Shafiyah R A D E L L A Justine

Penelitian ini mengkaji peran dan signifikansi demokrasi Pancasila dalam proses demokratisasi di Indonesia, terutama dalam konteks Pemilihan Umum (PEMILU) 2024. Demokrasi Pancasila merupakan prinsip fundamental yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila seperti kedaulatan rakyat, musyawarah untuk mufakat, dan perlindungan hak asasi manusia. Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis dokumen dan literatur, serta hasil dari tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Matematika 4B, penelitian ini menemukan bahwa pemilu berperan vital dalam menjaga kesehatan demokrasi dengan memungkinkan rakyat menyatakan kehendak dan aspirasi politik mereka secara langsung. Dalam konteks demokrasi Pancasila, pemilu mencerminkan semangat partisipasi aktif rakyat dalam mengelola negara dan menentukan masa depannya. Studi ini juga mengidentifikasi tantangan-tantangan dalam partisipasi pemilu, seperti kendala administratif, kurangnya sosialisasi, dan hambatan geografis, yang perlu diatasi untuk memastikan akses yang lebih inklusif. Melalui pemilu 2024, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkuat prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, guna mewujudkan pemerintahan yang berlandaskan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan bersama.

Matematika adalah cabang dari berbagai ilmu pengetahuan, dan berfungsi sebagai Quin and Serve of Science, yang berarti bahwa matematika adalah ratunya ilmu dan juga pelayan bagi ilmu lain. Matematika dianggap sebagai pemecahan masalah (matematika sebagai pemecahan masalah), sebagai hubungan antara ilmu pengetahuan lain (matematika sebagai hubungan), sebagai alat berpikir kritis (matematika sebagai argumen), dan sebagai alat komunikasi. Al-Qur'an berfungsi sebagai sumber ilmu, memberikan petunjuk tentang semua bidang, termasuk matematika. Dalam Al-Qu'ran, ada ayat yang membahas konsep matematika seperti barisan, bilangan bulat, pecahan, lingkaran, dan himpunan. Di antaranya, Al-Qur'an berfungsi sebagai sumber ilmu pengetahuan, dan juga mencakup

Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang dikaji dalam jurnal internasional, termasuk hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM Yogyakarta. Salah satu sumber utama adalah wawancara dengan Zaenurrahman, staf akademik PUKAT UGM, yang memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya pendidikan anti-korupsi dalam membangun budaya integritas di kalangan generasi muda. Selain itu, berbagai literatur dan data empiris yang diambil dari dokumen dan publikasi PUKAT UGM juga digunakan untuk memperkuat argumen tentang peran integritas dalam sistem hukum Indonesia. Keputusan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial yang dikutip dalam artikel ini menunjukkan bagaimana integritas dijadikan landasan kode etik dan perilaku hakim,