Resume Manajemen Proyek
Resume Manajemen Proyek
Resume Manajemen Proyek
Kelas : DS-02-01
NIM : 1206220014
Proyek adalah perjuangan sementara untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil yang baik.
Manajemen proyek adalah Sebuah tim atau kelompok yang bekerja sama dengan menggabungkan
keterampilan masing-masing untuk mencapai suatu proyek. Perusahaan, pemerintah dan organisasi non
profit membutuhkan Teknik manajemen proyek modern terutama untuk proyek-proyek. Dilansir dari
studi oleh Pricewaterhouse Coopers yang mensurvey 200 perusahaan dari 30 negara berbeda
menemukan bahwa >50% proyek gagal dan hanya 2,5% saja yang memenuhi target untuk cakupan
waktu dan biaya. Dengan adanya manajemen proyek dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan
diantaranya :
1. Kendali lebih baik di keuangan, aset fisik, dansumberdaya manusia
2. Relasi pelanggan yang lebih baik
3. Waktu pengembangan lebih singkat
4. Biaya lebih rendah dan produktivitas lebih tinggi
5. Kualitas lebih baik dan reliabilitas meningkat
6. Margin keuntungan lebih tinggi
7. Koordinasi internal lebih baik
8. Dampak positif untuk memenuhi target strategis
Adapun atribut dalam sebuah proyek :
1. Tujuan unik
2. Temporer - ada mulai dan ada akhir
3. Mendorong perubahan dan penciptaannilai
4. Uraian kejelasan yang progresif (bertahap)
5. Membutuhkan sumberdaya dari berbagai area
6. Sponsor atau pelanggan utama
7. Ketidakpastian
Batasan proyek :
• Scope/Cakupan
Scope atau ruang lingkup berkaitan dengan keseluruhan tugas dalam proyek. Dalam
manajemen ini akan diidentifikasi jumlah total pekerjaan untuk menghasilkan sebuah
proyek. Jika tidak ada scope, maka akan ada kemungkinan tim melakukan pekerjaan di luar
lingkup yang sudah ditentukan.
• Time/Waktu
Manajemen waktu mencakup bagaimana penjadwalan suatu proyek yang akan dikerjakan,
dikelola, dan dipantau. Dengan manajemen yang baik, project manager akan berusaha
memikirkan waktu paling realistis untuk mencapai hasil akhir atau tujuan proyek.
• Cost/Biaya
Manajemen ini bekerja untuk menyiapkan pengelolaan anggaran dan mengendalikan biaya
yang berkaitan dengan proyek. Biaya akan mencakup pengumpulan, analisis, dan pelaporan
agar tidak terjadi pengeluaran yang berlebihan.
Diantara 3 batasan proyek diatas manager proyek sudah tahu mana yang prioritas. Kunci sukses suatu
manajemen proyek diantaranya:
1. Proyek memenuhi target cakupan, waktu, dan biaya
2. Proyek memuaskan pelanggan/sponsor
3. Proyek memenuhi tujuan utama (cth menghemat biaya, mendapatkan pengembalian investasi
Project Management Life Cycle :
1. Initiation
Ketua tim menentukan tujuan dan keselarasan dengan client. Di fase ini dibutuhkan pertemuan
4 kali sesuai dengan time yang ditentukan tetapi jika proyek kecil dilakukan pertemuan kurang
dari 4 kali.
• Menentukan tujuan, ruang lingkup, upaya, kebutuhan sumber daya, kebutuhan keuangan
sesuai dengan tujuan proyek.
• Mengatur jadwal proyek
• Menentukan prioritas yang perlu dikakukan untuk mencapai tujuan dan mengidentifikasi
resiko yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung.
2. Planning
Tahap planning melakukan perencanaan, tahapan proyek dan tim sudah memiliki jobdesk
masing-masing. Tahap planning manajemen proyek mencakup penentuan tujuan jangka
pendek dan solusi untuk mengatasi risiko dalam fase execution.
• Membuat rencana dan jadwal proyek termasuk tugas-tugas tanpa stake holder dan
client hanyak tim.
• Kesepakatan tujuan diawal sudah disampaikan ke client agar tidak terjadi misscom
antar kedua belah pihak.
• Otorisasi pekerjaan unutk dilanjutkan
3. Execution
Fase ini proyek sudah dijalankan sesuai dengan semua yang dibahas dan direncanakan selama
2 fase diawal. Peran manager berubah dari perencanaan ke pengawasan karena untuk
memastikan pelaksanaan yang tepat. Sepanjang fase ini, manager proyek juga perlu meminta
persetujuan dari stakeholders.
• Project deliverable
• Upaya aktual dan data penyelesaian
• Perubahan permintaan masalah
• Tinjau hasil dan Upaya
4. Closing
Di fase ini tujuan proyek sudah tercapai dan tugas dalam proyek telah selesai serta laporan
proyek telah selesai.
• Tinjau dan evaluasi kinerja proyek dengan melohat seberapa baik proyek bekerja dalam
hal tujuan, waktu dan biaya
• Laporan tinjauan implementasi pasca lengkap
• Mendiskusikan pelajaran yang didapat
10 Project Management Knowledge Area
Knowledge area adalah kopetensi utama yang harus dikembangkan seorang manajer
proyek. Empat knowledge area ini mengarah kepada proyek spesifik (scope, time, cost dan quality)
yang merupakan alat pencapaian tujuan proyek (HR, communication, risk, dan procurement), satu
knowledge area (project integration management) dipengaruhi oleh semua knowledge area
lainnya.
1. Integration
Manajemen integrasi proyek melibatkan koordinasi semua area pengetahuan manajemen
proyek lainnya sepanjang siklus hidup proyek. Integrasi ini memastikan bahwa semua elemen
proyek datang bersama-sama pada waktu yang tepat untuk menyelesaikan proyek dengan
sukses.
2. Scope
Manajemen lingkup proyek memastikan bahwa tim proyek dan client kepentingan memiliki
pemahaman yang sama tentang produk apa yang akan dihasilkan proyek dan proses apa yang
akan digunakan tim proyek untuk memproduksinya.
3. Schedule
Melibatkan proses yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu.
4. Cost
Memastikan bahwa tim proyek menyelesaikan proyek dalam anggaran yang disetujui. Manajer
proyek harus memastikan proyek mereka didefinisikan dengan baik, akurat jadwal dan
perkiraan biaya, dan memiliki anggaran yang realistis bahwa mereka terlibat dalam menyetujui.
5. Quality
Tim proyek harus mengembangkan hubungan baik dengan pemangku kepentingan utama,
terutama pelanggan utama proyek, untuk memahami apa arti kualitas bagi mereka.
6. Resource
Mencakup proses yang diperlukan untuk membuat yang paling efektif penggunaan sumber
daya manusia(ketua dan tim) dan fisik (fasilitas, peralatan, bahan, persediaan, dll.) terlibat
dengan sebuah proyek.
7. Communication
Tujuan dari manajemen komunikasi untuk meningkatkan komunikasi, memastikan tepat waktu
dan tepat generasi, pengumpulan, penyebaran, penyimpanan, dan disposisi informasi proyek.
8. Risk
Manajemen risiko proyek dapat dilihat sebagai meminimalkan potensi negative risiko sambil
memaksimalkan potensi risiko positif dengan identidikasi resiko dan penilain resiko.
9. Procurement
Meliputi proses yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa untuk suatu proyek dari
luar kinerja organisasi.
10. Stakeholder
Merupakan bagian penting dari kerangka kerja manajemen proyek. Client
memiliki kepentingan meminta proyek, menyetujuinya, menolaknya, mendukungnya, dan
menentang mereka karena manajemen pemangku kepentingan sangat penting untuk
keberhasilan proyek.
• Integration : Proses analisa ini adalah menguji penerapan manajemen waktu pada tahap
perencanaan proyek konstruksi dan untuk mengidentifikasi bagaimana menyimpan
laporan kemajuan pekerjaan serta untuk mengidentifikasi proses monitoring pekerjaan
pada proyek konstruksi. Data diperoleh dengan melakukan survey kuesioner kepada
para pelaku jasa jasa konstruksi di kota manado. Dimana dalam industri konstuksi,
tujuan pengendalian proyek adalah memastikan penyelesaian proyek tepat waktu,
sesuai anggaran dan mencapai tujuan proyek lainnya. Ini adalah hal yang rumit yang
harus dilakukan oleh meneger proyek , yang mana harus melakukan pengukuran terus-
menerus terhadap kemajuan; mengevaluasi rencana dan mengambil tindakan korektif
bila diperlukan.
• Scope : Penelitian dilakukan untuk menguji penerapan manajemen waktu pada
kontraktor proyek konstruksi. Sebanyak 30 kuesioner ditetapkan dan didistribusikan
kepada perusahaan jasa konstruksi di kota manado.
• Resource : Dari hasil survey dapat disimpulkan bahwa pihak yang paling penting
berpengaruh dalam perencanan manajemen waktu proyel konstruksi adalah menejer
proyek, dan notulen rapat diperlukan dalam setiap meeting, durasi dihitung berdasarkan
keseluruahan atau sebagian aktivitas perencanaan, penetapan ukuran kerja didasarkan
atas diskusi dan merancang metode, biaya dialokasikan secara keseluruhan ditambah
kontigensi, kendala waktu (float) digunakan untuk mengendalikan waktu kritis, dan
diperlukan adanya deskripsi pekerjaan. Pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
mengakui perlu adanya laporan kemajuan pekerjan yang disimpan/didokumentasikan
dengan baik dan mudah didapat setiap saat. Survey menunjukkan bahwa kurva masih
dipercaya untuk mengendalikan dan memonitor kemajuan pekerjaan, dan hanya sedikit
yang menggunakan earned value dalam pengendalian waktu pekerjaan.
• Shcedule : Monitoring yang efektif, sebagai bagian yang terintegrasi dari manajemen
proyek konstruksi apapun, harus didasarkan pada pengamatan sistematis dari kemajuan
proyek dalam tahap perencanaan dan juga tahap realisasi.
1. Survey awal
2. Studi literature
3. Pengambilan data primer dan sekunder
4. Analisis data
5. Kesimpulan saran
• Procurement :
1. Analisis data hasil kuesioner yaitu menguji penerapan manajemen waktu
proyek kontruksi yang terdiri dari :
- Pemilihan jenis kontrak konstruksi
- Fasilitas dan teknologi
- Jenis Perangkat lunak
- Pihak yang terlibat dalam penyusunan draf perencanaan dan meeting
manajemen
- Mengidentifikasi durasi pada aktivitas perencanaan
- Menetapkan Ukuran kerja
- Penerapan biaya untuk kegiatan yang direncanakan
- Kendala waktu
- Penerapan logika untuk kegiatan yang direncanakan
- Hubungan antar sumber daya yang digunakan dalam penyelesaian
pekerjaan dan lokasi kerja
2. Analisa dari data kuesioner: mengidentifikasi bagaimana menyimpan laporan
kemajuan pekerjaan.
3. Analisa dari data kuesioner: mengidentifikasi bagaimana proses monitoring
pekerjaan pada proyek konstruksi.
2. Ana Yuliana, 2016, ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK REKONSTRUKSI
PADA RUAS JALAN KWANDANG – MOLINGKAPOTO PROV. GORONTALO, Jurnal
Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna
Gorontalo.
Judul : ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK REKONSTRUKSI PADA RUAS
JALAN KWANDANG – MOLINGKAPOTO PROV. GORONTALO
• Integration : Analisa ini untuk menyelesaikan perubahan target, pelaksanaan paket ini
dilakukan dengan metode bar chart, manajemen waktu, dan manajemen peralatan untuk
mengendalikan pelaksanaan sesuai dengan waktu kontrak.
• Scope : Paket Rekonstruksi Jalan Kwandang-Molingkapoto yang direncanakan memakan
biaya Rp.15.285.712.000 dengan jangka waktu pelaksanaan 210 hari kalender dengan
targer 4,56 km dibagi dalam 4 segmen . Proyek ini mengalami perubahan target menjadi
7,227 km dengan 9 segmen pada saat dilakukan mutual cek awal pelaksanaan.
• Recource : Dengan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan, maka waktu
pelaksanaan lebih cepat 30 hari kalender dari masa akhir kontrak.
• Procurement :
1. Perencanaan Proyek
Perencanaan dikatakan baik bila seluruh proses kegiatan yang ada didalamnya dapat
diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat
penyimpangan minimal serta hasil akhir maksimal. Pada proyek Rekonstruksi Jalan
Kwandang-Molingkapoto ini di rencanakan panjang jalan 4.560 m, anggaran
Rp.15.285.712.000 yang dibagi menjadi 4 segmen dengan uraian pekerjaan dan volume
bobot seperti dijelaskn pada tabel penelitian diatas.
2. Realisasi Pekerjaan
Pada Proyek Rekonstruksi Jalan KwandangMolingkapoto terjadi perubahan target rencana
panjang jalan dari 4.560 m menjadi 7234,5 m. Perubahan terjadi karena adanya perubahan
volume pada beberapa item pekerjaan seperti terlihat pada table diatas.
3. Pengendalian Proyek
Suatu proyek supaya proyek bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik,
penggunaan biaya dan waktu serta evaluasi atau pengambilan langkahlangkah yang
diperlukan pada saat pelaksanaan, agar proyek dapat selesai seuai dengan yang
direncanakan.
• Schedule :
3. Hisyam Rahmawan Suharno , Nyoman Gunantara , Made Sudarma, 2020, Analisis Penerapan
Metode Scrum Pada Sistem Informasi Manajemen Proyek Dalam Industri & Organisasi Digital,
Majalah Ilmiah Teknologi Elektro.
• Integration : Melakukan studi literatur untuk melihat seberapa efektif menerapkan metode
scrum pada industri & organisasi digital, dan dapat mengetahui apakah metode scrum benar-
benar mampu diandalkan sebagai skema kerja pengembangan perangkat lunak pada suatu
industri maupun organisasi digital.
• Scope : Manajemen proyek dalam industri dan Organisasi digital.
• Resource : Berdasarkan analisis yang sudah dibuat menggunakan perbandingan literature
review dari beberapa jurnal, didapatkan bahwa metode scrum didalam beberapa kriteria
memang lebih unggul daripada metode pengembangan perangkat lunak lainnya dikarenakan
metode scrum sangat efektif diimplementasi pada pengembangan perangkat lunak pada suatu
industri atau organisasi digital yang relatif cepat, tidak memakan banyak waktu, dan tidak
banyak terintegrasi atau tidak terlalu kompleks. Metode scrum pada dasarnya mengutamakan
kecepatan dan fleksibilitas dalam proyek pengembangan perangkat lunak, selain itu metode
scrum juga mengutamakan fungsionalitas yang didalamnya sudah terdapat hasil dari pengujian
fungsionalitas yang mengakibatkan kualitas perangkat lunak dari segi fungsionalitas sudah
terjamin. Anggota dalam tim pun tidak terlalu banyak, akan tetapi tetap mengikuti role yang
sudah ada pada metode scrum dan client menjadi lebih bisa aktif memberikan feedback atau
umpan balik mengenai fungsionalitas dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.
• Procurement : Metode scrum muncul karena metode ini lebih cepat dan efisien yang bisa lebih
flexible dalam pengimplementasiannya karena metode ini mengutamakan iterasi atau delivery
yang cepat berdasarkan fungsionalitas dari perangkat lunak yang akan dikembangkan. Metode
scrum dalam pengimplementasiannya tidak hanya sebagai model untuk pengembangan
perangkat lunak akan tetapi lebih kepada manajemen pengembangan perangkat lunak yang bisa
mengatur suatu pengembangan perangkat lunak agar lebih efisien. Akan tetapi tidak semua
proyek pengembangan perangkat lunak cocok dengan metode scrum.
• Schedule :
1.Pengimplementasian Product Backlog yang berisi daftar tasks yang harus dikerjakan dalam
proyek tersebut, perkiraan waktu yang dibutuhkan, dan jumlah tim yang terlibat.
2.Pengimplementasian perhitungan rencana Design Sprint.
3.Hasil perhitungan dari Design Sprint. 4.Analisis proses metode scrum dalam bentuk
Burndown Chart.