Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Muhamad Andika Sasmita Saputra

Muhamad Andika Sasmita Saputra

This study aimed to determine the effect of slow deep breathing techniques onblood pressure values in hypertensive patients. This research is a PreExperimental Design with One Group Pretest-Posttest. The sampling technique used is... more
This study aimed to determine the effect of slow deep breathing techniques onblood pressure values in hypertensive patients. This research is a PreExperimental Design with One Group Pretest-Posttest. The sampling technique used is non-probability sampling, purposive sampling with a research sample of22 respondents. Univariate results obtained an average respondent of 60 years, with the majority gender 21 respondents (95.4%). Bivariate results showed that the p-value of the statistical test using the Wilcoxon test was known that the p-value was 0.000 (<0.05). In conclusion, slow deep breathing techniques affect blood pressure values in hypertensive patients at Puskesmas 23 Ilir Palembang in 2022
Introduction: Severe anxiety disorders experienced by patients with chronic kidney failure always increase up to 68.7% in undergoing hemodialysis therapy. Management of patients with kidney failure is basically by doing hemodialysis. One... more
Introduction: Severe anxiety disorders experienced by patients with chronic kidney failure always increase up to 68.7% in undergoing hemodialysis therapy. Management of patients with kidney failure is basically by doing hemodialysis. One of the psychological measures to reduce the anxiety of patients undergoing hemodialysis is to perform progressive muscle relaxation. Aim: Knowing the effect of progressive muscle relaxation techniques on anxiety in patients undergoing hemodialysis. related to nurses’ knowledge about IPC application with 20 questions. Meanwhile, the implementation of IPC is carried out using a checklist from IPC surveillance conducted by infection prevention control nurse (IPCN). Three hundred thirty-six nurses observations were obtained from this study. Data analysis used descriptive and inferential regression to investigate the characteristics, knowledge, and implementation of IPC. Results: The results showed that almost all nurses in private hospitals had received training related to the application of IPC. Most nurses’ knowledge is good, although all components have not reached maximum values. There are still several IPC components, such as patient placement, environmental, and PPE usage, that still need to be improved. No significant relationship was found between knowledge and the application of IPC in the COVID-19 ward. Conclusion: It is necessary to conduct intensive training that involves observation of essential domains of IPC for both nurses and IPCN. This study had some implications on clinical practice that components of IPC training need to more emphasize on observation skills. Further study is needed to investigate the availability of facilities in the treatment room, organizational support, and internal factors to fully capture the IPC implementation.
Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Infeksi yang dihasilkan oleh bakteri ini disebut difteri,... more
Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Infeksi yang dihasilkan oleh bakteri ini disebut difteri, merupakan salah satu penyakit toksik akut sangat menular (contagious disease) dan menjadi fenomena penyakit yang negatif.
Background: Quality of life is a subjective assessment of the level of happiness and satisfaction that can only be determined according to the patient itself and is multidimensional in that it covers all aspects of the patient's life... more
Background: Quality of life is a subjective assessment of the level of happiness and satisfaction that can only be determined according to the patient itself and is multidimensional in that it covers all aspects of the patient's life holistically (bio, psycho, social, cultural, spiritual. For patients with chronic kidney failure, hemodialysis will prevent death. However, hemodialysis does not cure or restore kidney disease and is unable to compensate for the loss of kidney or endocrine activity carried out by the kidneys and the effects of kidney failure and its treatment on a person's quality of life. Objectives : life of patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis in Muhamaddyah Palembang Hospital in 2019. Method: This study is a descriptive analytic study with cross sectional research design, sampling techniques using purposive sampling with a sample of 48 person. Results: this study found that most patients with chronic renal failure who underwent hemodia...
Latar Belakang: Mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia masih memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak sehingga kurang mendapatkan perhatian yang serius, ditambah kurangnya pengetahuan tentang manajemen konflik. Bila... more
Latar Belakang: Mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia masih memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak sehingga kurang mendapatkan perhatian yang serius, ditambah kurangnya pengetahuan tentang manajemen konflik. Bila konflik dibiarkan terus berlarut makakeharmonisan, keselarasan, dan keseimbangan dalam kinerjapun akan ikut terpengaruh. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajemen konflik dengan cara kompetisi, kolaboratif, menghindar, dan akomodasi dengan kinerja tenaga kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif ini mengunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan analitik observasional dengan sampel sebanyak 198 responden yang diambil menggunakan tekhnik proportionate random sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan kompetisi (P-Value = 0,134) dan menghindar (P-Value = 0,084) dengan kinerja tenaga kesehatan, ada hubungan kolaboratif (P-Value = 0,034), kompromi (P-Value = 0,015), dan akomodasi (P-Value = 0,002) ...
Latar belakang: Pembatasan asupan cairan merupakan regimen paling sulit diikuti oleh Pasien Hemodialiasa (HD), sehingga menyebabkan peningkatan Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan berbagai komplikasi.  Self-efficacy mejadi faktor... more
Latar belakang: Pembatasan asupan cairan merupakan regimen paling sulit diikuti oleh Pasien Hemodialiasa (HD), sehingga menyebabkan peningkatan Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan berbagai komplikasi.  Self-efficacy mejadi faktor utama yang mempengaruhi perilaku perawatan diri (self-care behavior) pasien penyakit kronik dan prediktor utama kepatuhan pembatasan cairan pasien HD. Dengan menilai dan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap self-efficacy perawat akan terbantu dalam memprediksi serta menjadi dasar untuk memodifikasi perilaku pasien terkait regimen pengobatan maupun pembatasan cairan. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan self-efficacy pembatasan cairan pada pasien HD. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2019 di ruang HD RSUD M. Yunus Bengkulu dengan melibatkan 80 responden yang direkrut menggunakan tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adal...
Latar belakang: Kepatuhan perawat yang kurang dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan masih menjadi fenomena diberbagai rumah sakit di Indonesia. Fenomena ini tentu memiliki dampak yang negatif baik bagi mutu pelayanan... more
Latar belakang: Kepatuhan perawat yang kurang dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan masih menjadi fenomena diberbagai rumah sakit di Indonesia. Fenomena ini tentu memiliki dampak yang negatif baik bagi mutu pelayanan rumah sakit maupun bagi pasien. Sebagai seorang manajer, kepala ruangan tentu tidak hanya perlu melakukan supervisi namun perlu juga melakukan mentoring. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran mentoring kepala ruangan terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi melalui pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 63 orang perawat pelaksana dan 63 buah dokumen asuhan keperawatan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan peran mentoring kepala ruangan dengan kepatuhan perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan (p=0,413). Saran: Kepala ruangan diharapkan me...
Nurses’ obedience in implementing the nursing care documentation is still a phenomenon that occurs in several hospitals in Indonesia. This study attempts to analyze the nurses’ obedience in documenting the nursing care. This quantitative... more
Nurses’ obedience in implementing the nursing care documentation is still a phenomenon that occurs in several hospitals in Indonesia. This study attempts to analyze the nurses’ obedience in documenting the nursing care. This quantitative study used a correlation method with a cross-sectional approach, samples from 63 implementing nurses and 63 of the nursing care documentation obtained by using proportionate random sampling technique. The results showed the highest proportion were age <35 years (73.02%), women (93.65%) with vocational education (95.24%), Length of employment ≥2 years (96.83%) with permanent employee status (95.24%) and most of the nurse disobedience in documenting the nursing care (98.41%). There was no correlation among Age (p-value = 0.270), Gender, Education, Length of employment, Staffing Status (p-value = 1.000). The researcher suggested that the Palembang Islamic Hospital to conduct a review of the nursing care format form and SPO the nursing care documenta...
Nurse's disobedience in documenting the nursing care is still a problem in various hospitals in Indonesia including Palembang, which impacting on quality of nursing services provided. This research aims to know relationship the role... more
Nurse's disobedience in documenting the nursing care is still a problem in various hospitals in Indonesia including Palembang, which impacting on quality of nursing services provided. This research aims to know relationship the role of supervising and mentoring head room with nurses in carrying out compliance documentation of nursing care in Islamic Hospital Palembang. This research used the approach of cross sectional with 63 samples of nurses with their nursing care documentation. Proportionate sample retrieval technique of random sampling. Analysis of univariate data using independent variable mean further categorized. The dependent variable was analyzed using standard 80%. Analysis bivariate test using chi square. The results showed no relationship with compliance supervised the head nurse in the documentation of the completeness of the records document of nursing care. Expected role of mentoring the head room can be optimized with the head of the room gives the opportunity ...
Latar belakang: Perkembangan kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan keterikatan orang tua-anak. Usia 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan golden period.... more
Latar belakang: Perkembangan kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan keterikatan orang tua-anak. Usia 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan golden period. Faktor yang mempengaruhi kualitas interaksi pengasuh (Caregiver) dengan anak dapat berasal dari pengasuh maupun anak, salah satunya adalah pendapatan pengasuh. Tujuan: Mengetahui hubungan pendapatan pengasuh dengan kualitas interaksi pengasuh dan anak stunting usia 6-23 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah pengasuh dengan anak stunting usia 6-23 bulan. Subjek penelitian direkrut dengan menggunakan tekhnik Consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi Parenting Interaction with Children: Checklist of Observation Linked to Outcome (PICCOLO). Analisis data dilakukan dengan uji Chi square. Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan pengasuh (0,001) dengan kualitas in...
Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) diseluruh dunia merupakan kasus utama penyebab kematian. Faktor perilaku dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan Hiperkolesterolemia serta pada orang yg mengalami... more
Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) diseluruh dunia merupakan kasus utama penyebab kematian. Faktor perilaku dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan Hiperkolesterolemia serta pada orang yg mengalami stress yang tinggi, dapat mendorong terjadinya penumpukan lemak dan mempercepat kerja otot jantung serta berakibat terjadinya penyempitan dari arteri koroner. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi dan hiperkolesterolemia dengan penyakit jantung koroner. Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional.  Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit di Palembang dari bulan 5-28 Juni 2020 dengan jumlah 86 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Teknik analisis menggunakan analisis bivariat yaiitu analisis untuk menguji antara variabel dependen dan independ...
Latar belakang: Pembatasan asupan cairan merupakan regimen paling sulit diikuti oleh Pasien Hemodialiasa (HD), sehingga menyebabkan peningkatan Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan berbagai komplikasi. Self-efficacy mejadi faktor utama... more
Latar belakang: Pembatasan asupan cairan merupakan regimen paling sulit diikuti oleh Pasien Hemodialiasa (HD), sehingga menyebabkan peningkatan Interdialytic Weight Gain (IDWG) dengan berbagai komplikasi. Self-efficacy mejadi faktor utama yang mempengaruhi perilaku perawatan diri (self-care behavior) pasien penyakit kronik dan prediktor utama kepatuhan pembatasan cairan pasien HD. Dengan menilai dan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap self-efficacy perawat akan terbantu dalam memprediksi serta menjadi dasar untuk memodifikasi perilaku pasien terkait regimen pengobatan maupun pembatasan cairan. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan self-efficacy pembatasan cairan pada pasien HD. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2019 di ruang HD RSUD M. Yunus Bengkulu dengan melibatkan 80 responden yang direkrut menggunakan tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Indonesian Fluid Intake Appraisal Inventory (I-FAI). Analisa data dilakukan dengan uji Independent T-test. Hasil: Dari 80 responden, 38,8% berusia 46-55 tahun, 51,3% berjenis kelamin perempuan, 35% berpendidikan menengah, 50% tidak bekerja, 95% telah menikah, dan 63% disertai penyakit hipertensi, 43,8% sudah menjalani HD selama 13 bulan-5 tahun, 60,0% mengalami anuria, 51,3% menjalankan ibadah puasa ramadhan, skor rata-rata self-efficacy pembatasan cairan adalah 218 dengan rentang nilai 164 hingga 276. Terdapat hubungan bermakna antara puasa ramadhan dengan self-efficacy pembatasan cairan pasien hemodialisa (p=0,006), dan tidak ada hubungan bermakna antara lama hemodialisa dan daly urine output dengan self-efficacy pembatasan cairan pasien HD. Saran: Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi dengan guideline puasa ramadhan pada pasien HD karena puasa merupakan faktor yang signifikan berhubungan dengan self-efficacy pembatasan cairan.
Mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia masih memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak sehingga kurang mendapatkan perhatian yang serius, ditambah kurangnya pengetahuan tentang manajemen konflik. Bila konflik dibiarkan... more
Mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia masih memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak sehingga kurang mendapatkan perhatian yang serius, ditambah kurangnya pengetahuan tentang manajemen konflik. Bila konflik dibiarkan terus berlarut makakeharmonisan, keselarasan, dan keseimbangan dalam kinerjapun akan ikut terpengaruh. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajemen konflik dengan cara kompetisi, kolaboratif, menghindar, dan akomodasi dengan kinerja tenaga kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif ini mengunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan analitik observasional dengan sampel sebanyak 198 responden yang diambil menggunakan tekhnik proportionate random sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan kompetisi (P-Value = 0,134) dan menghindar (P-Value = 0,084) dengan kinerja tenaga kesehatan, ada hubungan kolaboratif (P-Value = 0,034), kompromi (P-Value = 0,015), dan akomodasi (P-Value = 0,002) dengan kinerja tenaga kesehatan.Saran:Tenaga kesehatan dan para manajer diharapkan agar dapat menambah serta meningkatkan pengetahuan tentang manajemen konflik dan menggunakannya dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.
Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) diseluruh dunia merupakan kasus utama penyebab kematian. Faktor perilaku dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan Hiperkolesterolemia serta pada orang yg mengalami... more
Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) diseluruh dunia merupakan kasus utama penyebab kematian. Faktor perilaku dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan Hiperkolesterolemia serta pada orang yg mengalami stress yang tinggi, dapat mendorong terjadinya penumpukan lemak dan mempercepat kerja otot jantung serta berakibat terjadinya penyempitan dari arteri koroner. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi dan hiperkolesterolemia dengan penyakit jantung koroner. Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung Rumah Sakit di Palembang dari bulan 5-28 Juni 2020 dengan jumlah 86 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Teknik analisis menggunakan analisis bivariat yaiitu analisis untuk menguji antara variabel dependen dan independen. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan kebiasaan merokok (p-value = 0,002), hipertensi (p-value = 0,002) dan hiperkolesterolemia (p-value = 0,001) dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit di Kota Palembang tahun 2020. Saran: Memberikan penyuluhan kepada pasien jantung koroner tentang penyebab terjadinya atau kambuhnya penyakit jantung koroner baik tentang kebiasaan merokok, penyakit hipertensi dan hiperkolerstrolemia.

Kata Kunci: Jantung Koroner, Kebiasaan Merokok, Penyakit Hipertensi, Hiperkolesterolemia
Contoh Sitasi dan Daftar Pustaka
Based on data obtained from the emergency room at Palembang Hospital, the number of emergency room visits in 2019 was 7,444 visits. This research was conducted in February-March 2020. The population of this study was nurses in the... more
Based on data obtained from the emergency room at Palembang Hospital, the number of emergency room visits in 2019 was 7,444 visits. This research was conducted in February-March 2020. The population of this study was nurses in the Emergency Room at the Hospital in Palembang.This study used an experimental method with a quasi-experimental research technique with a Pre-Post Test Design research design. Results of research on the Effects of Education on Triage Against Knowledge in the Implementation of Triage in the Emergency Room of the Hospital of Palembang Hospital, the results of the t test statistic test the average value of the pre test was 60.19 with a percentage of 62.5%, had a good level of knowledge, 25, 0% have a sufficient level of knowledge, 12.5% have less knowledge. The average value of the post test was 66.75 with a percentage of 81.25% having a good level of knowledge, 12.5% having a sufficient level of knowledge, 6.25% having a low level of knowledge. Palembang Hospital is expected to continue to improve nurses' knowledge through various training and seminars on triage.
ABSTRAK Latar belakang: Perkembangan kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan keterikatan orang tua-anak. Usia 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan golden... more
ABSTRAK
Latar belakang: Perkembangan kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan keterikatan orang tua-anak. Usia 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan golden period. Faktor yang mempengaruhi kualitas interaksi pengasuh (Caregiver) dengan anak dapat berasal dari pengasuh maupun anak, salah satunya adalah pendapatan pengasuh. Tujuan: Mengetahui hubungan pendapatan pengasuh dengan kualitas interaksi pengasuh dan anak stunting usia 6-23 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah pengasuh dengan anak stunting usia 6-23 bulan. Subjek penelitian direkrut dengan menggunakan tekhnik Consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi Parenting Interaction with Children: Checklist of Observation Linked to Outcome (PICCOLO). Analisis data dilakukan dengan uji Chi square. Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan pengasuh (0,001) dengan kualitas interaksi pengasuh dengan anak stunting usia 6-23 bulan. Saran: Pengasuh diharapkan mampu meningkatkan pengajaran seperti stimulasi kognitif dan bahasa, serta meningkatkan kemampuan bereaksi seperti respon yang cepat dan tanggap terhadap isyarat anak sehingga dapat meningkatkan kualitas interaksi pengasuh dengan anak.


ABSTRACT
Background: Child health development is strongly influenced by parent-child interactions and parent-child attachments. 0-24 months is a period that determines the quality of life so called the golden period. Factors that influence the quality of caregiver interactions can come from caregivers or children, one of which is caregivers income. Objective: To determine related caregiver's income to the quality of caregiver interaction with stunting children in 6-23 months of aged. Method: This study is a cross sectional design. Research subjects were caregivers with stunting children in 6-23 months of age. Research subjects were recruited using Consecutive sampling techniques. The instruments used were Parenting Interaction with Children observation sheets: Checklist of Observation Linked to Outcome (PICCOLO). Data analysis was done by Chi square test. Results: There was a significant relationship between caregiver's income (0.001) with the quality of caregiver interaction with stunting children in 6-23 months of age. Suggestion: Caregivers are expected to be able to improve teaching such as cognitive and language stimulation, as well as improve the ability to react such as rapid response and responsiveness to children's cues so as to improve the quality of caregiver interactions with children.
Nurses' obedience in implementing the nursing care documentation is still a phenomenon that occurs in several hospitals in Indonesia. This study attempts to analyze the nurses' obedience in documenting the nursing care. This quantitative... more
Nurses' obedience in implementing the nursing care documentation is still a phenomenon that occurs in several hospitals in Indonesia. This study attempts to analyze the nurses' obedience in documenting the nursing care. This quantitative study used a correlation method with a cross-sectional approach, samples from 63 implementing nurses and 63 of the nursing care documentation obtained by using proportionate random sampling technique. The results showed the highest proportion were age <35 years (73.02%), women (93.65%) with vocational education (95.24%), Length of employment ≥2 years (96.83%) with permanent employee status (95.24%) and most of the nurse disobedience in documenting the nursing care (98.41%). There was no correlation among Age (p-value = 0.270), Gender, Education, Length of employment, Staffing Status (p-value = 1.000). The researcher suggested that the Palembang Islamic Hospital to conduct a review of the nursing care format form and SPO the nursing care documentation including the SPO implementation, then conduct periodic internal audits, provide training or include nurses in training in filling the nursing care documentation used in the Palembang Islamic Hospital that also needs to be done, as well as optimizing the reward and punishment system for nurses related to the implementation of the nursing care documentation.
Gastritis merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat kita, baik lapisan menengah ke atas maupun lapisan masyarakat menengah ke bawah. Gastritis dapat menyerang setiap orang tanpa mengenal batas usia. Pola makan sehat sangat... more
Gastritis merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat kita, baik lapisan menengah
ke atas maupun lapisan masyarakat menengah ke bawah. Gastritis dapat menyerang setiap
orang tanpa mengenal batas usia. Pola makan sehat sangat berguna untuk menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit, sedangkan pola makan yang salah seperti kelebihan makan atau
makan makanan yang kurang seimbang sangat merugikan kita. Belum diketahui Hubungan
Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Pasien di Puskesmas Pembina Palembang.
Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif yang dilakukan pada tanggal 10 mei – 5 Juni 2011
dengan desain Analitik Deskriftif dengan pendekatan Cross Sectional dengan teknik
pengambilan sampel adalah Non Probability Sampling dan dilakukan dengan Accidental
Sampling dengan jumlah sampel 52 responden. Dari hasil Analisis Univariat didapatkan
bahwa pasien yang pola makannya sehat (61,5%) dan pola makannya tidak sehat (38,5%).
Pasien yang mengalami kejadian gastritis (42,3%) yang tidak mengalami gastritis (57,7%).
Dari hasil Analisis Bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola
makan dengan kejadian gastritis pada pasien (pValue=0.020). Hasil ini diharapkan kepada
puskesmas mengetahui bahwa masih banyak terdapat pasien yang mengalami gastritis akibat
pola makan.
Latar Belakang : Kualitas hidup merupakan suatu penilaian subyektif dari tingkat kebahagian dan kepuasan yang hanya dapat ditentukan menurut pasien itu sendiri dan bersifat multidimensi yang mencakup seluruh aspek kehidupan pasien secara... more
Latar Belakang : Kualitas hidup merupakan suatu penilaian subyektif dari tingkat kebahagian dan
kepuasan yang hanya dapat ditentukan menurut pasien itu sendiri dan bersifat multidimensi yang
mencakup seluruh aspek kehidupan pasien secara holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual. Bagi
penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisa
tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya
aktivitas matabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta
terapinya terhadap kualitas hidup seseorang. Tujuan : Diketahuinya hubungan kadar hemoglobin dan
tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Muhamaddyah Palembang Tahun 2019. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional, teknik pengampilan sampel dengan cara
purposive sampling dengan sampel sebanyak 48 orang. Hasil : penelitian ini didapatkan bahwa
sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memiliki kadar hemoglobin
tidak normal berjumlah 39 orang (81,3%), tekanan darah tidak normal berjumlah 34 orang (70,8%)
dan kualitas hidup buruk berjumlah 39 orang (81,3%) dari 48 responden. Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin
(p=0,000) dan tekanan darah (p=0,012) terhadap kualiatas hidup. Saran : diharapkan untuk petugas
kesehatan khususnya perawat hemodialisa mempertimbangkan dampak yang dapat ditimbulkan bagi
pasien hemodialisa serta melibatkan dan meningkatkan peran serta keluarga sebagai support system
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa.

Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Tekanan darah, Kualitas hidup
Latar belakang: Kepatuhan perawat yang kurang dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan masih menjadi fenomena diberbagai rumah sakit di Indonesia. Fenomena ini tentu memiliki dampak yang negatif baik bagi mutu pelayanan... more
Latar belakang: Kepatuhan perawat yang kurang dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan masih menjadi fenomena diberbagai rumah sakit di Indonesia. Fenomena ini tentu memiliki dampak yang negatif baik bagi mutu pelayanan rumah sakit maupun bagi pasien. Sebagai seorang manajer, kepala ruangan tentu tidak hanya perlu melakukan supervisi namun perlu juga melakukan mentoring. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran mentoring kepala ruangan terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi melalui pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 63 orang perawat pelaksana dan 63 buah dokumen asuhan keperawatan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan peran mentoring kepala ruangan dengan kepatuhan perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan (p=0,413). Saran: Kepala ruangan diharapkan mengoptimalkan peran mentoring agar dapat membantu peningkatan kinerja pelaksanaan pendokumentasian yang dilakukan perawat.
Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Infeksi yang dihasilkan oleh bakteri ini disebut difteri,... more
Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Infeksi yang dihasilkan oleh bakteri ini disebut difteri, merupakan salah satu penyakit toksik akut sangat menular (contagious disease) dan menjadi fenomena penyakit yang negatif.
Nurse's disobedience in documenting the nursing care is still a problem in various hospitals in Indonesia including Palembang, which impacting on quality of nursing services provided. This research aims to know relationship the role of... more
Nurse's disobedience in documenting the nursing care is still a problem in various hospitals in Indonesia including Palembang, which impacting on quality of nursing services provided. This research aims to know relationship the role of supervising and mentoring head room with nurses in carrying out compliance documentation of nursing care in Islamic Hospital Palembang. This research used the approach of cross sectional with 63 samples of nurses with their nursing care documentation. Proportionate sample retrieval technique of random sampling. Analysis of univariate data using independent variable mean further categorized. The dependent variable was analyzed using standard 80%. Analysis bivariate test using chi square. The results showed no relationship with compliance supervised the head nurse in the documentation of the completeness of the records document of nursing care. Expected role of mentoring the head room can be optimized with the head of the room gives the opportunity to add the knowledge related nursing care through training.
Manajemen konflik di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari organisasi-organisasi maupun instansi pemerintahan yang mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak. Pada... more
Manajemen konflik di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari organisasi-organisasi maupun instansi pemerintahan yang mayoritas masyarakat dan organisasi di Indonesia memandang konflik adalah hal yang buruk dan merusak. Pada kenyataannya tidak sedikit dari konflik yang terjadi berujung pada pertengkaran, perkelahian, pembunuhan, hingga perperangan.
Manajemen konflik merupakan cara yang dapat digunakan dari pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga untuk mengahadapi perselisihan antara dua orang atau lebih, atau antara dua kelompok atau lebih supaya menemukan titik terang atas permasalahan tersebut.
Buku ini memberikan penjelasan yang lengkap secara teoritis serta menyajikan strategi penyelesaian konflik berdasarkan hasil penelitian secara nyata, sehingga bisa dijadikan referensi dalam menghadapi masalah di lingkungan kerja, khususnya tenaga kesehatan.