Kekaisaran Tiongkok (1915–1916)
Kekaisaran Tiongkok 中華帝國 Zhōnghuá Dìguó | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1915–1916 | |||||||||
Ibu kota | Beijing 39°54′N 116°23′E / 39.900°N 116.383°E | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Tionghoa | ||||||||
Agama | Pemujaan surgawi | ||||||||
Pemerintahan | Monarki absolut | ||||||||
Kaisar | |||||||||
• 1915–1916 | Kaisar Hongxian | ||||||||
Perdana Menteri | |||||||||
• 1915–1916 | Lou Tseng-Tsiang | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dunia I | ||||||||
• Dibentuk | 12 Desember 1915 | ||||||||
25 Desember 1915 | |||||||||
• Pembubaran Kekaisaran | 22 Maret 1916 | ||||||||
• Kematian Yuan Shikai | 6 Juni 1916 | ||||||||
Mata uang | Yuan Tiongkok | ||||||||
Kode ISO 3166 | CN | ||||||||
| |||||||||
Kekaisaran Tiongkok (1915–1916) | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 中華帝國 | ||||||||||
Hanzi sederhana: | 中华帝国 | ||||||||||
Makna harfiah: | Negara Kaisar Tiongkok | ||||||||||
|
Kekaisaran Tiongkok adalah sebuah upaya berjangka pendek oleh negarawan dan jenderal Yuan Shikai dari akhir 1915 sampai awal 1916 untuk mendirikan kembali monarki di Tiongkok, dengan dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian (洪憲皇帝; Hóngxiàn Huángdì). Upaya tersebut mengalami kegagalan.
Persiapan membentuk formasi
[sunting | sunting sumber]Setelah Yuan Shikai menjadi Presiden yang kedua dalam Pemerintahan Sementara Republik Tiongkok (1912), ia mengambil berbagai langkah untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan menyingkirkan para pemimpin oposisi dari jabatannya. Untuk mengamankan kekuatannya sendiri ia berkolaborasi dengan berbagai kekuatan Eropa dan Kekaisaran Jepang. Sekitar Agustus 1915, ia menginstruksikan Yang Du (楊度), guna mengumpulkan dukungan untuk kembali ke sistem monarki. Pada 11 Desember 1915, Majelis Nasional dengan suara bulat memilihnya sebagai Kaisar. Secara seremonial Yuan menolak, tetapi terpaksa "mengalah" dan segera setuju ketika Majelis Nasional mengajukan petisi lagi pada hari itu.[1] Pada 12 Desember, Yuan yang didukung oleh putranya Yuan Keding, menyatakan Kekaisaran Tiongkok dan mengangkat dirinya sendiri sebagai "Kaisar Agung Kekaisaran Tiongkok" (中華帝國大皇帝), dengan mengambil nama zaman pemerintahan yang ia sebut Hongxian (洪憲) ("Kelimpahan Konstitusional"). Namun, Yuan, yang sekarang dikenal sebagai Kaisar Hongxian, menunda acara naik takhtanya sampai 1 Januari 1916. Dia menghapus budaya pakaian orang Manchuria dan membangkitkan kembali budaya berpakaian orang Tiongkok Han yang telah dimodifikasi. Dia memakai baju Han selama acara gladi resik. Baju yang dikenakannya selama acara gladi resik ini kemudian disabotase oleh gundiknya yang berasal dari Korea. Setelah itu, Kaisar Hongxian mulai membagikan gelar kebangsawanan kepada kerabat dan teman terdekatnya, serta orang-orang yang dia pikir bisa dibeli dengan gelar kebangsawanan.
Keluarga Aisin Gioro dari Dinasti Qing, yang saat itu tinggal di Kota Terlarang, "menyetujui" penobatan Yuan sebagai kaisar, dan bahkan mengusulkan "pernikahan kerajaan" putri Yuan dengan Puyi, kaisar Qing terakhir.
Serangan balik
[sunting | sunting sumber]Tahun 1916 menjadi "Tahun Hongxian Pertama" dari "Tahun Republik Ke-5" (5 tahun Republik Tiongkok),[1] tetapi Kaisar Hongxian ditentang bukan hanya oleh kaum revolusioner, tetapi Jauh lebih penting oleh para komandan militer yang menjadi bawahannya, mereka percaya bahwa pandangan Yuan terhadap sistem monarki akan memungkinkannya untuk memerintah tanpa tergantung pada dukungan militer.
Provinsi demi provinsi memberontak setelah Yuan menyatakan diri menjadi kaisar, dimulai dengan provinsi Yunnan yang dipimpin oleh gubernur Cai E dan jenderal Tang Jiyao, kemudian provinsi Jiangxi yang dipimpin oleh gubernur Li Liejun. Membentuk Tentara Perlindungan Nasional (護國軍) dan dengan demikian dimulai Perang Perlindungan Nasional. Hal ini kemudian diikuti oleh provinsi-provinsi lain yang menyatakan kemerdekaan dari Kekaisaran Hongxian. Para jenderal Beiyang, yang tentaranya belum menerima gaji sekali pun dari pemerintah kekaisaran, tidak melakukan kampanye agresif melawan Tentara Perlindungan Nasional dan Tentara Beiyang menderita banyak kekalahan meskipun lebih terlatih dan memiliki persenjataan yang lebih lengkap daripada Tentara Perlindungan Nasional.
Melihat kelemahan dan tidak populernya Kaisar Hongxian, kekuatan asing menarik dukungan mereka (tetapi tidak berpihak dalam perang). Kekaisaran Jepang pertama-tama mengancam untuk menyerang, kemudian berkomitmen untuk menggulingkan Kaisar Hongxian dan mengakui konflik kedua pihak (Jepang dan Kaisar Hongxian) menjadi "dalam keadaan perang" serta mengizinkan warga Jepang untuk membantu Partai Republik Tiongkok.[1] Dihadapkan dengan oposisi yang universal, kaisar berkali-kali menunda upacara ritual naik takhta untuk menenangkan musuh-musuhnya. Pendanaan untuk upacara itu dihentikan pada tanggal 1 Maret. Yuan berunding untuk meninggalkan sistem monarki dengan Liang Shiyi pada tanggal 17 Maret dan kemudian meninggalkannya secara resmi pada tanggal 22 Maret. Tahun "Hongxian" dihapus pada tanggal 23 Maret dan sistem Republik dipulihkan.[2] Yuan bertakhta selama 83 hari.[1]
Setelah kematian Yuan pada tanggal 6 Juni, Wakil Presiden Li Yuanhong diangkat menjadi presiden, dan menunjuk jenderal Beiyang Duan Qirui sebagai Perdana Menteri, kemudian memulihkan Majelis Nasional dan Konstitusi sementara. Namun, otoritas pusat dari pemerintah Beijing secara signifikan telah dilemahkan dan kehancuran Kekaisaran Yuan menjerumuskan Tiongkok ke dalam era panglima perang.
Simbol nasional
[sunting | sunting sumber]Meskipun nama negara dalam bahasa Mandarin diubah menjadi "Kekaisaran Tiongkok" (dan nama "Hongxian" digunakan untuk urusan negara), Kaisar Hongxian tetap menggunakan "Republik Tiongkok" sebagai nama dalam bahasa Inggris.[1]
Kaisar Hongxian mendirikan Kantor Regulasi Ritual (禮制館), yang mengeluarkan lagu kebangsaan baru untuk Republik Tiongkok berjudul "Tiongkok dengan gagah berani berdiri di Alam Semesta" (中華雄立宇宙間) pada bulan Juni 1915. Liriknya ditulis oleh Yin Chang (廕昌) dan musik oleh Wang Lu (王露). Liriknya sedikit dimodifikasi pada bulan Desember 1915, di mana 共和五族 Kesatuan Lima Ras digantikan oleh 勳華揖讓 (Shanrang, sistem kuno kaisar Tiongkok yang menyerahkan kedudukan kepada orang lain pada zaman Yao dan Shun, di mana Kaisar Yao memberikan takhtanya kepada menantunya Kaisar Shun) untuk dinyanyikan selama masa pemerintahan Kaisar Hongxian.
Lirik Mandarin | Terjemahan |
---|---|
中華雄立宇宙間, |
Tiongkok dengan gagah berani berdiri di Alam Semesta, |
Kaisar Yao adalah seorang Kaisar Tiongkok yang legendaris. Era Yao dan Shun (堯天舜日) adalah Chengyu (idiom empat karakter) yang berarti masa damai dan kemakmuran.
Bendera nasional diubah dari aslinya yaitu bendera 5-garis menjadi bendera yang garis merahnya membentuk salib terpusat, namun bendera dengan bekas garis merah sebagai saltire adalah versi yang biasa digunakan.
Lambang nasional tetap dipakai sebagai lambang nasional Republik Tiongkok (1913–1928), Langit Biru dengan sebuah Matahari Putih dengan Dua Belas Simbol Kedaulatan. (十二章國徽).
Daftar orang yang diberi gelar kebangsawanan oleh Kaisar Hongxian
[sunting | sunting sumber]Putra Mahkota (皇太子)
[sunting | sunting sumber]- Yuntai (云台)
Pangeran Wuyi Peringkat Pertama (武義親王 Wǔyì qīn wáng)
[sunting | sunting sumber]- Dukes Yansheng Kong Lingyi (衍聖公 孔令貽)[4]
- Li Yuanhong (黎元洪)
Dukes Peringkat Pertama (一等 公 Yī děng gōng)
[sunting | sunting sumber]- Duan Zhigui (段芝貴)
- Feng Guozhang (馮國璋)
- Jiang Guiti (姜桂題)
- Liu Guanxiong (劉冠雄)
- Long Jiguang (龍濟光)
- Ni Sichong (倪嗣衝)
- Zhang Xun (張勳)
Marquesses Peringkat Pertama (一 等侯 Yī děng hóu)
[sunting | sunting sumber]- Chen Yi (陳儀)
- Li Chun (李純)
- Lu Rongting (陸榮廷)
- Tang Jiyao (唐繼堯)
- Tang Xiangming (湯薌銘)
- Wang Zhanyuan (王占元)
- Yan Xishan (閻錫山)
- Zhao Ti (趙倜)
- Zhu Rui (朱瑞)
Counts Peringkat Pertama (一等 伯 Yī děng bó)
[sunting | sunting sumber]- Cao Kun (曹錕)
- Jin Yunpeng (靳雲鵬)
- Lu Jianzhang (陸建章)
- Meng Enyuan (孟恩遠)
- Qi Yaolin (齊耀琳)
- Qu Yinguang (屈映光)
- Tian Wenlie (田文烈)
- Yang Shande (楊善德)
- Yang Zengxin (楊增新)
- Zhang Mingqi (張鳴岐)
- Zhang Xiluan (張錫鑾)
- Zhu Jiabao (朱家寶)
Viscounts Peringkat Pertama (一等子 Yī děng zǐ)
[sunting | sunting sumber]- Li Houji (李厚基)
- Liu Xianshi (劉顯世)
- Zhang Guangjian (張廣建)
- Zhu Qinglan (朱慶瀾)
Barons Peringkat Pertama (一等男 Yī děng nán)
[sunting | sunting sumber]- Cai Rukai (蔡儒楷)
- Chen Bingkun (陳炳焜)
- Duan Shuyun (段書雲)
- He Zonglian (何宗蓮)
- Jin Yong (金永)
- Long Jianzhang (龍建章)
- Long Jinguang (龍覲光)
- Lu Yongxiang (盧永祥)
- Lü Diaoyuan (呂調元)
- Ma Anliang (馬安良)
- Pan Juying (潘矩楹)
- Qi Yang (戚揚)
- Ren Kecheng (任可澄)
- Shen Jinjian (沈金鑑)
- Wang Yitang (王揖唐)
- Xu Shiying (許世英)
- Zhang Huaizhi (張懷芝)
Baron Peringkat Ketiga (三等男 Sān děng nán)
[sunting | sunting sumber]- Feng Yuxiang (馮玉祥)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Kuo T'ing-i et al. Historical Annals of the ROC (1911–1949). Vol 1, pp. 207–41.
- ^ Shan, Patrick Fuliang (2018). Yuan Shikai: A Reappraisal, The University of British Columbia Press. ISBN 9780774837781.
- ^ 中國的旗幟 (Flags of China) (Tionghoa)
- ^ Parker, Edward Harper (22 May 2018). "China, her history, diplomacy, and commerce, from the earliest times to the present day". N.Y. : Dutton – via Internet Archive.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Empire of China (1915–16) di Wikimedia Commons
Didahului oleh: Republik Tiongkok |
Kekaisaran Tiongkok 1915–1916 |
Diteruskan oleh: Republik Tiongkok |