Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1235-Article Text-3238-1-10-20201004

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No.

2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

PEMETAAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN TAPEL PERUT BAGI


IBU PASCA MELAHIRKAN

Alfi Laili1*, Ria2, Ruri Aditya Sari3, Iswandi Idris4


1,2
Program Studi Kebidanan, Akademi Kebidanan Langkat, Indonesia
3
Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan, Indonesia
4
Program Studi Teknologi Komputer Politeknik LP3I Medan, Indonesia

Email: alfi.lailikusuma

ABTRACT

Traditional medicine used within maternity care functions to recover


reproduction system in order to get recovered as used to be (before maternity). Maternity
care period such as urgent transition period for mother's, babies and their family
physiologically,social and emotionally. The condition that impacts such pain and death of
mothers and baby risks commonly within maternity care in this period. However,todays
in developed country,main attention towards mothers and babies are only during
pregnancy and deliver birth period. Moreover, within childbirth period mothers
commonly complained about stomach pain (womb), over tired, stretchy body and
distended and also stretch marks. This study is a descriptive quantitative research. The
objective of this study is to discover the knowledge of Tapel used during pospartum.The
population of this study is married woman who have got babies in Langkat, Deli Serdang
and Medan. They are 100 women. The sample was taken by purposive sampling method.
It is choosing the women purposively because they have used to treat it with in childbirth
period. It was 74 women. The data was collected by addressing questionnaire about
Tapel knowledge such as definition, understanding the benefits,the way to use and the
functions. The lowest knowledge about it was respondentswith education Senior high
school 66,7%, callworling mothers (34,6%) and they aree 30-34 years old (34,8%).
Furthermore, women who knows the way to treat Tapel correctly 54,1%. This finding
shows that it is very important to do an action to improve itin order to avoid abuse that
impact pain so hard.

Key words: Belly tape;, Strecth marks; Maternity; Pregnancy

LATAR BELAKANG pemulihan kesehatan (rehabilitatif)


Pengobatan tradisional digunakan sertapeningkatatn kesehatan
secara turun temurun baik untuk (promotatif), bahkan dari waktu ke
mengobati penyakit tertentu maupun waktuobat tradisional mengalami
digunakan untuk ibu yang sedang dalam perkembangan yang terus meningkat,
masa nifas. Obat tradisional seperti terlebih dengan munculnya isu kembali
jamu maupun tanaman obat lainnya kealam atau back to nature.
banyak digunakan oleh masyarakat, Perawatan selama masa nifas
terutama dari kalangan menengah termasuk perawatan diri yang dilakukan
kebawah untukpencegahan penyakit oleh tenaga kesehatan maupun aktivitas
(preventif), penyembuhan (kuratif), perawatan yang dilakukan oleh ibu
37
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

nifas itu sendiri untuk memelihara ini dimulai setelah plasenta lahir
kesehatan organ reproduksi selama masa akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
nifas, dimulai dari akhir persalinan WHO menyatakan resiko kematian
sehingga kembalinya organ-organ akibat kehamilan dan persalinandi usia
reproduksi seperti keadaan sebelum 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih tinggi
hamil (Eldawati, 2015) dibandingkan perempuan yang berusia
Periode setelah persalinan 20 sampai 24 tahun (Sutarmi, 2013).
merupakan masa transisi kritis bagi ibu, Berdasarkan Laporan Survei Demografi
bayidan keluarga secara sosial, Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012
fisiologisdan emosional. Keadaan yang menuliskan bahwa 359 ibu meninggal
lebih beresiko pada kematian ibu serta dari setiap 100 ribu kelahiran hidup.
bayi lebih sering terjadi pada masa Pada tahun 2015 angka tersebut turun
pascapersalinan.Selama ini negara maju dan tercatat dalam Hasil Survei
maupun negara berkembang, Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
menumpukan perhatian bagi ibu dan Walaupun Angka Kematian Ibu (AKI)
bayi pada masa kehamilan dan turun namun masih mencapai >300
persalinan.Pada masa nifas juga, ibu kematian. Penyebab dominan kematian
sering mengeluh tentang nyeri pada ibu pada masa kehamilan adalah
perut (rahim), capek atau letih,badan pendarahan dan hipertensi. Kondisi
lelah, tubuh melar dan perut membuncit, sosial ekonomi masyarakat dan tenaga
serta keregangan kulit (stretch marks). kesehatan juga menjadi pendukung
Masa Nifas (puerperium) dimulai perubahan AKI (Mauluddina, 2019).
sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta Pada ibu postpartum akan terjadi
sampai dengan 6 minggu (42 hari) involusi uterus, merupakan proses yang
setelah itu.sekitar 50% kematian ibu sangat penting karena ibu memerlukan
terjadi dalam waktu 24 jam pertama perawatan yang khusus, bantuan dan
sehingga pelayanan pasca persalinan pengawasan agar kesehatan ibu dapat
yang berkualitas terselenggara untuk pulih seperti sebelum hamil (Gunawan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi ( and Astuti, 2015). Hasil Survey Angka
Rini, 2017). Kematian Ibu (AKI) & Angka Kematian
Pada masa nifas akan terjadi Bayi (AKB) yang dilakukan Dinas
perubahan fisiologis salah satunya Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
uterus yang akan mengalami involusi dengan Fakul- tas Kesehatan
yaitu kembali ke kondisi sebelum hamil Masyarakat Universitas Sumatera Utara
dengan berat sekitar 60 gram. Proses (FKM-USU) tahun 2010 menyebutkan

38
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

bah- wa Angka Kematian Ibu (AKI) di memiliki anak berjumlah 100 orang.
Sumatera Utara sebesar 268 per 100.000 Kemudian, 74 orang dipilih sebagai
Kelahiran Hidup (Syafitri, 2020) sampel. Sampel dipilih dengan
Tapel merupakan salah satu ramuan menggunakan teknik pengambilan
tradisional yang terbuat dari kapur sirih sampelpurposive sampling yaitu
dan air jeruk nipis yang dibalurkan pada memilih wanita yang secara sengaja
perut sebelum ibu menggunakan karena pernah menggunakan tapel perut
bengkungan pasca melahirkan. masa perawatan nifas. Data
Penggunaan tapel sebagai perobatan dikumpulkan dengan menggunakan
pasca melahirkan dipercaya dapat kuisioner tentang pengetahuan tapel
membantu penyembuhan. Penggunaan perutmeliputi pengertian, memahami
tapel menjadi budaya dikalangan manfaat, cara penggunaan dan
masyarakat. Namun, tidak semua ibu keuntungan penggunaan. Analisa data
pasca melahirkan dapat menggunakan pada penelitian ini menggunakanmetode
tapel bergantung pada proses melahirkan analisis datasecara deskriptif sehingga
yang dijalani. Penggunaan tapel tidak menghasilkan tabel distribusi frekuensi
sesuai bagi ibu yang melahirkan secara dan persentase dari penelitian, dengan
operasi (tidak normal), hal ini dapat menggunakan rumus : P = X 100%
membahayakan si ibu tersebut.
Keterangan : P = Persentase
Pengetahuan penggunaan tapel dari sisi
F = frekuensi
medis (Peraturan Menteri Kesehatan No
N = Jumlah responden
6, 2012) belum diketahui oleh
masyarakat. Fenomena ini yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
membuat penelitian ini menjadi penting
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh
untuk dilaksanakan yaitu untuk
bahwa dari 74 orang responden yang
memetakan pengetahuan ibu pada
terdiri dari pendidikan SMA, S1 dan
penggunaan tapel agar selanjutnya dapat
S2. Sebanyak 70% responden
diberi tindakan untuk menghindari
merupakan wanita bekerja yang berusia
terjadinya penyalahgunaan yang
antara 25 – 39 tahun.
menyebabkan kematian.

METODE
Penelitian ini dilakukan di Langkat,
Deli Serdang dan Medan. Adapun
populasi pada penelitian ini adalah
wanita yang sudah menikah dan sudah

39
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

Tabel 1. Karakteristik Responden Pada gambar 1 menunjukkan


Karakteristik Responden % pemetaan pengetahuan penggunaan
SMA 6 8,11 tapel perut. Berdasarkan hasil penelitian
S1 30 40,5
menunjukkan bahwa reponden yang
S2 38 51,4
memiliki pengetahuan yang baik (benar
25–29 tahun 4 5,4
30-34 tahun 46 62,2 >76%) merupakan responden yang
35-39 tahun 24 32,4 berpendidikan S2 (39,4%), bekerja
Bekerja 52 70,3 (19,2%) dan berusia antara 30 – 34
Tidak bekerja 22 29,7
tahun (21,7%). Sedangkan yang
memiliki pengetahuan paling rendah
Hasil penelitian menunjukkan
tentang penggunaan tapel perut adalah
bahwa sebanyak 70,6% responden
responden berpendidikan SMA (66,7%),
mengetahui pengertian Tapel perut,
bekerja (34,6%) dan berusia 30-34 tahun
namun sebanyak 51% responden yang
(34,8%). Responden berpendidikan S1
mengetahui keuntungan dari
(66,7%) yang tidak bekerja (72,7%) dan
penggunaan tapel. Selanjutnya,
berusia antara 35-39 tahun (66,6%)
sebanyak 56,1% responden mengetahui
memiliki cukup pengetahuan
cara penggunaan tapel yang benar. Hal
penggunaan tapel.
ini menunjukkan bahwa masih ada
43,9% responden yang tidak mengetahui
cara penggunaan tapel dengan benar.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan tapel, yang dapat
berakibat buruk pada kesehatan.
Tabel 2. Rekapitulasi Jawaban
Responden
Pertanyaan % Jawaban
benar
Pengertian 70,6 Gambar 1. Pemetaan Pengetahuan
Memahami manfaat 67,8 Penggunaan Tapel Perut.
Cara penggunaan 56,1 Pendapat dari Suradi
Keuntungan 51,1
penggunaan menyatakan bahwa walaupun seorang
ibu yang memiliki pendidikan formal
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang tidak terlalu tinggi belum tentu
hasil penelitian sebelumnya, yang tidak mampu memberikan ASI secara
menyatakan bahwa 10% wanita yang eksklusif dibandingkan dengan orang
memiliki pengetahuan yang baik tentang yang lebih tinggi pendidikan formalnya,
penggunaan tapel. tetapi perlu menjadi pertimbangan

40
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

bahwa faktor tingkat pendidikan turut penggunaan tapel kepada wanita yang
menentukan mudah tidaknya menyerap bertaraf pendidikan rendah (SMA ke
dan memahami pengetahuan yang ibu bawah). Hal ini karena sangat perlu
peroleh (Maulida dan Afidah, 2013) ditekankan bahwa tapel perut hanya
Pengetahuan yang kurang dapat boleh digunakan bagi wanita yang
disebabkan karena tingkat pendidikan bersalin secara alami. Tapel perut boleh
yang rendah, sehingga sulit untuk digunakan bagi wanita bersalin secara
menerima pesan atau informasi yang operasi apabila luka operasi dinyatakan
telah disampaikan (Ismail, 2015). baik oleh dokter (2 minggu setelah
Bahwa 50% responden yang terdiri dari melahirkan). Namun demikian,
tingkat pendidikan menengah dan tinggi pemakaian tapel tidak dibolehkan pada
memilih menggunakan obat tradisional daerah yang luka (Bunda, 2015).
(Ismail, 2015). Walaupun tapel perut dapat
Pada masa ini penggunaan menghangatkan perut, membuat usus
pengobatan tradisional semakin populer, bekerja lebih cepat sehingga angin dapat
terlihat dari pasien di Amerika lebih keluar dengan mudah dari dalam badan,
banyak yang menggunakan pengobatan namun penggunaannya tidak dianjurkan
tradisional dibandingkan dengan yang bagi yang memiliki kulit sensitif. Hal ini
berobat ke dokter umum. Sedangkan di karena, kandungan kapur sirih yang
Eropa, seperti Denmark dan Perancis terdapat dalam bahan tapel dapat
penggunanya bervariasi dari 23% dan menimbulkan luka bakar.
49%. Sementara itu, di Taiwan 90%
pasien mengkombinasikan pengobatan KESIMPULAN
tradisional dan umum (konvensional) Berdasarkan hasil penelitian
(Ismail, 2015) dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
Usia >30 lebih banyak (110%) yang paling rendah tentang penggunaan tapel
menggunakan herbal sebagai obat, perut adalah responden berpendidikan
sedangkan taraf pendidikan dasar lebih SMA (66,7%), bekerja (34,6%) dan
banyak (107%) menggunakan herbal berusia 30-34 tahun (34,8%).
daripada taraf pendidikan paling tinggi Selanjutnya, wanita yang mengetahui
(Sooi dan Keng, 2013). cara penggunaan tapel dengan benar
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebanyak 54,1%. Hasil ini menunjukkan
bahwa perlu dilaksanakan sebuah bahwa perlu dilaksanakan sebuah
tindakan atau upaya untuk tindakan atau upaya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang meningkatkan pengetahuan tentang

41
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841

penggunaan tapel agar tidak terjadi Palembang, pp. 38–46.


Gunawan, I. and Astuti, T. (2015)
penyalahgunaan yang dapat
‘Tinggi fundus uteri pada ibu post
mengakibatkan luka. partum yang melaksanakan senam
nifas’, Jurnal Keperawatan, XI(2),
pp. 183–188.
UCAPAN TERIMA KASIH Heni Maulida, Effatul Afidah, D. P. S.
(2013) ‘Tingkat Ekonomi dan
Terima kasih diucapkan kepada
Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI
Kementrian Riset, Teknologi dan Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan
di Bidan Praktek Swasta ( BPS )
Penddikan Tinggi yang telah
Ummi Latifah Economic Level and
memberikan hibah penelitian dosen Mother Motivation towards
Exclusive in BPS Ummi Latifah
pemula tahun 2019.
Argomulyo , Sedayu , Yogyakarta’,
Jurnal Ners dan Kebidanan
Indonesia JOURNAL, 3(2), pp.
DAFTAR PUSTAKA
116–122.
Bunda, A. (2015) Amankah Perawatan Ismail (2015) ‘FAKTOR YANG
Tradisional Pasca Persalinan_, MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
Femina Group. Available at: MASYARAKAT MEMILIH
https://www.ayahbunda.co.id/kelah OBAT TRADISIONAL DI
iran-gizi-kesehatan/amankah- GAMPONG LAM UJONG’, Idea
perawatan-tradisional-pasca- Nursing Journal, VI(1), pp. 7–14.
persalinan3f- (Accessed: 21 July Kim Sooi, L. and Lean Keng, S. (2013)
2020). ‘Herbal Medicines: Malaysian
Eldawati, S. (2015) ‘HUBUNGAN Women’s Knowledge and
PENGETAHUAN DAN SIKAP Practice’, Evidence-Based
IBU NIFAS DENGAN PRAKTIK Complementary and Alternative
PERAWATAN MASA NIFAS DI Medicine. Edited by B.-C. Shin.
KECAMATAN GUNUNGPATI Hindawi Publishing Corporation,
KOTA SEMARANG BULAN 2013, p. 438139. doi:
JANUARI-MARET 2015’, Jurnal 10.1155/2013/438139.
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Susilo Rini, F. K. D. (2017) Panduan
3(3), pp. 228–237. Asuhan Nifas dan Evidence Based
Endryani Syafitri, S. S. (2020) ‘Faktor- Practice. Yogyakarta: deepublish
Faktor yang Berhubungan dengan publisher.
Plasenta Previa di RSUP H. Adam Sutarmi, M. Z. (2013) ‘HUBUNGAN
Malik Medan Tahun 2018’, USIA IBU DENGAN
JURNAL NERS DAN KEBIDANAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
(JOURNAL OF NERS AND PADA PRIMIGRAVIDA’, Jurnal
MIDWIFERY), 7(2), pp. 182–189. Keperawatan, IX(2), pp. 140–144.
doi: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p182.
Faulia Mauluddina, S. O. S. (2019)
‘Hubungan tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan dengan deteksi
dini komplikasi kehamilandi
puskesmas sukaraya baturaja
timur’, in SEMINAR NASIONAL
STIKES MITRA ADIGUNA
PALEMBANG. Palembang:
STIKES Mitra Adiguna

42

Anda mungkin juga menyukai