Paradigma Santri Pasca Nyantri
Paradigma Santri Pasca Nyantri
Paradigma Santri Pasca Nyantri
"Santri adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk
menjadi mukmin yang kuat (yang tidak goyah imannya oleh
pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan),"
menurut Gus Mus / KH Musthofa bisri
2. Dimana harus nyantri ?
Nyantri dipondok pesantren / berguru
kepada kyai , yang mempunyai sanat
mutasil keilmuannya sampai dengan
rosulullah saw.
3. Untuk apa nyantri ??
1. Menuntut ilmu
2. Mengambil sanad keilmuan
3. Belajar sosialisasi dan komunikasi
4. Mencari relasi
5. Mengharap barokah dan sirri
Pertanyaan
1. apakah kalian sudah bisa sholat dengan baik dan benar ?
2. Dapat apa ilmu dari sekolah mu?
3. kapan kamu bisa mandiri ?
Jawabanya adalah……..
Mau jadi apa nyantri ??
1.
Teorinya itu satu, ajeg dalam
berkesungguhan, jangan
berkesungguahan dalam satu
bulan saja, tapi terus-menerus,”
2. “Kenyang itu menghilangkan
kecerdasan. Kenyang itu terjadi
sepuluh menit, setelah berhenti
makan. Bayangkan kalau orang
pada saat makannya saja sudah
kenyang apa yang akan terjadi
10 menit kemudian? Makanya
Nabi melarang orang makan
kenyang. Harus berhenti
sebelum kenyang,” jelasnya.
3. Tidak boleh maksiat
karena maksiat itu
beban. Ketika orang
belajar dan mambawa
beban, apalagi beban
psikologis, santri tidak
akan bisa mengerti
akan pelajarannya.
4. santri harus punya wudlu karena
wudlu itu cahaya. Sementara ilmu
yang disampaikan oleh guru itu
datangnya kepada pemikiran
muridnya dalam bentuk abstrak,
berupa sinar, cahaya. Ketika cahaya
datang diterima oleh yang memiliki
cahaya akan mudah terserap.
5. sering membaca Al-Qur’an
karena ketika orang membaca Al-
Qur’an dengan dilihat teksnya,
maka dia akan terlibat berpikir
bagaimana menerapkan tajwidnya
dalam bacaan yang dijabarkan.
Apalagi lebih jauh dengan
memahami ayat-ayatnya. Nah,
ketika orang hanyut dalam
berpikir, itu orang akan cerdas.
6. “Berikutnya, santri harus rajin shalat malam,”
7. menjauhi makanan yang
mendekati kotor, apalagi najis
karena tidak barokah. “Makanan
di luar yang dilihat oleh banyak
orang termasuk oleh orang yang
tidak punya uang, tidak barokah.
Ketika orang yang tidak punya
uang itu melihat, dia kepingin,
tapi tidak bisa membeli
makanan, yang terkondisikan
demikian akan hilang
barokahnya.
Nasab keilmuan saya
وجل
ّ عز
ّ له ال - Malaikat Jibril - Nabi Muhammad Saw
- Ibnu Umar - Imam Nafi’I - Imam Maliki - Imam Syafi’I
- Imam Ahmat Bin Hambali - Imam Buhkori - Imam Muslim
- Imam Abu Bakar Asto - Syayid Zaini Dahlan - K.H Nawawi Al Bantani
- K.H Hasyim As’ari Jombang - K.H Khudlori –
K.H Abdurrohman Chudlori – Rooyani
sekian terima kasih