Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja ASN Pada
Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan
Aldi Gunawan1, Amirudin Syarif2, Khoirul Khobir3
Program Studi Manajemen, Universitas Bina Darma1,2
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, STIPI Maghfirah3
aldigunawan1088@gmail.com1, amirudinsyarif@binadarma.ac.id 2, khobir127@gmail.com3
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan dan
etos kerja terhadap kinerja ASN pada Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan. Sampel pada
penelitian ini adalah seluruh pegawai ASN pada Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan yang
berjumlah 41 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisis data
berbasis Structural Equation Modeling. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
Partial Least Squares (PLS). Dari hasil temuan penelitian ini, gaya kepemimpinan tidak memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja ASN di Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan.
Selanjutnya, gaya kepemimpinan berpengaruh cukup besar terhadap etos kerja pada Dinas Kearsipan
Provinsi Sumatera Selatan. Etos kerja ASN berpengaruh positif dan singnifikan terhadap kinerja ASN
Pada Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Etos Kerja, dan Kinerja ASN
Abstract
The purpose of this study is to determine and explain the influence of leadership style and work ethic
on the performance of civil servants at the South Sumatra Provincial Archives Office. The sample in this
study was all civil servants at the South Sumatra Provincial Archives Office totaling 41 people. The data
collection method used in this study was a questionnaire. This type of research uses quantitative
methods, using data analysis techniques based on Structural Equation Modeling. The data in this study
were analyzed using Partial Least Squares (PLS). From the findings of this study, leadership style does
not have a considerable influence on the performance of civil servants in the South Sumatra Provincial
Archives Service. Furthermore, leadership style has a considerable influence on the work ethic of the
South Sumatra Provincial Archives Office. The work ethic of civil servants has a positive and significant
effect on the performance of civil servants at the South Sumatra Provincial Archives Service.
Keywords: Leadership Style, Work Ethic, The Performance of Civil Servants
PENDAHULUAN
Lingkungan kerja baik skala kecil maupun besar
membutuhkan seorang pemimpin sebagai
nahkoda untuk menentukan arah dalam
mencapai tujuan dalam suatu organisasi.
Setiap organisasi tentunya pemimpin memiliki
masing-masing gaya kepemimpinan yang
berbeda. Sukses tidaknya sebuah organisasi
tergantung bagaimna pemimpin dan pegawai
didalam nya dalam bekerja sama untuk
memajukan organisasi tersebut. Indikatornya
cukup mudah dilihat yaitu dari perkembangan
kinerja pegawainya yang dicapai dalam
kinerjanya. Jika mengalami penurunan kinerja
terhadap pegawai, maka ada salah yang
menyebabkan hal ini terjadi didalamnya
(Butarbutar et al., 2021). Pengaruh gaya
kepemimpinan dan etos kerja terhadap kinerja
ASN sangat besar dalam suatu organisasi,
200
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
adanya pemimpin bisa membuat kinerjanya
semakin bersemangat atau sebaliknya malah
mengendur. Mencari seorang pemimpin yang
bisa mengelola organisasi dengan baik
bukanlah hal yang mudah. Dasar dan pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap kesuksesan
sebuah organisasi cukup besar. Pekerja akan
memiliki produktivitas yang tinggi jika
mendapatkan
motivasi
tinggi
dari
pemimpinnya. Permasalahan yang muncul ASN
yang kerap terjadi, seperti pegawai tidak
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
yang diberikan, pegawai kurang aktif dalam
menyelesaikan
suatu
pekerjaan
yang
dikerjakan.
Hal
ini
bisa
mendasari
permasalahan diatas yang disebabkan oleh
banyak faktor diantaranya yaitu gaya
kepemimpinan dan etos kerja.
Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin
dalam mempengaruhi prilaku bawahan agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif
untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan
S.P Malayu, 2013). Adanya gaya kepemimpinan
sangat berperan penting dalam mempengaruhi
cara bekerja pegawai dan penampilan gaya
kepemimpinan juga memberikan dampak
positif maupun negartif terhadap kinerja
pegawai yang dipimpin, karena kepemimpinan
merupakan suatu kekuatan aspirasional,
kekuatan semangat dan kekauatan moral yang
sangat kreatif yang mempu mempengaruhi
para pegawai untuk mengubah suatu sikap dan
prilaku sehingga merasa nyaman dengan
keinginan pemimpin. Disamping itu juga
kepemimpinan, dipengaruhi oleh faktor etos
kerja juga dapat mempengaruhi kinerja
pegawai itu sendiri. Etos kerja yang dimiliki
seseorang pegawai merupakan potensi yang
sangat penting dalam suatu organisasi, dimana
seseorang pegawai belum tentu bersedia
untuk mengerahkan segenap potensi yang
dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal,
sehingga masih diperlukan adanya pendorong
agar seorang pegawai mau bekerja sesuai
dengan keinginan organisasi (Mogot et al.,
2019).
Etos kerja adalah suatu semangat kerja yang
dimiliki oleh pegawai untuk mampu bekerja
lebih baik guna memperoleh nilai tambah
dalam kehidupannya (Donni, 2014). ASN yang
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
memiliki etos kerja yang baik tentu melakukan
tugas dan tanggung jawabnya dengan bekerja
baik, serta akan bertanggung jawab,
berdedikasi, jujur, disertai kecakapan dan
kemauan dalam bekerja . Beberapa hasil riset
sebelumnya mendukung asumsi bahwa etos
kerja merupakan faktor penting yang
menentukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih
baik dan bertambahnya kepuasan dalam
bekerja. Penelitian tersebut menyatakan
bahwa etos kerja memberikan prestasi
tersendiri bagi ASN tersebut yang menjalankan
kerjanya dengan baik dan benar daya saing
yang lebih unggul dan kepuasan yang lebih
baik. ASN yang mempunyai etos kerja tinggi,
memiliki pengaruh positif kepada lingkungan
dalam kerjanya. Keberadaan dirinya kerapa
diukur oleh sejauh mana pegawai tersebut
memiliki potensi yang di miliki dapat
memberikan makna dan pengaruh yang baik
pada orang lain. Sikap etos kerja yang tinggi
sangat
diperlukan
dalam
kehidupan
berorganisasi untuk tercapainta tujuan dalam
organisasi,
dengan
demikian
gaya
kepemimpinan dan etos kerja memiliki
pengaruh terhadap kinerja ASN.
Selain itu salah satu elemen penting dalam
keberhasilan suatu organisasi juga di pengaruh
oleh adanya kinerja pegawai yang sangat baik
dalam organisasi tersebut tentunya. kinerja ini
dilihat dari kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam menjalankan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan organisasi kepadanya. Kinerja
merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang
ditampilkan
oleh
seseorang
dalam
melaksanakan tugas kerja yang dijalankan
(Darodjat, 2015). Kinerja mengacu pada
pencapaian tugas-tugas yang membentuk
suatu pekerjaan kepada seluruh pegawai.
Kinerja juga merefleksikan seberapa baik para
pegawai dalam memenuhi persyaratan sebuah
pekerjaan yang sudah ditentukan oleh
organisasi sesuai dengan bidang kerjanya
masing- masing.
Permasalahan yang muncul pada instansi ini
terkait gaya kepemimpinan adalah perlunya
ketegasan peimpin terhadap pegawai dalam
hal kedisipinan, pada instansi ini masih ada ASN
yang sering masuk kerja tidak tepat waktu atau
201
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
tidak sesuai dengan jam masuk kantor. Selain
itu juga fenomena lain yang ditemukan pada
instansi ini terkait etos kerja adalah masih
terdapat ASN yang kurang bergairah dalam
bekerja, dan banyak melalaikan pekerjaan hal
ini terjadi terjadi karena akibat dari kurangnya
teguran dari atasan, dan juga masih terdapat
pegawai yang hadir terlambat, atau hadir
setelah jam masuk kerja. Tidak masuk kerja
tanpa keterangan Selain permasalahn etos
kerja ASN pada instansi ini terdapat juga
permasalahan
lain
yang
ditemukan.
Permasalahan nya yaitu terkait dengan kinerja
ASN yang sering terjadi, pada ASN seperti
kurangnya kerjasama yang solid antar ASN
dalam menyelesaikan tugas pekerjaan, dan
kerap lalai terhadap perintah dari atasan.Oleh
karena
itu,
pemimpin
harus
dapat
menggunakan gaya kepemimpina yang tetap
sesuai kemampuan dan kepribadiannya
sehingga nantinya ASN dapat memiliki etos
kerja dan berdampak pada kinerja ASN pada
instansi ini, sehingga nantinya tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan oleh pemimpin.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif. Populasi dan
sampel pada penelitian ini adalah pegawai ASN
pada Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera
Selatan, adapaun sampel yang diambil
sebanyak 41 responden. Sedangkan cara
pengumpulan datanya adalah dengan
pembagian kuesioner kepada responden yang
mana merupakan seluruh ASN yang ada pada
Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan.
Dengan menggunakan skala likert, dengan
menggunakan teknik sampel jenuh. Adapaun
variabel pada penelitian ini yaitu gaya
kepemimpinan (X1) etos kerja (X2) dan kinerja
(Y). adapun analisi data yang diguanakn
peneliti untuk mengolah data pada penelitian
ini adalah dengan menggunakan menggunakan
sofeware SmartPLS versi 3.0.
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
Hasil analisis data dalam penelitian ini,
terdapat beberapa tahapan yang dilakukan
untuk menguji kualitas data dalam penelitian
ini. Tahap dalam pengolahan data pada
penelitian ini adalah dengan uji validitas dan
reliabilitas, yang mana tujuannya yaitu untuk
memastikan bahwa isntrumen data yang
diolah valid dan dapat digunakan. Selanjutnya
dilakukan uji asumsi klasik
seperti uji
multikolinieritas untuk memeriksa keterkaitan
antara variabel independen, setelah itu
dilkakukan uji hipotesis melalui uji R dan uji
F.Hasil dari analisis tersebut dapat
diinterpretasikan
sehingga
memberikan
memberikan pemahaman yang lebih jelas
mengenai hubungan antar variabel yang
diteliti.
Uji Validitas (Covergen Validity)
Uji validitas ini diperoleh dengan cara
mengjolerasi setiap skor yang terdapat pada
setiap indikator dengan total skor indikator
variabel, yang kemudian hasil korelasi
dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf
signifikan 0,05.
Tabel 2.Nilai Outher Loading Indikator
Indikator
(X1)
X1
X1
X1
X1
X2
X2
X2
X2
X2
Y1
Y1
Y1
0.835
0.853
0.794
0.723
(X2)
(Y)
Hasil
0.753
0.761
0.878
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0.834
0.705
0.810
0.782
0.783
Dari hasil diatas semua indikator model
muatan (Loading) memiliki nilai lebih besar
dari 0,50 yang artinya diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Discriminant Validity
202
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
Validitas diskriminan dapat dilakukan dengan
dua tahap yaitu membandingkan hasil dari
cross loading dan melihat hasil dari AVE. Dalam
SmartPLS cross loading di representasikan
kedalam cross validation indikator dapat
dikatakan valid apabila hasil perbandingan nilai
loading variabel nya paling besar daripada
variabel yang lain. Discriminat Validity yang
diukur dari cross loading antara indikator
dengan konstruknya. Indikator dinayatakan
valid jika hubungan indikator dengan
konstruknya lebih tinggi dibandingkan dengan
hubungan konstruk yang lain. Discriminant
Validity dilakukan untuk memastikan bahwa
setiap konsep dari masing-masing varoabel
laten berbeda dengan variabel lainnya.
Tabel.3 Nilai Cross Loading
Indikator
(X1)
(X2)
Kinerja
ASN
(Y)
X1
X1
X1
X1
X2
X2
X2
X2
X2
Y1
Y1
Y1
0.835
0.853
0.794
0.723
0.590
0.589
0.521
0.530
0.508
0.680
0.633
0.709
0.626
0.582
0.624
0.432
0.834
0.705
0.810
0.782
0.783
0.560
0.529
0.625
0.591
0.545
0.563
0.477
0.727
0.632
0.655
0.641
0.589
0.753
0.761
0.878
Pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa
korelasi variabel laten dengan indikator lebih
besar daripada ukuran variabel latennya, hal ini
menunjukkan bahwa konstruk laten pada blok
lebih baik dari ukuran blok lainnya. Selain itu
nilai cross loading dalam satu variabel sudah
lebih dari 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa
analisis cross loading tidak terdapat
permasalahan validitas diskriminan Langkah
selanjutnya untuk mengevaluasi validitas
konvergen selain dilihat dari faktor Loading,
dapat dilihat dari nilai Average Varlance
Extracted (AVE) yang dikatakan valid apabila
nilainya lebih dari 0,50.
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
Average Variance Extracted
Nilai AVE digunakan untuk mengukur
banyaknya varian yang dapat ditangkap oleh
konstruknya dibandingkan dengan variansi
yang
ditimbulkan
oleh
kesalahan
pengukuran.nilai AVE yang diharapkan adalah
>0,5. Nilai AVE Setiap konstruk yang ada dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel.4 Average Variance Extracted.
Konstruk
AVE
Keteran
gan
Gaya
Kepemimpinan
0.66
3
Valid
Etos Kerja
0.61
4
Valid
Kinerja ASN
0.70
1
Valid
Berdasarkan tabel 7.dapat dilihat bahwa nilai
AVE (Average Variance Extracted) diatas
memberikan nilai diatas 0,50 untuk semua
konstruk.Gaya kepemimpinan memiliki AVE
0,663. Etos kerja memmiliki AVE 0,614, dan
Kinerja ASN memiliki AVE 0,701. Jadi dapat
disimpulkan semua konstruk variabel gaya
kepemimpinan, etos kerja, dan kinerja memiliki
nilai AVE yang tinggi dan semua konstruk
memiliki nilai diatas >5,0.
Cronbach Alpha
Cronbach Alpha digunakan untuk menguji
reliabilitas suatu konstruk. Suatu konstruk
dianggap reliabel apabila memiliki nilai
Cronbach Alpha >0,7. Nilai Cronbach Alpha
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Cronbach Alpha
Konstruk
Cronsbachs
Alpha
Gaya Kepemimpinan
0.829
Etos Kerja
0.842
Kinerja ASN
0.786
203
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
Nilai Cronbach Alpha pada tabel diatas dari
konstruk gaya kepemimpinan adalah 0,829,
etos kerja 0,842. Dan kinerja sebesar 0,786.
Sehingga dapat disimpulkan nilai Cronbach
Alpha semua konstruk lebih besar dari 0,7 dan
reliabel.
Gaya Kepemimpinan (X1)
Composite Realibility
Etos Kerja (X2)
0.497
Pengujian composite reliability dilakukan untuk
membuktikan akurasi, konsistensi dan
ketepatan instrument dalam mengukur
konstruk. Terdapat dua cara untuk menguji
konstruk agar dapat dinyatakan reliabel yaitu
dengan melihat nilai cronbach’s alpha dan nilai
composite reliability lebih dari 0,70.
Kinerja ASN (Y)
0.683
Tabel 6. Composite Realibility
Konstruk
Composite
Reliability
Gaya Kepemimpinan
0.887
Etos Kerja
0.888
Kinerja ASN
0.875
Sumber: Data Olahan SmartPLS 3.0
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai
composite reliability gaya kepemimpinan (X1)
sebesar 0,887 etos kerja (X2) sebesar 0,888 dan
kinerja ASN (Y) sebesar 0,875 sehingga dapat
disimpulkan reliabel.
Pengujian R-Square
Nilai R-Square digunakan untuk menguji
pengaruh variavel dependen independen
dengan variabel terikat.
Tabel 7. Nilai R² (R-Square)
Konstruk
R² Square
Berdasarkan tabel diatas datas dapat
disimpulkan bahwa konstruk dependen
kinerja(Y) memiliki nilai Rsquare sebesar 0,497
yang artinya bahwah variabel etos kerja dapat
dijelaskan oleh konstruk gaya kepemimpinan
(X) sebesar 49,7% sedangkan sisanya (100% 49,7% = 50,3%) dapat dijelaskan oleh variabel
lain diluar yang diteliti. Untuk konstruk kinerja
ASN (Y) dalam meodel struktural memiliki nilai
R-Square sebesar 0,683 yang artinya variabel
kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh konstruk gaya
kepemimpinan (X) dan etos kerja (X2) sebesar
68,3% sedangkan sisanya 31,7% (100% - 68,3%)
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti.
Pengujian F-Square
(X1)
(X2)
(Y)
Gaya
Kepemimpi 0.987
0.097
nan (X1
Etos Kerja
0.639
(X2)
Kinerja ASN
(Y)
Berdasarkan tabel F-Square diatas dapat
dijelaskan pengaruh gaya kepemimpinan dan
etos kerja terhadap kinerja ASN berada pada
level struktural tergolong sangat baik (F-Square
=0,987 > 0,35. artinya adalah gaya
kepemimpinan signifikan terhadap kinerja ASN
sehingga pada level struktural sangat
baik.sedangkan etos kerja dalam modernisasi
kepemimpinan terhadap kinerja ASN tergolong
tinggi dengan nilai F-square sebesar =0,639 >
0,35.
204
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian dapat dijawab dengan
melakukan uji signifikasi pengaruh antar
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
konstruk, dengan melihat nilai t-statistik dan
nilai koefesiensi antar konstruk.Berikut adalah
gambar pengujian hipotesis terhadap
indikator.
Gambar 1.Model PLS Algoritma
Gambar diatas menunjukkan hasil kalkulasi algoritma dari perhitungan dari setiap indikator pada
setiap variabel ke variabel yang lain.
Tabel 8. Uji Hipotesis Berdasarkan Total Effects
Rata-rata
Standar
Sampel
T Statistik (|
Sampel
Deviasi
Asli (O)
O/STDEV |)
(M)
(STDEV)
P Values
Gaya
Kepemimpinan
(X1) -> Kinerja
ASN (Y)
0.247
0.181
0.198
1.245
0.214
Gaya
Kepemimpinan
(X1) -> Etos Kerja
(X2)
0.705
0.607
0.339
2.076
0.038
Etos Kerja (X2) ->
Kinerja ASN (Y)
0.734
0.614
0.168
3.777
0.000
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan:
1. Pengaruh gaya kepemimpinan (X1)
terhadap kinerja ASN mengahasilkan tstatistics sebesar 1.245 > 1,985. Dapat
disimpulkan
bahwa
gaya
kepemimpinan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja ASN
pada Dinas Kearsipan Provinsi
Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil
H1 yang menduga gaya kepemimpinan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja ASN, diterima. Dengan nilai
original sampel 0.247. Hal ini berarti
gaya kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kinerja ASN pada
Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera
Selatan.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan (X1)
terhadap etos kerja mengahasilkan tstatistik sebesar 2.076 > 1,985 dapat
dismimpulkan
bahawa
gaya
kepemimpinan berpengaruh positif
205
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
dan signifikan terhadap etos kerja
pada Dinas Kearsipan Provinsi
Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil
H2 yang menduga bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap etos kerja, diterima. Dengan
nilai original sampel sebesar 0,705. Hal
ini berarti gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
etos kerja pada Dinas
Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan.
3. Pengaruh etos kerja (X2) terhadap
kinerja ASN menghasilkan t-statistics
sebesar
3.777>1,985
Dapat
disimpulkan bahwa etos kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja ASN pada Dinas Kearsipan
Provinsi
Sumatera
Selatan.
Berdasarkan
hasil ini H3 yang
menduga etos kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja ASN
diterima. Pengaruh etos kerja
terhadap kinerja ASN adalah positif
ditunjukkan dengan nilai original
sebesar 0.734 hal ini berarti etos kerja
dapat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja ASN pada
Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera
Selatan.
4.
1.
2.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis, mka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil dari uji hipotesis, dapat dilihat
bahwa variabel gaya kepemimpinan
(X1) berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja ASN (Y) hal ini
ditunjukkan dengan nilai t-statistic
sebesar 1,245 > 1,985. Artinya nilai Ho
ditolak.
2. Dari hasil uji hipotesis kedua dapat
dilihat
bahwa
variabel
gaya
kepemimpinan
(X1)berpengaruh
signifikan terhadap variabel etos kerja
(X2) hal ini ditunjukkan dengan nilai tstatistic sebesar 2.076 > 1, 985. Artinya
nilai Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Hasil dari uji hipotesis H3 dapat dilihat
bahawa
variabel
etos
kerja
berpengaruh signifikan terhadap
3.
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
variabel kinerja (Y). Hal ini ditunjukkan
dengan nilai t-statistik sebesar 3,777 >
1,985.artinya nilai Ho ditolak dan Ha
diterima.
Berdasarkan koefesiensi korelasi
menunjukkan
bahawa
gaya
kepemimpinan dan terhadap kinerja
ASN pada Dinas Kearsipan Provinsi
Sumatera Selatan masuk kategori
sedang karena koefisien korelasi R
sebesar 0,492. Sedangkan berdasarkan
koefisien determinasi bahwa gaya
kepemimpinan bepengaruh sebesar
68,3% terhadap kinerja dan sisanya
31,7% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar penelitian.
Adapun saran–saran penulis dalam
penelitian ini yaitu:
Pemimpin organisasi diharapkan agar
dapat mempu menjaga jalinan
hubungan antar pegawainya. Karena
jika seorang pemimpin mampu
menjaga hubungan yang baik antara
pegawai, tentu akan berdampak
sangat baik kepada kinerja pegawai.
Dan pegawai tidak merasa dibebankan
jika
diberikan
pekerjaan.
Dan
pegawaipun akan merasa nyaman
dalam bekerja.
Pemimpin perlu menyikapai setiap
prosedur-seperti aturan-aturan yang
ada dalam organisasi. Tujuannya untuk
membuat pegawai agar mentaati
aturan-aturan bekerja yang berlaku
diorganisasi.
Pegawai
diharapkan
dapat
memaksimalkan kinerjanya dengan
baik, ini tentu sangat dibutuhkan
kerjasama antar pegawai lainnya,
dikarenakan jika pegawai bekerja sama
sesama pegawai lainnya, tentu
pekerjaan yang dibebankan menjadi
ringan dan akan mendapatkan hasil
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Butarbutar, M., Efendi, Simatupang, S., &
Sianturi, M. (2021). Pengaruh Etos
206
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Yayasan
Sari
Asih
Nusantara
Pematangsiantar.
Maker:
Jurnal
Manajemen,
7(May),
116–124.
http://www.maker.ac.id/index.php/m
aker
Darodjat, A. (2015). Konsep Dasar Manajemen
Personalia
Masa
Kini.Refika
Aditama:Bandung.
Dongoran, F. R., & Batubara, S. S. (2019).
Pengaruh Kepemimpinan dan Etos
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di
Lingkungan Biro Rektor Universitas
Negeri Medan. EduTech: Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 5(1).
Hasibuan S.P Malayu. (2013). Manajemen
Dasar,
Pengertian,
Dan
Masalah.Jakarta:Bumi Aksara.
Hidayat.
(2018).
Manajemen
dan
Kepemimpinan Dalam Organisasi.
STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan
Riau.
Lamere, L., Kirana, K. C., & Welsa, H. (2021).
Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening. Bisma: Jurnal
Manajemen,
7(2),
341.
https://doi.org/10.23887/bjm.v7i2.35
420
Mangkunegara. (2016). Sumber Daya Manusia
Perusahaan.Remaja
Rosdakarya:Bandung.
Mogot, H. Y., Kojo, C., & Lengkong, V. P. K.
(2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Etos Kerja, Kompetensi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. PLN Cabang Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), 881–890.
Priansa, D. J. (2014). Perencanaan Dan
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia.Bandung:PT.Alfabeta.
Rinaldi, Mm. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja
Dan
Etos
Kerja
Serta
Gaya
Kepemimpinan Situasional Terhadap
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
Kinerja Pegawai Di Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Palu. E-Jurnal Katalogis.
Rismayanti.
(2019).
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada PT. Pilar Adhi Pratama.
Journal of Applied Business and
Economics (JABE).
Ramadona, M. (2019). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada PT. Pilar Adhi Pratama.
JABE (Journal of Applied Business and
Economic), 6(1), 15–31.
Rivai, V. (2014). Manajemen Sumber Daya
Manusia.Malang:Intras Publihsing.
Setiawan, A. (2018). Analisis Kepemimpinan
dan Etos Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Lingkungan Biro Rektor
UNPAB Medan. JURNAL Kajian
Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 3(1),
83–89.
Sugiyono.
(2017).
Metode
Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif
Dan
R&D.
Bandung:PT.Alfabeta.
Sugiyono.
(2018).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:PT.Alfabeta.
Sugiyono.
(2019).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:PT.Alfabeta.
Sugiyono.
(2020).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:PT.Alfabeta.
Sugiyono.
(2021).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:PT.Alfabeta.
Susanto, A. (2016). Manajemen Peningkatan
Kinerja Guru.Depok Pernadamedia
Grup.
Wibowo.
(2014).
Manajemen
Kinerja.Jakarta:Rajawali Pres.
207
Jurnal Administrasi Dan Manajemen
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/administrasimanajemen/index
E-ISSN 2623-1719
P-ISSN 1693-6876
208