Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Asalamualaikum WR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Asalamualaikum wr.

wb

Hamdan Wa Syukron lillah, Solaatan wa salaaman ‘ala rosulillah.ammaa ba’du.

Yang terhormat Dewan juri

Yang terhormat bapak dan ibu guru yang hadir pada acara ini, Hadirin dan hadirat yang
berbahagia Serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.

Perkenankan saya .............. dari SDN 1 Windujanten, pada kesempatan lomba kali ini saya akan
menyampaikan sebuah pidato dengan judul

ADAP KEPADA ORANG TUA

Nah pertama-tama saya mau mengajak kepada semua sahabat yang ada disini.... Ayo, bersyukur
kepada Allah. Ayo, bersalawat kepada rasulullah. Dan ayo, berbakti kepada kedua orang tua kita.

Teman-temanku, maukah kalian masuk surga? Ayo, mau tidak? Jika mau, begini caranya:

peluklah kedua tangan orang tua kita kita seraya ucapkan:

Asalamualaikum ya abi ya umi,

Asalamualaikum ya abi ya umi,

Salam indah kupersembahkan,

Dari Allah Yang Penyayang,

Salam indah ku persembahkan,

Dari Allah Yang Penyayang.

Teman-temaanku yang tersayang, memberi salam dan doa kepada kedua orang tua itu
merupakan salah satu contoh adab yang baik terhadap orang tua.

Ada contoh lagi teman-temanku, yaitu kita harus rajin mengaji supaya menjadi anak yang saleh.
Ke sekolah tidak malas lagi, tentu akan membuat hati orang tua kita bahagia.

Nah, menghormati orang tua begitu banyak caranya.

Diantaranya dengan mentaati apa yang mereka perintahkan yang sejalan dengan ajaran agama
kita.

Apabila orang tua memerintahkan untuk membelikan sesuatu, maka hendaklah kita tidak
menolaknya dan pergunakanlah bahasa yang baik.
Adab terhadap orang tua ini dijelaskan oleh Alloh SWT dalam surat Al Isra ayat 23:

“Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu,

Makasekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”

Mengucapkan kata ‘ah’ kepada orang tua tidak dicbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan
kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Terus, apabila kita hendak pergi sekolah, maka kita harus ingat untuk bersalaman terlebih
dahulu. Jangan hanya meminta uang jajan lantas kita pergi begitu saja. Itu contoh kecilnya.

Nah, apabila kita bisa menghormati orang tua, maka sudah termasuk anak yang soleh.
Kesimpulan pidato saya ialah adab menghormati orang tua adalah salah satu adab yang baik
kepada orang tua

Demikianlah, yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan pidato saya bermanfaat bagi kita
semua.

Ikan Lohan ikan gurami, banyak terdapat di danau Nongsa Segala kesalahan dari kami, dan
kebenaran dari Allah yang Esa.

wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq (Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus
[ISLAM])

Wasalamualaikum. Wr. Wb.


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbill Alamin, Wabihinastain,
Allaumuriddunyawaddin Wassholatuwassalamu ala sayyidil mursalin Waala alihi
wasahbihi ajmaain, Amma Badu.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT, yang
mana pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberikan kesempatan dan
kesehatan, jasmani maupun kesehatan rohani, sehingga kita dapat melaksanakan
kegiatan lomba pidato dengan tidak ada halangan apapun.

Sholawat serta salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Semoga dengan memperbanyak sholawat kepada beliau, beliau
berkenan memberikan Syafaatnya di yaumul qiyamah, Aamiin Allahumma aamiin.

Rekan-hadirat yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti
kepada ibu-bapak kita sebagaimana difirmankan Allah dalam surat An-Nisa ayat
36. Ayat tersebut memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada orang tua. Cobalah kita hitung
jasa kedua orang tua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa
mereka sangat besar tiada terkira.

Disamping menghormati orang tua, kita juga harus menghormati ibu & bapak
guru, karena beliaulah yang mengajarkan kita menjadi orang yang berguna pada
masa yang akan datang. Walau bagaimana tingginya pangkat atau kedudukan
seseorang, mereka pasti bekas murid yang tetap berhutang budi kepada gurunya
yang pernah mendidiknya pada masa dahulu. Betul?

Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita supaya menghormati guru dan
memuliakannya sebagaimana kita memuliakan ibu/bapak kita. Karena mereka lah
yang menyampaikan ilmu kepada kita, untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dan juga sebagai pengganti ibu/bapak kita bila kita berada di Madrasah.

Rasulullah bersabda, siapa yang memuliakan orang alim atau guru sesungguhnya
dia memuliakan Allah. Mudah-mudahan kita menjadi waladun solihun, Aamiin ya
Rabbal Alamin.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang dapat saya sampaikan.


Mohon maaf atas segala kekuarangan. Billahit-taufiq wal hidayah.
Khutbah jumat

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama
kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan
keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua
kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Jamah yang dimuliakan Allah.


Alhamdulillah, tahun ini kita kembali dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan.
Bulan yang di dalamnya mempunyai sejuta keistimewaan dan keutamaan bagi
umat Muslim. Oleh karena itu, tidak heran jika pada bulan ini intensitas ibadah
umat Islam semakin meningkat, baik dengan lebih serius lagi menunaikan
kewajiban-kewajiban agama maupun rajin mengamalkan ibadah-ibadah sunnah di
dalamnya.

Rasulullah sendiri pernah menyampaikan bahwa saat tiba bulan Ramadhan umat
Muslim didorong untuk memperbanyak ibadah. Sebab, pahala amal kebaikan di
dalamnya mendapat balasan berkali-kali lipat. Dalam satu hadits diriwayatkan,

Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Setiap
amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu (amal) kebaikan diberi pahala
sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah azza wajalla berfirman, ‘Kecuali puasa,
karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Sebab, dia
telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’

Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika dia
berbuka, dan kebahagiaan ketika dia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya
bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya
kesturi.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Ada tiga hal besar yang Allah janjikan untuk umat Muslim saat Ramadhan tiba,
yaitu ampunan, rahmat, dan balasan surga. Rasulullah pernah bersabda,

Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan


akhirnya pembebasan dari api neraka.” (Ibnu Khuzaimah)

Pertama adalah rahmat. Rahmat merupakan kasih sayang Allah kepada hamba-
Nya. Berkat rahmat inilah kelak umat Muslim bisa mendapat ampunan di akhirat
dan memperoleh balasan surga. Bahkan dikatakan bahwa rahmat merupakan
penentu nasib seseorang kelak di hari akhir. Boleh jadi orang rajin beribadah, tapi
jika belum meraih rahmat Allah ia tidak mendapat jaminan masuk surga.

Meski demikian, bukan berarti kita meremehkan ibadah dengan alasan


mengandalkan rahmat, karena penyebab rahmat sendiri adalah ketaatan seorang
hamba kepada Allah.

Berkaitan dengan ini, ada kisah menarik tentang seorang hamba taat yang
sepanjang hayatnya digunakan untuk beribadah, tapi ia masuk surga bukan sebab
ibadahnya itu, melainkan karena anugerah rahmat Allah. Kisah ini disampaikan
Syekh Abul Laits as-Samarqandi dalam Tanbīhul Ghāfilīn dengan mengutip
riwayat Al-Hakim dalam Mustadrak-nya.

Dikisahkan, sekali waktu Malaikat Jibril as bercerita kepada Nabi Muhammad


saw, “Hai, Muhammad! demi Allah yang telah menugaskan engkau menjadi nabi.
Allah memiliki seorang hamba yang ahli ibadah. Hamba tersebut hidup dan
beribadah selama 500 tahun di atas gunung.”

Ringkas kisah, hamba itu memohon kepada Allah untuk mencabut nyawanya
dalam keadaan sujud dan jasadnya tetap utuh sampai tiba hari kiamat. Doanya
dikabulkan. Begitu di akhirat, Allah berkata padanya, "Hamba-Ku, engkau Aku
masukkan ke surga berkat rahmat-Ku!"
Hamba tersebut menyangkal. Seharusnya, protes dia, yang membuatnya masuk
surga adalah ibadahnya yang ratusan tahun itu, bukan rahmat Allah. Setelah
ditimbang, ternyata bobot rahmat-Nya lebih besar daripada amal ibadah tersebut.
Allah pun memerintahkan malaikat untuk memasukan dia ke neraka.

Sebelum dimasukkan ke dalam neraka, hamba itu mau mengakui bahwa rahmat
Allah lebih besar dan bisa membuatnya masuk surga. Ia pun tidak jadi dimasukkan
ke dalam neraka. (Abul Laits as-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, t.t, h. 63)

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Keutamaan Ramadhan berikutnya adalah maghfirah atau ampunan Allah. Sebagai
manusia, tentu sadar diri bahwa kita memiliki banyak dosa yang kian hari semakin
bertambah. Sebab, berbuat salah dan dosa merupakan fitrah manusia. Rasulullah
saw bersabda,

Artinya, “Setiap anak Adam (manusia) pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang
yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

Hadits ini menegaskan bahwa sebagai manusia kita tidak bisa terbebas dari dosa.
Tidak peduli dia rakyat biasa atau pejabat, seorang awam atau agamawan, santri
ataupun kiai, semua pasti memiliki dosa. Hanya, yang membedakan kita semua
adalah siapa yang mau mengakui atas dosa-dosanya dan bertaubat kepada Allah.
Pada momen Ramadhan ini, Allah menjanjikan limpahan ampunan bagi hamba-
hamba-Nya yang bertaubat. Oleh karena ini, jangan sia-siakan kesempatan emas
yang hanya datang satu bulan dalam setahun ini.

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Keistimewaan yang Allah janjikan saat Ramadhan berikutnya adalah balasan surga
bagi hamba-Nya yang taat. Rasulullah pernah bersabda,

‫إ‬

Artinya, “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-


pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Muslim)

Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh ‘Izzuddin bin Abdissalam menjelaskan,


maksud ‘dibukanya pintu surga’ merupakan simbol imbauan bagi umat Muslim
untuk memperbanyak amal ibadah di bulan suci Ramadhan, sementara
‘dibelengguhnya setan’ merupakan simbol untuk mencegah diri dari perbuatan
maksiat. (Syekh ‘Izzuddin bin Abdissalam, Maqashidush Shaum, 1922: 12).

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Sekian khutbah yang bisa khatib sampaikan. Semoga kita bisa melalui Ramadhan
tahun ini dan tahun-tahun berikutnya dengan maksimal sehingga bisa meraih
ampunan, rahmat, dan balasan surga dari Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai