Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
TEORI-TEORI YANG MELANDASI PRODUK KREATIF Nela Malia 22022031 Email mailto:nelamalia309@gmail.com Departemen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dr. Dadan Suryana A. Menjelaskan Teori-Teori Yang Mendasari Produk Kreatif 1. Penilaian Produk Invensi dalam Hukum Paten Penilaian Produk Penemuan Dalam Hukum Paten Teori dalam Penilaian Produk Penemuan Hukum Paten di AS mempertimbangkan beberapa unsur dalam memberikan Hak Paten, diantaranya        Adanya kegiatan intelektual yang bermutu Memiliki gagasan yang jelas Jumlah eksperimentasi penting Pernah mengalami kegagalan Berguna dan merupakan suatu kemajuan Kreatif Memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi Patokan dari hukum paten ini sudah cukup membantu, namun tidak sepenuhnya spesifik untuk penilaian. Secara ilmiah ilmiah dibutuhkan perangkat kriteria yang disetujui untuk menilai produk kreatif dan kemampuan kreatif 2. Model dari Bessemer dan Treffinger Teori Besemer dan Treffinger yang menyatakan bahwa produk yang dihasilkan merujuk pada derajat sejauh mana produk itu bisa menggabungkan berbagai unsur yang tidak sama/serupa menjadi keseluruhan yang kompleks. Model ini juga menyarankan bahwa produk kreatif digolongkan menjadi tiga kategori,diantaranya:  Kebaruan (novelty) Sejauh mana produk itu baru, teknik yang digunakan baru, bahan dan konsep yang baru, dan dampak produk terhadap masa depan nantinya  Pemecahan (resolution) Menyangkut derajat sejauh mana produk itu harusnya memenuhi kebutuhan dalam situasi yang bermasalah. Produk yang dihasilkan harus lebih bermakna,logis, dan berguna karena harus diterapkan secara praktis  Elaborasi dan sintesis Sejauh mana produk tersebut dapat menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama lalu menjadi keseluruhan yang lebih canggih dan koheren. Produk yang dihasilkan harus organis, elegan, kompleks, bisa dipahami, dan dapat menunjukkan keterampilan 3. Model penilaian Kreativitas Dalam Mengarang Model ini meliputi empat kriteria dari berfikir kreatif, diantaranya yaitu kelancaran,kelenturan, keaslian, dan kerincian. Hafele memberikan pendapat bahwa suatu produk kreatif tidak hanya harus baru namun juga diakui kebermaknaannya. Utami Munandar juga memberikan pendapat bahwa kreativitas menurut Rhodes jenis dimensi sebagai konsep kreativitas dengan pendekatan 4P (Four P's Creativity),yaitu person, process, press, dan product.     Person merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang fokus kepada individu atau seseorang yang bisa disebut kreatif Process merupakan kreativitas yang ebih berfokus pada proses berfikir yang dapat memunculkan ide-ide yang unik atau kreatif Press merupakan suatu dorongan baik itu bersifat internal yaitu hasrat untuk menciptakan sesuatu yang kreatif maupun dorongan bersifat eksternal yang berasal dari lingkungan sosial dan psikologis. Product hal yang dihasilkan oleh seseorang. B. Mengembangkan Teori Yang Mendasari Produk Kreatif Cropley (1994) menunjukkan hubungan antara berbagai tahapan (Wallas) dari proses kreatif dan hasil yang telah dicapai. Dia menjelaskan bahwa perilaku kreatif membutuhkan kombinasi yang berasal dari karakteristik psikologis yang saling berinteraksi, contohnya manusia mempunyai seperangkat elemen psikolgosis sebagai hasil suatu pemikiran atau kecerdasan konvergen. Pemikir yang berbeda mampu menggabungkan elemen dengan cara yang tidak disangka sebelumnya dan tidak konvensional. 1. Hukum Paten Undang-undang paten di AS mempertimbangkan bahwa faktor-faktor saat memberikan paten kepada investor yaitu:    Suatu aktivitas yang bisa memenuhi syarat mendahului penemuan Ide untuk pemecahan masalah jelas Jumlah percobaan yang dilakukan sebelum memperoleh produk baru dianggap penting     Sejauh mana pernah mengalami kegagalan Produk harus bermanfaat dan mempunyai kemajuan Suatu produk dapat dinilai sangat inovatif jika orang-orang di bidang kegiatan sebelumnya menyampaikan terkait keraguannya tentang penemuan baru Produk harus dapat memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi Patokan ini cukup membantu, namun belum cukup spesifik untuk penilaian secara ilmiah 2. Model dari Besemer dan Treffinger  Kebaruan(Novelty) Sejauh mana produk itu baru, teknik yang digunakan baru, bahan dan konsep yang baru, dan dampak produk terhadap masa depan nantinya.Produk original masih jarang ditemui diantara produk yang dibuat oleh seseorang yang memiliki pengalaman yang sama  Pemecahan (Resolution) Menyangkut derajat sejauh mana produk itu harusnya memenuhi kebutuhan dalam situasi yang bermasalah. Produk yang dihasilkan harus lebih bermakna, logis, dan berguna karena harus diterapkan secara praktis. Dimensi ini memiliki 3 kriteria,yaitu     Produk harus memiliki makna (berharga) Produk harus memiliki logika Produk harus mempunyai manfaat (praktis dan aplikatif) Elaborasi dan sintesis Sejauh mana produk tersebut dapat menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama lalu menjadi keseluruhan yang lebih canggih dan koheren.Produk yang dihasilkan harus organis, elegan, kompleks, bisa dipahami.dan dapat menunjukkan keterampilan. Produk ini memiliki 5 kriteria,yaitu:       Produk harus organik (inti dalam penyusunan produk) Produk harus elegan, yaitu halus (terlihat lebih berharga) Kompleks, yaitu berbagai elemen digabungkan pada satu ataupun beberapa level Dapat dimengerti dan tampilan jelas Menunjukkan keterampilan atau keahlian Produk tidak perlu terlalu menonjol pada semua kriteria. 3. Model penilaian kreativitas dalam mengarang Model ini meliputi empat kriteria dari berfikir kreatif,diantaranya yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, dan kerincian. Hafele memberikan pendapat bahwa suatu produk kreatif tidak hanya harus baru namun juga diakui kebermaknaannya. Skema penilaian ini meliputi 4 kriteria berpikir kreatif,yaitu:     Kefasihan, berdasarkan jumlah kata yang dipergunakan dalam bagian itu Keluwesan, meliputi keluwesan struktur kalimat dan keluwesan isi atau gagasan Orisinalitas, sejauh mana isi atau gaya artikel menunjukan orisinalitas Detail, kemampuan dalam memperindah atau menambah bumbu sebuah cerita agar lebih menarik C. Mengklasifikasikan Teori-Teori Yang Mendasari Produk Kreatif Kondisi ini memungkinkan seseorang dapat menciptakan produk kreatid yang bermakna ialah kondisi antara pribadi dan kondisi lingkungannya, yaitu sejauh mana keduanya mampu mendorong seseorang agar lebih melibatkan dirinya dalam suatu prosess kreatif. Kreativitas dalam dimensi produk adalah upaya kreativitas yang berfokus pada produk yang dihasilkan oleh individu baik itu baru atau sebuah elaborasi yang inovatif dan kreativitas yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas. 1. Teori psikoanalisis Cabang ilmu yang dikembangkan oleh ahli bernama Sigmund Freud dan para pengikutnya,sebagai studi fungsi dan perilaku suatu psikologis manusia. Psikologis memiliki tiga penerapan    Suatu metode penelitian berasal dari fikiran Suatu ilmu pengetahuan pengetahuan sistematismengenai perilaku manusia Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis ataupun emosional 2. Teori humanistik       Pribadi kreatif memiliki kekuatan energi fisik yang bisa memungkinkan seseorang dapat berkerja dalam waktu lama dengan konsentrasi penuh,namun mereka juga bisa tenang dan rileks sesuai situasinya b)Pribadi kreatif cerdas dan cerdik namun pada saaat yang sama juga dapat bersifat naif. Tampak seperti memiliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight yang mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosial dan mental. Orang ini dapat berfikir konvergen sekaligus divergen Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap antara bermian dan disiplin Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun masih bertumpu pada kenyataan. Kedua hal ini diperlukan untuk melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu Pribadi kreatif biasanya menunjukan kecenderungan baik itu secara introversi maupun ekstroversi Orang kreatif dapat bersikap rencah diri dan merasa bangga pada saat yang sama 3. Teori kognitif Tokoh utama pada teori ini adalah Piagetm Vgotsky, dan Burner (Tedjasaputra,2001). Piaget berpendapat bahwa anak menjalani perkembangan kognisi hingga akhirnya proses berfikir anak dapat menyamai proses berfikir orang dewasa.Sejalan dengan hal ini, kegiatan bermain sosiak haru smemiliki aturan permainan.Bermain itu sendiri sesungguhnya tidak semata-mata mencerminkan perkembangan kognis anak, namun juga memberikan motivasi terhadap perkembangan kognis itu sendiri. 4. Teori islam Allah meniupkan roh ke dalam diri manusia. Kreativitas juga merupakan anugerah Allah bagi manusia. Sifat-sifat kreatif hanya diberikan kepada manusia, tidak kepada makhlukmakhluk lain. kreativitas juga merupakan pembeda antara manusia dengan makhluk Allah yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, S. (2018). Perencanaan dalam Pendidikan. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikanlslam, 7(1),715-731. Nursilawati, L., Nurhikmayati, I., & Santoso, E. (2019, October). MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 1, pp. 127-133). Ulfa, M. (2022).Teori Pengembangan Kreativitas Pendidikan dalam Persfektif Anak UsiaDini.Jurnal Aktual Pendidikan Indonesia, 1(2), 33-40. Sit, M., Khadijah, K., Nasution, F., & Sitorus, A. S. (2016). Buku pengembangan kreativitasanak usia dini (teori dan praktik) Hadi,D.A.P., & Syaf'ah, R. (2020).ANALISIS KREATIVITAS SISWA KELAS3DALAM MENGELOLA SAMPAH PLASTIK PADA PELAJARAN PLH DI SD NEGERI 1WONOKROMO KECAMATAN GONDANG. At-Thullab: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,4(1),29-37. Suryana, D. (2017).Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1/(1),67-82. Suryana, D. (2014). Hakikat anak usia dini. Dasar-dasar pendidikan TK, 1, 5-10. Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru.Jurnal ilmu pendidikan, 79(2). Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak.Jurnal Pesona:Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora,2(1),65-72. Suryana, D. (2016).Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak.Prenada Media. Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,17(1),67-82. Suryana,D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media. Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2). Suryana, D., & Rizka, N. (2019). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Ajreditasi Lembaga.