PK 1
PK 1
PK 1
Disusun Oleh :
”Yoseph Rijke Haki Tas’au (1511422135)”
2
2
sering dibelikan mainan dan juga diajak jalan ke mall. Menjadikan masa kecil saya
menjadi seorang yang manja dan selalu menuntut sesuatu.
B. Sekolah Dasar
Saya bersekolah di SDN 41 Pontianak Utara, banyak teman saya sewaktu les
bersekolah disana juga, namun teman yang biasa bersama saya meninggal pada
waktu kelas 2 karena terkena penyakit. Dia sudah saya anggap sahabat bahkan
saudara sendiri, waktu itu saya sangat terpukul akan kejadian itu. Hingga akhirnya
saya di hibur orangtua, teman dan guru guru saya. Saya sering menjadi ketua kelas
ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Tetapi saya tidak pernah mendapat
juara 1, hanya mentok juara 2 saja. Saya mengikuti lomba-lomba dari sekolah juga.
Menjadi murid favorit guru Banyak kejadian yang saya lalui contohnya
memasukan teman ke parit karena kesal dan diam-diam bolos kelas. Di waktu SD
ayah saya sering berada di rumah, jadi saya sudah mulai jarang mendapat mainan.
Sifat manja sudah mulai melandai dan saya mulai belajar mandiri. Contohnya saya
belajar sepeda menggunakan sepedaa teman saat kelas 4 SD. Sekolah juga bersama
teman berangkatnya jalan kaki, walau biasanya di antar jemput. Intinya di waktu
SD saya tidak semanja ketika masa pra sekolah
C. SLTP
Selanjutnya di bangku SMP. Saya masuk ke SMP terfavorit di Pontianak, yaitu
SMPN 3. Hanya ada satu teman SD saya yang berada di situ. Pada waktu SMP
sangatlah susah mendapat ranking, karena anak – anak di sekolah sangat pintar.
Disini saya masuk ekskul Pramuka. Banyak hal yang saya pelajari disini. Seperti
pembelajaran kepemimpinan, disiplin, tali – temali, dan mengasah kemampuan
berorganisasi. Mengikuti lomba dan kegiatan – kegiatan masyarakat membuat saya
tau arti kebersamaan dan peduli terhadap sekitar. Beraneka ragam teman yang
saya dapat disini dan juga model pertemanan yang berbeda dari masa SD. Pada
masa SMP saya ditekankan untuk bangun awal, dikarenakan jarak sekolah yang
jauh dari rumah. Ketika awal masuk saya sempat menggunakan sepeda dan
melewati dua jembatan yang mengalasi dua sungai. Jadi setiap pagi saya
diharuskan bangun subuh dan berolahraga sampai ke SMP. Dari situ saya belajar
bangun awal dan hingga sekarang saya jarang sekali kesiangan.
3
3
D. SLTA
Di SMA saya masuk mke SMAN 3 Pontianak, saya tertolak dari SMAN 1 Pontianak
dikarenakan jarak rumah yang tidak masuk zonasi, padahal saya ingin sekali
masuk ke SMAN 1. Tetapi setelah masuk SMA 3 saya mulai sadar bahwa semua
pasti ada hikmahnya. Di sini saya mendapat pengalaman yang sangat banyak, serta
mendapat guru guru yang sangat baik. Saya harus merasa bersyukur karena tidak
semua anak dapat merasakan belajar di jenjang SMA. Saya pernah mendapat
kejadian yang sangat traumatik. Waktu itu saya bermain di kolam renang bersama
teman, saya menyombongkan diri ketika bermain perosotan air. Terjadi insiden
dimana kepala saya menabrak ujung perosotan yang mengakibatkan bagian atas
bibir saya koyak. Saya banyak belajar tentang kontrol diri di waktu SMA. Saya
pernah berkelahi dan masuk BK. Banyak yang saya pelajari dari kenakalan-
kenakalan hingga menjadi seperti sekarang
E. Setelah SLTA
Setelah SMA saya gap setahun. Saya berkerja sebagai ojol dan menjaga stan
minuman sebagai pengisi waktu luang saya. Mulai pagi sampai siang untuk sekedar
mendapat 100 ribu rupiah. Saya berkerja sambil belajar untuk mempersiapkan
UTBK ketika menunggu orderan saya mempelajari pelajaran seperti Geo,ekonomi
sejarah, dan pelajaran – pelajaran TPS. Banyak pengalaman senang maupun sedih
yang saya dapat ketika menjadi ojol dan menjaga stan minuman. Saya sering
dicancel oleh pengorder, pernah juga ada yang memesan minuman banyak namun
tidak diambil. Dibalik itu, saya juga tidak jarang mendapat uang tips dari
customer, hati saya senang sekali. Dari sini Saya belajar bahwa menghasilkan uang
itu tidaklah mudah, bahkan susah. Kita harus bisa bersabar dan jangan selalu baik
kepada orang. Selalu bersyukur terhadap nikmat yang sudah kita dapat dan jangan
suka mengeluh Karena di luar sana banyak yang tidak seberuntung saya. Dari sini
saya belajar menjadi dewasa dan akhirnya bisa diterima di UNNES lewat jalur
SBMPTN.
4
4
II. DIRI DAN KEHIDUPANKU
Kejujuran, rasa bersyukur dan disiplin adalah hal dasar yang menurut saya penting untuk
menjadi lebih dewasa. Dengan membiasakan sikap seperti itu, kita dilatih untuk menjadi
manusia yang bertanggung jawab dan dapat berguna bagi sekitar. Saya harap saya dapat
menjadi orang yang berguna bagi orang lain, terutama orang tua saya dan dapat
membahagiakan mereka. Saya harap juga saya dapat menjadi contoh orang lain kedepannya.
Walau saya kadang pelupa dan banyak kendala internal dalam hidup saya, saya ingin
membuktikan bahwa saya dapat menjadi manusia terbaik versi saya sendiri. Saya harap juga
apa yang orang lain harapkan kepada saya bisa saya realisasikan dan bisa menjadi bahan
bakar semangat saya untuk kedepannya.
5
5