Askeb Ibu Bidan Prajitno
Askeb Ibu Bidan Prajitno
Askeb Ibu Bidan Prajitno
DOSEN PENGAMPUH:
Disusun oleh:
B2306001
PRODI S1 KEBIDANAN
Identitas Suami
Nama :Tn ‘’M’’
Umur :40 Tahun
Nikah :1x
Suku :Gowa
Agama :Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan :Buruh Harian
Alamat :Romangsa
2. Keluhan Utama
Ibu datang dengan surat rujukan dari puskesmas masuk ke poli KIA RSUD
SYEKH YUSUF Gowa dengan keluhan sakit kepala, pusing dan pembekakan
pada kaki.
3. Riwayar Keluhan Utama:
a. Pusing di rasakan sejak 2 hari yang lalu dan ibu datang memeriksakan
diri di puskesmas gentungang dan dirujuk ke RSUD SYEKH YUSUF pada
tanggal 06-07-2018 jam 13:50 wita.
b. Ibu mengatakan sakit kepala serta pembengkakan pada kaki sejak
1minggu yang lalu
7. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 – 30 hari
c. Durasi : 4 – 5 hari
d. Dismenorhea : Tidak ada
8. Riwayat KB
Ibu merupakan akseptor KB suntik 3 bulan selama 3 tahun yaitu mulai 2009
sampai 2012 dan ibu mengganti KB suntik 3 bulan menjadi KB implant selama
±5 tahun yaitu mulai tahun 2012 sampai 2017.
1. GIIPIA0
a. Data subjektif
Menurut ibu ini adalah kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran
b. Data objektif
Pada pemeriksaan abdomen tampak linea nigra dan striae alba, pembesaran
perut sesuai usia kehamilan, terdapat cloasma gravidarum pada pemeriksaan
wajah.
Analisa dan interpretasi data dasar:
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum ) pada dinding perut (striae
livide) pada primigravida dan (strae alba) pada multigravida (manuaba, dkk,
2013: 107).
2. Gestasi 27 minggu 6 hari
a. Data subjektif
Menurut ibu hari pertama haid terakhir (HPHT) nya adalah tanggal 21 desember
2017
b. Data objektif
-pembesaran perut seuai kehamilan
-TFU 3 jari di atas pusat
Analisa dan interpretasi data dasar:
a. Dari HPHT tanggal 21 desember 2017 sampai tanggal pengkajian 06 juli 2018
maka usiakkehamilan ibu 28 minggu 1 hari. Menurut rumus neagle.
b. Pembesaran perut di sebabkan oleh adanya pertumbuhan janin dan di bawah
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan hipertropi
otot polos.
3. Intrauterine
a. Data subjektif
Ibu mengatakan sering mersakan pergerakan janin kuat terutama pada perut
sebelah kanan.
b. Data objektif
Leopold I :TFU 3 jari di atas pusat, 27 cm teraba bokong
Leopold II :Puki
Leopold III :kepala
Leopold IV :BAP
Analisa dan interpretasi data:
Bagian besar janin dapat diraba saat dilakukan palpasi secara Leopold dan ibu
tidak merasa nyeri saat janin bergerak, teraba bagian-bagian janin dalam uterus.
Kehamilan intrauterine, perkembangan rahim sesuai dengan umur kehamilan.
4. Tunggal
a. Data subjektif
Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin kuat terutama pada perut sebelah
kanan.
b. Data objektif
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat, 27 cm teraba bokong
Leopold II :Puki
Auskultasi :DJJ terdengar jelas kuat dan teratur pada satu sisi yaitu pada sisi
sebelah kiri perut ibu dengan frekuensi 150x/menit.
Analisa dan interpetasi data:
Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, teraba dua bagian besar pada
lokasi yang berbeda, bagian kepala pada kuadran perut bagian bawah, bokong
berada pada kuadran fundus. Pada kehamilan tunggal hanya satu bunyi jantung.
5. Hidup
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat terutama pada perut atas sebelah kanan
b. Pada auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada satu sisi yaitu pada sisi
sebelah kiri dengan frekuensi 150x/menit.
Analisa dan interpretasi data:
Janin yang hidup di tandai dengan adanay pergerakan janin yang dapat dirasakan
oleh ibunya, dan pada auskultasi terdengar DJJ yang jelas dan teratur.
6. Keadaan ibu dengan preeklamsia berat
a. Data subjektif:
Ibu mengeluh sakit kepala dan bengkak pada kaki sejak 1munggu yang lalu dan
pusing sejak 2 hari yang lalu
b. Data objektif:
Tekanan darah: 180/120 mmHg
Protein urinaria+3
Analisa dan interpretasi data:
a. Preeklamsia berat dengan impending eclampsia dengan gejal gejala
impending seperti nyeri kepala atau sakit kepala, pusing, mata kabur, mual
atau muntah, nyeri epigastrum dan nyeri kuadran kana atas abdomen (Dewi
setiawati, 2013: 179).
b. Preeklamsia berat ialah preeklamsia dengan tekanan darah sistolik kurang
lebih 160mmHg dan tekanan darah diastolik kurang lebih 110 mmHG di sertai
proteinuria lebih 5g/24 jam kurang lebih +3 (sarwono, 2014: 544).
C. Langkah III: Dentifikasi diagnosa / masalah potensial
Diangnosa : potensial terjadinya eklamsia, kematian janin dalam rahim (KJDR)
a. Data subjektif:
Ibu mengeluh sakit kepala, pusing dan bengkak pada kaki
b. Data objektif:
1) Tekanan Darah 180/120 mmHg
2) Oedema (+/+) pada kedua tungkai bawah
3) Protein urine +3
SOAP
S:SUBJEKTIF
Ibu datang dengan surat rujukan dari puskesmas masuk ke poli KIA RSUD SYEKH
YUSUF Gowa dengan keluhan sakit kepala, pusing dan pembekakan pada kaki.
O:OBJEKTIF
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran komposmentis
c. BB sebelumnya :74 KG
d. BB sekarang :80 KG
e. TB :256 CM
f. LILA :30 CM
g. Pemeriksaan tanda tanda vital
TD :180/120 mmHg
N :80x/menit
S :36,8 derajat c
P :18x/menit
A:ASSESMEN
GIIPIA0 gestasi 28 minggui 1 hari dengan PEB
P:PLANING
a. Memberitahu keadaan yang sedang dialami ibu
Rasional : Dengan memberitahu keadaan yang sedang dialami ibu dapat
mengerti dan bersedia untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
b. Observasi keadaan umum dan TTV ibu pada pagi hari dan sore hari
Rasional : Dengan mengetahui keadaan umum, dan TTV dapat membantu
dalam mengambil tindakan segera.
c. Pemberian cairan RL
Rasional : larutan RL digunakan untuk mengganti cairan yang hilang, dan
merupakan larutan isotonik yang sering digunakan dalam pemberian infus
intravena karena mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah
sehingga mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel.
d. Pemasangan kateter tetap untuk membantu ibu buang air kecil serta
mengetahui cairan input dan output ibu.
Rasional : Dengan melakukan pemasangan kateter akan membantu ibu untuk
berkemih dan mempermudah petugas kesehatan untuk mengetahui cairan
autput dan input ibu.
e. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian obat oral nifedipin 3×1 hari
@10 mg.
Rasional : Nifedipin merupakan obat antihipertensi yang menghambat kanal
kalsium
f. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian MgSO4 untuk mencegah
kejang jika tekanan darah tidak turun
Rasional : MgSO4 meruapakan obat anti kejang yang berfungsi menghambat
dan menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan
menghambat transmisi neuromuskular.
g. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk mengecek proteinuria
Rasional : dengan mengecek proteinuria dapat membantu untuk tindakan
selanjutnya dan melaporkan hasilnya ke dokter
h. Melakukan pemeriksaan DJJ
Rasional : pemeriksaan DJJ di lakukan agar dapat memantau perkembangan
janin
i. Pemberian dukungan moral kepada ibu dan keluarga untuk tetap
melaksanakan shalat dengan posisi berbaring dan selalu berdoa, berdzikir,
bersabar dan bertawakkal kepada Allah SWT untuk kesembuhan ibu.
Rasional : Sebagai hamba Allah SWT shalat merupakan kewajiban kita serta
berdoa, berdzikir, bersabar dan bertawakkal dalam segala cobaan yang kita
hadapi karena segala cobaan dan ujian datangnya dari Allah SWT.