Laporan Pangan FP Usu
Laporan Pangan FP Usu
Laporan Pangan FP Usu
Latar Belakang
berdaun lembut, dengan beragam morfologi. Tinggi tanaman berkisar 10-200 cm,
dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan lingkungan hidup.
Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, daun,
(Adisarwanto, 2005).
ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea,
sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di
masyarakat, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi makanan olahan
protein yang tinggi pada kedelai dan juga kandungan gizi lainnya yang lengkap.
Apabila ditinjau dari segi harga kedelai merupakan sumber protein yang termurah
sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan
kedelai. Biji kedelai tidak dapat dimakan langsung karena mengandung tripsine
inhibitor. Apabila biji kedelai sudah direbus pengaruh tripsin inhibitor dapat
(Cahyadi,2007).
antigizi, antara lain oligosakarida dan asam fitat Kacang kedelai juga mempunyai
kandungan antitripsin yang sangat rendah, paling mudah dicerna, dan paling kecil
antara lain dapat dilakukan melalui perluasan areal tanam. Perluasan areal tanam
(Atman, 2009).
sebesar 847,16 ribu ton biji kering atau naik 0,47 persen dibanding tahun 2012
nasional, belum dalam taraf pematangan atau perluasan ekspor (BPS, 2014)
kedelai tahun 2015 adalah sebesar 1,5 juta ton. Sedangkan capaian produksi dari
hasil ARAM I, diperkirakan sebesar 998,87 ribu ton. Dengan kata lain sasaran
produksi kedelai tahun 2015 tidak akan tercapai, karena capaian produksi kedelai
tahun 2015 sebesar 92,13% dari sasaran yang telah ditetapkan. Capaian produksi
tersebut terealisasi dari capaian luas panen kedelai tahun yang sama seluas 640,35
ribu hektar, atau hanya tercapai 62,33% dari target luas sebesar 1,03 juta hektar.
Sementara dari target produktivitas yang ditetapkan sebesar 14.60 ku/ha, tercapai
pada besaran lebih tinggi yaitu 15,60ku/ha. Sasaran komoditas kedelai yang
ditetapkan oleh Ditjen Tanaman Pangan, khususnya untuk produksi dan luas
sehingga seleksi dapat dilakukan dengan leluasa dan dapat memberikan kemajuan
masyarakat, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi makanan olahan
protein yang tinggi pada kedelai dan juga kandungan gizi lainnya yang lengkap.
Apabila ditinjau dari segi harga kedelai merupakan sumber protein yang termurah
sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan
kedelai. Biji kedelai tidak dapat dimakan langsung karena mengandung tripsine
inhibitor. Apabila biji kedelai sudah direbus pengaruh tripsin inhibitor dapat
(Cahyadi,2007).
antigizi, antara lain oligosakarida dan asam fitat Kacang kedelai juga mempunyai
kandungan antitripsin yang sangat rendah, paling mudah dicerna, dan paling kecil
Pada tanaman kacang kedelai sifat yang diperlukan pada tetua adalah
serta memiliki potensi hasil biji yang tinggi. Keberhasilan dalam pelaksanaan
persilangan ditentukan oleh faktor manusia, alat yang digunakan serta faktor
seperti adanya serangan hama dan penyakit serta sifat genetik dari tanaman yang
akan disilangkan. Fluktuasi musim dan suhu seringkali juga memiliki peran
penting dalam kegiatan persilangan. Disamping itu perlu penetapan tujuan dari
persilangan (Poehlman,1983).
keragaman bahan genetik yang akan dievaluasi. Semakin banyak materi atau
bahan yang dievaluasi, tentunya akan lebih besar peluangnya untuk memperoleh
varietas unggul baru. Hal ini memberikan indikasi yang kuat bahwa jumlah
seleksi atau bahan persilangan yaitu koleksi plasma nutfah (Adisarwanto, 2005).
Tujuan Penulisan
budidaya pada tanaman kedelai Glycine max (L.) Merill) . sebagai tanaman
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai
Tengah, Jawa Barat, Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat
(Kasno dkk.,1992).
dan berdaun lebat. Tinggi tanaman berkisar antara 30 100 cm, batangnya beruas-
ruas dengan 3-6 percabangan. Batang tanaman kedelai berkayu, biasanya kaku
akar yang merupakan koloni dari bakteri Rhizobium japanicum. Bakteri tersebut
bersimbiosis dengan akar tanaman kedelai untuk mengikat nitrogen dari udara.
(Fachruddin, 2000).
Daun kedelai berbentuk oval, daun pertama yang keluar dari buku sebelah
atas kotiledon berupa daun tunggal yang letaknya berseberangan. Daun yang
setiap tangkai daun terdapat 3 helai daun (trifoliat). Tanaman kedelai mempunyai
bunga yang sempurna, yaitu dalam satu bunga terdapat benang sari dan putik.
yang tersusun dalam rangkaian buah. Polong kedelai yang sudah tua ada yang
keputih-putihan dan kehitaman. Tiap polong kedelai berisi antara 1 –5 biji, jumlah
polong pertanaman tergantung pada varietas kedelai, kesuburan tanah, dan jarak
tanam yang digunakan. Kedelai yang ditanam pada tanah subur pada umumnya
lonjong. Warna kulit biji bervariasi antara lain kuning, hijau, coklat dan hitam.
Ukuran biji berkisar antara 6 –30 gram/100 biji. Di indonesia ukuran biji kedelai
diklasifikaikan dalam 3 kelas, yaitu biji kecil (6 –10 gr/100 biji), sedang (11 –12
gr/100 biji) dan besar (13 gr atau lebih/100 biji). Biji-biji kedelai dapat digunakan
Iklim
terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm3 per bulan. Oleh karena itu, kedelai
kebanyakan ditanam didaerah yang terletak kurang dari 400 m diatas permukaan
laut dan jarang sekali ditanam didaerah yang terletak kurang dari 600 m diatas
permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik jika ditanam didaerah
adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi
pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 30 0C,
Rata-rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang dari
200 mm dengan jumlah bulan kering 3-6 bulan dan hari hujan berkisar antara 95-
ketergantungan ini dapat diatasi, asalkan selama 30 – 40 hari suhu didalam dan
permukaan tanah pada musim panas sekitar 350C – 390C. Hasil observasi ini
% (Aak, 2002).
ketinggian 0,5 - 300 m dpl. Sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok
tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 hingga 600 m dpl. Tanaman
kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Iklim
kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai
penyinaran merupakan segi energi radiasi yang penting. Spektrum penuh sinar
mampu tumbuh baik pada intensitas cahaya agak redup dibandingkan jika hari
terang penuh. Ukuran daun dan pemanjangan batang sejumlah tanaman akan
maksimal pada intensitas cahaya rendah sedangkan berat kering total tanaman
akan meningkat mengikuti peningkatan intensitas cahaya. Segi energi radiasi yang
Tanah
jenis tanah dan menyukai tanah yang bertekstur ringan hingga sedang, dan
Kedelai membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik.
Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga
merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan
kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia. Kedelai tidak
menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan
pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh
dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar.
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi
Aerasi tanah yang kurang biasanya disebabkan oleh drainase air yang
kurang baik sehingga tanah menempati pori-pori besar yang jika tidak demikian
Dalam situasi-situasi selain daripada kejenuhan total, pertumbuhan akar kapas dan
kedelai tampaknya sama sekali tidak peka terhadap kandungan O2 serendah kira-
jam untuk kapas, dan 5 jam, untuk kedelai, mematikan ujung- ujung akar
kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat
berpasir. Hal ini tidak hanya terkait dengan ketersediaan air untuk mendukung
pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan faktor lingkungan tumbuh yang lain
(Poerwowidodo, 1993).
Artinya, semakin dalam olah tanahnya maka akan tersedia ruang untuk
pertumbuhan akar yang lebih bebas sehingga akar tunggang yang terbentuk
semakin kokoh dan dalam. Pada jenis tanah yang bertekstur remah dengan
kedalaman olah lebih dari 50 cm, akar tanaman kedelai dapat tumbuh mencapai
kedalaman 5 m. Sementara pada jenis tanah dengan kadar liat yang tinggi,
kedelai (Glycine max (L.) Merill), tali rafia untuk mengukur jarak tanam, air
untuk menyiram tanaman, pupuk kandang sapi sebagai media tanam, pupuk
kompos sebagai media tanam, top soil sebagai pencampuran media tanam, pupuk
Urea dan NPK untuk memupuk lahan kedelai, penuntun praktikum untuk
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul untuk
mengolah tanah, meteran untuk mengukur lahan, sabit untuk memotong rumput
tanaman, pacak sebagai awal untuk penanaman benih, botol aqua untuk wadah
merendam benih kedelai (Glycine max (L.) Merill), tali plastik untuk mengetahui
Prosedur Kerja
1. Pengolahan tanah
tanah.
permukaan tanah.
2. Pembuatan Bedengan
panjang 2,0 m dan lebar 2,0 m tinggi 20 cm. Agar hasilnya baik
maupun melintang.
cm.
c. Pemupukan
Pupuk Organik
Pupuk Anorganik
dosis 37,5 kg/ha dan 55 HST 37,5 kg/ha dengan cara ditugal/alur.
dengan alur.
d. Pemeliharaan
- Penyulaman
- Panen
merunduk.
Goldsworthy, P.R. dan Fisher, N.M. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.
Universitas Gadjah Mada Press: Yogyakarta.
Prihatma, K. 2000. Kedelai (Glycine max L.). Kantor Deputi Menegristik Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Diakses dari http://www.ristek.go.id pada tangga 25 Maret
2014.Poerwowidodo. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.
Sumarno dan Hartono, 1983, Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya, Buletin No.
6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor, Bogor.