Laporan Praktikum Agronomi a2
Laporan Praktikum Agronomi a2
Laporan Praktikum Agronomi a2
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Berikut adalah tujuan pelaksanaan praktikum budidaya tanaman jagung
manis dalam mata kuliah agronomi umum :
1. Mahasiswa mampu melaksanakan budidaya tanaman jagung manis dengan
teknis yang baik dan benar
2. Mahasiswa dapat menentukan populasi tanaman jagung manis
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh dari jumlah populasi dan jarak
tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis
4. Menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa mengenai teknik budidaya
jagung manis yang sesuai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri
(dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang
ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Jagung yang dibudidayakan memiliki
sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia terdapat enam kelompok
kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan karakteristik
endosperma yang membentuk bulirnya:
4
2. Komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang
diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
3. Sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki
keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
4. Hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau
empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.
5. Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya
(aleuron),
6. mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga
ungu kehitaman.
Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna
berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbuk
Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan
penting dan strategis dalam pembangunan nasional, jagung termasuk dalam tanaman
serealia atau biji-bijian yang dapat hidup pada iklim tropis maupun sub- tropis,
jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan (food) tetapi juga digunakan
sebagai bahan pakan (feed) dan industri, bahkan sudah mulai digunakan sebagai
bahan bakar alternatif (Biofuel).
Kedudukan jagung sebagai bahan pangan nasional merupakan
makananpokok utama setelah beras, sehingga menjadi penyangga ketahanan
pangannasional. Perbaikan perekonomian nasional yang ditandai dengan
meningkatnyapendapatan perkapita, proporsi jagung sebagai bahan pangan
tergeserkanmenjadi bahan baku utama industri pakan ternak. Komponen utama (54
s.d60%) dalam ransum pakan ternak adalah jagung (Sinjal, 2017). Sebagianbesar
(55%) produksi jagung nasional digunakan sebagai pakan, sisanya 30%untuk
konsumsi pangan dan 15% untuk kebutuhan industri lain dan benih (Hadijah 2020),
Suharjito, 2017).
Permintaan jagung terus mengalami peningkatan sebagai dampak dari
berkembangnya industri peternakan, terutama peternakan ayam petelur, hal ini
dikarenakan jagung memiliki kandungan energi, protein, dan gizi lain yang sesuai
5
dengan kebutuhan ternak terutama unggas, kebutuhan jagung meningkat setiap
tahunnya mengikuti perkembangan industri peternakan.
Peningkatan permintaan jagung oleh industri pakan, pangan dan
industriturunan berbasis jagung (integrated corn industry) menyebabkan
permintaanjagung terus meningkat.Laju peningkatan permintaan jagung lebih besar
bila dibandingkan dengan lajupertumbuhan produksi jagung, akibatnya harga jagung
terus meningkat dari tahun ke tahun (Mawardi, 2021). Produksi jagung dalamnegeri
belum mampu memenuhi kebutuhan, sehingga kedepan jagung memiliki potensi
untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pakan, pangan, dan insustri lainnya.
2.2 Jarak Tanam
Jarak tanam merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi ataupun
rendahnya hasil suatu pertanaman jagung. Pengaturan jarak tanam dipengaruhi
oleh sifat varietas jagung dan kesuburan tanah. Varietas jagung yang memiliki
kemampuan anakan yang tinggi membutuhkan jarak tanam lebih lebar jika
dibandingkan dengan varietas yang memiliki daya anakan yang rendah (Muliasari,
2009).
Fungsi jarak tanam bagi tanaman adalah untuk menurunkan tingkat
kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain untuk mendapatkan sinar
matahari yang optimal sehingga fotosintesi suatu tanaman tersebut tidak terhambat
oleh tanaman yang lainnya, untuk menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman
dengan tanaman yang lain untuk mendapatkan unsur hara dari dalam tanah, dan
juga untuk meningkatkan zona perakaran suatu tanaman, zona pertumbuhan suatu
tanaman, dan sebagainya sehingga tanaman tersebut dapat menghasilkan produksi
yang maksimal. Jarak tanam juga bertujuan sangat penting bagi petani untuk
mempermudah mengelolah lahannya sehingga tidak terjadi kerugian yang cukup
besar.
6
diserap dari dalam tanah, sehingga akan berpengaruh terhadap luas daun dan berat
kering tanaman.
Ada dua jarak tanam yang di perbolehkan untuk digunakan yaitu :
1. A1 = Jarak Tanam ( 80 cm x 20 cm )
2. A2 = Jarak Tanam ( 50 cm x 20 cm )
Dikarenakan kami kelompok 2A kami menggunakan jarak tanam yaitu 50
cm x 20 cm. Selain jarak tanam sebagai perlakuan diatas, perlu diberikan pupuk
dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 per ha. Ukuran petak adalah 5
m x 5 m.
2.3 Populasi
7
lingkungan. Populasi tanaman sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim mikro
dan kompetisi terutama intensitas cahaya dan kelembaban (Wahyudi, dkk.,
2018). Penggunaan benih hibrida sangat berpengaruh terhadap produktivitas
yang berkaitan dengan jumlah populasi tiap hektar.
Benih jagung hibrida memiliki produkstivitas lebih tinggi dibanding
jagung komposit maupun jagung lokal. Benih bermutu adalah kaitannya dengan
daya tumbuh di atas 98% memiliki produktivitas yang tinggi yang berkaitan
dengan jumlah populasi tanaman tiap hektarnya. Produktivitas jagung yang
rendah disebabkan oleh teknik budidaya yang tidak sesuai, penggunaan varietas
lokal (potensi hasil rendah), daya tumbuh kurang 90% dan dosis pemupukkan
yang tidak optimal (Kartika, 2018).
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan
pengataturan jarak tanam yang sesuai dengan tipe tanaman dan jenis varietas.
Sistem tanam legowo memiliki peluang yang besar peningkatan produksi dengan
mengatur sistem tanam yang sesuai tipe tanaman dan jenis varietas, hal ini
berkaitan dengan kompetisi cahaya matahari, air, unsur hara dan ruang tumbuh.
Pengaturan populasi tanaman dengan mengatur jarak tanam yang sesuai
merupakan salah satu program intensifikasi untuk meningkatkan laju produksi
dan secara tidak langsung pengaturan jarak tanam dapat mempengaruhi intensitas
cahaya matahari yang dapat diterima oleh daun tanaman (Wahyudin, dkk. 2015).
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan meningkatkan populasi
tanaman per hektar dari berbagai jarak tanam sistem legowo yang sesuai tipe
tanaman dan jenis varietasnya dalam upaya peningkatan produksi jagung.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat populasi terhadap
pertumbuhan dan produksi jagung hibrida.
Jagung manis memiliki usia panen berkisar 70 - 85 hari setelah tanam,
sehingga petani sangat antusias dalam mebudidayakannya. Potensi hasil produksi
jagung manis hibrida (Bonanza 2 F1) mencapai 15 ± 20 ton per ha tongkol segar,
dengan bobot per tongkol jagung 300 ± 400 g (Anonymous, 2017). Hasil
produksi jagung manis milik petani seringkali tidak mencapai potensi hasil
8
produksinya. Produksi tanaman jagung dipengaruhi beberapa faktor diantaranya
populasi tanaman jagung.Jumlah populasi tanaman jagung dapat mempengaruhi
hasil produksi jagung setiap hektarnya.
Metode tanam lingkar sejajar merupakan salah satu metode tanam jagung
yang mampu meningkatkan populasi tanaman jagung. Metode tanam cara lingkar
benjajar jarak tanam 100x50x50 meningkatkan populasi tanaman jagung sebesar
164.413 tanaman/ha (Etica dan Hamawi, 2016).
9
BAB III
METODOLOGI
10
3.3 Prosedur Kerja
Adapun cara kerja praktikum budidaya tanaman jagung manus ( zea mays L. )
dalam mata kuliah agronomi umum adalah sebagai berikut :
1) Baris tanaman pertama dimulai setengah jarak tanam antar barisan dari
pinggir petakan.Rentangkang dua tali bertanda jarak antar baris (50 cm
atau 40 cm) pada sisi Barat dan Timur,sebagai acuan baris tanaman atau
gunakan ajir sebagai acuan.
2) Tali yang telah diberi tanda jarak dalam baris (10 cm) diikat pada 2 ajir
untuk digunakan sebagai acuan lubang tanam, digerakkan sesuai jarak
antar baris (arah Utara-Selatan).
3) Membuat lubang tanam dengan tugal sedalam 4-5 cm di samping tali.
4) Membuat alur pupuk dengan jarak sekitar 7 cm dari alur
tanam,kedalaman alur sekitar 7cm.
5) Mencampurkan pupuk Urea dengan SP-36 dan KCL secara merata.
Setelah dicampur merata,bagilah dengan sama banyak menjadi sejumlah
barisan tanaman.
6) Menabur pupuk ke dalam alur secara merata dari ujung ke ujung.
7) Menanam benih pada lubang tanam sebanyak 2 benih per lubang.
8) Menaburkan insektisida butiran (Furadan 3G) ke dalam lubang tanam
benih dengan dosis 20 kg/ha (5 butir per lubang).
9) Menutup alur pupuk dan lubang tanam dengan baik setelah semua barisan
ditanami benih dan diberi Furadan 3G usahakan lubang tanam ditutup
dengan tanah yang lembut dan gembur.
10) Memasang etiket/label pada petak sesuai perlakuan.
11) Menyiram air secukupnya, hingga lembab, pada barisan tanam (apabila
pada saat tanam tidak ada hujan atau tanah kering).
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
langsung bijinya dari tongkolnya unruk membuta popcorn, keripik, tepung
jagung, minyak atau sirup.
Pada pratikum agronomi kami menanam jagung di kebunkrajan
dengan mengunakan benih jagung Sweet boy. Benih secara umum adalah
istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman atau hewan.
Benih jagung manis umunya dapat tumbuh dengan baik pada wilayah dengan
curah hujan sekitar 250-5000mm. Jika curah hujan kurang maka lahan jagung
harus diberikan sistem pengairan yang baik. Benih jagung manis sweet boy
merupakan varietas sweet boy memiliki rasa yang manis. Ciri tanaman jagung
ini adalah ukuran tongkol yang besar, seragam, dan terisi penuh. Panjagng
tongkol mencapai 18-20 cm. Warna biji jagung kuning cerah dengan jumlah
dengan jumlah 14-16 baris pertongkolnya. Benih jagung manis sweet boy
umunya bisah tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat tanah tersebut
subuh dan gembur. Perbedan benih jagung super sweet dan Beni jagung sweet
boy, Super sweet merupakan varietas jagung manis yang berkembang di
wilayah beriklim tropis. Jagung varietas iini dapat tumbuh dengan kuat dan
tegap. Dari segi ukuran, jagung super sweet mempunyai ukuran tongkol yang
bersar dan terisih penuh. Satu tongkol jagung super sweet dapat tumbuh sampai
20-22 cm dengan diameter sekitar 5-6 cm tanpa klobot. Dalam sekali panen,
jagung ini bisa menghasilkan 12,4ton per hektarnya. Jika benih jagung sweet
boy dibandingkan degan benih super sweet, kadar gula pada jagung varietas
sweet boy cukuo tinggi, yakni sekitar 13,4 brix. Meski begitu, tongkol jagung
yang berasa manis ini dapat tumbuh dengan ukuran besar, terisih penuh, dan
seragam. Panjang tongkol jagung varietas sweet boy bisa mencapai 18-20 cm.
Sementara diameter dari sweet boy bisa mencapai 5-6 cm tanpa klobot. Varietas
jagung yang punya biji berwarna kuning cerah ini memiliki jumlah 14-16 baris
per tongkolnya. Dalam sekali panen, varietas jagung sweet boy menghasilkan
14 ton per hektar jumlah ini jauh lebih banyak daripada varietas super sweet.
Perbedan yang terdapat pada jumlah panen nya yang lebih unggul benih sweet
boy.
13
4.2 Teknik Budidaya
Teknik budidaya tanaman adalah berbagai macam kegiatan
pengembangan danpemanfaatan sumber daya alam hayati yang dilakukan
oleh manusia dengan menggunakan modal, teknologi ataupun dengan
sumber daya lainnya untuk menghasilkan suatu produk berupa barang yang
bisa memenuhi kebutuhan.
manusia. (Elfarisna,dkk, 2021)
Menurut Erika Erilia (2021) tahapan proses dalam produksi budi daya
tanaman pangan terdiri dari pengolahan lahan, persiapan benih dan
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian organisme
pengganggu tanaman, hingga proses pemanenan.
1. Pembukaan lahan ( land clearing )
Praktikum budidaya tanaman jagung manis mata kuliah
agronomi umum diawali dengan kegiatan pembukaan lahan ( land
clearing ). Kegiatan tersebut meliputi pembersihan gulma, ranting kayu,
dan sampah yang berada pada lahan yang bertujuan agar lahan menjadi
bersih dan terhindar dari hama yang bersarang pada tanaman liar.
Sehingga diperoleh lahan yang siap tanam sesuai syarat tumbuh
tanaman jagung . Sistem pembukaan lahan dilaksanakan secara
terstruktur dan tebang pilih sehingga ekosistem kebun tetap terjaga. Alat
yang digunakan saat pembukaan lahan adalah, cangkul, sabit, kapak,
patok bambu, dan alat ukur.
2. Pengolahan lahan
14
remah, aerase tanah yang baik dan menghambat pertumbuhan tanaman
pengganggu, dengan adanya hal ini sehingga daya dukung tanah
terhadap pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman jagung. Teknik
pengolahan tanah dalam prakteknya dikelompokkan ke dalam sistem
olah tanah minimu (OTM), olah tanah maksimum / Olah Tanah
Sempurna (OTS) dan tanpa olah tanah (TOT). Pengolahan tanah
minimum (minimum tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan
secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada
seluruh areal lahan.
Pengolahan lahan dapat dilakukan secara manual, dicangkul,
dibajak, atau menggunakan bantuan hewan, hingga dengan traktor.
Dalam praktek lapangan pengolahan lahan ini dilakukan dengan bantuan
cangkul sebagai alat untuk pengolah tanah dilapangan.
a. Pengukuran lahan
Pengukuran lahan adalah pelaksanaa pekerjaan untuk
menentukan luasan lahan dan batasan lahan yang
dibutuhkan dalam budidaya tanaman.
Ukuran lahan yang ditentukan pada saat praktek dilapangan
yaitu 5 m x 5 m.
15
Pada praktek dilapangan ukuran untuk bedengan yaitu 5
cm x 5cm, sedangkan ukuran untuk drainase adalah 50 cm.
16
jagung manis ini yaitu 50 cm x 20 cm. Pengaturan jarak tanam
merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan hasil produksi
tanaman.
17
jagung dan ditunggu sekitar 3 jam, bila air masih sisa dalam
saluran tadi, maka air harus dibuang. Kalau untuk lahan yang
kering, penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Setiap hari satu kali tanaman jagung disiram selama satu
minggu. Setelah istirahat, penyiraman kembali dilakukan
setelah minggu ke-4. dan saat pembentukan tongkol. Saat
pembentukan tongkol, tanaman jagung disiram sehari sekali
agar tumbuh dengan sempurna. Jangan menyiram tanaman
jagung jika hari sudah hujan. Karena jika terlalu banyak air
tanaman jaguPengairan atau penyiraman tanaman jagung
dilakukan apabila diperlukan, yaitu jika dalam beberapa hari
tidak turun hujan sehngga tanah menjadi kering dan tanaman
layu.ng bisa membusuk dan akhirnya mati.
Pada kelompok 2A melakukan penyiraman setiap
hari setelah tanaman tumbuh. penyiraman biasanya
dilakukan sekaligus dengan pengamatan setiap harinya,
penyiraman dilakukan bisa pagi atau sore hari tujuan dari
penyiraman adalah membuat cadangan air untuk tanaman
dan untuk mempertahankankadar air tanah sebagai sumber
makanan Tumbuhan.
b) Penyulaman
Penyulaman, benih jagung yang tidak tumbuh harus
segera disulam, penyulaman dilakukan dengan cara
mengganti benih mati dengan benih baru, waktu penyulaman
jangan terlambat yakni sekitar 7 hari setelah tanam, keteria
batas penyulaman akan menyulitkan pemeliharaan tanaman
karena pertumbuhannya tidak seragam dan umur tanaman
jauh berbeda. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk
memastikan pertumbuhan bibit jagung berkembang dengan
baik.
18
Di tahap penyulaman ini, mahasiswa juga mengecek
apakah ada bibit jagung yang sekiranya tidak tumbuh dengan
baik. Apabila, ada bibit yang tidak mengalami proses tumbuh
dengan baik, perlu untuk mencabut atau menyingkirkannya
dan dengan segera mengganti dengan benih jagung yang
baru.
Dikarenakan jumlah benih yang tumbuh pada lahan
kelompok A2 yang awalnya menanam benih jagung
sebanyak 229 akan tetapi tanaman jagung yang tumbuh
hanya 160 karena banyak tanaman yang tidak tumbuh,
terserang hama, dan tanaman yang mati tercabut. Lalu
kelompok A2 membuat benih sulaman pertama sebanyak
154 benih dan bibit sulaman sebanyak 28, jumlah sulaman
dari kelompok A2 yaitu 182 namun pada sulaman ini
tanaman yang tumbuh hanya 7 dan setelah 2 minggu
tanaman sulaman yang hidup hanya terdapat 4 tanaman.
Maka dari itu dilakukan penyulaman langsung pada
lahan atau bedengan kelompok A2 dengan jumlah pada satu
lubang tanam di tanami dengan 2 benih jagung. Total lubang
tanam yaitu 140 dan total benih sulaman 280 benih. Setiap
lubang diberi 2 benih bertujuan agar presentase tanaman
tumbuh lebih tinggi. Hasil pengamatan terakhir terdapat 236
tanaman jagung yang hidup banyak penyebab tanaman tidak
sesuai dengan jumlah lubang tanam.
Penyebab ketidak sesuaian salah satunya adalah
tanaman banyak diserang oleh hama ulat. Pada tanaman
sulaman daun berlubang dan banyak yang daunnya
menguning, ada juga penyebab kurangnya jumlah populasi
tanaman jagung pada kelompok A2 adalah curah hujan yang
tinggi menyebabkan benih sulaman yang masih kecil
19
ambruk bahkan mati karena tanah sekitar tanaman tergerus
oleh derasnya air hujan. Akan tetapi untuk hama sudah diberi
penangulangan dengan penyemprotan decis pada tanaman
jagung dengan komposisi 1ml/ 1 liter air.
c) Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang erat
kaitannya dengan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ketersediaan pupuk sumber hara N, P, dan K yang lebih
direspons oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh
petani, sehingga diperlukan informasi tentang ketersediaan
hara di dalam tanah agar diketahui unsur hara yang kahat di
tanah tersebut (Nurdin dkk, 2008).
Pupuk utama tanaman jagung manis adalah nitrogen,
fosfor, dan kalium. Nitrogen (N) digunakan untuk
pertumbuhan jaringan tanaman. Gejala kekurangan N pada
tanaman jagung manis muda adalah daun berwarna kuning,
pada tanaman dewasa adalah daun menguning dari ujung
daun ke arah tulang daun, perkembangan akar dan tunas
muda terhambat. Gejala kelebihan N adalah warna daun
hijau tua, tajuk terlalu rimbun, mudah terserang penyakit,
dan persentase tongkol terbuka lebih banyak. Nitrogen
biasanya dalam bentuk pupuk urea yang mengandung 45%
N. Perlu dilakukan penelitian mengenai dosis pupuk nitrogen
yang tepat agar produksi tanaman jagung menjadi lebih
optimal.
Penimbangan Pupuk Urea, SP36, dan Kcl
` Rumus pencarian :
20
Urea 45% N = 45/100 X 100 Kg/Ha
= 45 Kg/Ha
= 45 Kg 10.000 M2
Untuk Perlakuan 25 m2 = 45kg/(10.000 m2) = x/(25 m2)
10 = 1,125
10 = 1,125/10
= 0,1125 Kg/ 112,5 gram
= 0,49/ Tanaman
11,27 gram
21
1 L/4 tanaman
91 : 4 = 22,75 (23) Dibulatkan menjadi 25 bungkus
5. Pengamatan
Pengamatan dalam budidaya tanaman jagung adalah proses
peninjauan tanaman jagung sudah memiliki perkembangan apa saja.
Pengamatan dilakukan setelah tanaman tumbuh atau 7 hari setelah
tanam, pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui hama
apa saja yang menyerang tanaman serta mengetahui perkembangan
dari tanaman jagung.
Pada Pengamatan Kelompok 2A mengamati jumlah tanaman
yang hidup, jumlah tanaman yang mati, dan juga jumlah tanaman
sulaman yang hidup pada setiap harinya. Dalam pengamatan ini juga
melakukan pengamatan setelah jagung berumur 2 bulan dengan
mengambil 5 sampel tanaman jagung pilihan.
Setiap hari sabtu selain melakukan pemupukan juga
melakukan pengamatan dengan tanaman sempel dengan mengukur
tinggi tanaman dan menghitung jumlah daun pada setiap tanaman
sempel. Perkembangan Pengamatan terakhir yang dilakukan ada
beberapa tanaman jagung yang sudah berbuah.
22
4.3 Hasil pengamatan
1. Tinggi Tanaman
Pertumbuhan vegetatif tanaman jagung manis meliputi tinggi tanaman
dan jumlah daun. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang diamati dan
sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan,
perlakuan, serta populasi tanaman dari suatu lahan yang dihasilkan dari jarak
tanam yang ditentukan. Kelompok 1A menggunakan jarak tanam 80 × 20 cm
yang menghasilkan populasi sebanyak 142 sedangkan kelompok 2A
menggunakan jarak tanam 50 × 20 cm yang menghasilkan populasi sebanyak
229.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kelompok
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan terhadap parameter tinggi tanaman.
Hasil rerata tinggi tanaman disajikan pada Tabel 1.
23
5 129 143 159 143,6
1 220 212 245 225,6
2 270 226 235 243,6
2A 3 183 219 230 210,6
4 184 177 195 185,3
5 149 196 197 180,6
Jarak tanam yang menghasilkan jumlah populasi dari suatu lahan dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung manis. Populasi tanaman (jarak tanam) merupak
an salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil tanaman. Penanaman denga
n jarak tanam bertujuan agar populasi tanaman mendapatkan bagian yang sama
terhadap unsur hara yang diperlukan dan sinar matahari, dan memudahkan dala
m pemeliharaan.
Pengaturan kerapatan tanaman bertujuan untuk meminimalkan kompetisi intrap
opulasi agar kanopi dan akar tanaman dapat memanfaatkan lingkungan secara o
ptimal. jarak tanam jarang (populasi rendah) dapat memperbaiki pertumbuhan i
ndividu tanaman, tetapi memberikan peluang terhadap perkembangan gulma. Ta
naman jagung bila banyak ditumbuhi gulma berdampak negatif terhadap pertum
buhan dan produksi tanaman jagung karena terjadi kompetisi dalam pemanfaata
n unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Jarak tanam yang terlalu lebar dapa
t mengurangi jumlah populasi tanaman menyebabkan berkurangnya pemanfaata
n cahaya matahari, dan unsur hara oleh tanaman, karena sebagian cahaya akan j
atuh ke permukaan tanah dan unsur hara akan hilang karena penguapan dan pen
cucian ( Kartika, 2018).
Penggunaan jarak tanam yang tepat untuk jenis tanaman jagung manis
ditujukan untuk menghindari persaingan antar tanaman dalam penyerapan air, u
nsur hara, penggunaan cahaya matahari dan persaingan dengan tumbuhan pengg
24
anggu. Penggunaan jarak tanam yang tepat sangat penting dalam pemanfaatan si
nar matahari secara maksimum untuk proses fotosintesis.
Pengamatan tinggi tanaman dimulai setelah 4 MST (minggu setelah tanamn) sa
mpai minggu ke-7 setelah tanam. Hasil pengamatan pertumbuhan tinggi tanama
n selama 3 minggu dapat dilihat pada Gambar 1.
250
200
Tinggi Tanaman (Cm)
150 Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
100
Sampel 5
50
0
Mi n ggu K e- 1 Mi n ggu K e- 2 Mi n ggu K e- 3
300
250
Tinggi Tanaman (Cm)
200
Sampel 1
Sampel 2
150 Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
100
50
0
Mi n ggu K e- 1 Mi n ggu K e- 2 Mi n ggu K e- 3
25
Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman 2A
26
untuk fotosintesisnya. Namun, dari hasil praktikum ini menyatakan
kebalikannya, justru lahan 2A yang lebih unggul dalam pertumbuhan tinggi
tanamannya meskipun dengan perlakuan yang sama.
Menurut penjelasan kelompok 1A, hal ini dikarenakan pada proses
penyulaman lahan 1A menggunakan lebih banyak menggunakan penyulaman
bibit sedangkan kelompok 2A menggunakan lebih banyak menggunakan
penyulaman benih ke dalam lahan secara langsung. Jika menggunakan
penyulaman bibit, maka bibit tersebut dalam pertumbuhannya akan menyerap
unsur hara yang sama besarnya dalam penyerapan unsur hara tanaman masih
yang hidup di lahan. Sedangkan jika menggunakan penyulaman benih, maka
dalam pertumbuhan benih tersebut tidak akan menyerap unsur hara sebesar
penyulaman bibit yang ditanam. Sehingga tanaman yang hidup di lahan 2A
belum bersaing ketat dalam memperebutkan unsur hara dan mineral dalam
pertumbuhannya. Sehingga tanaman jagung manis yang berada di lahan 2A
lebih unggul dari pada tanaman jagung 1A.
2. Jumlah Daun
Daun merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk
kebutuhan tanaman sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang
berperan dalam melakukan fotosintesis. Kegiatan pertumbuhan dan hasil tanam
an dipengaruhi oleh jumlah daun karena sebagai tempat kegiatan fotosintesis un
tuk penghasil energi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman.
Kelompok 1A menggunakan jarak tanam 80 × 20 cm yang menghasilkan
populasi sebanyak 142 sedangkan kelompok 2A menggunakan jarak tanam 50 ×
20 cm yang menghasilkan populasi sebanyak 229.Perlakukan jarak tanam dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produktifitas pada tanaman jagung
manis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan
fotosintesis lebih banyak dan hasil lebih optimal.
27
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kedua kelompok menunjukk
an bahwa terdapat perbedaan terhadap jumlah daun pada jarak tanam yang
berbeda. Hasil rerata jumlah daun disajikan pada Tabel 2.
28
Pada tabel diatas tanaman sampel 1 dan sampel 2 kelompok A2
merupakan tanaman yang memiliki jumlah daun terbanyak. Hal ini dikarenakan
jumlah daun berhubungan dengan tinggi tanaman, karena semakin tinggi tanam
an maka semakin banyak daun yang terbentuk. Jumlah daun dipengaruhi oleh u
nsur hara N, P dan K yang ada didalam tanah. Sehingga pertumbuhan dan
perkembangan jumlah daun optimal.
Pemupukan dilakukan seminggu sekali bertujuan untuk memenuhi uns
ur hara N, P dan K. Pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK mutiara 16 yang m
emiliki kandungan tiga unsur hara Nitrogen (N), Phosphat (P) dan Kalium (K).
Unsur N membantu proses pembelahan dan pembesaran sel yang menyebabkan
daun muda lebih cepat mencapai bentuk yang sempurna. Akar, batang dan daun
merupakan bagian tanaman yang memanfaatkan fotosintat selama fase vegetatif
Proses pembentukan daun tidak terlepas dari peranan unsur hara seperti nitroge
n dan fosfor yang tersedia bagi tanaman. Kedua unsur hara ini berperan dalam p
embentukan sel - sel baru dan komponen utama penyusun senyawa organik dala
m tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman, khususnya pen
ingkatan jumlah daun. Pada fase pertumbuhan vegetatif dibutuhkan juga keterse
diaan unsur hara K.Unsur K berperan dalam mengatur pergerakan stomata, sehi
ngga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan jumlah daun tanaman . Kaliu
m berperan sebagai aktifator dari berbagai enzim yang penting dalam reaksi fo
tosintesis dan respirasi, sehingga dapat mengatur serta memelihara potensial os
motik dan pengambilan air yang mempunyai pengaruh positif terhadap penutup
an dan pembukaan stomata.
Pada tabel 2. kelompok 2A menggunakan jarak tanam 50 × 20 cm
yang menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan jumlah daun terbanyak.
Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan fotosintesis lebih
banyak dan hasil lebih optimal. Perlakuan jarak tanam pada penanaman jagung
manis yang optimal adalah perlakuan jarak tanam 50 x 20 cm dengan jumlah
daun yang banyak proses fotosintesis yang terjadi lebih banyak pertumbuhan
dan hasil produktivitas tanaman jagung manis dapat lebih optimal.
29
Jarak tanam juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
produktifitas tanaman jagung. Kerapatan tanaman mempengaruhi penampilan d
an produksi tanaman. Pada umumnya produksi per satuan luas yang tinggi di da
pat dari populasi tertentu yang dapat memanfaatkan penggunaan cahaya secara
maksimal. Pengaturan kerapatan tanaman bertujuan untuk meminimalkan komp
etisi intrapopulasi agar kanopi dan akar tanaman dapat memanfaatkan lingkunga
n secara optimal. jarak tanam jarang (populasi rendah) dapat memperbaiki pertu
mbuhan individu tanaman, tetapi memberikan peluang terhadap perkembangan
gulma. Tanaman jagung bila banyak ditumbuhi gulma berdampak negatif terhad
ap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung karena terjadi kompetisi dalam p
emanfaatan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Jarak tanam yang terlalu
lebar dapat mengurangi jumlah populasi tanaman menyebabkan berkurangnya p
emanfaatan cahaya matahari, dan unsur hara oleh tanaman, karena sebagian cah
aya akan jatuh ke permukaan tanah dan unsur hara akan hilang karena penguapa
n dan pencucian. Penggunaan jarak tanam yang tepat sangat penting dalam pem
anfaatan sinar matahari secara maksimum untuk proses fotosintesis (Kartika,
2018).
12
10
10
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
8 8 8
8
Jumlah Daun (Helai)
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
30
12
11
10 10 10 10 10 10 10
10
9 9
8 8 8
8
Jumlah Daun (Helai)
7
6
6
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
3. Diameter Batang
Diameter batang merupakan komponen yang mempengaruhi hasil tanaman
jagung manis. Pengukuran diameter batang dilakukan menggunakan tali yang
dililitkan ke pangkal batang lalu di ukurkan ke meteran. Berdasarkan hasil
pengamatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan terhadap parameter
diameter batang yang faktor penyebabnya sama dengan faktor penyebab
31
perbedaan tinggi tanaman nya. Hasil pengamatan diameter batang disajikan
pada Tabel 3.
32
paling besar diantara semua sampel termasuk milik sampel lahan 1A yaitu
sebesar 9,1 cm yang disusul oleh tanaman sampel 1 sebesar 8,9 cm, namun pada
sampel 3, 4 dan 5 memiliki ukuran diameter yang kecil karena diakibatkan jarak
tanaman yang kurang sesuai karena waktu penanaman benih lahan di timpa
hujan lebat sehingga benih bergeser ketempat yang kurang semestinya.
Pemberian pupuk NPK (16:16:16) pada tanaman jagung berpengaruh
nyata terhadap diameter batang, hal ini diakibatkan karena penambahan pupuk
NPK (16:16:16) dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara N, P
dan K oleh tanaman jagung, sehingga dengan tersedianya unsur hara tersebut
dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Simorangkir, (2018) yang menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh
dengan subur apabila elemen (unsur hara) yang dibutuhkan tersedia serta unsur
hara tersebut tersedia dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman, sehingga
pembentukan batang pada tanaman dapat berjalan dengan maksimal.
Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) mengandung unsur hara dalam bentuk
anorganik yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh tanaman jagung,
dengan demikian tanaman mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif seperti
batang dan daun. Unsur N, P dan K dari pupuk NPK (16:16:16) berperan dalam
pembentuk klorofil yang berpengaruh terhadap proses fotosintesis, jika
fotosintesis berlangsung dengan baik maka pertumbuhan tanaman seperti
diameter batang juga baik.
33
Akar 39
Rata - Rata 85,4
Daun 116,2
Batang 210
2 Buah 349,5
Bunga 6,8
Akar 46,5
Rata - Rata 145,8
Daun 82,1
Batang 136,8
3 Buah 405,4
Bunga 6,5
Akar 41,2
Rata – Rata 134,4
Daun 77,8
Batang 148,7
4 Buah 351,9
Bunga 5,5
Akar 39,6
Rata – Rata 124,7
Daun 87,7
Batang 205,3
5 Buah 31,89
Bunga 6,5
Akar 39
Rata - Rata 74,078
34
Tabel 5. Pengambilan Biomassa BasahTanaman Jagung Manis (Zea mays
L.) 2A
Tanaman Keterangan Biomasa Basah
Sampel (Gram)
Daun 172
Batang 556,3
1 Buah 715
Bunga 7
Akar 207,3
Rata - Rata 331,52
Daun 146,1
Batang 420,8
2 Buah 744,8
Bunga 15,3
Akar 106,9
Rata - Rata 286,78
Daun 110,6
Batang 301,6
3 Buah 285,8
Bunga 7,8
Akar 49,6
Rata – Rata 151,08
4 Daun 127,5
Batang 288,5
Buah 305
Bunga 10,2
35
Akar 57,5
Rata – Rata 157,74
Daun 88
Batang 203,4
5 Buah 354,4
Bunga 8,4
Akar 62,5
Rata - Rata 143,34
36
m menyerap air terletak pada akar, kondisi akar yang baik akan mendukung pen
yerapan air yang optimal.
Kondisi perakaran tanaman bekaitan dengan penyerapan unsur hara di
dalam tanah oleh akar tanaman. Salah satu unsur hara yang sangat berpengaruh
pada pertumbuhan akar adalah unsur P. Unsur P yang terdapat didalam
kandungan pupuk NPK dapat merangsang pertumbuhan akar, yang kemudian be
rpengaruh pada pertumbuhan bagian atas tanah dan selanjutnya berpengaruh jug
a pada berat tanaman yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut, Unsur P sangat
dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman, sehingga P dalam tanah harus terpenu
hi. Untuk memenuhi kebutuhan P tanaman, maka dilakukan penambahan unsur
P dalam pemupukan tanaman.
Tanaman sebagian besar menyerap hara fosfat dalam bentuk ion orthof
osfat primer yaitu H2PO4- dan orthofosfat sekunder (HPO42-). Kemasaman tan
ah (pH) merupkan salah satu faktor sangat mempengaruhi keberadaan dari masi
ng-masing bentuk ion tersebut. Pada tanah-tanah di daerah tropis, bentuk ion H2
PO4- lebih banyak dijumpai daripada bentuk yang lain. Ketersediaan air dalam t
anah akan mampu memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan be
rat tanaman terutama akar. Jumlah air yang diserap oleh akar kemudian ditransl
okasikan ke seluruh organ tanaman.
Biomassa sampel tanaman 2A lebih tinggi daripada biomassa sampel
tanaman 1A dikarenakan akar yang dimiliki sampel tanaman 2A lebih besar
sehingga pengambilan dan penyerapan unsur nitrogen dan phsofor serta air
lebih cepat dan maksimal yang mengakibatkan biomassa nya lebih berat serta
hasil produksi nya lebih banyak.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan praktikum budidaya tanaman
jagung mata kuliah agronomi umum adalah sebagai berikut :
1. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Afrika.
2. Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia.
3. Tanaman jagung (Zea Mays L.) dapat tumbuh dengan baik jika media
tanamnya sesuai dengan referensi yang ditetepkan.
4. Faktor tanah dan media tanam juga ikut mempengaruhi proses pertumbuhan
tanaman jagung, selain itu suhu dan kelembapan juga ikut mempengaruhi
proses pertumbuhan tanaman jagung .
5. Tanaman jagung yang diberi pupuk kompos lebih subur dibandingkan
dengan tanaman jagung yang diberi pupuk kandang.
6. Tanaman yang disiram rutin memiliki ukuran yang lebih dari pada tanaman
yang disiram tidak teratur.
38
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Haryanto. 2013. Budidaya Jagung Organik Varietas Baru Yang Kian di
Buru. Pustaka Baru Putra. Yogyakarta. 206 hal.
Etica, Use dan M. Hamawi. 2016. Pengaruh Metode Tanam Lingkar Berjajar dan
Varietas Jagung Hibrida Terhadap Produksi Jagung (Zea mays L.). Gontor
Agrotech Science Journal. Vol 2. No. 2, Juni 2016. Halaman 71 ± 91.
Hadijah, S.A. 2020. Bertanam Baby Corn. Bonus Trubus No 268 Tahun XXIII. Pusat
Informasi Pertanian Trubus, Jakarta.
Kartika, T. 2018. Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagu
ng (Zea Mays L) Non Hibrida di Lahan Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP).
Univertsitas PGRI Palembang. Plaembang
Mawardi. 2021. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Umur Panen Terhadap
Hasil dan Kandungan Gula Jagung Manis . Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Terbuka. 42 hal.
39
Sianturi, D. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Dan Npk Mutiara (16:16:16)
Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Terung Gelatik (Solanum melongena
L). Universitas Islam Riau. Pekanbaru
Wahyudin, A., Ruminta dan Bachtiar D. C. 2015. Pengaruh Jarak Tanam yang
Berbeda pada Dosis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Jagung Hibrida P-12 di Jatinangor. Jurnal Kultivasi Vol. 14(1): 1-8.
http://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/ar ticle/view/12097.
Zubacthirodin, Nany R., Roslina A. 2009. Perbaikan Cara Tanam dan Penelitian,
Balai Penelitian Tanaman serealia, Maros.
40
LAMPIRAN
Tabel 1. Pengamatan Pertumbuhan Pada Tinggi Tanaman Jagung Manis
(Zea mays L.)
Tinggi Tanaman (Cm)
Rata
Tanaman
Kelompok Minggu Ke - -Rat
Sampel
a
1 2 3
41
Tabel 2. Pengamatan Pertumbuhan Pada Jumlah Daun Tanaman Jagung
Manis (Zea mays L.)
Jumlah Daun (Helai)
Rata
Tanaman Sampe
Kelompok Minggu Ke - -Rat
l
a
1 2 3
1 9 9 9 9
2 9 9 9 9
1A 3 9 8 9 9
4 9 8 10 9
5 9 7 8 8
1 10 10 10 10
2 9 11 9 10
2A 3 8 10 8 9
4 10 6 10 9
5 7 10 8 8
42