Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ABSTRAK Algoritma dijkstra merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk mencari jarak terpendek dalam suatu graf. Prinsip greedy (serakah) oleh algoritma dijkstra digunakan untuk memecahkan masalah jalur terpendek pada sebuah graf. Implementasi sistem yang dibuat digunakan untuk mencari jarak terpendek, jarak terpendek alternatif serta estimasi waktu tempuh dalam sebuah graf. Hasil yang didapatkan dari implementasi sistem ini adalah mampu menemukan jarak terpendek dan jarak terpendek alternatif ketika terjadi hambatan (pemblokiran jalan) pada jalur terpendek utama dan juga dapat mengetahui estimasi waktu tempuhnya. Kata Kunci : algoritma dijkstra, greedy, jarak terpendek, waktu tempuh 1. PENDAHULUAN Setiap orang dalam melakukan perjalanan pasti memilih jarak terpendek untuk mencapai tujuannya, karena dapat menghemat waktu, tenaga serta bahan bakar. Kesulitan menentukan jarak terpendek timbul karena terdapat banyak jalur alternatif yang ada dari suatu daerah ke daerah lain dan juga memungkinkan memilih jalur alternatif apabila terdapat suatu hambatan pada jalur terpendek utama. Kebutuhan untuk menemukan jarak terpendek dan waktu tempuh tercepat tentunya juga diperhitungkan untuk menghindari kerugian seperti contoh bagi sebuah industri, kebutuhan untuk segera sampai tempat tujuan tepat waktu bahkan diharapkan bisa lebih cepat sangtlah dibutuhkan mengingat persaingan industri yang mementingkan kepuasan pelanggan dan menghindari kerugian karena kerusakan barang, hal itu dapat saja terjadi bila terjadi pemblokiran jalan secara tiba-tiba pada jalan yang seharusya dilalui, selain untuk industri jarak terpendek juga dibutuhkan untuk menghemat waktu tempuh bagi wisatawan yang ingin bepergian ke tempat wisata. Pada kenyataannya kita dapat mengetahui jarak antar daerah menggunakan peta konvensional, akan tetapi peta konvensional tidak mampu menemukan jarak terpendek secara langsung, untuk itu dibangun suatu sistem yang dapat membantu menemukan jarak terpendek dan jarak terpendek alternatif serta estimasi waktu tempuh yang disajikan secara sederhana serta terkomputerisasi. Pada penelitian ini digunakan algoritma dijkstra untuk penyelesaian penentuan jarak terpendek dan jarak terpendek alternatifnya. Algoritma dijkstra dipilih karena memiliki beberapa kelebihan selain menguntungkan dari segi running time, dijkstra dapat menyelesaikan beberapa kasus pencarian jalur terpendek, yaitu: 1. Pencarian jalur terpendek antara dua buah simpul tertentu (a pair shortest path). 2. Pencarian jalur terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest path). 3. Pencarian jalur terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain (single-source shortest path). 4. Pencarian jalur terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu (intermediate shortest path) [1]. Cara lain untuk menemukan jarak terpendek dapat juga menggunakan algoritma ford dan algoritma floyd. Algoritma ford adalah salah satu algoritma yang dalam penyelesaian penentuan jarak terpendeknya untuk graf berarah yang salah satu simpulnya bisa memiliki bobot negatif, pencarian dalam algoritma Bellman-Ford melacak keseluruh simpul dan menentukan jalur yang terpendek [2], sedangkan algoritma floyd adalah algoritma Floyd-Warshall, adalah sebuah algoritma untuk mencari jalur terpendek memandang solusi yang diperoleh sebagai sebuah keputusan yang saling terkait. Algoritma ini hanya digunakan untuk graf berarah. Sama halnya seperti algoritma Bellman-Ford, algoritma ini juga memungkinkan memiliki bobot dengan nilai negatif dan mendeteksi simpul yang bernilai negatif jika ada. Setelah tidak ada simpul benilai negatif, eksekusi tunggal dilakukan untuk menemukan jalan terpendek antara semua pasangan simpul. Algoritma ini ditemukan secara independen oleh Bernard Roy pada tahun 1959, Robert Floyd pada tahun 1962, dan oleh Stephen Warshall pada tahun 1962 [3]. Penelitian ini menerapkan Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) untuk pembuatan sistemnya, dengan Delphi sebagai bahasa pemrograman dan My SQL sebagai penyimpanan basis datanya. PBO adalah teknik pemrograman yang menyediakan
2023
Pembuktian dan Putusan Hakim dalam Hukum, 2018
Andean Past, 2024
VIII World Bamboo Congress Proceedings , 2009
Retrovirology, 2012
Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, 2013
Tuberculosis and Respiratory Diseases, 2007
Crystal Growth & Design, 2009
Soil Biology and Biochemistry, 1974
2013 International Conference on Collaboration Technologies and Systems (CTS), 2013