KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENGEMBANGAN KARIR
Nela Malia (22022031)
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Universita Negeri Padang
Email : nelamalia309@gmail.com
A. Pengembangan karir dan kecerdasan emosi
1. Pengembangan karir
Pengembangan karir merupakan hal yang penting dimana manajemen dapat
meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan terhadap pekerjaanya dan
membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi. Pengembangan karir yaitu peningkatan pribadi
yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan peningkatan oleh departemen
personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi.
Indikatoruntuk mengukur pengembangan karir dalam sebuah organisasi menurut Muhammad
Burlian(2008),yaitu:
a. Peningkatan Kemampuan
Yaitu segala sesuatu yang menunjukan kemampuan fisik maupun mental dari seseorang
pegawai.
b. Kepuasan kerja.
Yaitu suatu sikap dari seorang individu terhadap pekerjaannya yang berhubungan dengan
lingkungan kerjanya, kompensasi, hubun gan antar rekan kerja,serta hubungan sosial diOtempat
kerja.
c. Sikap dan perilaku karyawan.
Para karyawan harus mempelajari dan memiliki nilai-nilai kompetitif yang relative kuat
untuk
mencapaisukses
karir. Nilai-nilai
itu diantaranya
ada
yang bersifat
teoritis,ekonomis,estetis,sosial,politis dan relegius yang perlu dijadikan pedoman bagi sikap
pegawai terhadap pekerjaannya sehari-hari.
2. Kecerdasan emosi
Kecerdasan Emosional (EQ) Menurut Patton mengemukakan bahwa kecerdasan
emosional memiliki arti yaitu suatu keterampilann menggunakan emosi secara efektif untuk
mencapai sebuah tujuan dan mampu membangun hubungan yang baik serta mampu meraih
kesuksesan ditempat kerja. Goleman membagi kecerdasan emosional ke dalam lima dasar
kecerdasan emosional,yaitu sebagai berikut:
a. Kesadaran diri
Yaitu kemampuan seseorang unuk mengenali perasaan dirinya sendiri dan perasaan
orang,serta mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
b. Pengaturan diri
Yaitu suatu kemampuan seseorang dalam mengelola emosi.Jadi semakin baik pengaturan
diri dalam emosi maka semakin terkontrol pula tindakan yang akan dilakukan sehingga tetap
memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
c. Motivasi
Yaitu suatu dorongan dari dalam atau luar diri karyawan yang menggerakkan karyawan
agar mampu mencapai tujuan yaitu kinerja yang maksimal.
d. Empati
Yaitu suatu kemampuan untuk mengetahui dan memahami perasaan orang lain yang
digunakan untuk menyesuaikan diri dengan baik kepada banyak orang.
e. Keterampilan sosial
Yaitu kemampuan menciptakan hubungan yang harmonis antara individu,yaitu dengan
memberikan respon baik terhadaplawan bicara dan menjaga perilaku(Ansori,2015).
Kecerdasan emosional dapat memainkan peranan penting dalam pelaksanaa pekerjaan dan
menjadi ciri orang berkinerja tinggi atau manusia yang berkualitas (M.Hasbiyallah et al., 2021).
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk dapat mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan
orang lain, serta kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan untuk mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain (Azhar & Aprilia,2018).
Menurut Sondang P. Siagian factor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir
seorang karyawan adalah:
a. Prestasi kerja.
b. Pengenalan oleh pihak lain.
c. Kesetiaan pada organisasi.
d.
e.
f.
g.
Pembimbing dan sponsor.
Dukungan para bawahan.
Kesempatan untuk bertumbuh.
Pengunduran diri (Maritim & Jakarta,n.d.)
Ciri kematangan emosional yaitu mampu membedakan mana yang baik dan tidak
baik,serta bereaksi sebagaimana mestinya. Seiring dengan pertambahan usianya remaja akan
mulai belajar untuk mengendalikan emosinya.Chaplin(Khairani,2018)berpendapat emotional
maturnity (kematangan emosional) merupakan suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkat
kedewasaan dari perkembangan emosional (Sumiati et al.,2021).
Terdapat hubungan yang erat antara perkembangan karir dan kecerdasan
emosi,kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenali dan menghargai
perasaaan emosi diri dan orang lain (empati), mengelola dan menata emosi tersebut secara efektif
untuk memotivasi diri sendiri, menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan
hati, dan kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain. Individu yang memiliki
kecerdasan emosional tinggi berarti individu itu mampu mengenali diri dan memanfaatkan
secara produktif serta mampu membina hubungan dengan orang lain.
Menurut Selligman (dalam Ingarianti, 2009) salah satu faktor yang mempengaruhi
kematangan karier adalah emosional.Secara khusus,faktor emosional seperti harga diri
rendah,neurotisisme,dankecemasan telah memberikan kontribusi untuk keraguan dalam memilih
karier (Lukas,2005).Pada kenyataannya,banyak para sarjana yang baru lulus memilih suatu
pekerjaan tanpa mempertimbangkan kemampuan, minat, dan kepribadiannya.Cenderung
mnemilih suatu pekerjaan didasarkan pada rasa khawatir dan cemas bila terlalu lama
menganggur,adanya rasa malu pada lingkungan disekitar.
B. Pembinaan pengembangan karir dalam pendidikan
Pembinaan dan pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan keyakinan dan
nilai, keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian,dan pengetahuan tentang
duniakerja sepanjang hayat. Pembinaan karirmelalui pengembangan skill (keterampilan) menjadi
modal dasar untuk mencapai puncak karir.Pengembangan skill dapat diperoleh melalui
pembelajaran seumur hidup lewat pendidikan formal, non formal, dan informal. Menjaga sikap,
melakukan pembelajaran sepanjang hayat adalah kunci sukses di dunia karir. Belajar terus
menerusdan mengembangkan keterampilan bagi seorang pegawai memerlukan identifikasi
keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan karir. Pembinaan karir melalui
pengembangan skill (keterampilan) menjadi modal dasar untuk mencapai puncak
karir.Pengembangan skill dapat diperoleh melalui pembelajaran seumur hidup lewat pendidikan
formal, non formal, dan informal. Menjaga sikap, melakukan pembelajaran sepanjang hayat
adalah kunci sukses di dunia karir.
Program pembinaan dan pengembangan karir guru mencakup tiga ranah yang dapat
dirinci sebagai berikut:
1. Penugasan
Dalam program ini, para guru menjalankan tugas pokoknya sesuai dengan beban
mengajar yang telah ditentukan berkisar 24 jam-40 jam tatap muka/minggu atau khusus guru BK
dapat membimbing 150 konseli/tahun yang diawali dengan melakukan perencanaan
pembelajaran, kemudian pelaksanaan, evaluasi, bimbingan terhadap peserta didik,serta
melaksanakan tugas tambahan.
2. Promosi
Kegiatan kedua dalam pengembangan dan pembinaan karir guru adalah
promosi.Kegiatan ini harus didasarkan atas pertimbangan prestasi,kompetensi,kinerja,serta
dedikasi yang telah guru berikan terhadap lembaga pendidikan. Dalam kegiatan promosi
ini,seorang guru memiliki hak untuk mendapatkan promosi sesuai dengan kualitas dan prestasi
kerja yang dimilikinya. Kegiatan promosi dilakukan secara berjenjang, bisa sebagai guru
Pembina, guru utamna,wakil kepala sekolah,kepala sekolah,pengawas sekolah,dsb.
3. Kenaikan Pangkat
Dalam rangka pengembangan karir guru,terdapat program kenaikan pangkat dan jabatan
fungsional. Program ini berdasarkan pada kegiatan promosi sebelumnya.Dalam program
ini,seorang guru harus memenuhi angka kredit yang mencakup unsur utama yang telah
ditetapkan sesuai dengan Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009. Angka kredit guru
merupakan poin yang dinilai dari hasil kinerja selama kegiatan dilaksanakan. Angka kredit ini
menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru untuk kenaikan pangkat atau
jabatannya (Munawir et al.,2022).
C. Pembinaan karir
1. Pengertian pembinaan karir
Pembinaan karier ini dipergunakan sebagai istilah dalam peluang seorang pegawai untuk
lebih maju. Istilah ini sebenamya termasuk dalam pengertian pengembangan pegawai,namun
istilah pembinaan karier ini lebih spesifik sebagai usaha untuk menciptakan kemungkinan
seorang pegawai. dapat meniti atau menapak jabatan (kedudukan) yang lebih tinggi. Dengan
demikian yang dimaksud dengan pembinaan karier adalah tugas setiap individu dan para
pemimpin untuk menciptakan peluang/kesempatan agar mampu menduduki jenjang jabatan yang
lebih tinggi.
Ketepatan pembinaan karier seorang pegawai dapat ditentukan pula oleh adanya
ketepatan dalam proses perekrutan pegawai pada awalnya. Perekrutan yang tidak akurat,cermat
memperoleh pegawai akan berdampak panjang dengan sulitnya pegawai tersebut dikembangkan.
Setiap organisasi dituntut dapat melakukan perekrutan pegawai yang memadai dengan kebutuhah
pegawai pada masa depan,bukan saja melakukan perekmtan pegawai untuk mengatasi persoalan
jangka pendek.Organisasi harus mampu mempersiapkan pegawai masa depan yang memadai
dengan
istilah
dalam
manajemen
personalia
disebut
dengan
"man
power
planning"(Supardi,1992)
Pembinaan karir dapat ditinjau dari dua sudut pandang,yaitu berasal dari sudut
pembaharuan dan berasal dari sudut pengawasan.Pembinaan karir yang berasal dari sudut
pembaharuan adalahmengubah sesuatu menjadi yang baru dan memiliki nilai-nilai lebih baik
bagi kehidupan masa yang akan datang. Sedangkan pembinaanyang berasal dari sudut
pengawasan yaitu usaha untuk membuat sesuatulebih sesuai dengan kebutuhan yang telah
direncanakan. Dengan demikian,pembinaan karir memegang peranan penting demi tercapainya
pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu pembinaanmerupakan langkah akhir untuk menjamin pegawai
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
2. Tujuan pembinaan karir
Andrew J. Dubrin mengemukakan tentang tujuan pembinaan karir,yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Membantu dalam pencapaian individu dan perusahaan.
Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai.
Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka.
Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan.
Membuktikan tanggungjawab sosial.
Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan.
Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian.
Mengurangi keuangan profesi dan manajerial.
Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai.
Menggiatkan suatu pemikiran (pandangan)jarak waktu yang penjang.
3. Manfaat Pembinaan Karir
a. Mendorong para pegawai untuk mengembangkan diri dan kemampuannya,dalam
beberapa upaya antara lain: meningkatkankemampuan manajerial dalam memikul
tanggung jawab yang lebih besar; meningkatkan berbagai kemamouan teknis secara
lebihmendalam; memperoleh adanya jaminan dan kestabilan dalam pekerjaan; keinginan
berbuat sesuatu yang lebih besar dalamk kehidupan kekaryaannya;dan keinginan untuk
bekerja lebih mandiri,sehingga lebih berkesempatan mengembangkan potensi diri.
b. Menambah rasa kepedulian tinggi terhadap organisasi,bahwa manfaat tersebut terkait
dengan antara lain: keinginan mengembangkan diri sendiri sesuai kemampuan intelektual
c.
d.
e.
f.
yang mereka miliki; agar memperoleh tingkat kompensasi yang lebih besar dari
biasanya;keinginan untuk mendapatkan kebebasan dalam pekerjaan; keinginan adanya
jaminan keselamatan dalam pekerjaan; dan keinginan mengejar prestasi dinas dalam
bekerja.
Mecegah terjadinya keresahan di kalangan pegawai yang selama ini kurang diperhatikan.
Dalam kaitan ini perlu dikermukakan tentang perasaan puas dalam pembinaan karir, dan
rasa puas dalam bekerja berbeda untuk setiap orang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
keinginan yang bersangkutan.
Mengurangi pegawai yang meninggalkan organisasi. Dalam kaitan ini perlu dikemukakan
bahwa pembinaan pengembangan pegawai adalahtermasuk minat pegawaiyang
merupakan tugas kewajiban atasan pegawai yang bersangkutan,baik minat dan semangat
kerja maupunminat yang menimbulakn gairah kerja termasuk mengurangi pegawaiyang
meninggalkan organisasi,sehingga mereka turut berlomba dalamkesempatan yang akan
datang.
Mengisi lowonga yang tersedia, akibat ada pegawai yang mutasi atau promosi.Bahwa
pembinaan karir di sini, tidak berarti hanya melalui promosi saja,atau peningkatan
kedudukan seorang pegawai dari yangrendah ke yang lebih tinggi.Walaupun secara
umum penafsiran yang berlaku di lapangan memang seperti demikian. Pengembangan
karir disini adalah suatu perubahan yang dinginkan pegawai, dan kalaudapatperubahan
itu berupa kemajuan yang bersifat vertikal,yang berartimengubah status dan eselon yang
bersangkutan.
Mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan, danketerampilan pegawai
sesuai dengan potensi yang bersangkutan.Pembinaan pengembangan karir ke depan tidak
semata-mat ditentukanoleh organisasi. Perhatian organisasi pada pembinaan karir akan
beralihpada inisiatif individu dalam melaksanakan pekerjaan dan aktivitas-aktivitas yang
lainnya.
4. Model-Model Pembinaan Karir
Menurut Byars dan Rue (2000), pembianaan/pengembangan karir merupakan aktivitas
formal dan berkelanjutan yang merupakan suatu upaya organisasi untuk mengembangkan dan
memperkaya sumber daya manusianya dengan menyelaraskan kebutuhan mereka dengan
kebutuhan organisasi. Dari perkembangan konsep ini,maka kita mengenal tiga model
pengembangan karir,yaitu:
a. Model siklus hidup (life-cycle model), merupakan pengembangan karir yang sifatnya
pasti.Seseorang akan berpindah pekerjaannya melalui perbedaan tahap karir. Dalam
model ini peran organisasi sangat besar dalam menentukan karir seseorang.
b. Model berbasis organisasi, yaitu model pengembangan yangmenjelaskan bahwa karir
seseorang akan melalui tahap-tahap karir,tetapi di dalam model ini juga dijelaskan bahwa
dalam proses pengembangan karir ada proses pembelajaran bagi karyawan untuk
memiliki jalur karir yang pasti.
c. Model pola terarah, Dalam modelini karyawan dibimbing ataudiarahkan untuk membuat
keputusan sendiri mengenai seberapa cepatmereka menginginkan kemajuan dalam karir
mereka pembinaan karir dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu berasal dari sudut
pembaharuan dan berasal dari sudut pengawasan.Pembinaan karir yang berasal dari sudut
pembaharuan adalahmengubah sesuatu menjadi yang baru dan memiliki nilai-nilai lebih
baik bagi kehidupan masa yang akan datang. Sedangkan pembinaanyang berasal dari
sudut pengawasan yaitu usaha untuk membuat sesuatulebih sesuai dengan kebutuhan
yang telah direncanakan.
Dengan demikian,pembinaan karir memegang peranan penting demi tercapainya
pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu pembinaanmerupakan langkah akhir untuk menjamin pegawai
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hijriani,Suryana,D.(2022).Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini
5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal.Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
6(2),1077-1094.
Ansori.(2015).Kecerdasan Emosional,Pengembangan Karir,Dan Kompensasi Pengaruhnya
Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Bandung Soekarno
Hatta.Paper Knowledge.Toward a Media History of Documents, 3(April),49-58.
Azhar,R.,&Aprilia,E.D.(2018).Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dan Adaptabilitas Karir
Pada Sarjana Di Banda Aceh. Journal of Psychological Science and Profession, 2(2),173.
M.Hasbiyallah, K.,Fakhry Zamzam, & Luis Marnisah. (2021). Pengaruh Pengembangan
Karir,Gaya Kepemimpinan Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan Pt.Bni (Persero) Tbk Cabang Palembang. ADL ISLAMIC ECONOMIC:
Jurnal Kajian Ekonomi Islam,2(2),101-120.
Munawir, M., Aliya, N., & Bella, Q.S.(2022).Pengembangan Profesi dan Karir Guru.Jurnal
Ilmiah Profesi Pendidikan,7(1),75-83.
Sumiati, S.,Sobari,T., & Fatimah, S. (2021).Hubungan Keputusan Karier Dengan Kematangan
Emosi Peserta Didik Kelas Ix Smpn 1 Garut. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling
Dalam Pendidikan),4(1),13.
Supardi, S. (1992). Pengembangan dan Pembinaan Karier Pegawai. Unisia,13(13),85-90.
Suryana,D.(2013).Pengetahuan tentang strategi pembelajaran,sikap,dan motivasi guru.Jurnal
ilmu pendidikan,19(2).
Suryana, D. (2014). Hakikat anak usia dini. Dasar-dasar pendidikan TK 1,5-10
Suryana, D.(2016).Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak.Prenada
Media.
Suryana, D.(2017).Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Taman
Kanak-Kanak.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,11(1),67-82.