Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya yang telah diberikan. sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh DR. Ir. Marsudi,. MT sebagai dosen matakuliah Mineralogi dan Petrologi, makalah ini kami buat berdasarkan referensi dari berbagai buku baik buku ilmiah maupun jurnal Mineralogi dan Petrologi. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, meskipun demikian kami berusaha dari awal pembuatan makalah ini untuk menjadi sebaik mungkin. Oleh karena itu kami mengharapkan, semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan dan pengalaman khususnya bagi penulis dan bagi semua pihak umumnya yang memerlukan. Kami masih menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun penyusun, untuk itu kami sangat mengharapkan koreksi dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk sumber daya mineral logam. Kesadaran akan banyaknya mineral logam ini mendorong bangsa Indonesia untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara efisien. Dalam pemanfaatanya, tentu saja menggunakan berbagai metode dan teknologi sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan hasil yang optimal dengan keuntungan yang besar, biaya produksi yang seminim mungkin serta ramah lingkungan. Pengolahan timah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak lepas dari peran reaksi kimia fisika. Pencucian maupun pemisahan pada timah merupakan nagian dari proses yang melibatkan reaksi-reaksi kimia fisika. Oleh karena itu, proses pemurnian timah untuk memperoleh hasil yang ekonomis perlu di kaji dan dipelajari dari segi kimia fisika. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas permasalahan : 1. Penjelasan dasar mengenai timah ? 2. Bagaimana cara pengolahan timah ? 1.3. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu intuk dapat memahami proses-proses yang dilakukan untuk memperoleh timah yang ekonomis, mulai dari pencucian, pemisahan, pengolahan, sampai pada pencatakan.. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Timah Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida. Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13-1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium. 2.2. Sifat dan Bentuk Timah 2.2.1. Sifat Timah a. Timah termasuk golongan IV B dan mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +4.
Melda Sihombing
Makalah Proses Pengolahan Bijih Timah2019 •
Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk sumber daya mineral logam. Kesadaran akan banyaknya mineral logam ini mendorong bangsa Indonesia untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara efisien. Dalam pemanfaatannya tentu saja tentu saja menggunakan berbagai metode dan teknologi sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dan juga dengan keuntungan yang besar, biaya produksi yang seminim mungkin serta ramah lingkungan. Pengolahan timah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak lepas dari peran reaksi kimia fisika. Pencucian maupun pemisahan pada timah merupakan proses yang melibatkan reaksi-reaksi kimia fisika. Oleh karena itu proses pemurnian timah tidak memperolah hasil yang ekonomis perlu dikaji dan dipelajari dari segi kimia fisika. Penambangan timah di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 200 tahun, yaitu diBangka mulai tahun 1711, di Singkep tahun 1812 dan di Belitung sejak tahun 1852.Dengan kekayaan cadangan yang melimpah, Indonesia merupakan salah satu negaraprodusen timah terbesar di dunia. Bijih timah di Indonesia pertama kali digali pada tahun 1709 di Sungai Olim, Toboali,Pulau Bangka. Pengerjaannya dilakukan secara primitif oleh penduduk dengan carapendulangan dan mencangkul dengan sistem penggalian sumur Palembang atau sistemkolong/parit. Bijih timah yang dihasilkan pada waktu itu dijual kepada pedagangpedagangyang datang dari Portugis, Spanyol dan juga dari Belanda. Keadaan iniberubah ketika Belanda datang ke Indonesia, pada saat mana penggalian timah mulailebih digiatkan. Sejak tahun 1720 penggalian timah dilakukan secara besar-besarandibiayai oleh para pengusaha Belanda yang tergabung dalam VOC yang kemudian memonopoli dan mengawasi seluruh tambang di Pulau Bangka. Secara historis pengusahaan pertambangan timah di Indonesia dibedakan dalam dua masa pengelolaan. Yang pertama sebelum tahun 1960 dikenal dengan masa pengelolaan Belanda, di mana Bangka, Belitung dan Singkep merupakan badan usaha yang terpisahdan berdiri sendiri. Bangka dikelola oleh badan usaha milik Pemerintah Belanda sedangkan Belitung dan Singkep oleh perusahaan swasta Belanda. Status kepemilikan usaha ini memberikan ciri manajemen dan organisasi yang berbeda satu dengan yang lain. Ciri perbedaan itu diwujudkan dalam perilaku organisasi dalam arti luas, baik struktur maupun budaya kerjanya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN GALIAN PERMATA
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN GALIAN DESKRIPSI KREASI DAN FINISHING2017 •
Badan Pusat Statistik
Peraturan Kepala BPS Nomor 19 Tahun 2017 tentang KBLI2017 •
2019 •