1235-Article Text-3238-1-10-20201004
1235-Article Text-3238-1-10-20201004
1235-Article Text-3238-1-10-20201004
2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841
Email: alfi.lailikusuma
ABTRACT
nifas itu sendiri untuk memelihara ini dimulai setelah plasenta lahir
kesehatan organ reproduksi selama masa akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
nifas, dimulai dari akhir persalinan WHO menyatakan resiko kematian
sehingga kembalinya organ-organ akibat kehamilan dan persalinandi usia
reproduksi seperti keadaan sebelum 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih tinggi
hamil (Eldawati, 2015) dibandingkan perempuan yang berusia
Periode setelah persalinan 20 sampai 24 tahun (Sutarmi, 2013).
merupakan masa transisi kritis bagi ibu, Berdasarkan Laporan Survei Demografi
bayidan keluarga secara sosial, Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012
fisiologisdan emosional. Keadaan yang menuliskan bahwa 359 ibu meninggal
lebih beresiko pada kematian ibu serta dari setiap 100 ribu kelahiran hidup.
bayi lebih sering terjadi pada masa Pada tahun 2015 angka tersebut turun
pascapersalinan.Selama ini negara maju dan tercatat dalam Hasil Survei
maupun negara berkembang, Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
menumpukan perhatian bagi ibu dan Walaupun Angka Kematian Ibu (AKI)
bayi pada masa kehamilan dan turun namun masih mencapai >300
persalinan.Pada masa nifas juga, ibu kematian. Penyebab dominan kematian
sering mengeluh tentang nyeri pada ibu pada masa kehamilan adalah
perut (rahim), capek atau letih,badan pendarahan dan hipertensi. Kondisi
lelah, tubuh melar dan perut membuncit, sosial ekonomi masyarakat dan tenaga
serta keregangan kulit (stretch marks). kesehatan juga menjadi pendukung
Masa Nifas (puerperium) dimulai perubahan AKI (Mauluddina, 2019).
sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta Pada ibu postpartum akan terjadi
sampai dengan 6 minggu (42 hari) involusi uterus, merupakan proses yang
setelah itu.sekitar 50% kematian ibu sangat penting karena ibu memerlukan
terjadi dalam waktu 24 jam pertama perawatan yang khusus, bantuan dan
sehingga pelayanan pasca persalinan pengawasan agar kesehatan ibu dapat
yang berkualitas terselenggara untuk pulih seperti sebelum hamil (Gunawan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi ( and Astuti, 2015). Hasil Survey Angka
Rini, 2017). Kematian Ibu (AKI) & Angka Kematian
Pada masa nifas akan terjadi Bayi (AKB) yang dilakukan Dinas
perubahan fisiologis salah satunya Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
uterus yang akan mengalami involusi dengan Fakul- tas Kesehatan
yaitu kembali ke kondisi sebelum hamil Masyarakat Universitas Sumatera Utara
dengan berat sekitar 60 gram. Proses (FKM-USU) tahun 2010 menyebutkan
38
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841
bah- wa Angka Kematian Ibu (AKI) di memiliki anak berjumlah 100 orang.
Sumatera Utara sebesar 268 per 100.000 Kemudian, 74 orang dipilih sebagai
Kelahiran Hidup (Syafitri, 2020) sampel. Sampel dipilih dengan
Tapel merupakan salah satu ramuan menggunakan teknik pengambilan
tradisional yang terbuat dari kapur sirih sampelpurposive sampling yaitu
dan air jeruk nipis yang dibalurkan pada memilih wanita yang secara sengaja
perut sebelum ibu menggunakan karena pernah menggunakan tapel perut
bengkungan pasca melahirkan. masa perawatan nifas. Data
Penggunaan tapel sebagai perobatan dikumpulkan dengan menggunakan
pasca melahirkan dipercaya dapat kuisioner tentang pengetahuan tapel
membantu penyembuhan. Penggunaan perutmeliputi pengertian, memahami
tapel menjadi budaya dikalangan manfaat, cara penggunaan dan
masyarakat. Namun, tidak semua ibu keuntungan penggunaan. Analisa data
pasca melahirkan dapat menggunakan pada penelitian ini menggunakanmetode
tapel bergantung pada proses melahirkan analisis datasecara deskriptif sehingga
yang dijalani. Penggunaan tapel tidak menghasilkan tabel distribusi frekuensi
sesuai bagi ibu yang melahirkan secara dan persentase dari penelitian, dengan
operasi (tidak normal), hal ini dapat menggunakan rumus : P = X 100%
membahayakan si ibu tersebut.
Keterangan : P = Persentase
Pengetahuan penggunaan tapel dari sisi
F = frekuensi
medis (Peraturan Menteri Kesehatan No
N = Jumlah responden
6, 2012) belum diketahui oleh
masyarakat. Fenomena ini yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
membuat penelitian ini menjadi penting
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh
untuk dilaksanakan yaitu untuk
bahwa dari 74 orang responden yang
memetakan pengetahuan ibu pada
terdiri dari pendidikan SMA, S1 dan
penggunaan tapel agar selanjutnya dapat
S2. Sebanyak 70% responden
diberi tindakan untuk menghindari
merupakan wanita bekerja yang berusia
terjadinya penyalahgunaan yang
antara 25 – 39 tahun.
menyebabkan kematian.
METODE
Penelitian ini dilakukan di Langkat,
Deli Serdang dan Medan. Adapun
populasi pada penelitian ini adalah
wanita yang sudah menikah dan sudah
39
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841
40
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841
bahwa faktor tingkat pendidikan turut penggunaan tapel kepada wanita yang
menentukan mudah tidaknya menyerap bertaraf pendidikan rendah (SMA ke
dan memahami pengetahuan yang ibu bawah). Hal ini karena sangat perlu
peroleh (Maulida dan Afidah, 2013) ditekankan bahwa tapel perut hanya
Pengetahuan yang kurang dapat boleh digunakan bagi wanita yang
disebabkan karena tingkat pendidikan bersalin secara alami. Tapel perut boleh
yang rendah, sehingga sulit untuk digunakan bagi wanita bersalin secara
menerima pesan atau informasi yang operasi apabila luka operasi dinyatakan
telah disampaikan (Ismail, 2015). baik oleh dokter (2 minggu setelah
Bahwa 50% responden yang terdiri dari melahirkan). Namun demikian,
tingkat pendidikan menengah dan tinggi pemakaian tapel tidak dibolehkan pada
memilih menggunakan obat tradisional daerah yang luka (Bunda, 2015).
(Ismail, 2015). Walaupun tapel perut dapat
Pada masa ini penggunaan menghangatkan perut, membuat usus
pengobatan tradisional semakin populer, bekerja lebih cepat sehingga angin dapat
terlihat dari pasien di Amerika lebih keluar dengan mudah dari dalam badan,
banyak yang menggunakan pengobatan namun penggunaannya tidak dianjurkan
tradisional dibandingkan dengan yang bagi yang memiliki kulit sensitif. Hal ini
berobat ke dokter umum. Sedangkan di karena, kandungan kapur sirih yang
Eropa, seperti Denmark dan Perancis terdapat dalam bahan tapel dapat
penggunanya bervariasi dari 23% dan menimbulkan luka bakar.
49%. Sementara itu, di Taiwan 90%
pasien mengkombinasikan pengobatan KESIMPULAN
tradisional dan umum (konvensional) Berdasarkan hasil penelitian
(Ismail, 2015) dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
Usia >30 lebih banyak (110%) yang paling rendah tentang penggunaan tapel
menggunakan herbal sebagai obat, perut adalah responden berpendidikan
sedangkan taraf pendidikan dasar lebih SMA (66,7%), bekerja (34,6%) dan
banyak (107%) menggunakan herbal berusia 30-34 tahun (34,8%).
daripada taraf pendidikan paling tinggi Selanjutnya, wanita yang mengetahui
(Sooi dan Keng, 2013). cara penggunaan tapel dengan benar
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebanyak 54,1%. Hasil ini menunjukkan
bahwa perlu dilaksanakan sebuah bahwa perlu dilaksanakan sebuah
tindakan atau upaya untuk tindakan atau upaya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang meningkatkan pengetahuan tentang
41
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5, No. 2, Oktober 2020
ISSN 2599-1841
42