Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Girls and Puberty Dalam perkembangannya, manusia akan mengalami apa yang disebut pubertas. Dulunya pubertas merupakan hal masih aneh dan tabu untuk di perbincang di media seperti ini. Karena memang pubertas bisa dikatakan hal yang cukup pribadi karena berhubungan dengan fungsi sexual seseorang. Namun di Era yang sudah modern ini, pubertas sudah merupakan hal lazim untuk diperbincangkan bahkan terdapat beberapa forum yang membahas topik mengenai pubertas di internet. Pubertas bagi perempuan di awali dengan datang bulan atau biasa di sebut dengan menstruasi bagi perempuan. Menstruasi pertama yang di alami seorang anak perempuan biasanya terjadi pada usia 10-12 tahun. Namun pada beberapa kasus, remaja putri dapat menstruasi pada usia 9 tahun atau bahkan terlambat pada usia 15 tahun. Secara fisik mereka juga akan mengalami perubahan. Remaja mulai terlihat bertambah tinggi dan berat badan pada remaja pun akan naik. Pada umumnya, remaja perempuan sedikit lebih cepat mengalami perubahan fisik. Seperti contoh kita bisa melihat banyak anak perempuan pada usia pubertas awal mengalami kenaikan tinggi badan yang cukup banyak. Begitu juga dengan lemak dan berat badan remaja perempuan. Inilah mengapa remaja perempuan menjadi lebih sensitif terhadap berat badan mereka. Karena Sebanyak 62% remaja perempuan dilaporkan mencoba untuk mengurangi berat badan mereka seperti yang dilansir oleh Center for Disease Control pada tahun 2005 silam. Hal tersebut menandakan bahwa remaja perempuan lebih cepat pertumbuhan fisiknya.. Selain itu pertumbuhan payudara remaja perempuan juga merupakan hal yang kentara dalam masa pubertas. Pada usia 12-13 tahun perkembangan payudara remaja perempuan umumnya sudah mulai terlihat dengan jelas. Bahkan beberapa di antaranya, perubahan sudah mulai terlihat pada usia 7 tahun. Perubahan fisik ini mengharuskan orang tua memberikan binmbingan khusus pada anaknya. Remaja khususnya remaja putri perlu di berikan bimbingan, ahkan sebelum mereka masuk masa pubertas. Karena remaja baru terutama putri sering memiliki permasalahan dengan menstruasi dan perubahan fisik yang mereka alami. Research findings suggest that adolescent girls who are unprepared for physical and emotional changes of puberty may have the most diffucuty with menstruation(Koff & Riedan, 1995; Stubbs, Riedan, & Koff, 1989. Selain itu dengan perubahan fisik yang terjadi, remaja putri juga perlu diberikan pengetahuan mengenai sex. Mungkin bagi beberapa orang tua itu merupakan hal yang tabu dibahas. Terlebih lagi seorang tenaga pendidik, mereka merasa bahwa pendidikan sex merupakan hal tidak sepatutnya mereka ajarkan. Padahal ketika seseorang remaja putri sudah mengalami masa pubertas (menstruasi), fungsi sexualnya sudah matang yang berarti jika diimbuhi oleh sel sperma ia dapat hamil. Oleh karenanya, tenaga pendidik dan orangtua wajib memberikan pendidikan sex. Secara kognitif, jika kita perhatikan remaja mulai dapat berfikir lebih kritis. Dalam aspek ini, remaja dapat menggunakan akal dan logika mereka untuk dapat memecahkan masalah mereka. Atau bahkan untuk beberapa kasus, mereka juga dapat berperan sebagai good advicer bagi temannya atau orang di sekitarnya, karena di anggap lebih mampu berfikir logis. Secara kognitif, mereka memang dituntut untuk bisa mengembangkan kemampuan mereka dalam abstract thinking. Yang dimaksud sebagai abstract thinking adalah hal-hal yang kita dapat lihat, dengar, atau sentuh. Seperti contohnya adalah kesetiaan, kepercayaan, keyakinan, dll. Mereka belajar mengenai apa itu kesetiaan melalui hubungan pertemanan. Begitulah mereka memperlajari hal hal abstrak. Karena hal-hal itu bukan merupakan hal yang dapat dipelajari dengan membaca buku, atau dapat di ajarkan oleh guru. Namun remaja harus mempelajari itu dari lingkungan sekitar. Kedua aspek perubahan remaja perempuan tersebut merupakan hal yang penting. Namun yang paling penting bukanlah hanya kedua aspek diatas. Aspek terpenting yang terjadi pada remaja perempuan ialah aspek psikis. Perubahan psikis merupakan perubahan yang sangat amat perlu di awasi karena secara psikis remaja perempuan pada masa pubertasnya akan merasakan emosi yang menggebu-gebu dan tidak terkontrol. Remaja juga akan mulai mencari siapa jati diri mereka, dan mulai tertarik pada lawan jenis. Remaja perempuan merupakan, remaja yang rapuh secara psikis. Karena remaja perempuan cenderung untuk hanya mengikuti lingkungan sekitar tanpa mengetahui baik dan buruknya. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan dari orang tua atau orang terdekat yang sudah jauh lebih dewasa sangat diperlukan. Mereka harus diberi dukungan untuk kegiatan positif yang mereka ikuti.