Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Suryani Une

    Suryani Une

     ABSTRACT Anchovies like sea fish, are generall,  an important source of nutrition for Indonesian people. Anchovies commonly contains protein about 16% and only 1% fat content. Water is the most component in anchovies meat, namely 80% so... more
     ABSTRACT Anchovies like sea fish, are generall,  an important source of nutrition for Indonesian people. Anchovies commonly contains protein about 16% and only 1% fat content. Water is the most component in anchovies meat, namely 80% so that anchovies will be easily damaged. The research aimed to find out the chemical and biological quality of dried-salted anchovies (Stolephorus sp.). It applied a Randomized Block Design (RBD) with a single factor, namely the effect of drying time for 4 hours, 8 hours, 12 hours, and 24 hours where each treatment was replicated three times. The parameter observed in this research included chemical quality (proximate test) and microbiological quality). In addition, the data analysis used was Analysis of Variance (ANOVA). The result of water content quality on driedsalted anchoves revealed the value for 22.34 18.76%; for protein analysis showed a  value of protein content was 31. 89 -33. 15%; for fat analysis, the percentage value of fat content was 1...
    The research aims to determine the effect of pectin from kepok banana peel as a stabilizer in red dragon fruit juice. The research applies Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely concentration of addition of pectin from... more
    The research aims to determine the effect of pectin from kepok banana peel as a stabilizer in red dragon fruit juice. The research applies Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely concentration of addition of pectin from kepok banana peel. The research factor comprises 4 levels, namely the concentration of addition of pectin from kepok banana peel (S0-banana peel pectin for 0 g. S1-banana peel pectin for 0.5 g. S2-banana peel pectin for 1 g, and S3-banana peel pectin for 1.5 g) and each treatment is repeated three times. Observation parameters consist of total dissolved solid, viscosity, pH, stability, and organoleptic. As a result, a significant effect is observable in the parameters of total dissolved solid, viscosity. and pH. On average, the panelists prefer the color of fruit juice with the addition of 1.5 g of banana peel pectin, which is 5,77 (like). In the meantime, an increase in the concentration of the addition of kepok banana peel pectin also increases t...
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri dan sifat fisik dendeng ikan gabus dan mengetahui sifat organoleptik dari dendeng ikan gabus setelah di lapisi edible coating yang... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri dan sifat fisik dendeng ikan gabus dan mengetahui sifat organoleptik dari dendeng ikan gabus setelah di lapisi edible coating yang ditambahkan ekstrak bawang putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan 4 perlakuan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (Dua) bulan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Negeri Gorontalo, dimana tahapan pertama adalah persiapan bahan baku yang meliputi pembuatan pati jagung, setelah itu pembuatan ekstrak bawang putih, setelah itu pembuatan dendeng ikan gabus, setelah bahan tersedia dilakukan pelapisan edible coating pada dendeng ikan gabus dengan penambahan ekstrak dari bawang putih. Data analisis dengan uji statistic Anaisis of Variance (ANOVA) menggunakan program Microsoft Excel (2007), dan data anlisis yang berbeda nyata diuji dengan menggunakan metode Duncan Mul...
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu buah sukun selama penyimpanan dan mengetahui waktu penyimpanan yang optimum pada buah sukun. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan mutu buah sukun selama penyimpanan dan mengetahui waktu penyimpanan yang optimum pada buah sukun. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1 (penyimpanan selama 2 hari), P2 (penyimpanan selama 4 hari) dan P3 (penyimpanan selama 6 hari). Data analisis dengan uji statistik Analisis of Variance(ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan penyimpanan memberikan pengaruh (P<0,05) terhadap mutu fisik dan kimia buah sukun. Mutu buah sukun mengalami penurunan bahkan cenderung rusak sampai hari ke 6 (pada perlakuan penyimpanan sampai hari ke-6 susut bobot buah sukun adalah 22%), kekerasan buah sukun mengalami penurunan selama penyimpanan (0,68-0,34 kg/cm), Total Padatan Terlarut (TPT) mengalami penurunan selama penyimpanan (9,00 – 3,67 obrix), kadar air buah mengalami peningkatan (74,76 –86,87%) serta warnah buah sukun berkisar 2-4 (hijua-keh...
    Penelitian pengolahan tempe telah banyak dilakukan khususnya untuk pengoptimalan proses fermentasi, salah satu diantaranya adalah dengan mempercepat waktu fermentasi.  Untuk mempercepat proses fermentasi dapat dilakukan dengan penambahan... more
    Penelitian pengolahan tempe telah banyak dilakukan khususnya untuk pengoptimalan proses fermentasi, salah satu diantaranya adalah dengan mempercepat waktu fermentasi.  Untuk mempercepat proses fermentasi dapat dilakukan dengan penambahan asam yang biasanya berasal dari buah-buahan salah satunya nanas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bonggol nanas terhadap kadar proksimat dan uji hedonik pada tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris.). Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 3 perlakuan yaitu : (P1) ekstrak bonggol nanas 10%, (P2) ekstrak bonggol nanas 20%, dan P3 ekstrak bonggol nanas 30%. Data analisis dengan uji statistik Analisis Of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bonggol nanas berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kadar air, kadar abu dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak serta sifat organoleptiknya. Konsentrasi terbaik tempe kacang merah dar...
    Kandungan gizi MPASI dapat ditingkatkan dengan cara mensubstitusi bahan-bahan baku penyusun dengan bahan pangan lokal sumber protein nabati dan hewani. Salah satu jenis bahan pangan sebagai sumber protein nabati yaitu kacang merah,... more
    Kandungan gizi MPASI dapat ditingkatkan dengan cara mensubstitusi bahan-bahan baku penyusun dengan bahan pangan lokal sumber protein nabati dan hewani. Salah satu jenis bahan pangan sebagai sumber protein nabati yaitu kacang merah, sedangkan sumber protein hewani yaitu tepung ikan oci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi terbaik dari MP-ASI instan berbahan dasar menir beras dengan penambahan tepung kacang merah dan tepung ikan oci. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 3 taraf perlakuan formulasi yaitu perbandingan menir : tepung kacang merah : tepung ikan oci (50:30:24,5 gram; 50:24,5:30 gram; 50:27,25:27,25 gram). Komposisi gizi MP-ASI instan menir beras dengan penambahan tepung kacang merah dan tepung ikan oci dengan perlakuan formulasi 1, 2 dan 3 memiliki kandungan protein rata-rata 21,86%, 23,76% dan 24,39%, Lemak 5,73%, 6,65% dan 6,03%, Kadar air 8,56% 8,01% dan 8,26%, Kadar abu 1,33%, 1,69% dan 1,39% serta Karbohidr...
    Sambong leaf contains various active compounds such as essential oils, cineol, limonene, palmitin and myristin acids, tannins, glycosides, saponins, and flavonoids. Sambong leaf can be used as a basic ingredient for making herbal teas.... more
    Sambong leaf contains various active compounds such as essential oils, cineol, limonene, palmitin and myristin acids, tannins, glycosides, saponins, and flavonoids. Sambong leaf can be used as a basic ingredient for making herbal teas. Sambong leaf has a strong and distinctive odor and bitter taste. It is due to the saponin compounds contained in Sambong leaf. This research aimed to determine the effect of blanching time and leaf maturity level on antioxidant activity, tannin, total phenol, and organoleptic of herbal tea made from Sambong leaf using a factorial Completely Randomized Design with two factors. Factor A was the blanching time consisting of treatment levels, namely 0 minute, 3 minutes, S minutes. and 7 minutes at 60°C. Factor B was the leaf maturity level, consisting of 3 treatment levels: young, intermediate, and old Sambong leaf, with each sample weighing 200 g. ment combinations These two types of factors resulted in 12 treatment to obtain 36 experiments. Data were an...
    ABSTRAKAir kelapa dan jeruk lemon memiliki kandungan mineral dan asam sitrat yang dapat diolah menjadi minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang berfungsi bagi kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk... more
    ABSTRAKAir kelapa dan jeruk lemon memiliki kandungan mineral dan asam sitrat yang dapat diolah menjadi minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang berfungsi bagi kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan karakteristik kimia minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, yaitu untuk mempersiapkan bahan baku air kelapa dan jeruk lemon, mengekstrak jeruk lemon, dan pembuatan minuman isotonik. Serta pengujian pH, Total Gula, Mineral (K dan Na), dan Uji Organoleptik. Data dianalisis dengan uji statistik Analisis of Variance (ANOVA) pada taraf α = 5% menggunakan program Microsoft Excel 2007, Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia dan organoleptik minuman isotonik berbahan baku air kelapa dan ekstrak jeruk lemon perlakuan terbaik diperoleh pada ...
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi water kefir sari buah pepaya dengan variasi penambahan sukrosa dan waktu fermentasi berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)... more
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi water kefir sari buah pepaya dengan variasi penambahan sukrosa dan waktu fermentasi berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu variasi penambahan sukrosa (konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan waktu fermentasi (12 jam, 18 jam, dan 24 jam) yang diulang sebanyak 3 kali tiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Exel 2010. Hasil analisis data diuji statistik Analisis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan variasi penambahan konsentrasi sukrosa serta perbedaa waktu fermentasi memberikan pengaruh (P0,05) terhadap karakteristik water kefir sari buah pepaya pada penelitian ini. Karakteristik water kefir sari buah pepaya meliputi: pH 6,97%, total bakteri asam laktat (BAL) 11,6x107 CFU/ml, pengujian organoleptik yang meliputi warma, aroma, rasa, serta overall paling disukai oleh panelis pada perlaku...
    Roti tawar merupakan salah satu olahan pangan dengan bahan baku utama yaitu tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung termodifikasi ubi jalar ungu dan tepung terigu, serta karakteristik fisikokimia... more
    Roti tawar merupakan salah satu olahan pangan dengan bahan baku utama yaitu tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung termodifikasi ubi jalar ungu dan tepung terigu, serta karakteristik fisikokimia produk roti tawar yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yaitu F0 (tepung terigu 50: 50 tepung ubi ungu), F1 (tepung terigu 40 : 60 tepung modifikasi ubi jalar ungu), F2 (50 tepung terigu : 50 tepung modifikasi ubi jalar ungu), F3 (tepung terigu 60: tepung modifikasi ubi ungu 40). Hasil penelitian perbandingan konsentrasi tepung terigu dan tepung modifikasi ubi jalar ungu memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap daya kembang, protein, dan kadar antioksidan. Hasil organoleptik menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap aroma, rasa, dan tekstur roti tawar, namun perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap warna roti tawa...
    Tujuan  dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan ikan kembung( Rastrelliger kanagurta ) dengan perendaman larutan kulit manggis terhadap kualitas ikan asap dan Organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan... more
    Tujuan  dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan ikan kembung( Rastrelliger kanagurta ) dengan perendaman larutan kulit manggis terhadap kualitas ikan asap dan Organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu variasi lama perendaman (30 menit, 45 menit dan 60 menit). Perlakuan terbaik diperoleh adalah perendaman 30 menit yaitu memiliki nilai untuk Total Plate Count TPC berkisar antara 1,8 x 103 – 2,6 x 105, untuk nilai Total Volatile Substance Nitrogen (TVB-N) berkisar antara 28,68 – 31,6 mgN/100 gr, untuk nilai kadar protein berkisar antara 28,05 – 32,78%. Sedangkan hasil uji hedonik perlakuan terbaik terdapat pada lama perendaman 30 menit untuk warna berkisar antara 4,23 – 4,70, untuk rasa berkisar 4,20 – 4,70, serta untuk aroma berkisar antara 4,30 – 4,47.
    Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang banyak. Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk peanekaragaman produk perikanan. Abon... more
    Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang banyak. Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk peanekaragaman produk perikanan. Abon Ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, dan bau khas. Pembuatan abon menggunakan metode penggorengan pada suhu tinggi yang dapat mempercepat terjadinya oksidasi pada abon. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mempertahankan mutu selama penyimpanan salah satunya dengan Penambahan daun jeruk purut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh penambahan daun jeruk purut terhadap kerusakan abon ikan tongkol selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan perlakuan penambahan daun jeruk purut 0%, 2% dan 3%. Pada lama penyimpanan...
    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani kelapa dan meningkatkan mutu olahan minyak kelapa tradisional di Desa Hulawa Kec. Buntulia kab. Pohuwato. Masalah melimpahnya produksi kelapa di wilayah Kab. Pohuwato... more
    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani kelapa dan meningkatkan mutu olahan minyak kelapa tradisional di Desa Hulawa Kec. Buntulia kab. Pohuwato. Masalah melimpahnya produksi kelapa di wilayah Kab. Pohuwato yang belum dimanfaatkan secara optimal serta kurangnya pengetahuan, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat tentang pengolahan kelapa sehingga menimbulkan permasalahan tidak adanya upaya diversifikasi pangan olahan berbasis kelapa. Melalui program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan peningkatan mutu olahan minyak kelapa dengan menjadikannya produk  VCO (Virgin Coconut Oil). Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini bersifat pendekatan partisipatif berupa pemberian pelatihan teknis pengolahan kelapa menjadi VCO. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan petani kelapa dalam pengolahan minyak kelapa menjadi VCO dan pengemasannya serta terbentuknya kelompok tani pengolah VCO.
    Traditional food products are no longer attractive to the public, so it needs innovation to create the product has a functional value. The aim of this research is to produce fortified cornmeal with kersen leaf extract which has high... more
    Traditional food products are no longer attractive to the public, so it needs innovation to create the product has a functional value. The aim of this research is to produce fortified cornmeal with kersen leaf extract which has high antioxidant activity and consumer demand of organoleptics. This research used completely randomized design with single factor at 6 treatment level, soaking grits of corn on cherry extract with concentration 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. The results of nutrient analysis consists protein ranged from 7.59% – 8.93%, fat 0.53% – 0.96%, ash content 0.05% – 0.12%, water content 11.6% – 13.37% and carbohydrate 77.24% – 78.91%. The result of antioxidant activity showed that the higher concentration of kersen leaf extract which added higher also the antioxidant activity of fortified cornmeal is 11.85 – 36.17%. Based on panelist organoleptic test give neutral response until somewhat like for the aspect of color, texture, aroma and overall grits while for panelis...
    Utilization of local food source such as nixtamalized corn flour and nike flour as base ingredients in producing snack bars may add the product value and also reduce production costs. The purpose of this study was to produce a prototype... more
    Utilization of local food source such as nixtamalized corn flour and nike flour as base ingredients in producing snack bars may add the product value and also reduce production costs. The purpose of this study was to produce a prototype snack food bars weighing 50 grams for each bar, containing calories that meet the standards of Emergency Food Product (EFP) by 233 kcal/bar, and being favored by consumers. Snack food bars produced in this study used the formulation in the previous study, consisted of 26.77% nixtamalized corn flours, 6.69% nike flours, 9.37% corn starch, 20.08% chocolate, 13.01% margarine, 13.38% egg whites, and 13.38% sugar. Snack food bars were produced through six steps: weighing ingredients, mixing, molding, baking in the oven, cooling, and packaging. The baking process used three combinations of temperature and time, each with 3 replicates. Bars were baked at 1000C for 20 minutes, and then followed by temperature of 1400C (treatment A), 1500 C (treatment B), or ...
    Waxy corn (AJU1) is widely cultivated in Gorontalo Province, but its utilization is limited to corn on cobs.  A potential diversified product of processed waxy corn to be developed is waxy corn starch. One simple method to improve the... more
    Waxy corn (AJU1) is widely cultivated in Gorontalo Province, but its utilization is limited to corn on cobs.  A potential diversified product of processed waxy corn to be developed is waxy corn starch. One simple method to improve the functional properties of waxy corn starch is fermentation. This study aimed to determine the effect of different fermentation conditions and fermentation times on the gelatinization profile and functional properties of waxy  corn starch. The research method used a completely randomized factorial design with two treatment factors namely fermentation conditions (aerobic and anaerobic) and fermentation time (3, 6, and 9 days).  Results showed that the fermentation conditions significantly affected property of waxy corn starch.  During fermentation, there was a change in the number of cells of lactic acid bacteria, yeast, and mold. The gelatinization profile of  fermented waxy corn starch was to have resistant to stirring and high temperatures and reduced ...