Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Vigor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan ini di Buat untuk memenuhi Tugas Praktikum Teknologi Benih

PENENTUAN BOBOT KERING KECAMBAH

Disusun oleh :

Kelompok 4

GOLONGAN: A

Terdiri dari :

Shinta Auliya Salsabila (A43220507)

Laili Permatasari (A43220223)

M. Amran Ghozali (A43220526)

Ridho Alberto (A43220390)

Muhammad Ma’ruf A.T (A43220285)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2023/2024
Telah di periksa dan dinilai
BAB I

DASAR TEORI

1.1 Dasar Teori


Benih pada umumnya dapat didefenisikan sebagai suatu ukuran
kemampuan potensial benih untuk berkecambah normal dengan variasi
keadaan yang tidak menguntungkan. Vigor benih dalam hitungan viabilitas
absolute merupakan indikasi viabilitas benih yang menunjukkan benih
tumbuh kuat di lapangan dalam kondisi yang tidak ideal (Byrd, 1983).
Benih bervigor tinggi dicirikan oleh berbagai karakteristik, yaitu
berkecambah cepat dan merata, bebas dari penyakit, tahan simpan, kuat
dalam keadaan lapangan yang kurang menguntungkan efesien dalam
memanfaatkan cadangan makanan, laju tumbuh atau pertumbuhan berat
kering tinggi dan tidak menunjukkan perbedaan di lapangan dan di
laboratarium (Heydecker, 1977).
Kedalaman tanam benih juga dapat mempengaruhi benih. Dalam dan
tidaknya penanaman benih tergantung dari jenis tanaman yang ditanam.
Tetapi pada umumnya penanaman benih tidak terlalu dalam akan tumbuh
lebih cepat. Namun, penanaman benih yang terlalu dangkal akan
menyebabkan benih lebih cepat mengering, maka benih yang ditanam pada
tanah yang agak ringan harus ditanam sedikit lebih dalam. Bila
penanamannya terlalu dalam ada kemungkinan biji tidak tumbuh karena tidak
bias mengangkat tanahnya dan jika benih tersebut tumbuh, biasanya cepat
kehilangan cadangan makanan. Kedalaman tanam benih perlu memperhatikan
jenis benih dan kedalaman tanamnya (Kanisius, 1993).
Soenardi (1977), menyatakan bahwa kecambah yang ditanam terlalu
dalam dari permukaan tanah menyebabkan banyaknya cadangan makanan
yang dihabiskan oleh kecambah untuk mencapai permukaan tanah, akibatnya
kecambah yang muncul akan lemah bahkan mati, sebaiknya kecambah yang
ditanam terlalu dangkal menyebabkan resiko kekeringgan sebelum menjadi
bibit.
Untuk industri benih, studi vigor benih sangat penting karena
membantu melacak kondisi fisiologis benih selama tahap produksi dan
membangun strategi untuk memilih kelompok benih berkualitas tinggi untuk
memenuhi permintaan pelanggan (MarcosFilho, 2015). Keberhasilan
penanaman dan produktivitas tanaman didasarkan pada tanaman yang tumbuh
cepat dan seragam (Bonner, 1998).
1.2 Tujuan
Setelah mengetahui atau mengikuti Praktikum Mahasiswa diharapkan
dapat memahami dan menerapkan ilmunya di lapangan sehingga dalam
perencanaan kegiatan atau pelaksanaan penanaman benih ini sesuai dengan
ilmu yang di tekuni.
Adapun Tuntunan yang harus di penuhi dalam suatu praktikum adalah:
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengujian vigor pada benih
2. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam vigor
3. Mahasiswa mampu mengetahui komponen yang diamati dalam
pengujian vigor benih
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat din ambil dalam praktikum kali ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengujian vigor pada benih
2. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam vigor
3. Mahasiswa mampu mengetahui komponen yang diamati dalam
pengujian vigor benih
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu pelaksanaan


Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 5 November 2023 pada pukul
07.00- 09.00 WIB bertepatan di Laboratorium Teknologi Benih Lantai 2
Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember. .
2.2 Alat dan bahan
Alat :
1. Bak persemaian
2. Pasir
3. Solet
4. Penggaris
5. Alat tulis
Bahan :
1. Benih jagung
2. Kayu untuk mengukur kedalaman benih
3. Kertas label
4. Air
2.3 Prosedur kerja
1. Tanam benih jagung dengan metode pasir 25 butir dengan kedalaman 2,5
cm , 5 cm dan 7,5 cm. Amati hingga hari ke 6
2. Hitung daya berkecambah benih pada hari ke-6
3. Setelah pengamatan daya berkecambah, lakukan pengukuran bobot basah
dengan tunbuh kecambah normal. Dengan timbangan analitik
4. Setelah di timbang masukkan kedalam oven selama 3× 24 jam dengan suhu
60°
5. Setelah 3×24 jam hitung bobot kering nya
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
 Daya kecambah benih normal kuat jagung
Kedalaman (cm) KNK A1 KNK A2 KNK A3 KNK A4 Jumlah terkecil

2,5 23 14 11 13 11

5 19 12 14 14 12

7,5 12 9 18 23 9

 Keserempakan tumbuh (KST )


∑ KN K
% KST = ×100 %
∑ benih yang di kecambah
KST
Kedalaman (cm) Persentase
2,5 52%
5 56%
7,5 92%

 Kadar air yang menguap (%)


Kedalaman (cm) Berat basah (g) Berat kering (g) Selisih
2,5 14,21 2,18 12,03
5 15,45 2,37 13,08
7,5 11,41 1,89 9,55

KA%
Kedalaman (cm) Persentase
2,5 85%
5 85%
7,5 84%

3.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan uji vigor yang kita lakukan didapatkan hasil bahwa
benih dengan penyemaian kedalaman 5 cm memiliki selisih berat kerig dan berat
basah yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyemaian dengan kedalaman 2.5
cm dan 7.5 cm. Hal tersebut dikarenakan benih akan tumbuh dengan optimal jika
pada kondisi yang optimal.
Dari segi pertumbuhan benih, benih dengan penyemaian kedalaman 5 cm
memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedalaman 2.5 cm dan
7.5 cm. Benih yang tumbuh pada kondisi optimal memiliki pertumbuhan yang
lebih baik dibuktikan dengan dalam 7 hari benih tersebut memiliki morfologi
morfologi tubuh tumbuhan yang sudah hampir semua ada (alat perkawinan tidak
ada).

Selain dari kondisi lingkungan yang menentukan vigor benih ada faktor
internal yang menentukan vigor benih yaitu genetik atau faktor bawaan benih.
Meskipun dalam kondisi yang sudah cukup optimal jika faktor genetik dari benih
tersebut memiliki kondisi daya kecambah yang rendah maka otomatis benih
tersebut akan memiliki daya kecambah yang rendah juga.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan.
1. Pengujian vigor benih merupakan suatu proses penting dalam penentuan
kualitas dan keunggulan produk benih menggambarkan kemampuan berbeda
setiap kecambah untuk berkecambah secara normal sehingga mampu
menjamin produksi yang maksimum. Dan vigor benih berbeda kedalaman
menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan benih untuk berkecambah
secara normal pada kedalaman tertentu
2. Pada Paktikum kali ini kita mengerjakan uji vigor uji kedalaman tanam di
mana vigor memiliki macam-macam uji yaitu indeks vigor, dan laju
kecepatan pertumbuhan.
3. Pada praktikum kali ini komponen yang harus diamati dalam pengujian Vigor
benih yaitu pada perkecambahannya ketika kecambah pada benih yang
dikecambahkan itu memiliki karakter yang unggul seperti pada batang akar
dan daun yang tidak normal yang di maksud tidak normal yaitu pertunbuhan
unggul dari pada kecambah lain nya. Pada hasil praktikum yang di hasil kan
yaitu 2,5 dan 5 cm merupakan kedalamn yang optimum bagi benih karena
memiliki persentase bagus dalam tumbuh
DAFTAR PUSTAKA
Bonner, F. T. (1998). Testing tree seeds for vigor: A review. Seed Tehcnology,
20(1), 5–17.
Byrd, H.W. 1983. Pedoman Teknologi Benih (terjemahan). Jakarta: Pembimbing
Nusa.
Harjadi, M. M. S. S. 1998. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia.
Kanisius. 1993. Dasar-Dasar Bercocok Tanam (Teori Budidaya dan Pasca Panen).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marcos-Filho, M. (2015). Seed vigor testing: an overview of the past, present and
future perspective. Scientia Agricola, 72(4), 363–374.
Soenardi. 1977. Pengaruh Media Terhadap Pertumbuhan Bibit Jambu Mente. Bogor
Lembaga Penelitian Tanaman Industri.

Anda mungkin juga menyukai