Rafit Agama
Rafit Agama
Rafit Agama
PERTEMUAN 2 – 5
Rafit Amanda Santiko (202360147)
PERTEMUAN 2
Al Qur’an itu adalah kitab yang sistematis dan holistic, itu sebabnya kenapa kita berIslam itu
harus Kaffa. Kita harus melihatnya secara komprehensif dari ayat ke ayat dari awal ke akhir
bagaimana ini sebagai satu keutuhan pesan.
Bukan berarti tidak boleh mengkaji Quran tapi jangan sampai kita menjadikannya objektif
sebagai sesuatu yang kita kritik dan cari kesalahannya.
MU’JIZAT AL QUR’AN
1. Allah langsung yang menjaga.
2. Kitab yang luar biasa
3. Memberikan pertanyaan tetapi sekaligus memberikan jawabannya di dalam dirinya.
4. Satu-satunya Kitab Suci yang memulai dengan menyebutkan
“Nama” ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيم
(Jika tidak ada namanya maka akan sulit sekali untuk mengkomunikasikannya)
CARA BERINTERAKSI DENGAN AL QUR’AN
1. Tilawah : membaca keseluruhan al qur’an serta memperbagus bacaan
2. Tartil : membaca dengan lamban, terdengar semua mahroj dan sifat huruf
3. Qiroah : mengumpulkan, mengelompokkan ayat-ayat yang memiliki kata dasar sama
4. Tadabur : memikirkan secara mendalam makna di balik ayat
PERTEMUAN 3
Artinya : Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allâh dan paling
bertakwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka (tidak puasa),
aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barang siapa yang tidak
menyukai sunnahku, ia tidak termasuk golonganku.
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memeberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar
kamu bersyukur.
5. Al Mujadilah : 11
6. Al Hujurat : 13
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
7. Al Baqoroh : 286
MAKNA IBADAH
1. Belajar (membaca, menulis, al qur’an atau hadist dan alam raya)
2. Manusia cenderung membuat kerusakan, menumpahkan darah
lalu diberikan ilmu pengetahuan
menjadi makhluk yang mulia (sudah berilmu dan beriman)
3. Cara belajar : penglihatan, pendengaran, perasaan
Menjadi pribadi yang bersyukur
4. Keberserahan diri
PERTEMUAN 4
HAKIKAT ILMU
Artinya : “Ilmu yang bermanfaat adalah menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah
kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada
Tuhanmu, serta meminimalisasi kecintaanmu terhadap dunia, dan menamah kecintaanmu kepada
akhirat, membuka pandanganmu atas perbuatan jelekmu, hingga kau dapat menjaga diri dari hal
itu, serta membebaskanmu dari tipu daya setan,” (Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Bidayatul
Hidayah, [Kairo:Maktabah Madbuli, 1993 M] halaman 38)
Worldview adalah Kepercayaan, perasaan dan apa yang terdapat dalam pikiran orang
yang berfungsi sebagai keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral.
Menurut Al-Mawdudi (Lahore, 1967), Worldview Islam adalah pandangan hidup yang
dimulai dari konsep keesaan Tuhan (syahadah : rukun islam, rukun iman, belajar, bekerja,
bermasyarakat, dll) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia.
Menurut al-Attas, 1995, 2 ; Worldview Islam adalah pandangan Islam tentang realitas
dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat segala sesuatu
(wujud).
Menurut Atif al-Zayn, Pandangan hidup Islam adalah aqidah fikriyyah (kepercayaan
yang berdasarkan kepada akal): Iman Syahadah (lahir, anak-anak, aqil baligh)
Menurut Sayyid Qutb, Pandangan hidup Islam adalah akumulasi keyakinan asasi yang
terbentuk dalam pikiran dan hati setiap muslim. (keyakinan asasi : sopan itu baik, mencari ilmu
itu ibadah, shalat cegah kemungkaran, dll)
ISLAM BARAT
Asas : Pandangan hidup Islam berdasarkan Asas : bersadarkan rasio dan spekulasi
wahyu, hadith, akal, dll. filosofis
Pendekatan : Tawhidi Pendekatan : dichotomis
Sifat : Rasional, suprarasional, ada yg Sifat : non-metafisis, terbuka dan selalu
permanen ada yg berubah berubah
Makna realitas dan kebenaran : al-Haqq dan Makna realitas dan kebenaran : Truth
al-Haqiqah, berdimensi metafisik dan fisik berdimensi sosial, kulturas
Objek kajian : invisible dan visible Objek Kajian : realitas empiris