Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content

IBNU BUWONO

Peranan promoter sangat penting dalam upaya pengembangan teknologi transgenik pada ikan mas Majalaya karena merupakan elemen pengatur aktivitas transkripsi untuk ekspresi transgen. Promoter b- actin memiliki aktivitas ekspresi tinggi pada... more
Peranan promoter sangat penting dalam upaya pengembangan teknologi transgenik pada ikan mas Majalaya karena merupakan elemen pengatur aktivitas transkripsi untuk ekspresi transgen. Promoter b- actin memiliki aktivitas ekspresi tinggi pada hampir semua sel ikan. Amplifikasi sekuen promoter b- actin mas Majalaya dengan PCR menghasilkan ukuran fragmen DNA sebesar 1.126 bp menggunakan primer F (5’ – GATGAAACTCGAGTAGCCCTTGCTCTTC– 3’) dan primer R (5’ –CGTTCGAATTGATATATGCGAGCTG– 3’). Purifikasi produk PCR tersebut juga menghasilkan ukuran fragmen DNA yang sama. Hasil insersi fragmen promoter b- actin mas Majalaya dapat berintegrasi dengan plasmid pGEM-T, yang menunjukkan terbentuknya plasmid rekombinan, dengan ditandai tumbuhnya koloni transforman berwarna putih, dan koloni berwarna biru tidak mengandung DNA sisipan. Elektroforegram hasil isolasi plasmid rekombinan untuk transforman koloni putih menunjukkan adanya DNA sisipan (fragmen promoter b- actin mas Majalaya) dan koloni biru tidak ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik komersial pada pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Penelitian ini dilakukan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik komersial pada pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Penelitian ini dilakukan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan pada selama 40 hari dari bulan April - Juni 2017. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan A (kontrol, perlakuan B (5 ml/kg), perlakuan C (10 ml/kg), perlakuan D (15 ml/kg), dan perlakuan E (20 ml/kg). Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan harian (LPH), rasio konversi pakan (FCR), dan kualitas air. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan uji F dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji jarak berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, kualitas air dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan terhadap standar kualitas air. Hasil...
Cumi-cumi termasuk kedalam salah satu sumberdaya perikanan laut di Indonesia yang bergizi dan cukup banyak diminati oleh masyarakat maka dari itu dibutuhkan cumi-cumi yang bermutu baik. Kendala yang dialami dalam pemenuhan permintaan... more
Cumi-cumi termasuk kedalam salah satu sumberdaya perikanan laut di Indonesia yang bergizi dan cukup banyak diminati oleh masyarakat maka dari itu dibutuhkan cumi-cumi yang bermutu baik. Kendala yang dialami dalam pemenuhan permintaan cumi-cumi yaitu mutu cumi-cumi. Maka dilakukannya riset yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan cumi-cumi di suhu chilling. Salah satunya yaitu dengan pengawetan menggunakan bahan pengawet alami yang dapat menghasilkan bakteri baik (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) yaitu yoghurt yang merupakan hasil pemeraman susu yang mempunyai cita rasa asam yang dihasilkan melalui fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi yoghurt yang mempunyai daya awet paling lama terhadap masa simpan cumi-cumi. Riset ini dilakukan selama 12 hari dan disimpan pada suhu 5-10 oC, dan dilakukan perhitungan total koloni bakteri yang dianalisis berdasarkan standar total koloni bakteri maksimum yang masih diperbolehkan untuk b...
Cumi-cumi termasuk kedalam salah satu sumberdaya perikanan laut di Indonesia yang bergizi dan cukup banyak diminati oleh masyarakat maka dari itu dibutuhkan cumi-cumi yang bermutu baik. Kendala yang dialami dalam pemenuhan permintaan... more
Cumi-cumi termasuk kedalam salah satu sumberdaya perikanan laut di Indonesia yang bergizi dan cukup banyak diminati oleh masyarakat maka dari itu dibutuhkan cumi-cumi yang bermutu baik. Kendala yang dialami dalam pemenuhan permintaan cumi-cumi yaitu mutu cumi-cumi. Maka dilakukannya riset yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan cumi-cumi di suhu chilling. Salah satunya yaitu dengan pengawetan menggunakan bahan pengawet alami yang dapat menghasilkan bakteri baik (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) yaitu yoghurt yang merupakan hasil pemeraman susu yang mempunyai cita rasa asam yang dihasilkan melalui fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi yoghurt yang mempunyai daya awet paling lama terhadap masa simpan cumi-cumi. Riset ini dilakukan selama 12 hari dan disimpan pada suhu 5-10 oC, dan dilakukan perhitungan total koloni bakteri yang dianalisis berdasarkan standar total koloni bakteri maksimum yang masih diperbolehkan untuk b...
... Dalam proses penyerapan, protein dan karbohidrat akan diubah menjadi asam piruvat yang pada proses selanjutnya asam piruvat tersebut akan diubah menjadi Asetil KoA. Asetil KoA juga terbentuk dalam proses akhir pembong-karan lemak... more
... Dalam proses penyerapan, protein dan karbohidrat akan diubah menjadi asam piruvat yang pada proses selanjutnya asam piruvat tersebut akan diubah menjadi Asetil KoA. Asetil KoA juga terbentuk dalam proses akhir pembong-karan lemak tubuh. ...
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendiseminasikan keunggulan lele mutiara Padjadjaran untuk memperbaiki pertumbuhan benih dan peningkatan produksi  ikan lele yang terdapat pada kelompok peternak ikan lele Cileunyi (KPLC)... more
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendiseminasikan keunggulan lele mutiara Padjadjaran untuk memperbaiki pertumbuhan benih dan peningkatan produksi  ikan lele yang terdapat pada kelompok peternak ikan lele Cileunyi (KPLC) di kecamatan Cileunyi Kelurahan Cimekar Kabupaten Bandung. Upaya ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih terjamin terutama pada musim kemarau. Metode penyuluhan menggunakan pelatihan teori dan praktek lapang agar terjadi interaksi  intensif antara peserta dengan fasilitator untuk kegiatan fisik di lokasi. Kegiatan pengabdian difokuskan kepada evaluasi pertumbuhan benih ikan lele mutiara Padjadjaran (lele transgenik G4) dan ikan lele mutiara non-transgenik sebagai kontrol yang dipelihara pada kolam hapa KPLC (out door) dan akuarium di hatchery (in door). Hasil pelatihan ini berhasil menarik minat pembudidaya lele KPLC untuk mengganti teknologi konvensional beralih ke teknologi baru yang diperkenalkan. Indikator keberhasilan ini ditunjukkan ole...
Catfish is one of the most important freshwater fish farming commodities in Indonesia. Higher catfish production can be achieved by cultivating transgenic catfish carrying the growth hormone (GH) gene of African catfish (Clarias... more
Catfish is one of the most important freshwater fish farming commodities in Indonesia. Higher catfish production can be achieved by cultivating transgenic catfish carrying the growth hormone (GH) gene of African catfish (Clarias gariepinus GH, CgGH). This research focuses on analysis of the presence of the CgGH gene in transgenic G1, G2, and G3 mutiara catfish broodstock, as an indication of stable CgGH inheritance. CgGH gene was isolated using the RNeasy mini kit and RT-PCR. RT-PCR revealed amplicons measuring approximately 600 bp in transgenic G0, G1, G2, and G3 mutiara catfish. The CgGH consensus sequence similarities ranged from 93.76% to 97.06%, with four functional domain sites (somatotropin-1, somatotropin-2, four α-helix, N-glycosylation, four cysteine residues) of fish GH proteins. The functional domains of fish GH proteins are conserved in G1, G2, and G3 and indicate stable exogenous GH inheritance to produce transgenic catfish strains in each generation.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran serta Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2017.... more
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran serta Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase jahe untuk menghasilkan kecap udang putih terbaik setelah dilakukan penambahan jahe dan dapat mengetahui tingkat kesukaan panelis serta uji kimia (kadar air dan kadar protein) dari kecap udang putih dengan persentase terbaik yang ditambahkan jahe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, perlakuan penambahan jahe dengan persentase berdasarkan jumlah daging udang putih (Penaeus merguiensis) sebesar 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1%. Pengamatan yang dilakukan terhadap karakteristik kimia seperti kadar air, kadar protein, dan karakteristik organoleptik seperti kenampakan, aroma, tekstur dan rasa kecap udang putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi jahe sebesar 0...
Penelitian tentang laju kematian populasi Daphnia sp. telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei sampai 2 Juni 2017 di Laboratorium Avertebrata Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini... more
Penelitian tentang laju kematian populasi Daphnia sp. telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei sampai 2 Juni 2017 di Laboratorium Avertebrata Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laju kematian pada kultur Daphnia sp. pada pupuk yang berbeda-beda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan, yaitu penggunaan pupuk kotoran ayam (A) sebanyak 2,4 g/L, pupuk kotoran burung puyuh (B) sebanyak 2,4 g/L, pupuk kotoran sapi (C) sebanyak 2,4 g/L dan pupuk kotoran kambing (D) sebanyak 2,4g/L. Daphnia sp. dikultur selama 12 hari dalam wadah stoples kaca dengan volume 1 liter. Parameter yang diamati adalah perkembangan Induk Daphnia sp., laju kematian populasi Daphnia sp., dan kualitas air. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan d...
Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) pada ikan berperan untuk memacu pertumbuhan, di samping terlibat juga dalam fungsi osmoregulasi, pengaturan keseimbangan cairan elektrolit, dan proses-proses metabolisme. Metode CTAB (Cetyl Trymethyl... more
Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) pada ikan berperan untuk memacu pertumbuhan, di samping terlibat juga dalam fungsi osmoregulasi, pengaturan keseimbangan cairan elektrolit, dan proses-proses metabolisme. Metode CTAB (Cetyl Trymethyl Ammonium Bromide) digunakan untuk mengisolasi DNA sel ikan (DNA genomik) dari sirip ekor ikan mas Majalaya dan nila GIFT. Isolasi gen hormon pertumbuhan dari DNA genomik kedua jenis ikan dapat disintesis dengan primer cGH (carp Growth Hormone) dan TiGH (Tilapia Growth Hormone) menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasil elektroforegram produk amplifikasi PCR untuk sebagian gen hormon pertumbuhan ikan mas Majalaya dapat dideteksi dengan ukuran fragmen DNA sebesar 615 bp dan 349 bp. Fragmen DNA hormon pertumbuhan ikan nila GIFT dapat dideteksi dengan ukuran 597 bp. The roles of growth hormones in fish are for growth promotion. They are also involved in osmoregulation function, balance regulation of liquid electrolite, and correlated wit...
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah penambahan tepung labu kuning dan tepung kepala udang yang tepat pada pakan komersil untuk meningkatkan warna orange pada koki strain oranda. Penelitian ini menggunakan benih ikan koki strain... more
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah penambahan tepung labu kuning dan tepung kepala udang yang tepat pada pakan komersil untuk meningkatkan warna orange pada koki strain oranda. Penelitian ini menggunakan benih ikan koki strain oranda dengan ukuran 4-5 cm yang diperoleh dari peternak koki di Bogor. Penelitian ini menggunakan metode  eksperimental Rancangan  Acak  Lengkap  dengan  empat  perlakuan  dan  tiga  kali  ulangan.  Perlakuan  yang diberikan yaitu 20% tepung labu kuning, 10% tepung labu kuning dan 5% tepung kepala udang, dan 10% tepung kepala udang serta perlakuan kontrol (tanpa penambahan). Parameter yang diukur yaitu perubahan warna orange pada kepala, punggung, dan ekor. Pengamatan perubahan warna dilakukan secara visual dengan pendekatan terhadap warna pada Toca Color Finder. Data perubahan warna dianalisis menggunakan uji Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10% tepung labu kuning dan 5% tepung kepala udang dalam pakan memberikan peru...
This research aims to determine the percentage level of addition of nilem fish flour to the production of the most preferred dumpling skin products organoleptically. The method in this research was experimental with 4 treatments the level... more
This research aims to determine the percentage level of addition of nilem fish flour to the production of the most preferred dumpling skin products organoleptically. The method in this research was experimental with 4 treatments the level of addition of nilem fish flour namely 0.0%, 2.5%, 5.0%, and 7.5%. The parameters observed were the level of preference for the color, aroma, texture, and taste of dumpling skin from all organoleptic treatments. The parameters observed were the level of appearance, aroma, texture, and taste of dumpling skin from all treatments carried out organoleptically and proximate testing (protein content, ash content, fat content, and moisture content) on the control treatment and the most preferred. The results of the study concluded that the addition of nilem fish flour by 5.0% was the most preferred treatment based on organoleptic characteristics with a median value of 7 colors, aroma 7, texture 8 and flavor 7 and an alternative value of 7.29 and having pr...
Penelitian ini bertujuan menganalisis kekerabatan generasi kedua hasil persilangan ikan mas ( Cyprinus carprio ) dan hibrid ikan nilem ( Osteochilus hasselti ) terhadap induknya dengan metode PCR-RAPD ( Random Amplified Polymorphic DNA –... more
Penelitian ini bertujuan menganalisis kekerabatan generasi kedua hasil persilangan ikan mas ( Cyprinus carprio ) dan hibrid ikan nilem ( Osteochilus hasselti ) terhadap induknya dengan metode PCR-RAPD ( Random Amplified Polymorphic DNA – Polymerase Chain Reaction ) menggunakan Primer jenis Operon, OPA-3 dan OPA-11. Metode penelitian dilakukasn secara ekploratif dan  dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penggunaan primer OPA-11 memunculkan pita lebih banyak jika dibandingkan dengan OPA-3. indeks kekerabatan generasi keduanya sangat beragam, hasil persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan mas betina sebesar 70,5% mengarah kepada ikan mas. Hasil persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan nilem betina  memilki nilai kekerabatan sebesar 26% mengarah kepada hibrid ikan nilem. Fenotip yang dimunculkan dari generasi kedua ini mengarah pada indukan betina  seperti persilangan hibrid ikan nilem jantan dengan ikan mas betina lebih menyerupai ikan mas dibandingkan ik...
Aims: Water quality is one of them being an important role in terms of cultivation. Good water quality can support growth productivity in aquaculture. This is also of great concern when the rest of fish metabolism results that can... more
Aims: Water quality is one of them being an important role in terms of cultivation. Good water quality can support growth productivity in aquaculture. This is also of great concern when the rest of fish metabolism results that can contaminate fish contained in the maintenance media and if water is changed every day, water carrying toxins can pollute the area around the cultivation. One of the first steps to reduce the toxic content found in the maintenance media and the area around cultivation is to use aquaponic cultivation using biofloc. It is also expected to minimize the toxin content in maintenance media. This research aims to determine the comparison of the polyculture stocking density of sangkuriang catfish and nile tilapia which results in water quality that supports fish productivity. Study Design:  The research was conducted experimentally. Place and Duration of Study: This research was carried out for 40 days between March 2019 - April 2019 in the Ciparanje Laboratory of ...
The G2 trangsenic Mutiara catfish (Clarias sp.) (MTG) is a Mutiara catfish that is inserted with the CgGH gene (Clarias gariepinus Growth Hormone) through the transgenesis. The effect of transgenesis stimulates gonad growth of G2... more
The G2 trangsenic Mutiara catfish (Clarias sp.) (MTG) is a Mutiara catfish that is inserted with the CgGH gene (Clarias gariepinus Growth Hormone) through the transgenesis. The effect of transgenesis stimulates gonad growth of G2 transgenic Mutiara catfish (Clarias sp.) faster than non-transgenic fish. Study aimed to analyze the maturity of the gonads and the spawning ability of female G2 transgenic Mutiara catfish (Clarias sp.) to obtain superior broodstock candidates. Experimental method with completely randomized design (pair of parents used as treatment and repeated four times) for spawning was used for this study. Three pairs of parent G2 were crossed semi-artificially as treatment A (female 1 MTG G2 crossed with male 1 MTG G2), B (female 2 MTG G2 crossed with male 2 MTG G2) and C (female 3 MTG G2 crossed with male 3 MTG G2). The results showed that the performance of female G2 transgenic Mutiara catfish (Clarias sp.) (treatment A, B and C) was higher given non-transgenic with ...
In the case of common carp (Cyprinus carpio) and goldfish (Carrasius auratus) that were lightly infected with Koi Herpes Virus (KHV), the use of the one-step PCR method was insensitive to detect the presence of KHV DNA. The nested PCR... more
In the case of common carp (Cyprinus carpio) and goldfish (Carrasius auratus) that were lightly infected with Koi Herpes Virus (KHV), the use of the one-step PCR method was insensitive to detect the presence of KHV DNA. The nested PCR method has been developed for a more sensitive detection system for KHV infection. This study aims to test the sensitivity of one-step and nested PCR methods in detecting the KHV virus in lightly infected common carp to prevent early disease attacks. DNA extraction of the test samples used thermal lysis and PBS (Phosphate Buffered Saline). DNA isolate as a KHV template was used to amplify KHV sequences using KHV-TKf: 5'-GGGTTACCTGTACGAG-3 'and KHV-TKr: 5'-CACCCAGTAGATTATGC-3' primers in the one-step PCR method. The nested PCR method uses two pairs of primers, namely the KHV-TKf: 5'-GACACCACATCTGCAAGGAG-3' and KHV-TKr: 5'-GACACATGTTACAATGGTGGC-3') and the CEFAS primer pair (5'-CGTCGTGAGGAATACGACG-3' and 5'- AC...
Aplikasi teknologi transfer gen melalui perantaraan sperma dimungkinkan untuk memperbaiki kualitas genetik ikan. Keberhasilan transfer gen hormon pertumbuhan (Growth Hormone =GH) ikan budidaya melalui elektroporasi sperma dapat... more
Aplikasi teknologi transfer gen melalui perantaraan sperma dimungkinkan untuk memperbaiki kualitas genetik ikan. Keberhasilan transfer gen hormon pertumbuhan (Growth Hormone =GH) ikan budidaya melalui elektroporasi sperma dapat menghasilkan ikan transgenik. Pada penelitian ini dilakukan transfer konstruksi vektor ekspresi gen GH lele dumbo (pTarget-CMV-CgGH) ke sperma lele dumbo (strain mutiara) menggunakan kejut listrik 125 Vcm-1 dengan jumlah pulsa 3 dan 5 serta 50 Vcm-1 dengan jumlah pulsa 3 dan 5. Konsentrasi vektor yang digunakan 60 ng/?L, lama kejutan 30 milidetik dan interval kejut 0,1 detik. Dari hasil elektroporasi sperma lele mutiara sebesar 125 Vcm-1 (jumlah pulsa 3 dan 5) serta 50 Vcm-1 (jumlah pulsa 3 dan 5) ini, terdeteksi fragmen berukuran 600 bp (gen GH lele dumbo) pada sperma dan fragmen 1000 bp (96 % identik dengan GH Clarias gariepinus, no. aksesi AF416488.1) pada ikan umur 4 bulan menunjukkan keberhasilan transfer gen GH lele dumbo (GH eksogen) ke sperma lele mut...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah penangkapan potensial ikan tenggiri (Scomberomorus sp) berdasarkan parameter suhu permukaan laut (SPL) di perairan Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah penangkapan potensial ikan tenggiri (Scomberomorus sp) berdasarkan parameter suhu permukaan laut (SPL) di perairan Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode survei. Data penelitian meliputi SPL yang diperoleh dari citra satelit serta hasil tangkapan dan koordinat penangkapan yang didapat dari trip langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran temporal suhu permukaan laut tertinggi cenderung terjadi pada musim peralihan 1 (Maret-Mei). Sebaran suhu permukaan laut cenderung memiliki pola semakin dingin menuju perairan lepas pantai dan semakin hangat menuju perairan pesisir pantai. Daerah potensial penangkapan ikan tenggiri di perairan Pangandaran berada pada koordinat pada koordinat 108°21'18" BT, 7 °50'58" LS dan 108°44'30" BT, 7 °48'31" LS. Kata kunci: daerah potensial penangkapan, hasil tangkapan ikan tenggiri, perairan Pangandaran, suhu permukaan laut
The research aims to analyze the kinship of nilem fish strains using RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). This research used exploratory method with descriptive analysis. The primers used in the RAPD method are OPA-02... more
The research aims to analyze the kinship of nilem fish strains using RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). This research used exploratory method with descriptive analysis. The primers used in the RAPD method are OPA-02 (5'-TGCCGAGCTG-3 '), OPA-03 (5'-AGTCAGCCAC-'3), OPA-05 (5'-AGGGGTCTTG-3') and OPA-11 (5) 5'- CAATCGCCGT-3 '). The primary optimization results showed that OPA-02 and OPA-11 were the primary primers for detecting polymorphic and monomorphic fragments of the nilem fish genome. Phenograms from the RAPD method that were processed through the NTSYS-pc program showed that the OPA-02 primer was the best primer for nilem kinship analysis. Relationship between red nilem with green nilem is 92%, red nilem and green nilem with mangot nilem are 72% and the three nilem with beureum panon are 12%.
The male broodstock of Transgenic Mutiara catfish (P) (containing Clarias gariepinus Growth Hormone, CgGH) is a fish who show fast growth. Propagation of the Transgenic Mutiara catfish F1 and F2 progeny involves the crossing of broodstock... more
The male broodstock of Transgenic Mutiara catfish (P) (containing Clarias gariepinus Growth Hormone, CgGH) is a fish who show fast growth. Propagation of the Transgenic Mutiara catfish F1 and F2 progeny involves the crossing of broodstock P with Non Transgenic Mutiara catfish. New genetic variations (polymorphisms) can be generated from crosses broodstock P and F1 which lead to the fast growth inheritance of transgenic fish. Phylogenetic relationship analysis showed distance and genetic variation in broodstock P, F1, F2 and Sangkuriang catfish (as controls) using the RAPD-PCR method (Random Amplified Polymorphic DNA-Polymerase Chain Reaction) as the research purposes. The results showed that OPA-03 (5'-AGTCAGCCAC-3 ') primer was selective for determining phylogenetic among catfish samples. The closest genetic similarity index originates from the female broodstock of Non Transgenic Mutiara catfish (P) (93%), while the farthest originates from the male broodstock of Mutiara Tr...
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konstruksi vektor ekspresi (pTarget) rekombinan yang mengandung sisipan gen hormon pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias sp.) dan promoter β-aktin ikan lele lokal (C. batrachus) dalam upaya... more
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konstruksi vektor ekspresi (pTarget) rekombinan yang mengandung sisipan gen hormon pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias sp.) dan promoter β-aktin ikan lele lokal (C. batrachus) dalam upaya pembuatan ikan lele lokal transgenik. Promoter β-aktin lele lokal (pCbBA) telah berhasil diisolasi dari hipofisa ikan tersebut dengan ukuran sekitar 1,7 kbp; dan memiliki elemen transkripsi CAAT box, TATA box, GC box, motif CarG, dan TGACG berdasar analisis program TF Bind. Penggantian promoter CMV (cytomegalovirus) yang terkandung dalam vektor ekspresi pTarget menggunakan dua enzim restriksi SgfI dan I-PpoI, menghasilkan fragmen DNA berukuran 6.083 bp (pTarget-GH lele dumbo) sebagai produk digesti. Fragmen pTarget-GH lele dumbo yang diligasi dengan promoter β-aktin lele lokal membentuk konstruksi By: Ibnu Dwi Buwono, Nono Carsono, Yuniar Mulyani, and M. Untung KurniaThis study aims to obtain an expression vector construct (pTarget) containing recombinant ...
Isolasi gen hormon pertumbuhan lele dumbo (C. gariepinus) dari hipofisa ikanmerupakan sumber DNA yang selanjutnya dapat digunakan sebagai cetakan untuk mengkopi gen tersebut menggunakan primer Amc-GH-F dan Amc-GH-R. Fragmen DNA lele dumbo... more
Isolasi gen hormon pertumbuhan lele dumbo (C. gariepinus) dari hipofisa ikanmerupakan sumber DNA yang selanjutnya dapat digunakan sebagai cetakan untuk mengkopi gen tersebut menggunakan primer Amc-GH-F dan Amc-GH-R. Fragmen DNA lele dumbo hasil isolasi terdeteksi berdasar elektroforesis gel agarosa 1%. Amplifikasi gen penyandi hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH) lele dumbo menggunakan primer Amc-GH-F (5’-GCAGAAATGGCTCGAGGTAAGG-3’) dan Amc-GH-R (5’-CAGGGTGCAGTTGGAATCC-3’) dapat mengkopi sekuen gen GH lele dengan ukuran fragmen PCR sekitar 1.400 bp. Sementara amplikon gen GH American catfish (Rhamdia quelen) menggunakan primer Amc-GH-F dan Amc-GH-R sebesar 1.465 bp. Hasil analisis sekuensing gen penyandi GH menggunakan program BlastP dan Genetyx versi 7.0, menunjukkan bahwa sekuen gen penyandi GH lele dumbo memiliki homologi 80% dengan sekuen GH C. gariepinus pada bank gen (no. aksesi AF 416488.1), sehingga sebagian besar sekuen gen penyandi hormon pertumbuhan ikan tersebut dapat...
Fish growth improvement as economic traits can be solved through fish transgenic production. Growth hormone gene is inserted into transgenic vector construction to over-express fish growth. The promoter as a part of the expression vector... more
Fish growth improvement as economic traits can be solved through fish transgenic production. Growth hormone gene is inserted into transgenic vector construction to over-express fish growth. The promoter as a part of the expression vector has an important role in its regulation. The use of promoter which is derived from mammalian or virus (such as CMV/ cytomegalovirus) in the expression vector, in specific goal as food material, has customer resistant rather than a promoter which is derived from in- sibling species. Beside of it, transgene expression level when using in-sibling promoter showed higher than using mammalian or viral promoter. The β-actin promoter is screened from walking catfish pituitary genome DNA using primers: pBA-cy-F (5’- GTGWGTGACGCYGGACCAAATC-3’) as forward primer and pBA-cy-R (5’- CCATRTCRTCCCAGTTGGTSACAAT-3’) as reverse primer, produced an amplicon of 1,7 kb in length. Sequence analysis using TF BindTM indicated transcription factor elements: TATA box, CCAAT b...
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode isolasi DNA terbaik yang sensitif mendeteksi keberadaan WSSV dengan gejala klinis tingkat serangan ringan yang menginfeksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan metode... more
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode isolasi DNA terbaik yang sensitif mendeteksi keberadaan WSSV dengan gejala klinis tingkat serangan ringan yang menginfeksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan metode thermal lysis, lysis buffer dan Kit Wizard Genomic DNA Purification (Promega) serta amplifikasi WSSV menggunakan IQ 2000 WSSV. Penelitian ini menggunakan metode survei eksploratif dan analisis deskriptif. Isolasi DNA metode Kit Wizard Genomic DNA Purification sangat sensitif dalam deteksi WSSV pada sampel udang vaname asal Karangsong dan Pangandaran dengan nilai konsentrasi DNA tertinggi (1,870 µg/µL) serta nilai kemurnian 1,671 dibanding dua metode lain. Metode isolasi DNA yang efektif dan efisien dari segi waktu dan pengerjaan dalam deteksi WSSV adalah metode lysis buffer. Hasil deteksi WSSV menunjukkan dari 12 sampel yang diuji terdapat 2 sampel udang vaname asal Pangandaran dan 1 sampel asal Karangsong terinfeksi sangat ringan dengan kit Wizard Genomi...
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode isolasi DNA terbaik yang sensitif mendeteksi keberadaan WSSV dengan gejala klinis tingkat serangan ringan yang menginfeksi udang vaname ( Litopenaeus vannamei ) dengan metode thermal... more
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode isolasi DNA terbaik yang sensitif mendeteksi keberadaan WSSV dengan gejala klinis tingkat serangan ringan yang menginfeksi udang vaname ( Litopenaeus vannamei ) dengan metode thermal lysis , lysis buffer dan Kit Wizard Genomic DNA Purification (Promega) serta amplifikasi WSSV menggunakan IQ 2000 WSSV. Penelitian ini menggunakan metode survei eksploratif dan analisis deskriptif.  Isolasi DNA metode Kit Wizard Genomic DNA Purification sangat sensitif dalam deteksi WSSV pada sampel udang vaname asal Karangsong dan Pangandaran dengan nilai konsentrasi DNA tertinggi (1,870 µg/µL) serta nilai kemurnian 1,671 dibanding dua metode lain. Metode isolasi DNA yang efektif dan efisien dari segi waktu dan pengerjaan dalam deteksi WSSV adalah metode lysis buffer . Hasil deteksi WSSV menunjukkan dari 12 sampel yang diuji terdapat 2 sampel udang vaname asal Pangandaran dan 1 sampel asal Karangsong terinfeksi sangat ringan dengan kit Wizard Genomic D...
Clarias gariepinus growth hormone (CgGH) transgenesis was previously used to develop a population of second-generation (G2) transgenic mutiara catfish (C. gariepinus). The third generation of these fish (1-month old fingerlings) had 2–3... more
Clarias gariepinus growth hormone (CgGH) transgenesis was previously used to develop a population of second-generation (G2) transgenic mutiara catfish (C. gariepinus). The third generation of these fish (1-month old fingerlings) had 2–3 times improvement in growth compared to non-transgenic fish in the commercial feed test for 6 weeks of rearing. We assessed the impact of CgGH transgene expression on growth and protein and amino acid content of the G3 generation of these transgenic mutiara catfish relative to non-transgenic catfish. Since variation in composition of feed mixes can affect protein and amino acid content of fish, we tested three mixtures of commercial feed and boiled tuna (Euthynnus affinis): feed A (50:50 feed to tuna), B (65:35), and C (80:20) to transgenic catfish. Feed A* (50:50) was fed as a control to non-transgenic catfish. Feed efficiency, including feed conversion ratio and protein use efficiency (i.e., protein retention and protein productive value), was asse...
Growth improvement through a selection program on African catfish has been conducted in Indonesia but the genetic gain achieved was still low. This study was aimed to evaluate the growth and the expression level of African catfish growth... more
Growth improvement through a selection program on African catfish has been conducted in Indonesia but the genetic gain achieved was still low. This study was aimed to evaluate the growth and the expression level of African catfish growth hormone (CgGH) gene in transgenic Mutiara catfish second generation (G2). Three G1 transgenic Mutiara broodstock were selected based on CgGH expression level and spawned to produce G2. A pair of non-transgenic was provided as control. The identification of G2 transgenic fish was performed using the PCR method, while the analysis of CgGH expression level was done by using the semi-quantitative RT-PCR method. The results showed that one of the three G1 transgenic fish transmitted the CgGH transgene following the Mendelian segregation pattern. The level of CgGH expression in caudal fin, muscle, and liver tissues of G2 fish varies among crossing and individuals from the same G1 broodstock. The growth of G2 transgenic Mutiara catfish was 3-4 times higher...
Clarias gariepinus growth hormone (CgGH) transgenesis was previously used to develop a population of second-generation (G 2) transgenic mutiara catfish (C. gariepinus). The third generation of these fish (1-month old fingerlings) had 2-3... more
Clarias gariepinus growth hormone (CgGH) transgenesis was previously used to develop a population of second-generation (G 2) transgenic mutiara catfish (C. gariepinus). The third generation of these fish (1-month old fingerlings) had 2-3 times improvement in growth compared to non-transgenic fish in the commercial feed test for 6 weeks of rearing. We assessed the impact of CgGH transgene expression on growth and protein and amino acid content of the G 3 generation of these transgenic mutiara catfish relative to non-transgenic catfish. Since variation in composition of feed mixes can affect protein and amino acid content of fish, we tested three mixtures of commercial feed and boiled tuna (Euthynnus affinis): feed A (50:50 feed to tuna), B (65:35), and C (80:20) to transgenic catfish. Feed A* (50:50) was fed as a control to non-transgenic catfish. Feed efficiency, including feed conversion ratio and protein use efficiency (i.e., protein retention and protein productive value), was assessed. Feed efficiency, protein content, and essential amino acid content in G 3 transgenic catfish (feed A and B) were higher than in non-transgenic fish (feed A*). The latter were deficient in lysine and methionine. Transgenic catfish fed with feed C (80:20) showed lysine deficiency and lower growth than fish fed feeds A and B. Feed B (65:35) was the optimal feed mixture utilized; it increased growth, protein levels, and feed conversion efficiency in G 3 catfish. The growth of transgenic fish was higher than non-transgenic fish when supported by feeding with balanced nutrients.
Kemajuan teknologi transgenesis untuk peningkatan produksi akuakultur khususnya produksi ikan transgenik menarik perhatian kalangan dunia usaha perikanan budidaya untuk budidaya spesies ikan tersebut. Sifat pertumbuhan ikan transgenik... more
Kemajuan teknologi transgenesis untuk peningkatan produksi akuakultur khususnya produksi ikan transgenik menarik perhatian kalangan dunia usaha perikanan budidaya untuk budidaya spesies ikan tersebut. Sifat pertumbuhan ikan transgenik yang tumbuh cepat hingga mencapai beberapa kali dari pertumbuhan ikan normal, menyebabkan masa pemeliharaan dipersingkat dan dapat memotong biaya produksi (khususnya penghematan biaya pakan), menjadikan komoditas yang layak untuk usaha budidaya ikan.
Penerapan teknologi transfer gen (transgenesis) menggunakan elektroporator yang relatif simpel pengerjaannya dengan metode SMGT pada spesies ikan budidaya ekonomis penting, memberikan minat tinggi pada mahasiswa S1, S2 ataupun S3 untuk mendalami teknik dan penerapan metode tersebut dalam penelitiannya.
Transmisi transgen dari induk pada keturunannya dalam setiap generasi dapat diwariskan melalui reproduksi induk, dan dideteksi menggunakan PCR untuk meyakinkan keberhasilan memproduksi ikan transgenik. Analisis gen yang disisipkan secara online (menggunakan program BLAST) diperlukan untuk menunjukkan kesamaan tinggi sekuen nukleotida penyusun gen tersebut yang dapat dikonversi menjadi asam-asam amino penyusun protein gen, dapat menunjukkan kebutuhan asam-asam amino yang terkait dengan ekspresi fenotip yang dikendalikan gen tersebut.
Akhirul kalam, semoga buku referensi ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan khalayak umum yang menggeluti bidang bioteknologi perikanan sebagai bahan informasi untuk pengerjaan teknik transfer gen (penerapan teknologi transgenesis).
Materi yang ditulis dalam setiap bab dalam buku referensi ini diperuntukkan sebagai buku bacaan untuk mata kuliah Pemuliaan Ikan (Semester V) dan Teknologi Pembenihan Ikan (Semester VI), yang dapat membantu pemahaman mahasiswa mengikuti... more
Materi yang ditulis dalam setiap bab dalam buku referensi ini diperuntukkan sebagai buku bacaan untuk mata kuliah Pemuliaan Ikan (Semester V) dan Teknologi Pembenihan Ikan (Semester VI), yang dapat membantu pemahaman mahasiswa mengikuti mata kuliah tersebut.
Pemilihan strain ikan yang memiliki karakter unggul dan dapat bersifat stabil di setiap generasi merupakan kunci penting dalam mempertahankan pertumbuhan ikan dan produksi hasil budidaya ikan. Perbanyakan atau produksi ikan secara berkelanjutan memerlukan kualitas genetik induk yang prima dan dicerminkan dalam performa pertumbuhan dan reproduksi induk yang tinggi. Pemahaman tentang genetika induk penting untuk memilih stok induk betina dan jantan unggulan yang memiliki garis keturunan berasal dari tetua unggul sebagai plasma nutfah genetik unggulan spesies ikan tertentu. Hal ini bermanfaat untuk mencetak galur keturunan ikan unggul di setiap generasi dalam upaya menjaga kemurnian strain ikan unggulan tersebut.
Teknik produksi galur murni spesies ikan budidaya telah banyak diterapkan di balai-balai riset perikanan di Indonesia maupun yang dilakukan oleh peneliti genetika ikan melalui program pemuliaan ikan. Aplikasi pemuliaan secara konvensional (selective breeding, hibridisasi) dan modern (teknologi transgenesis) pada ikan budidaya telah membuahkan hasil dengan dilepas sebagai ikan unggulan dan digunakan sebagai komoditas budidaya ikan di masyarakat.
Perbedaan mendasar antara pemuliaan konvensional dan modern disajikan dalam buku ini, untuk menggambarkan setiap proses pemuliaan hingga terbentuk ikan unggulan guna mempermudah menerapkan teknik pemuliaan tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki pembenih skala mini dan skala besar. Pemilihan induk unggul yang memenuhi kriteria aspek genetis dan reproduksi akan memberikan jaminan terhadap ketersediaan produksi benih berkualitas yang dihasilkan. Prinsip utama dalam pemuliaan ikan difokuskan terhadap karakter-karakter genetis penting yang menguntungkan dalam budidaya seperti pertumbuhan cepat, akivitas reproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit tertentu perlu diindentifikasikan secara detail yang dapat diwariskan kepada keturunannya melalui program pemuliaan ikan yang dipilih. Sebagai bahan kuliah, buku referensi ini mengugunakan lingkup teori genetika ikan, biologi reproduksi ikan dan bioteknologi ikan untuk menjelaskan materi pada sub bab yang berkaitan dengan lingkup keilmuan tersebut.
Akhirul kalam, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan sebagai sumbangsih yang dituangkan dari berbagai riset penelitian yang berhubungan dengan pemuliaan ikan.