Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Pada proses pembuatan produk makanan dan minuman dalam kemasan perlu dilakukan analisis secara fisik dan mikrobiologis dari produk tersebut. Analisis secara fisik meliputi pengamatan fisik kemasan produk, sedangkan analisis secara mikrobiologis meliputi inokulasi sampel produk ke dalam berbagai medium selektif untuk mengetahui jenis mikrobia yang ada. Analisis-analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan produk serta mengetahui jenis kerusakan dan kelayakan konsumsi produk sehingga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mikrobia patogen dari produk yang sudah tidak layak konsumsi dapat dihindari. Kerusakan produk dapat disebabkan oleh Bacillus stearothermophillus dan Bacillus coagulans yang terlihat dari kenampakan fisik kemasan produk, serta Clostridium nigricane yang terlihat dari perubahan warna dan aroma produk. Analisis fisik dan mikrobiologis pada praktikum ini menggunakan minuman botol berupa yoghurt. Analisis fisik dilakukan melalui pengamatan fisik botol dan analisis mikrobiologis dilakukan melalui inokulasi sampel yoghurt ke berbagai medium antara lain: medium litmus milk, medium nutrient agar, medium thioglycolate, medium sulfide agar, dan medium DTBPA (dextrose tryptone bromo cresol purple agar). Selain itu, dilakukan pengamatan morfologi koloni dan sel mikrobia pada sampel menggunakan pengecatan Gram.
Jurnal Teknologi Dan Industri Hasil Pertanian, 2012
Jamur merang merupakan komoditas sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan prospektif. Tetapi dalam keadaan segar daya simpannya sangat terbatas karena kadar airnya cukup tinggi dan setelah panen masih mengalami respirasi menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempercepat kerusakan jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu fisikokimia jamur merang selama penyimpanan dalam berbagai jenis larutan dan kemasan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis larutan yang terdiri dari: A1 (asam askorbat 0,05%); A2 (asam sitrat 1%), A3 (garam dapur 2%), A4 (asam askorbat 0,05% + asam sitrat 1 % + garam dapur 2%), A5 (natrium metabisulfit 0,1% + garam dapur 0,2% + asam askorbat 0,1% + asam sitrat 0,1% + kalium karbonat 0,1%), dan A6 (kontrol). Sedangkan faktor kedua adalah jenis kemasan yaitu B1 (standing pouch) dan B2 (gelas plastik). Suhu penyimpanan untuk semua perlakuan sekitar 16 ± 5 o C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan cenderung mengalami perubahan mutu fisikokimia selama penyimpanan yang berpengaruh terhadap daya simpannya. Perlakuan dalam kemasan standing pouch dengan penambahan larutan asam askorbat 0.05% + asam sitrat 1% + garam 2% menunjukkan perlakuan dengan daya simpan terlama yaitu 9 hari (10 hari setelah panen) dengan karakteristik mutu fisikokimia sebagai berikut: indeks browning 157,89, tekstur 865,67 gram, konsentrasi CO 2 10,49 %, nilai kejernihan larutan 25,60%, pH 4,24, dan hasil uji hedonik untuk warna 4,67, tekstur 4,41 dan aroma 4,45. ABSTRACT. Resa Setia Adiandri, Sigit Nugraha dan Ridwan Rachmat. 2012. Characteristics of the physicochemical quality of straw mushroom (volvarella volvacea) during storage in various solution and packaging. Mushroom is an high economic value and prospective vegetable commodity. However, it has very limited shelf life at fresh condition because of high water level and respiration produce chemical compounds that can accelerate deterioration of mushroom. Objective of this study is to know characteristics of physicochemical quality of straw mushroom during storage in various solution and packaging. Experimental design used was completely randomized factorial design with two factors and three replications. The first factor was the type of solution consisting A1 (ascorbic acid 0.05%), A2 (citric acid 1%), A3 (salt 2%), A4 (ascorbic acid 0.05% + citric acid 1% +salt 2%), A5 (sodium metabisulfite 0.1% + salt 0.2% + ascorbic acid 0.1% + citric acid 0.1% + 0.1% potassium carbonate), and A6 (control). While the second factor was the type of packaging consisting B1 (standing pouch) and B2 (plastic cups). Storage temperature for all treatments were at 16 ± 5 o C. The results showed that all treatments tend to change the physicochemical quality during storage that affect the shelf life. Treatment which package in standing pouch with the addition of ascorbic acid 0.05% + citric acid 1% + 2% salt solution showed treatment with the longest shelf life (9 days/10 days after harvest) with the quality of the physicochemical characteristics as follows: 157.89 browning index, texture of 865,67 grams, CO 2 consentration of 10,49%, solution clarity value of 25,60%, pH of 4,24, and the results of the hedonic test for colour 4,67, texture 4,41 and aroma 4,45.
2021
Kopi arabika (Coffea arabica) mempunyai mutu cita rasaterbaik dibandingkan jenis kopi yang lain, dengan ciri biji berbentuk putih kehijauan dan daun hijau tua. Secara umum, pengolahan kopi di Indonesia terdiri dari pengolahan secara kering, secara basah, dan luwak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kopi arabika secara organoleptik (warna, tekstur, aroma, rasa) melalui proses pengolahan bahan baku (kering, basah, luwak). Berat biji kopi arabika untuk masing-masing perlakuan adalah 1000 gram. Setelah dilakukan proses pengolahan, biji kopi disangrai dan digiling, dilakukan analisis rendemen dan kadar air, kemudian dilakukan penyeduhan dengan air panas 500 mL. Setelah itu dilakukan pengamatan sensori (warna, tekstur, aroma, rasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi pada perlakuan luwak yaitu 95,7% dan kadar air yang tertinggi pada perlakuan kering yaitu 4,86%, dimana kadar air ini sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu maksimal 7...
Wacadesain, 2022
Dewasa ini merk air mineral kemasan yang bermunculan sehingga mau tak mau maka makin memunculkan persaingan Banyak pelaku usaha yang tidak begitu memperhatikan kemasan produknya, maka mereka akan tertinggal. Cleo sebagai salah satu merk air mineral kemasan yang berasal dari Pt Sariguna Prima Tirta Tbk di pasuruan hadir memberikan inovasi baru dengan air mineral kemasan dengan bentuk botol Doraemon yang digemari anak-anak karena karakter produknya ialah karakter kartun yang tampil lebih menarik dan sesuai dengan segmentasi pasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan makna dan tanda pada kemasan air botol merek Cleo yang memiliki karakter doraemon, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotic Sanders Pierce. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukan bahwa kemasan yang dibuat dalam bentuk 3 dimensi dengan karakter Doraemon yang didesain sesuai dengan karakternya juga ditambahkan karakter lain yang ada di cerita Doraemon seperti nobita, giant, suneo dan sizuka. Kemasan tersebut didesain dengan warna-warna ceria dan tulisan yang mudah dibaca terutama untuk anak-anak. .
Academia Green Energy, 2024
Proceedings of the International Scientific and Practical Conference "The Value of a Person in the Eurasian Model of Constitutionalism: From Ideas to Reality (dedicated to the 25th Anniversary of the Constitution of the Republic of Kazakhstan)" (in RUS), 2020
ERYTHEIA. Revista de Estudios Bizantinos y Neogriegos, 2023
Undying Tales: Mythologies of Species on the Verge of Extinction, 2024
VII. ULUSLARARASI TÜRK DİLİ KURULTAYI, 2020
Goddess Traditions in Tantric Hinduism : History, Practice and Doctrine, edited by Bjarne Wernicke Olesen, Routledge, 2016
Stump/The Blackwell Companion to Science and Christianity, 2012
Clinical Immunology and Immunopathology, 1996
FEBS Letters, 1979
Obesity Surgery, 2003
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 2020
Journal of Studies in Education, 2011
Journal of Microscopy, 1992
Tetrahedron, 1981