnya. Setelah kesalahan-kesalahan itu ditemukan lalu diperbaiki sesuai dengan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam menganalisis
kesalahan berbahasa dalam penelitian ini yaitu: (a) mengumpulkan data kesalahan; (b)
mengidentifikasi kesalahan; (c) mengklasifikasi kesalahan; dan (d) mengoreksi kesalahan.
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data kesalahan yaitu dengan mengambil
sampel surat-surat kemudian melihat dan mencatat kesalahan-kesalahan yang ada dalam surat
tersebut.
Pengidentifikasian kesalahan dilakukan setelah menemukan data kesalahan.
Kesalahan-kesalahan ini diidentifikasi menurut jenis kesalahannya. Jenis-jenis kesalahan
yang sudah ditemukan selanjutnya diklasifikasikan menurut kesalahan penggunaan ejaan,
kesalahan pemakaian istilah, dan kesalahan kalimat. Teknik yang terakhir adalah mengoreksi
kesalahan yaitu dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan ejaan, istilah, dan kalimat sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
8
Tabel 1 Kategori Data Kesalahan Struktur Surat Lamaran Kerja
No Nomor Surat Kategori
1. Surat 1 Kurang Lengkap
2. Surat 2 Lengkap
3. Surat 3 Kurang Lengkap
4. Surat 4 Kurang Lengkap
5. Surat 5 Kurang Lengkap
6. Surat 6 Kurang Lengkap
7. Surat 7 Kurang Lengkap
8. Surat 8 Kurang Lengkap
9. Surat 9 Kurang Lengkap
10. Surat 10 Kurang Lengkap
11. Surat 11 Kurang Lengkap
12. Surat 12 Kurang Lengkap
13. Surat 13 Kurang Lengkap
14. Surat 14 Lengkap
15. Surat 15 Kurang Lengkap
16. Surat 16 Kurang Lengkap
17. Surat 17 Kurang Lengkap
18. Surat 18 Kurang Lengkap
19. Surat 19 Kurang Lengkap
20. Surat 20 Kurang Lengkap
21. Surat 21 Lengkap
22. Surat 22 Kurang Lengkap
23. Surat 23 Kurang Lengkap
24. Surat 24 Kurang Lengkap
25. Surat 25 Kurang Lengkap
26. Surat 26 Kurang Lengkap
27. Surat 27 Kurang Lengkap
28. Surat 28 Kurang Lengkap
29. Surat 29 Kurang Lengkap
30. Surat 30 Kurang Lengkap
31. Surat 31 Kurang Lengkap
32. Surat 32 Lengkap
33. Surat 33 Lengkap
34. Surat 34 Kurang Lengkap
35. Surat 35 Lengkap
Berdasarkan tabel 1 di atas, hanya 6 surat yang dikategorikan memiliki struktur yang
lengkap, 29 surat dikategorikan memiliki struktur yang kurang lengkap, sedangkan yang
termasuk kategori tidak lengkap tidak ada. Berdasarkan hitungan persen, sebanyak 17,14%
surat yang memiliki struktur lengkap dan 82,85% surat yang memiliki struktur kurang
lengkap.
Analisis Kesalahan Bahasa dalam Surat Lamaran Kerja
(1) Data Kesalahan Ejaan
Kesalahan ejaan yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi (1) kesalahan
pemakaian huruf, (2) kesalahan penulisan kata, dan (3) kesalahan penggunaan tanda baca.
Kesalahan ejaan dan perbaikannya ditandai dengan garis bawah (underline) pada setiap
9
frasa, kata, dan huruf. Tiap kesalahan yang ditemukan dalam surat diberi dengan kode
misalnya, S1 (Surat 1). Masing-masing data kesalahan tersebut akan disajikan berikut ini.
10
berikut: administrasi sebagai berikut:
1. Daftar Riwayat Hidup 1. daftar Riwayat Hidup,
2. Fotocopy Ijazah 2. fotokopi ijazah,
3. ...(S2), (S4), (S5), (S6), (S7), (S8), 3. ....
S9), (S11, (S12), (S16), (S18),
(S21), (S26), (S35)
Sebagai bahan pertimbangan, bersama Sebagai bahan pertimbangan,
ini turut saya lampirkan bahan-bahan bersama ini turut saya
untuk kelengkapan administrasi sebagai lampirkan bahan-bahan untuk
berikut: kelengkapan administrasi
1. Curriculum Vitae sebagai berikut:
2. Foto copy ijazah dan transkrip nilai 1. curriculum Vitae Pemakaian
3. ....( S1), (S3), (S10), (S13), S(14), 2. fotokopi ijazah dan Huruf
(S15), (S17), (S19), (S20), (S22), transkrip nilai Kapital
(S23), (S24), (S25), (S27), (S28), ....
(S29), (S30), (S31), (S32), (S33),
(34)
7. Memohon agar dapat kiranya Memohon agar dapat kiranya
Bapak/Ibu Pimpinan dapat menerima Bapak/Ibu Pimpinan dapat
saya sebagai Karyawan/Staf pada menerima saya sebagai
Perusahaan ...(S8) Karyawan/Staf pada
perusahaan ...
8. Peureulak, 2 agustus 2014 (S14) Peureulak, 2 Agustus 2014
9. Sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu Sebagai bahan pertimbangan
turut saya lampirkan... (S14), (S15), Bapak/Ibu, turut saya
(S17) lampirkan...
10. .... pada tanggal 18 agustus .... pada tanggal 18 Agustus
2014....(S18) 2014....
11. Saat ini saya memiliki pendidikan Saat ini saya memiliki
diploma tiga yang berkorelasi....(S25) Pendidikan Diploma Tiga Pemakaian
yang berkorelasi.... Huruf
12. M. NASRUDDIN Amd (S28) M. NASRUDDIN, A.Md. Kapital
13. Adapun data-data saya sebagai berikut: Adapun data-data saya
Nama sebagai berikut:
Tempat/Tanggal Lahir nama
Dst... (S1), (S2), (S3), (S4), (S5), tempat/tanggal lahir
(S9), (S11), (S12), (S13), (S16), Dst...
(S18), (S23), (S24),
11
15. Gampong teungoh, Kec. Nisam (S30) Gampong Teungoh, Kec.
Nisam
16. ....PT J.S.T. Indonesia membuka ....PT J.S.T. Indonesia
kesempatan kerja untuk jurusan Teknik membuka kesempatan kerja
Elektronika...(S9) untuk Jurusan Teknik
Elektronika...
17. Lingkungan I Karang rejo Kel. Bandar Lingkungan I Karang Rejo
Bireuen...(S15) Kel. Bandar Bireuen...
18. meulaboh, keckaway xvi desapasi Meulaboh, Kec. Kaway XVI
kumbang, kabaceh barat (S18) Desa Pasi Kumbang, Kab.
Aceh Barat
19. Kandang, Mns. Cut Mamplam, lrg. Kandang, Mns. Cut
Pangkarim (S25) Mamplam, Lrg. Pangkarim
Pasir putih, 21Sebtember 1992 (S14) Pasir Putih, 21 September
Rantau peureulak (S14) 1992
Rantau Peureulak
20. 1. Curriculum Vitae (S1), (S13) 1. Curriculum Vitae
21. 5. foto copy Sertifikat On The Job 5. fotocopy sertifikat on the
Training Program (Electrical Job Training Program
Departement), (Electrical Departement),
6. foto copy Sertifikat On The 6. fotocopy sertifikat on the
Apprentice Program (S1) Apprentice Program
22. Hand Phone (S2), (S8), (S12) Handphone
23. ...Career Development Center... (S6), ...Career Development
(S16) Center...
Berdasarkan data pada tabel 2 di atas, ditemukan kesalahan pemakaian huruf kapital
pada surat 1 sampai surat 35. Artinya, semua surat yang dianalisis memiliki kesalahan
pemakain huruf kapital. Pada dasarnya kesalahan yang ditemukan umumnya sama. Hal ini
dikarenakan surat lamaran ini banyak yang ditiru dan dicontoh oleh pelamar yang lain. Dapat
dikatakan 100% surat yang dianalisis tersebut memiliki kesalahan karena tidak menggunakan
huruf kapital.
Berdasarkan analisis kesalahan pemakaian huruf miring, terdapat 10 surat yang
terdapat kesalahan dalam pemakaian huruf miring. Berdasarkan hitungan persen, terdapat
28,57% surat yang memiliki kesalahan karena tidak menggunakan huruf miring.
12
2) Analisis Kesalahan
Data (1) dan (5) dalam tabel di atas adalah data kesalahan dari segi pemakaian huruf
kapital. Penulisan di- tersebut seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena di-
tersebut merupakan kata depan dan tidak ada dalam aturan pemakaian huruf kapital kecuali
di- tersebut digunakan pada awal suatu judul atau subjudul. (di Cikarang Barat, Bekasi)
Data (2), (6), dan (13) dalam tabel di atas seharusnya tidak menggunakan huruf
kapital untuk unsur identitas pribadi pelamar (nama, tempat/tanggal Lahir, agama, alamat
sekarang, pendidikan terakhir, no. Hp, status perkawinana, jenis kelamin, e-mail) dan unsur
yang dilampirkan oleh pelamar (daftar riwayat hidup, fotocopy ijazah, dll) karena merupakan
sambungan dari kalimat sebelumnya yang diakhiri dengan tanda titik dua (:).Begitu juga
untuk paragraf di bawahnya. Setelah identitas pelamar , awal paragraf tersebut menggunakan
huruf kecil karena masih sambungan dari identitas pelamar sebagai paragraf pembuka.
Data (3) untuk kata administrasi seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena
kata administrasi tidak termasuk nama atau badan yang perlu memakai huruf kapital. Jadi,
kata administrasi dalam kalimat tersebut seharusnya ditulis tanpa menggunakan huruf
kapital.
Data (4) untuk penulisan salam pembuka surat hanya menggunakan huruf kapital
pada awal kata Dengan, sedangkan kata hormat tidak menggunakan huruf kapital. Data (7)
untuk kata karyawan/staf dan kata perusahaan tidak perlu huruf kapital karena nama jabatan,
gelar, dan badan tidak diikuti nama jelas di depannya. Penulisan yang terhormat yang
disingkat Yth. seharusnya memakai tanda titik di akhir singkatan karena merupakan kata
sapaan. Berbeda dengan data (9), kata sapaan untuk bapak/ibu seharusnya menggunakan
huruf kapital karena Ibu/Bapak dimasukkan ke dalam sapaan.
Data (8) dan (10) dalam tabel di atas seharusnya menggunakan huruf kapital untuk
nama bulan. Sebagaimana diketahui, salah satu ketentuan pemakaian huruf kapital adalah
digunakan untuk huruf pertama nama bulan. Jadi, nama bulan Agustus seharusnya
menggunakan huruf kapital di awalnya.
Data (11) dalam tabel di atas seharusnya menggunakan huruf kapital pada masing-
masing unsur nama yang diikuti nama jelas. Jadi, kata pendidikan diploma tiga seharusnya
menjadi Pendidikan Diploma Tiga karena unsur pendidikan yang disebutkan jelas unsurnya.
Data (12) seharusnya menggunakan huruf kapital pada singkatan nama gelar.
Penulisan Ahli Madya disingkat menjadi A.Md. diharuskan menggunakan huruf kapital untuk
huruf pertama yang disingkat dan diikuti tanda titik.
Data (14) seharusnya tidak menggunakan huruf kapital untuk kata pimpin karena kata
itu tidak menyatakan sebagai nama atau badan. Data (15), (17), (18), dan (19) seharusnya
menggunakan huruf kapital pada huruf pertama nama tempat sebagaimana aturan dalam
EYD.
Begitu juga dengan data (16) seharusnya menggunakan huruf kapital pada huruf
pertama nama badan atau lembaga yang diikuti nama jelas. Dalam hal ini kata jurusan yang
diikuti nama jelas seharusnya menggunakan huruf kapital di awalnya.
Data (20-27) dalam tabel di atas adalah data kesalahan dari segi pemakaian huruf
miring. Salah satu ketentuan pemakaian huruf miring dalam EYD adalah digunakan pada
bahasa asing. Data (20-27) yang memakai bahasa asing seharusnya menggunakan huruf
miring agar sesuai dengan kaidah kebahasaan.
13
Kesalahan penulisan kata yang ditemukan akan disajikan dalam tabel berikut beserta
perbaikannya.
Berdasarkan data pada tabel 3 di atas, dari 35 surat, terdapat 25 surat yang memiliki
kesalahan dalam penulisan kata yang tepat. Dalam hitungan persen, sebanyak 71,42% surat
yang memiiki kesalahan dalam penulisan kata.
2) Analisis Kesalahan
14
Data-data di atas merupakan data kesalahan penulisan kata yang meliputi penulisan
kata depan, penulisan di-awalan, dan penulisan gabungan kata. Data (1-3) dalam tabel di atas
tidak memenuhi kaidah menulis kata dari segi penulisan kata depan. Kata dilingkungan dan
diperusahaan seharusnya ditulis pisah karena di- dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai
kata depan. Kata depan di- dalam kaidah bahasa Indonesia harus ditulis pisah dengan kata
sesudahnya. Sementara itu, untuk ke- sebagai kata depan juga harus ditulis pisah dengan kata
sesudahnya. Kata kehadapan seharusnya ditulis pisah menjadi ke hadapan.
Data (4) dan (5) seharusnya ditulis serangkai dengan kata di depannya karena di-
dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai di-awalan. Di-awalan harus ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Jadi, kata di perlukan dan di terima seharusnya ditulis
diperlukan dan diterima.
Data (6) merupakan data kesalahan mengenai gabungan kata. Kata kerja sama dan
kata terima kasih merupakan gabungan kata yang ditulis secara terpisah kecuali ada
penambahan awalan atau akhiran barulah ditulis serangkai. Sementara itu, data (7) dan (8)
seharusnya ditulis serangkai sebagaimana dalam aturan EYD. Kata-kata itu ditulis serangkai.
Kata fotocopy diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi fotokopi. Kata pas photo
diindonesiakan menjadi pasfoto dan ditulis serangkai. Begitu juga untuk kata handphone
yang disingkat menjadi Hp dalam bahasa Indonesia. Jikalau kata asing itu tetap dipakai,
hendaknya kata-kata tersebut dimiringkan.
15
M. Khaidir, A.Md (S31) M. Khaidir, A.Md.
Nazli Putra, A.Md (S32) Nazli Putra, A.Md.
MULYADI, A.Md (S33) Mulyadi, A.Md.
Said Lutfie Manfalutie, A.Md Said Lutfie Manfalutie, A.Md.
(S34) M. Nasruddin, A. Md.
M. NASRUDDIN Amd (S28)
5. kec.Mutiara Timur (S17) Kec.Mutiara Timur
Keckaway xvi (S18) Kec. Kaway XVI
Kabaceh barat (S18) Kab. Aceh Barat
6. 2. Foto Copy K.T.P. (S34) 2. Fotokopi KTP
7. Di Cikarang Barat-Bekasi (S1), di Cikarang Barat, Bekasi
(S2), (S6), (S7), (S8), (S9), (S11),
(S12), (S14), (S16), (S17), (S18),
(S19), (S20), (S21), (S23), (S25),
(S26), (S27), (S28), (S30), (S31),
(S33), (S35)
8. Dengan ini mengajukan lamaran Dengan ini mengajukan
untuk mengisi lowongan tersebut. lamaran untuk mengisi
Sebagai bahan pertimbangan saya lowongan tersebut. Sebagai Tanda Koma (,)
lampirkan: bahan pertimbangan saya
1. Daftar Riwayat Hidup lampirkan:
(CV). 1. daftar riwayat hidup
2. Foto Copy Kartu Tanda (CV),
Penduduk (KTP). 2. fotokopi Kartu Tanda
3. Dst. (S1), (S2), (S3), (S4), Penduduk (KTP),
(S5), (S6), (S7), S8), (S9), 3. dst.
(S10), (S11), (S12), (S13),
(S14), (S15), (S16), (S17),
(S18), (S19), (S20), (S21),
(S22), (S23), (S25), (S26),
(S27), (S28), (S29), (S30),
(S31), (S32), (S33), (S34),
(S35)
9. Atas perhatian Bapak/Ibu saya Atas perhatian Bapak/Ibu, saya
ucapkan terima kasih.(S2), (S9), ucapkan terima kasih.
(S13), (S14), (S15), (S16), (S17),
(S20), (S23), (S24), (S26), (S27), Tanda Koma (,)
(S28), (S29), (S33)
10. Sebagai pertimbangan Bapak/Ibu Sebagai pertimbangan
bersama ini saya lampirkan Bapak/Ibu, bersama ini saya
kelengkapan administrasi sebagai lampirkan kelengkapan
berikut: (S4), (S5), (S8), (S11), administrasi sebagai berikut:
(S12), (S14), (S15), (S19), (S21),
(S30), (S31), (S32), (S33), (S35)
11. Jl. Medan-Banda Aceh No 7 Aceh Jl. Medan-Banda Aceh,
Utara (S5) No. 7, Aceh Utara
Gampong Hagu Kecamatan Gampong Hagu, Kecamatan
Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Syamtalira Aron, Kabupaten
Utara (S11) Aceh Utara
12. Dusun Peutua Ali. Desa Mantang Dusun Peutua Ali, Desa
16
Geuto (S8) Mantang Geuto
Pasir putih. Kec. Rantau Pasir Putih, Kec. Rantau
peureulak Kabupaten Aceh Timur Peureulak, Kabupaten Aceh
(S14) Timur
13. Jl. Bangdes Tumpok Teungoh Jl. Bangdes, Tumpok Teungoh,
Ling.III Lhokseumawe (S16) Ling. III, Lhokseumawe
Lingkungan I Karang rejo Kel. Lingkungan I, Karang Rejo,
Bandar Bireuen Kec. Kota Juang Kel. Bandar Bireuen, Kec.
Kab. Bireuen (S15) Kota Juang, Kab. Bireuen
14. Dusun Teupin Gampong Blang Dusun Teupin, Gampong
Crum (S19) Blang Crum
Tiba Raya kec. Mutiara Timur, Tiba Raya, Kec. Mutiara
Kab. Pidie (S17) Timur, Kab. Pidie
15. Jln. Tgk. Chik Di Tunong Km. 2 Jln. Tgk. Chik di Tunong, Km.
Dusun Lam Dayah Desa Tanjung 2, Dusun Lam Dayah, Desa
Ara Kecamaatan Tanah Jambo Tanjung Ara, Kecamaatan
Aye Kabupaten Aceh Utara (S21) Tanah Jambo Aye, Kabupaten
Aceh Utara
Jln. Teuku Umar No.06 Lancang Jln. Teuku Umar, No.06,
Garam Lhokseumawe Kec. Banda Lancang Garam,
Sakti Aceh Utara (S23) Lhokseumawe, Kec. Banda
Sakti,
Aceh Utara
16. Kepada Yth., (S1), (S3), (S4), Kepada Yth.
(S5), (S6), (S7), (S9), (S10),
(S11), (S13), (S14), (S15), (S16),
(S19), (S22), (S23), (S24), (S28),
(S29), (S30), (S31), (S33), (S34)
17. Saya berharap Bapak/Ibu bersedia Saya berharap Bapak/Ibu
meluangkan waktu untuk bersedia meluangkan waktu
memberikan kesempatan untuk memberikan kesempatan
wawancara, sehingga saya dapat wawancara sehingga saya
menjelaskan secara lebih dapat menjelaskan secara lebih
terperinci tentang potensi yang terperinci tentang potensi yang
saya miliki. (S6) saya miliki.
18. Jalan H. Nafi Sp. Ardath Jalan H. Nafi, Sp. Ardath,
Gampong Mns. Alue Kecamatan Gampong Mns. Alue,
Muara Dua Kota Lhokseumawe Kecamatan Muara Dua, Kota
(S24) Lhokseumawe
19. Sebagai bahan pertimbangan bagi Sebagai bahan pertimbangan
Bapak/Ibu Pimpinan turut saya bagi Bapak/Ibu Pimpinan, turut
lampirkan: (S8) saya lampirkan:
20. Jln. Medan-B.Aceh, Dusun Kayee Jln. Medan-B.Aceh, Dusun
Adang Desa Cut Mamplam Kec. Kayee Adang, Desa Cut
Muara Dua Kota Lhokseumawe Mamplam, Kec. Muara Dua,
24300 (S28) Kota Lhokseumawe, 24300
21. M. NASRUDDIN Amd (S28) M. Nasruddin, A. Md.
Iqbal A.Md (S15) Iqbal, A.Md.
Fauzi A.Md (S17) Fauzi, A.Md.
22. Di-Cikarang Barat-Bekasi (S1), di Cikarang Barat, Bekasi
17
(S2), (S6), (S7), (S8), (S9), (S31),
(S11), (S12), (S14), (S16), (S17),
(S18), (S19), (S20), (S21), (S23),
(S25), (S26), (S27), (S28), (S30),
(S31), (S33), (S35)
Sigli 08 Mei 1992 Sigli, 08 Mei 1992
23. Diploma Empat (D4) Teknik Diploma Empat (D-4) Teknik
Elektro POLITEKNIK NEGERI Elektro Politeknik Negeri Tanda Hubung
LHOKSEUMAWE (S1), ( Lhokseumawe (-)
24. Pendidikan Terakhir: D-III Teknik Pendidikan terakhir: D III
Elektronika (S3), Teknik Elektronika
25. Pendidikan Terakhir: D3 Teknik Pendidikan Terakhir: D-3
Elektro (S5), (S6), (S8), Teknik Elektro
26. Di-Cikarang-Barat, Bekasi (S4) Di Cikarang Barat, Bekasi
27. e-mail (S6), (S9), (S10), (S13), Email
(S16), (S18), (S34),
28. Tempat, tanggal lahir: Cunda, 24- Tempat, tanggal lahir: Cunda,
Juni-1991 (S25) 24 Juni 1991
29. Lhokseumawe, 20-08-2014 (S25) Lhokseumawe, 20 Agutus
2014
30. Cikarang-Bekasi (S22) Cikarang, Bekasi
31. Terutama mengoperasikan Terutama mengoperasikan
aplikasi paket MS Office, seperti aplikasi paket MS Office,
Word, Excel, Power Point dan seperti Word, Excel, Power
saya mampu menggunakan Point dan saya mampu
aplikasi autoCAD. (S18) menggunakan aplikasi auto-
CAD.
Berdasarkan data pada tabel 4 di atas, ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca pada semua surat yang dianalisis yang berjumlah 35 surat. Artinya, 100% surat yang
dianalisis memiliki kesalahan dalam penggunaan tanda baca.
2) Analisis Kesalahan
Data-data di atas merupakan data kesalahan penggunaan tanda baca yang meliputi
tanda titik, tanda koma, dan tanda hubung. Data (1) dan (6) menggunakan tanda titik yang
tidak tepat. Singkatan nama lembaga pemerintahan atau badan usaha dan juga dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda
titik. Jadi, untuk singkatan HRD (Human Resource Development), PT (Perseroan Terbatas),
dan JST (Japan Sholdier Terminal) seharusnya tidak menggunakan tanda titik. Singkatan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga tidak menggunakan tanda titik karena KTP disebut
sebagai singkatan dari dokumen resmi.
Data (2) seharusnya tidak menggunakan tanda titik di depan angka Romawi (III).
Untuk penulisan Diploma Tiga bisa dengan dua cara yaitu dengan angka Arab atau angka
Romawi. Jika di depannya angka Romawi cukuplah dipisahkan dengan spasi yaitu D III.
Data (3) dan (4) perlu diperhatikan masalah penulisan singkatan gelar akademik atau
gelar sarjana. Sebagaimana ketentuan dalam EYD, tanda titik dipakai pada akhir singkatan,
baik singkatan nama orang maupun singkatan nama gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Setelah menulis singkatan nama gelar hendaknya dipisahkan dengan tanda koma (,) lalu pada
akhir singkatan nama gelar hendaknya digunakan tanda titik.
18
Data (5) juga berkaitan dengan singkatan. Dalam hal ini tanda titik digunakan untuk
menyingkat nama daerah/wilayah yang diikuti nama jelas. Misalnya Kecamatan Muara Dua
yang disingkat Kec. Muara Dua. Kata kecamatan atau kabupaten yang diikuti nama jelas jika
disingkat hendaknya menggunakan tanda titik.
Data (7), (11), (12-16), (18), (20) dan (21) merupakan data kesalahan pemakaian
tanda koma. Dalam penulisan unsur atau bagian alamat seharusnya menggunakan tanda
koma. Jadi, setiap bagian alamat harus dipisahkan dengan tanda koma. Untuk penulisan kata
jalan bisa disingkat atau bisa juga tidak disingkat. Jika disingkat, kata jalan (jln) harus
diberikan tanda titik di akhir.
Data (8) juga diberikan tanda koma jika banyak yang dirinci. Keterangan sebelumnya
diakhiri dengan tanda titik dua(:) maka rincian di depannya memakai tanda koma. Akan
tetapi, jika keterangan sebelumnya diakhiri dengan tanda titik maka rinciannya di awali
dengan huruf kapital dan diakhiri tanda titik.
Data (9), (10), dan (19) seharusnya menggunakan tanda koma jika anak kalimat
mendahului induk kalimat. Sebagaimana dalam aturan EYD, tanda koma dipakai jika anak
kalimat mendahului induk kalimat. Misalkan data (9), bagian kalimat “Atas perhatian
Bapak/Ibu” merupakan anak kalimat, sedangkan “Saya ucapkan terima kasih” sebagai induk
kalimat. Jadi, kalimat tersebut harus memakai tanda koma.
Data (17) seharusnya tidak menggunakan tanda koma. Sebagaimana dalam aturan
EYD, tanda koma dipakai jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Akan tetapi, jika
induk kalimat mendahului anak kalimat tidak memerlukan tanda koma. Kalimat ”Saya
19
(S5), (S6), (S7), (S8), (S9), alamat tujuan
(S10), (S11), (S12), (S13), berganda
(S14), (S15), (S16), (S17),
(S18), (S19), (S21), (S22),
(S23), (S24), (S25), (S28),
(S29), (S30), (S31), (S32),
(S33), (S34), (S35)
2. Assalamualaikum Wr.Wb. Assalamualaikum Wr.Wb./ Penggunaan
Dengan Hormat, (S8), (S10), Dengan Hormat, salam
(S12), (S14), (S17), (S33) pembuka
berganda
3. Nomor: 1 st/2014 (S19), (S32), - Tidak perlu
(S35) nomor
4. Lampiran : 1 (satu) berkas Lampiran : 1 berkas/satu berkas Penulisan
Perihal : Permohonan kerja Perihal : Permohonan kerja keterangan
(S14), (S32), (S33), (S35) secara ganda
5. Cikarang Barat-Bekasi Cikarang Barat, Bekasi Penulisan
di- alamat tujuan
tempat (S3), (S5), (S10), yang rancu
(S13), (S23), (S28), (S29),
(S32), (S35)
6. Demikian permohonan ini saya Demikian permohonan ini saya Tidaka
buat, dengan harapan semoga ajukan. Dengan harapan semoga adanya
dapat dikabulkan dan atas dapat dikabulkan. Atas kesatuan
pertimbangannya saya ucapkan pertimbangannya, saya ucapkan
terima kasih. (S1) terima kasih.
7. Sehubungan dengan Sehubungan dengan pengumuman Tidak adanya
pengumuman rekrutmen PT.JST rekrutmen PT JST Indonesia di kesatuan
INDONESIA Di Cikarang Cikarang Barat, Bekasi tentang
Barat-Bekasi, tentang lowongan lowongan kerja, ....
kerja. (S2)
8. Demikian surat lamaran ini saya Demikian surat lamaran ini saya Penggunaan
sampaikan dengan harapan agar ajukan dengan harapan agar kata yang
bapak/ibu berkenan Bapak/Ibu berkenan kurang tepat
mempertimbangkan. (S2) mempertimbangkannya.
9. Adapun data-data saya sebagai Adapun data-data saya sebagai Tidak adanya
berikut: berikut: kesatuan
Nama : ...... Nama : ..... ,
Tempat/Tanggal Lahir: ..... tempat/Tanggal Lahir : ..... ,
Dst... dst...
20
Bapak/Ibu Pimpinan dapat Bapak/Ibu Pimpinan dapat
menerima saya sebagai menerima saya sebagai
Karyawan/Staff pada Perusahaan Karyawan/Staff pada Perusahaan
yang Bapak/Ibu Pimpin. (S8), yang Bapak/Ibu Pimpin.
(S12)
10. Demikianlah surat permohonan Demikianlah surat permohonan Tidak adanya
ini saya perbuat atas perhatian ini saya ajukan. Atas perhatian kesatuan
dan pertimbangan Bapak, saya dan pertimbangan Bapak, saya
ucapkan terima kasih. (S3), (S7), ucapkan terima kasih.
(S19)
11. Demikianlah permohonan ini Demikianlah permohonan ini saya Tidak adanya
saya perbuat besar harapan saya ajukan. Besar harapan saya untuk kesatuan
untuk diberikan kesempatan diberikan kesempatan untuk
untuk mengikuti tahap mengikuti tahap berikutnya. Atas
berikutnya atas perhatian dan perhatian dan pertimbangan
pertimbangan Bapak/Ibu saya Bapak/Ibu, saya ucapkan terima
ucapkan terima kasih. (S4), kasih.
(S23)
12. Demikian atas perhatian Bapak Demikian permohonan ini. Atas Tidak adanya
saya ucapkan terima kasih. (S5) perhatian Bapak, saya ucapkan kesatuan
terima kasih.
13. Saya memiliki kondisi kesehatan Saya memiliki kondisi kesehatan Penggunaan
yang sangat baik, dan dapat yang baik. Saya juga dapat kata yang
berbahasa Inggris dengan baik berbahasa Inggris baik aktif berlebihan
aktif maupun pasif. (S6), (S18) maupun pasif.
14. Demikian surat lamaran ini, dan Demikian surat lamaran ini. Atas Tidak adanya
terima kasih atas perhatian perhatian Bapak/Ibu, saya kesatuan
Bapak/Ibu. (S6), (S18) mengucapkan terima kasih.
15. Sesuai dengan lowongan Sesuai dengan lowongan Kurangnya
pekerjaan yang saya lihat via- pekerjaan yang saya lihat melalui kepaduan
Ikapolinel 22 Agustus 2014, via-Ikapolinel 22 Agustus 2014,
bersama ini saya sampaikan bersama ini saya sampaikan
keinginan saya untuk bergabung keinginan saya untuk bergabung
pada perusahaan ini.(S7) pada perusahaan ini.
16. Mengenai diri saya dapat Mengenai identitas saya dapat Penggunaan
dijelaskan sebagai berikut: (S7) dijelaskan sebagai berikut: kata yang
tidak tepat
17. Saat ini saya dalam kondisi ke Saat ini saya dalam kondisi ke Penggunaan
sehatan yang sangat baik, saya sehatan yang sangat baik. Saya kata yang
memiliki semangat kerja keras memiliki semangat kerja yang tidak tepat
dan kerja sama yang tinggi.(S7) tinggi dan kerja sama yang baik.
18. Sehubungan dengan Sehubungan dengan Tidak adanya
pemberitahuan lowongan kerja pemberitahuan lowongan kerja kesatuan
pada PT. JST Indonesia. Dengan pada PT JST Indonesia, dengan
ini mengajukan permohonan ini mengajukan permohonan agar
agar sudi kiranya menerima saya sudi kiranya menerima saya
sebagai karyawan .... (S10) sebagai karyawan ....
19. Saya mengucapkan terima kasih Saya mengucapkan terima kasih Tidak adanya
atas perhatian Bapak/Ibu dan atas perhatian Bapak/Ibu. Saya kesatuan
saya harap saya bisa mengikuti berharap bisa mengikuti tes baik
21
tes rekrutmen maupun tes rekrutmen maupun tes wawancara
wawancara selanjutnya. selanjutnya. Demikian
Demikian surat lamaran ini, dan permohonan ini. Atas perhatian
terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan
Bapak/Ibu. (S10) terima kasih.
20. 3. Foto Kopy Trankrip (S12) 3. Fotokopi Transkrip Nilai Penggunan
kata tidak
baku
21. Atas perhatian Bapak/Ibu saya Atas perhatian Bapak/Ibu, saya Penggunaan
ucapkan ribuan terima kasih. ucapkan terima kasih. kata yang
(S14) tidak tepat
22. Sesuai dengan informasi Sesuai dengan informasi Tidak adanya
lowongan pekerjaan PT.JST lowongan pekerjaan PT JST kesatuan
Indonesia yang termuat pada Indonesia yang termuat pada situs
situs CDC Politeknik Negeri CDC Politeknik Negeri
Lhokseumawe pada tanggal 18 Lhokseumawe pada tanggal 18
agustus 2014. Saya ingin Agustus 2014, saya ingin
mengajukan diri untuk mengajukan diri untuk bergabung
bergabung di perusahaan PT. di perusahaan PT JST Indonesia.
JST Indonesia. (S18)
23. Demikian surat permohonan ini Demikian surat permohonan ini Tidak adanya
saya sampaikan besar harapan saya sampaikan. Besar harapan kesatuan
saya untuk dapat bergabung saya untuk dapat bergabung
bersama PT.JST Indonesia dan bersama PT JST Indonesia dan
saya siap memberikan waktu dan saya siap memberikan waktu dan
tenaga apabila diperlukan atas tenaga apabila diperlukan. Atas
perhatian dan kebijaksanaan perhatian dan kebijaksanaan
Bapak/Ibu saya sampaikan Bapak/Ibu, saya sampaikan terima
terima kasih. (S21) kasih.
24. Demikian surat lamaran ini saya Demikian surat lamaran ini saya Tidak adanya
ajukan kepada Bapak/Ibu ajukan kepada Bapak/Ibu kesatuan
pimpinan, dengan menaruh besar pimpinan, dengan menaruh
harapan untuk mendapat harapan besar untuk mendapat
kesempatan wawancara dan kesempatan wawancara dan dapat
dapat diterima untuk diterima untuk menerapkan ilmu
menerapkan ilmu pengetahuan pengetahuan yang saya miliki.
yang saya miliki atas perhatian Atas perhatian Bapak/Ibu
Bapak/Ibu pimpinan, saya pimpinan, saya ucapkan terima
ucapkan terima kasih. (S9), kasih.
(S22)
25. Sehubungan dengan Sehubungan dengan pengumuman Penggunaan
pengumuman penerimaan penerimaan karyawan pada kata hubung
karyawan pada perusahaan yang perusahaan yang Bapak pimpin, antarkalimat
bapak pimpin, maka dengan ini dengan ini saya: dengan kata
saya: (S21) maka
26. Demikian surat ini, turut saya Demikian permohonan ini, turut Penggunaan
lampirkan berkas-berkas guna saya lampirkan berkas-berkas kata yang
untuk dapat dijadikan bahan untuk dapat dijadikan sebagai bermakna
pertimbangan. Atas perhatiannya bahan pertimbangan. Atas sama
saya ucapkan terima kasih. perhatiannya, saya ucapkan
22
(S24) terima kasih.
27. 3. Copy Ijasah Yang Dilegalisir 3. Fotokopi ijazah yang sudah Penggunaan
(S5), (S10), (S11), (S20), (S23), dilegalisasi kata yang
(S27), (S28), (S35) tidak baku
3. Fotocopy ijazah legestrasi... 3. Fotocopy ijazah yang sudah
(S18) dilegalisasi...
28. Berdasarkan informasi yang Berdasarkan informasi yang saya Tidak adanya
saya terima bahwa di PT. JST terima bahwa di PT JST Indonesia kesatuan
Indonesia yang Bapak Pimpin yang Bapak pimpin membutuhkan
membutuhkan tenaga tenaga kerja/karyawan.
kerja/Karyawan berdasarkan Berdasarkan keterangan tersebut,
keterangan tersebut maka saya saya mengajukan lamaran sebagai
mengajukan lamaran sebagai karyawan di perusahaan Bapak.
karyawan di perusahaan Bapak.
(S29)
29. ... dengan ini mengajukan ... dengan ini mengajukan Tidak adanya
permohonan kepada Bapak permohonan kepada Bapak agar kesatuan
Pimpinan Perusahaan agar sudi sudi kiranya menerima saya
kiranya menerima saya sebagai sebagai salah seorang karyawan di
salah seorang karyawan di perusahaan yang Bapak Pimpin.
perusahaan yang Bapak Pimpin Sebagai bahan pertimbangan
sebagai bahan pertimbangan Bapak ...
Bapak ... (S32)
30. Berdasarkan informasi yang Berdasarkan informasi yang saya Penggunaan
saya peroleh bahwa perusahaan peroleh bahwa perusahaan yang kata yang
yang Bapak/Ibu pimpin saat ini Bapak/Ibu pimpin saat ini mubazir
sedang membutuhkan tenaga membutuhkan tenaga kerja.
kerja. (S34)
31. Demikian surat permohonan ini Demikian permohonan ini saya Penggunaan
saya perbuat, saya menyatakan ajukan, saya menyatakan siap kata yang
siap untuk memberikan waktu untuk memberikan waktu dan mubazir
dan tenaga apabila tenaga apabila diperlukan.
diperlukan.(S25)
Berdasrkan data pada tabel 5 di atas, dari ke-35 surat yang dianalisis, hanya 1 surat yang
tidak memiliki kesalahan dalam segi kalimat yang efektif. Artinya, terdapat 34 surat yang
memiliki kesalahan dalam segi penggunaan kalimat yang efektif yang sesuai dengan aturan
kebahasaan. Dalam hitungan persen, terdapat 97,14% surat yang memiliki kesalahan dalam
penggunaan kalimat yang efektif.
2) Analisis Kesalahan
Adanya penggunaan kata kepadaYth dalam data (1) secara bersamaan pada alamat
tujuan membuat surat tersebut kurang efektif. Seharusnya kata kepada dan Yth. tidak dipakai
bersamaan. Alamat surat tidak wajib dengan kepada dan sejenisnya asalkan alamat tujuan
ditempatkan pada posisi yang tepat. Pemakaian Yth. hanya ditujukan kepada orang bukan
kepada organisasi atau lembaga.
Data (2) menggunakan salam pembuka secara bersamaan yaitu kata Assalamualaikum
Wr.Wb. dengan kata dengan hormat. Seharusnya salam pembuka ini tidak dipakai bersamaan.
23
Yang lebih umum digunakana adalah dengan hormat, sedangkan penggunaan kata
Assalamualaikum bisa digunakan dengan mengetahui bahwa penerima surat beragama Islam.
Data (3) kurang efektif karena menggunakan nomor dalam surat lamaran. Seharusnya
surat lamaran tidak menggunakan nomor karena merupakan surat pribadi. Untuk data (4)
sudah efektif karena surat lamaran memiliki lampiran dan perihal. Urutan pertama adalah
lampiran kemudian perihal. Adapun yang tidak efektif dalam hal ini adalah penulisan
keterangan secara berganda untuk unsur lampiran. Untuk menulis lampiran seharusnya
menggunakan salah satu keterangan bisa dalam bentuk angka atau tulisan. Jika keterangannya
dalam bentuk angka (1) tidak perlu dituliskan keterangan dalam bentuk tulisan (satu).
Data (5) menuliskan alamat tujuan yang rancu. Untuk menulis alamat tujuan, kata
depan di-seharusnya disejajarkan dengan nama tempat. Adapun yang keliru selanjutnya
adalah penggunaan kata di- tempat. Dalam hal ini seharusnya penulis menyebutkan secara
langsung nama tempat yang di tuju. Selanjutnya, jika sudah disebutkan nama tempat
hendaknya tidak menyebutkan lagi kata di-tempat karena sebelumnya sudah disebutkan
tempatnya.
Data (6), (7), (9), (10), (11), (12), (14), (18), (19), (22), (23), (24), (28), dan (29)
merupakan data kesalahan kalimat efektif dari segi kesatuan. Dalam hal ini kalimat yang
digunakan tidak adanya kesatuan yang padu karena kurangnya kejelasan dan banyaknya ide
yang muncul. Kalimat tersebut seharusnya bisa dibentuk menjadi dua atau tiga kalimat
sehingga idenya jelas. Misalkan data (6) seharusnya satu kalimat yang kurang jelas tersebut
bisa dipahami dengan jelas maksudnya jika disederhanakan dengan menggunakan tanda baca
yang tepat sesuai dengan kaidah kebahasaan. Alhasil, kalimat tersebut memiliki kesatuan
makna yang utuh. Data (14) merupakan kalimat dengan struktur yang tidak jelas. Seharusnya
kalimat tersebut bisa disederhanakan kalimatnya sehingga bisa dipahami oleh pembaca.
Dengan menggunakan tanda baca dan menggunakan tanda hubung yang tepat.
Data (8), (16), (17), dan (21) berhubungan dengan penggunaan kata/diksi yang tidak
tepat. Seharusnya untuk kata saya buat lebih tepat diganti dengan saya ajukan. Data (13),
(30), dan (31) menggunakan kata yang berlebihan atau mubazir. Misalkan data (31)
penggunaan kata surat permohonan ini seharusnya tidak perlu menyebutkan surat lagi karena
orang sudah tahu kalau itu merupakan surat.
Data (15) merupakan kalimat yang kurang padu karena kurangnya penggunaan kata
hubung yang tepat. data (20) tidak efektif karena menggunakan kata tidak baku. Kata serapan
asing untuk kata foto copy atau foto kopy seharusnya menjadi fotokopi dalam bahasa
Indonesia. Begitu juga dengan data (27) penggunaan kata copy dan ijasah jelas sekali tidak
baku. Dalam aturan EYD kata copy dan ijasah yang bakunya adalah fotokopi dan ijazah.
Data (25) merupakan kalimat yang tidak efektif karena menggunakan kata hubung
antarkalimat (sehubungan dengan atau berdasarkan hal itu atau dengan demikian) bersamaan
denga kata maka. Kata-kata tersebut seharusnya digunakan salah satu agar jelas anak kalimat
dan induk kalimatnya. Data (26) menggunakan diksi yang bermakna sama. Kata guna dan
untuk merupakan kata yang bersinonim. Jadi, kata tersebut bisa digunakan salah satunya.
PENUTUP
Simpulan
Kesalahan umum dalam surat-menyurat yang paling sering terjadi adalah kesalahan
struktur dan bahasa dalam surat. Dalam pembahasan surat-surat lamaran kerja yang diajukan
oleh palamar melalui Unit CDC Politeknik Negeri Lhokseumawe, terdapat beberapa
kekurangcermatan yang kami temukan. Mengenai struktur surat, berdasarkan hitungan
persen, sebanyak 17,14% surat yang memiliki struktur lengkap dan 82,85% surat yang
24
memiliki struktur kurang lengkap. Sementara itu, mengenai bahasa surat, dalam uraian
berikut akan dijelaskan permasalahan kebahasaan dalam surat yang ditemukan:
a. Penerapan Ejaan yang Disempurnakan
Penerapan EYD dalam surat lamaran kerja yang dianalisis ini bisa dikatakan 100%
memiliki kesalahan dan ketidakcermatan. Semua surat yang dianalisis hampir semuanya
memiliki kesalahan ynag sama. Hal ini dimungkinkan karena surat lamaran banyak yang
dicontoh/disalin. Kesalahan yang ditemukan meliputi:
1) singkatan dan akronim,
2) pemakaian huruf kapital dan huruf miring,
3) penulisan kata,
4) penulisan unsur serapan, dan
5) pemakaian tanda baca.
b. Penyusunan Kalimat
Begitu juga dengan penyusunan kalimat, rata-rata surat yang penulis analisis ternyata
masih banyak yang kurang tepat penempatannya. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam
surat lamaran hendaknya sesuai dengan kaidah bahasa, singkat, dan enak dibaca. Kalimat
yang sesuai dengan kaidah bahasa adalah yang tidak menyimpang dari kaidah yang berlaku.
Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat.
Kesalahan dalam penyusunan kalimat yang kurang efektif di antaranya:
1) tidak adanya kesatuan dalam kalimat,
2) tidak adanya kepaduan dalam kalimat,
3) penggunaan diksi yang tidak tepat,
4) penggunanan kata yang tidak baku, dan
5) Penggunaan kata yang berlebihan.
Saran
Penelitian tentang struktur dan bahasa surat lamaran kerja pada Unit Career
Development Center (CDC) Politeknik Negeri Lhokseumawe merupakan kegiatan yang baru
dan belum pernah dilaksanakan oleh para dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Untuk
itu penelitian semacam ini perlu dilanjutkan di masa yang akan datang karena kegiatan
penulisan surat-menyurat memerlukan ketelitian sehingga kaidah-kaidah bahasa ditempatkan
pada posisinya masing-masin untuk menghasilkan surat yang sesuai struktur dan bahasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima.
Rineka Cipta. Jakarta.
Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Finoza, Lamuddin. 2009. Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia. Jakarta: Diksi Insan
Mulia.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Marjo, Y.S. 2005. Surat Menyurat Lengkap. Jakarta: Setia Kawan.
Rizal, Yose. 2003. Komponen-komponen Dasar Korespondensi. Jakarta: Aneka Ilmu.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
Sugono, Dendy. 1994. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
25
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Trigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Widjayanti, Sri. 2006. Kesalahan dan Penggunaan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Jurusan
Nonbahasa dan Sastra Indonesia. Malang: Program Pascasarjana Universitas Madura.
26