Metil Tutor
Metil Tutor
Metil Tutor
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2019
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (daun maupun tongkolnya),
diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung
tongkolnya).
Kebutuhan jagung manis yang terus meningkat baik untuk konsumsi segar
maupun olahan, serta harganya yang relatif tinggi menjadikan produksi jagung manis
harus ditingkatkan). Upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis dapat
ditempuh melalui penggunaan varietas berdaya hasil tinggi dan dibudidayakan
dengan kultur teknis yang tepat. Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya
jagung manis adalah ketersediaan benih tanaman yang akan mempengaruhi viabilitas
dari tanaman jagung manis, termasuk jagung manis yang umumnya dimuliakan untuk
budidaya secara intensif dengan mengandalkan sarana produksi dari bahan kimia
sintetis (Syekhfani, 1993). Dengan demikian, ketersediaan varietas jagung manis
yang memiliki nilai hubungan keeratan antar varietas harus ditingkatkan guna dapat
mengoptimalkan hasil panen.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regresi antar karakter fenotipe
tanaman jagung manis kuning dan jagung manis ungu, mengetahui korelasi atau
hubungan antarkarakter kuantitatif jagung manis kuning dan jagung manis ungu,
mengetahui karakter kuantitatif jagung manis kuning dan jagung manis ungu yang
berpengaruh langsung terhadap hasil, dan mengetahui nilai kandungan gula tanaman
jagung manis kuning dan jagung manis ungu.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Keragaman Genetik
Keanekaragaman sifat individu setiap populasi dinamakan variabilitas
(keragaman). Keragaman pada populasi tanaman mempunyai arti yang sangat penting
dalam program pemuliaan tanaman. Ukuran luas sempitnya keragaman dinyatakan
dengan variasi (variations) yaitu besarnya simpangan dari nilai ratarata. Munculnya
variasi disebabkan oleh adanya faktor keturunan (genetik) dan pengaruh lingkungan.
Variasi yang timbul karena faktor genetik bersifat dapat diturunkan (heritable
variations), dan variasi yang terjadi karena adanya pengaruh lingkungan bersifat tidak
dapat diturunkan (non-heritable variations). Penampilan (fenotipik) suatu karakter di
dalam suatu populasi ditentukan oleh varians genetik, varians lingkungan, dan varians
interaksi genetik dan lingkungan (Knight, 1978 dalam Fehr, 1987). Jika fenotipik
sepenuhnya disebabkan oleh faktor lingkungan, maka seleksi pada populasi tersebut
tidak akan membawa perubahan secara genetik, sehingga tidak membawa kemajuan
genetik.
2.2 Jagung Ungu
Jagung var. Black Aztec merupakan salah satu varietas yang masih belum populer
khususnya di Indonesia. Jagung ini memiliki keunikan tersendiri yaitu mempunyai
biji berwarna ungu. Menurut Balai Penelitian Tanaman Serealia (2017a), warna ungu
pada biji disebabkan oleh tingginya kandungan antosianin. Antosianin merupakan
senyawa fenolik yang terdapat pada beberapa tumbuhan yang berwarna ungu. Biji
jagung yang berwarna ungu telah dimanfaatkan sebagai bahan pewarna serta
minuman. Warna ungu yang terdapat pada jagung ungu disebabkan oleh tingginya
kandungan antosianin, khususnya jenis Chrysanthemin (cyanidan 3-O.glucoside),
pelargonidin 3-O-B-D-Glucoside). Antosianin berasal dari bahasa Yunani, anthos
yang berarti bunga sementara kyanos berarti biru. Antosianin yang mengatur warna
biji seperti ungu, violet dan merah yang banyak terkandungan dalam sayur dan buah
2.3 Kandungan Antosianin
Antosianin bersifat sebagai antioksidan di dalam tubuh untuk mencegah
terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah. Antosianin bekerja
menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh,
yaitu lipoprotein densitas rendah. Kemudian antosianin juga melindungi integritas sel
endotel yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan.
Selain itu, antosianin juga merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Berbagai manfaat positif dari
antosianin untuk kesehatan manusia adalah untuk melindungi lambung dari
kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata,
serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan.
Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa tersebut mampu
mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak dan
mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh (Balai
Penelitian Tanaman Serealia, 2018)
Daftar Pustaka
Balit Serealia . 2017a. Jagung Ungu; Jagung Pangan Sehat.
http://www.litbang.pertanian.go.id/beritaone/2474. Diakses Tanggal 23
Januari 2019.
Balai Penelitian Tanaman Serealia. (2018). Pangan Fungsional Berbasis Tanaman
Serealia. Diambil padatangga l5 Februari 2019 dari balit sereal.
litbang.pertanian.go.id/pangan-fungsional-berbasis-tanaman serealia/
Knight, R. 1979. Quantitative genetics, statistics, and plant breeding. In: Halloran,
G.M., R.. Knight, K.S. Mc Whirter, and D. H. B. Sparrow. A Course Manual
of Plant Breeding Australian Vice-Chancellors Climittee.