LAPORAN
STUDI LAPANG TERINTREGRASI (SLT)
JUDUL:
Study Lapang Terintegrasi Berbasis Alam di Kota Bali
Diajukan oleh:
M. Nur Hidayatul Haq (201310070311004)
Dosen Pembimbing:
Fuad Jaya Miharja, S.Pd., M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa jadi acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pengarang, pembaca dalam ilmu keguruan dan ilmu pendidikan.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang. Saya sadar bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untukitu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbai
kan pembuatan laporan saya di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran agar laporan tersebut bisa lebih baik dari sekarang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang bersangkutan karena
atas kerja samanya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang di berikan oleh
panitia pelaksanaan Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Mihammadiyah Malang.
1. Ibu Yuni Pentiwati selaku ketua jurusan pendidikan biologi
2. Bapak Fuad selaku dosen pengampuh mata kuliah SLT
3. Dosen-dosen yang bersangkutan terkait pelaksanaan SLT
4. Panitia pelaksanaan program SLT
5. Teman Seperjuangan Pelaksanaan SLT
Malang, 14 Oktober 2016
M. Nur Hidayatul Haq
201310070311004
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.2 Manfaat Program Magang............................................................. 2
1.2.1. Manfaat bagi Sekolah tempat Magang ................................. 2
1.2.2. Manfaat bagi FKIP UMM .................................................... 2
BAB II Gambaran Umum Instansi ............................................................ 4
2.1. Kunjungan Bali Zoo ...................................................................... 4
2.1.1 Sejarah Singkat ..................................................................... 4
2.1.2 Fasilitas yang dimiliki .......................................................... 4
2.2.3 Informasi Tambahan ............................................................ 5
2.2 Kunjungan Green School Bali ....................................................... 7
2.2.1 Sejarah Singkat ..................................................................... 7
2.2.2 Profil Singkat & Visi-Misi .................................................. 8
2.2.3 Informasi Tambahan ........................................................... 8
2.3 Kunjungan Kebun Raya Eka Karya ............................................. 10
2.3.1 Sejarah Singkat .................................................................. 10
2.3.2 Profil Singkat & Visi-Misi ................................................. 11
iii
2.3.3 Informasi Tambahan ......................................................... 11
BAB III Deskripsi & Pembahasan ......................................................... 14
3.1 Deskripsi ....................................................................................... 14
3.1.1 Deskripsi Bali Zoo ............................................................. 14
3.1.2 Deskripsi Kebun Raya Eka Karya ..................................... 15
3.1.3 Deskripsi Green School ...................................................... 16
3.2 Pembahasan ................................................................................. 18
3.2.1 Bali Zoo ............................................................................. 18
3.2.2 Kebun Raya Eka Karya ..................................................... 18
3.2.3 Green School ..................................................................... 19
BAB IV Kesimpulan .............................................................................. 21
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 21
4.2 Saran ............................................................................................. 21
Dafrtar Pustaka ........................................................................................ 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Knowledge, skill, dan attitude tidak semuanya dapat di peroleh dari
bangku perkuliahan (kegiatan belajar mengajar di kelas), tetapi dapat di peroleh
dari praktek nyata di lapangan (melalui terjun lapang, praktik langsung, dan
pengamatan). Studi Lapang Terintegrasi diharapkan dapat menjadi salah satu
sarana untuk melengkapi ketiga aspek tersebut.
Studi Lapang Terintegrasi adalah mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa, sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan
studi. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS. Studi Lapang Terintegrasi diharapkan
berbasis 2 hal, yaitu keilmuan biologi dan pendidikan/pembelajaran. Kegiatan
ini berlangsung ketika mahasiswa prodi biologi menempuh semester 7 dengan
destinasi 3 pilihan yaitu Jawa Timur dan sekitar, kota Bali, dan Luar Negri (Malaysia
& Singapur).
Kegiatan Studi Lapang Terintegrasi ini tidak hanya memfasilitasi
mahasiswa untuk belajar di lapang saja namun kegiatan SLT ini juga mengajak
mahasiswa untuk melakukan rekreasi bersama-sama di tempat yang sudah
ditentukan, dengan harapan agar saat melakukan observasi ketempat-tempat
yang dituju tidak membosankan.
Alasan diadakan Studi Lapang terintregrasi ini ialah agar mahasiswa
Prodi Pendidikan Biologi dapat mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
Biologi dan pendidikan. Dengan diselenggarakan mata kuliah ini, diharapkan
mampu menerapkan teori yang diperoleh di Universitas, sehingga dapat
menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang berguna dalam
pengembangan kepribadiannya.
Tempat yang kami pilih yaitu pulau Dewata Bali. Latar belakang
dipilihnya Bali sebagai tempat studi lapang terintegrasi yaitu Bali merupakan
tempat wisata nomor satu di Indonesia sehingga sangat menarik untuk
dipelajari, khususnya di bidang konservasi lingkungan, keanekaragaman hayati
dan pendidikan. Selain itu, Bali memiliki adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan
serta agama masyarakat Bali yang unik dan berbeda dengan masyarakat
1
Indonesia umumnya. Adapun tempat yang akan dikunjungi ialah Bali Zoo, Bali
Green School,dan Kebun Raya Bedugul.
1.2 Rumusan Kegiatan
1. Bagaimanakah kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa pada saat
melakukan kunjungan ke Balizoo ?
2. Bagaimana penerapan konsep habitat dan modifikasi habitat yang ada di
Bali Zoo?
3. Bagaimanakah kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa pada saat
melakukan kunjungan ke Green School ?
4. Bagaimana sistem pendidikan yang terdapat di green school Bali?
5. Bagaimanakah kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa pada saat
melakukan kunjungan ke Kebun Raya Bedugul ?
6. Bagaimana deskripsi mengenai Kebun Raya Eka Karya Bali (Kebun Raya
Bedugul)?
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan (biologi dan pendidikan)
bagi mahasiswa.
2. Mengetahui konsep habitat dan modifikasi yang ada di Bali zoo
3. Mengetahui sistem pendidikan di Green School Bali
4. Mengetahui mekanisme sistem konservasi di Kebun Raya Eka Karya Bali
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran di Program Studi Biologi UMM
2. Memperluas serta menumbuhkembangkan semangat kebangsaan, wawasan
usaha dan budaya di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa prodi
biologi UMM terkait dalam matakuliah SLT
3. Menumbuhkan sikap kritis mahasiswa dalam mengkorelasikan dan
memahami fakta-fakta yang ada dalam masyarakat
2
4. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan mahasiswa untuk dapat
berbicara dan mengungkapkan pendapat di depan umum dengan cara santun
saat melakukan presentasi
5. Membantu dan melatih mahasiswa dalam memaknai situasi dan kondisi
untuk berpikir kreatif terkait dengan masalah ekonomi dan social-budaya.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI KUNJUNGAN SLT
2.1 Kunjungan Bali Zoo Park
2.1.1
Sejarah singkat
Bali Zoo Park adalah kebun binatang pertama yang ada di Bali yang
berdiri sejak tahun 2002 dan dengan koleksi lebih dari 350 spesies reptil,
mamalia dan unggas dan beberapa adalah binatang binatang langka dari
dalam dan luar negeri. Bali Zoo Park terletak di Desa Singapadu, Gianyar,
kurang lebih 6 kilometer dari kota Denpasar atau 30 menit perjalanan dari
Kuta. Berada dalam kawasan seluas 3.5 hektar lingkungan alami, taman ini
dibangun seluas 30.000 meter persegi dengan pohon – pohon yang
menjulang, rerumputan yang tinggi dan tanaman yang lebat, penciptaan
ulang dari habitat alami binatang tersebut. Contac pearson yang dapat di
hubungi ialah Hubungi 0815 58 888 999 (Dekadi Tour, 2016).
Kebun binatang ini dipromosikan sebagai cara yang efektif untuk
belajar tentang suaka margasatwa khususnya bagi anak – anak, juga
berperan sebagai wahana untuk memperkenalkan kembali binatang yang
terancam punah. Mamalia yang ditampilkan bervariasi mulai dari primata,
rusa, onta, kanguru dan macan sumatra. Burung tropis yang terkenal seperti
kasuari, merak, kakatua, bali starling dan berbagi jenis burung asia.
Tampilan lainnya meliputi reptil, diantaranya adalah komodo (kadal
terbesar yang hanya ditemukan di Indonesia), iguana, ular hijau dan phyton
(Dekadi Tour, 2016).
2.1.2 Macam-macam fasilitas Yang di miliki
Adanya fasilitas restaurant yang menyediakan berbagai menu
pilihan international, nusantara dan masakan khas Bali, yang berkapasitas
300 orangtempat duduk selain terdapat café yang menyediakan aneka
makanan ringan, open stage untuk pementasan tarian sembari mengiringi
makan siang/malam, tempat atraksi satwa jinak, tempat penjualan barang
kerajinan, tempat istirahat, gallery serta parker yang luas menjadikan Bali
Zoo- Kebun binatang Bali yang terlengkap di Bali (Document Tipis, 2015).
4
Jika anda ingin mengunjungi kawasan ini lebih baik berkunjunglah
sekitar pukul 11 siang untuk melihat para binatang makan. Tempat ini
tampak lebih hidup pada saat makan diberikan. Selain mengunjungi gallery
dan pasar di sekitar yaitu pasar Guwag dan sukawai, anda juga
dapat
memesan makan malam romantis di Bali Zoo park sambil menikmati
lezatnya hidangan yang ada, Anda akan dihibur oleh tari-tarian tradisional
(Document Tipis, 2015).
Fasilitas lain yang ada di Bali Zoo Park adalah Treewalk Adventure,
yang menjadi tempat outbound perusahaan, instansi ataupun group
keluarga. Jika perusahaan anda ingin Outbound di Bali Zoo Park. Treewalk
adventures merupakan kegiatan berpetualang high ropes yang akan menguji
adrenaline kita selama kurang lebih 30 menit. Treewalk Adventures ini juga
dilengkapi dengan Flaying Fox yang panjangnya kurang lebih 125 meter.
Aktifitas lain di Bali Zoo Park yaitu Zoobak Trekking, sebuah aktifitas
petualangan dimana anda akan diajak menjelajahi areal hutan, persawahan,
menyusuri sungai, melihat kehidupan penduduk, melihat bagaimana mereka
membuat kerajinan emas dan perak, serta diakhiri makan di Starbhoga
restoran (Dekadi Tour, 2016).
2.1.3 Informasi tambahan lain
Obyek Wisata alternatif yang banyak dikunjungi oleh wisatawan
baik mancanegara maupun domestik. Bali Zoo Park atau Kebun Binatang
Bali terletak di Desa Singapadu, Gianyar. Kebun Binatang ini dapat
dijangkau dari Denpasar atau Sanur dalam 20 Menit dan 45 Menit dari pusat
keramaian pantai Kuta. Bagi anda yang merencanakan liburan di Bali, Bali
Zoo Park atau Kebun Binatang Bali bisa menjadi salah satu pilihan tujuan
wisata anda di Bali. Berada dalam kawasan seluas 3.5 hektar lingkungan
alami, taman ini dibangun seluas 30.000 meter persegi dengan pohon –
pohon yang menjulang, rerumputan yang tinggi dan tanaman yang lebat,
penciptaan ulang dari habitat alami binatang tersebut.
Kebun binatang ini dipromosikan sebagai cara yang efektif untuk belajar
tentang suaka margasatwa khususnya bagi anak – anak, juga berperan
sebagai wahana untuk memperkenalkan kembali binatang yang terancam
5
punah. Mamalia yang ditampilkan bervariasi mulai dari primata, rusa, onta,
kanguru dan macan sumatra. Burung tropis yang terkenal seperti kasuari,
merak, kakatua, bali starling dan berbagi jenis burung asia. Tampilan
lainnya meliputi reptil, diantaranya adalah komodo (kadal terbesar yang
hanya ditemukan di Indonesia), iguana, ular hijau dan phyton. Sejak
beroperasi September 2002, kebun binatang ini telah mengoleksi kurang
lebih 350 ekor satwa langka yang terdiri dari 60% Aves (burung)
diantaranya Jalak Bali, Merak, Kasuari, Elang dan sebagainya dan 30% jenis
mamalia seperti harimau Sumatra, singa afrika, singa, rusa , onta, kanguru.
Daerah yang diperluas berada dalam taman yang sangat luas dipenuhi
dengan tanaman tropis dan air, menampilkan lingkungan yang alami bagi
para binatang.
Lingkungan tersebut di desain dengan berbagai ragam tanaman yang
dapat digunakan baik sebagai tanaman obat (kayu putih, cengkeh,
mengkudu, matoa, cendana dan lainnya), bumbu masak (melinjo, limau,
salam), untuk peralatan upacara adapt (nagasari, kelapa, bamboo kuning,
majegau, perasok, palem uduh, lontar dan lain – lain). Untuk mewujudkan
visi sebagai kebun binatang bertaraf international, Bali Zoo Park – Kebun
Binatang Bali terus mengupayakan meningkatan kualitas dan kuantitas
koleksi satwa-satwa langka yang telah ada. Pada akhir tahun 2006 lalu,
kebun binatang ini menambah beberapa koleksi binatang mamalia baru
diantaranya harimau putih (phanttera tingris), kuda nil kerdil (cheoropsis
liberiensis), kambing gunung (amortragus lervia), kera mantel (papio
hamadryas), kera jepang (macaca fuscata) yang didatangkan dari Kebun
Binatang Surabaya sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam program
pertukaran satwa-satwa surplus dan perjodohan satwa-satwa yang belum
berpasangan sehingga mampu berkembang biak dengan baik dan tetap
lestari keberadaanya di planet bumi ini. Setelah perjalanan yang
menyenangkan mengitari kebun binatang, pengunjung dapat bersantai di
restoran berkapasitas 300 tempat duduk dan memilih dari pilihan menu
seafood, masakan Bali atau menu vegetarian sekelas jamuan di hotel
6
berbintang lima. Pada acara khusus, restoran ini menampilkan tarian Bali
seperti Legong, Kecak dan Joged bungbung.
Dari data yang ditemukan kegiatan SLT pada destinasi obyek wisata
bali zoo merupakan destinasi educasi yang sangat baik dilakukan untuk
membantu mengembangkan pola berfikir mahasiswa agar dapat menjaga
dan terus membudidayakan keaneka ragaman hayati khususnya yang ada di
indonesia.
2.2 Kunjungan Green School Bali
2.2.1
Sejarah singkat Bali Green School
Bali Green school dirintis tahun 2007 oleh John Hardy, seorang
pengusaha perhiasan dan barang mewah dari Kanada yang telah membuka
usahanya di Bali sejak tahun 1970-an. John Hardy menjual sahamnya di The
John Hardy Company untuk membiayai perintisan Green School. Bali
Green School terletak di Jalan Raya Sibang Kaja, Banjar Saren,
Abiansemal, Sibang Kaja, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Saat ini
terdapat 118 siswa dari 20 negara, 20% di antaranya adalah anak-anak Bali
yang mendapatkan beasiswa dari donor. Anak-anak Bali ini mendapatkan
keuntungan merasakan pendidikan internasional, sedangkan anak-anak dari
negara lain mendapat pengalaman berinteraksi dengan budaya Bali melalui
mereka.
Informasi
selanjutnya
dapat
langsung
menghubungi
info@bincangedukasi.com (Bincang Edukasi, 2011).
Level kelas yang tersedia di Green School adalah mulai dari pra
taman kanak-kanak sampai kelas 10. Green School berencana menambah
kelas 11 di tahun 2012 dan kelas 12 di tahun 2013. Ada tiga bagian utama
dari kurikulum Green School. Yang pertama adalah pelajaran-pelajaran
dasar seperti Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Yang kedua, “Green Studies” atau pelajaran yang berkaitan dengan alam,
seperti studi tentang alam, lingkungan, ekologi, dan juga sustainability.
Pelajaran-pelajaran ini langsung diberikan di lapangan. Yang terakhir,
pelajaran seni kreatif seperti musik, melukis, drama, mendongeng,
kerajinan, dan lain-lain. Untuk
pra taman kanak-kanak sampai taman
7
kanak-kanak, kurikulum yang digunakan menekankan pada seni kreatif,
namun sudah memberi pengenalan dasar tentang membaca, matematika,
dan ilmu pengetahuan alam. Pendekatan pembelajaran yang digunakan
dipengaruhi oleh model pedagogis Steiner (Anonymous, 2011).
2.2.2
Profil Singkat Instansi, Visi dan Misi Instansi
Green School direncanakan oleh pendirinya pada tahun 2006
menyusul kegembiraan mereka pada membaca Tiga Springs konsep
dokumen untuk masyarakat desa pendidikan, ditulis oleh Alan
Wagstaff. Sekolah dibuka pada bulan September 2008 dengan sekitar 100
siswa dan kampus yang dibuat khusus yang baru saja muncul dari hutan dan
sawah. Sejak itu telah berkembang secara fisik dan jumlah siswa
(Academia, 2016).
Visi
Visi kami adalah dari, alam, lingkungan holistik student-centered
learning yang memberdayakan dan mengilhami siswa kami untuk menjadi
kreatif, inovatif, pemimpin hijau (Academia, 2016).
Misi
Misi Sekolah Hijau berkontribusi Visi kami dengan mendidik para
pemimpin muda di warga dunia. Tujuan kami adalah untuk juara model baru
dari pembelajaran yang menghubungkan pelajaran abadi dari alam untuk
persiapan relevan dan efektif untuk masa depan yang cepat berubah
(Academia, 2016).
2.2.3
Informasi tambahan lain
Arti kata green school adalah sekolah hijau. Namun dalam makna
luas, diartikan sebagai sekolah yang memiliki komitmen dan secara
sistematis mengembangkan program-program untuk mengintemali-sasikan
nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Karenanya,
tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana
pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan
berperilaku ramah lingkungan (Sugeng Paryadi, 2O08).
8
Implementasi sekolah hijau dilakukan dalam tiga langkah strategis
yaitu pertama, bidang kurikuler, pembelajaran lingkungan hidup dilakukan
secara terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada. Guru harus pandai
mengemas pembelajaran dengan pemahaman dan pengalaman belajar yang
aplikatif. Kedua, bidang ekstrakurikuler yaitu mengarah pada pembentukan
kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan
penyuluhan lingkungan dan lomba karya lingkungan.
Ketiga, bidang pengelolaan lingkungan sekolah yaitu melalui yang
pertama adalah pemanfaatan dan penataan lahan sekolah menjadi
laboratorium alam seperti menjadi kebun dan tanaman obat-obatan, ajakan
hemat energi dan air, daur ulang sampah melalui proses reduce, reuse, dan
recycle,yang kedua adalah pengelolaan lingkungan sosial dalam bentuk
pembiasaan perilaku-perila-ku nyata yang positif di antaranya kedisiplinan,
kerja sama, kepedulian, kejujuran, dan menghargai kearifan lokal.
Lingkungan sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa. Jika
lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan
menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan. “Green
school” adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk
membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan.
Green School atau sekolah hijau. Dinamai begitu karena konsep
sekolah ini sendiri yang ramah lingkungan dan bangunannya yang rata-rata
menggunakan bahan-bahan alam seperti bambu, alang-alang, dan tanah liat.
Dirintis sejak tahun 2007 oleh John Hardy, seorang pengusaha jewerly atau
perhiasan dan barang mewah dari Kanada yang telah membuka usahanya di
Bali sejak tahun 1970-an. Bisa dibilang sekolah ini merupakan satu-satunya
sekolah didunia yang menggunakan konstruksi bambu yang ramah
lingkungan. Ya bisa kita lihat bambu bertebaran dimana-mana. Hebat ya
arsiteknya *Salut*. Selain itu Green School ini tidak menggunakan listrik
secara langsung. dari segi pendingin udara, sekolah ini menggunakan kincir
angin melalui terowongan bawah tanah. Dan pemasukan listriknya dari
hasil Bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan. Selain pembelajaranpembelajaran formal, anak-anak disana juga diajarkan organic gardening.
9
Seperti bermain permainan tradisional, menanam padi, bermain dilumpur,
berternak sapi, memetik buah coklat dan banyak lagi. Hal seperti itu
tentunya menjadi harapan agar anak-anak tersebut nantinya bisa merawat
bumi kita ini agar tidak rusak. Jadi tidak akan ada yang namaranya illegal
logging karena sejak dini mereka diajarkan bagaimana cara kebun
mencintai alam.
2.3 Kunjungan Kebun Raya Bedugul
2.3.1
Sejarah Singkat
Sejak resmi berdiri, perkembangan Kebun Raya “Eka Karya” Bali
selalu mengalami pasang surut dengan silih bergantinya pengelolaan, yaitu
antara Dinas Kehutanan Propinsi Bali dan Kebun Raya sendiri. Pengelolaan
Kebun Raya sempat dua kali dititipkan pada Dinas Kehutanan Propinsi Bali,
yaitu pada 15 Juli 1959 – 16 Mei 1964 dan setelah peristiwa G 30 S/PKI
(1966 – 1975). Pengelolaan kebun secara langsung oleh staf kebun raya
dilakukan juga selama 2 periode, yakni sejak 16 Mei 1964 – Desember 1965
dan 1 April 1975 hingga sekarang (Wikipedia, 2016).
Sejak tahun 1964 hingga saat ini, Kebun Raya “Eka Karya” Bali telah
mengalami
11
kali
pergantian
kepemimpinan
dengan
berbagai
pembaharuan. Di bawah kepemimpinan I Gede Ranten, B.Sc. (1975 –
1977), luas kebun raya bertambah hingga 129,2 ha. Perluasannya
diresmikan oleh Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat itu yaitu
Prof. Dr. Ir. Tubagus Bachtiar Rifai pada tanggal 30 April 1976 yang
ditandai dengan penanaman Chamae cyparis obtuse (Wikipedia, 2016). Di
bawah kepemimpinan Ir. Mustaid Siregar, M.Si (2001 – 2008) luas kebun
raya bertambah lagi menjadi 157,5 ha. Meski pada awal berdirinya
ditujukan untuk konservasi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), kini
Kebun Raya yang berada di ketinggian 1.250 – 1.450 m dpl dengan suhu
berkisar antara 18 - 20°C dan kelembaban 70 – 90% ini berkembang
menjadi kawasan konservasi ex-situ tumbuhan pegunungan tropika
kawasan timur Indonesia. Statusnya saat ini adalah Unit Pelaksana Teknis
10
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali (Wikipedia,
2016).
2.3.2
Profil Singkat Instansi, Visi dan Misi Instansi
Kebun Raya Bali merupakan tempat yang unik di pulau Bali yang
memadukan penelitian botani, pelestarian tumbuhan, pendidikan dan
rekreasi. Disini anda dapat bersantai sambil menikmati keindahan dan
kedamaian sambil mempelajari manfaat tumbuhan bagi kehidupan
masyarakat. Di kebun raya pun anda dapat melihat tumbuhan hutan hujan
tropik dan kehidupan burungnya (Anonymous, 2016).
Kebun Raya ini terletak di ketinggian 1250-1450 dpl, dengan luas
157,5 hektar. Suhu disiang hari antara 17º - 25º C dan malam hari 10º - 15º
C, dengan kelembaban 70 - 90%. Karena cuaca sulit diperkirakan,
siapkanlah selalu baju hangat, payung atau jas hujan.
Visi
Menjadi kebun raya terbaik kelas dunia yang menjadi referensi
nasional maupun internasional dalam bidang konservasi ex-situ tumbuhan
pegunungan tropika dan pelayanan dalam aspek botani, pendidikan
lingkungan, hortikultura, lansekap dan pariwisata (Anonymous, 2016).
Misi
Melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan potensi
tumbuhan khususnya yang berasal dari Kawasan Timur Indonesia, melalui
kegiatan konservasi, penelitian pendidikan serta peningkatan apresiasi
masyarakat terhadap kebun raya, tumbuhan dan lingkungan dalam upaya
pemanfaatan
yang
berkelanjutan
untuk
kesejahteraan
masyarakat
(Anonymous, 2016).
2.3.3
Informasi Tambahan lain
Kebun Raya Bali terletak di daerah Bedugul di tengah-tengah pulau
Bali sekitar 60 KM dari Denpasar. Transportasi umum tidak nyaman karena
jadwal yang tidak teratur, pengunjung disarankan untuk menggunakan bus
tourish, mobil, taksi, atau sepeda motor. Kebun Raya Bali merupakan
11
tempat yang unik di pulau Bali yang memadukan penelitian botani,
pelestarian tumbuhan, pendidikan dan rekreasi. Disini anda dapat bersantai
sambil menikmati keindahan dan kedamaian sambil mempelajari manfaat
tumbuhan bagi kehidupan masyarakat. Di kebun raya pun anda dapat
melihat tumbuhan hutan hujan tropik dan kehidupan burungnya. Kebun
Raya ini terletak di ketinggian 1250-1450 dpl, dengan luas 157,5 hektar.
Suhu disiang hari antara 17º - 25º C dan malam hari 10º - 15º C, dengan
kelembaban 70 - 90%. Karena cuaca sulit diperkirakan, siapkanlah selalu
baju hangat, payung atau jas hujan.
Kebun Raya Bali buka setiap hari dapi pukul 08.00 - 18.00 WITA, kecuali
pada hari besar Nyepi Kebun Raya tutup.
Biaya masuk adalah sebagai berikut:
Tiket pengunjung Domestik
: Rp. 9.000,-
Tiket pengunjung Asing
: Rp. 17.000,-
Tiket parkir roda 2
: Rp. 3.000,-
Tiket parkir roda 4
: Rp. 6.000,-
Tiket parkir roda 6
: Rp. 11.000,-
Tiket mobil masuk
: Rp. 11.000,-
Nama dari kebun raya "Eka Karya" sendiri diusulkan oleh I Made Taman,
"Eka" berarti satu dan "Karya" berarti Hasil Kerja. Jadi "Eka Karya" dapat
diartikan sebagai kebun raya pertama yang merupakan hasil dari bangsa
Indonesia sendiri setelah kemerdekaan Indonesia.Kebun raya ini
dikhususkan untuk mengumpulkan gymnosperma (tanaman berdaun jarum)
dari seluruh dunia karena jenis ini dapat tumbuh dengan baik di kebun raya.
Banyak koleksi pertama yang diimpor dari Kebun Raya Bogor dan Kebun
Raya Cibodas, antara lain Araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens dan
Pinus masoniana. Jenis-jenis tanaman yang asli dari daerah ini termasuk
Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana.
Koleksi tanaman yang terdapat di Kebun Raya Bali adalah anggrek,
tumbuhan paku dan lumut, Begonia, kaktus, tanaman obat, tanaman untuk
sarana upacara/ritual agama Hindu, tanaman air, bambu, Rhododendron,
12
Araceae, Herbarium, dan juga pengamatan burung dengan spesies burung
lebih dari 79 ekor yang hidup bebas di kawasan. Lebih dari 2000 spesies
tanaman yang diawetkan di Kebun Raya Bali, diantaranya adalah
merupakan tanaman dari daerah pegunungan dari Indonesia timur seperti:
Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Tanaman yang baru
telah diperoleh dari pembibitan komersial, arboreta, dari kebun raya lainnya
dan juga dari program pemuliaan tanaman dan pengumpulan ekspedisi.
Kunjungan mahasiswa kekebun Raya Bedugul Bali ini setidaknya akan
mendapat 4 fungsi utama yaitu;
Eksplorasi, Inventarisasi dan Penelitian
Konservasi
Rekreasi
Pendidikan
Selain itu, Lembaga ini menawarkan sejumlah jasa ilmiah dan fasilitas
untuk mendukung penelitian tanaman dan konservasi, termasuk herbarium,
bank benih, perpustakaan, rumah kaca, pembibitan, dan basis data tanaman.
13
BAB III
Deskripsi Program Dan Pembahasan
3.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Studi Lapang Terintegrasi (SLT) adalah sebuah mata kuliah
yang salah satunya bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
keilmuan (biologi dan pendidikan) bagi mahasiswa. Dengan tujuan ini
mahasiswa diajak untuk mengunjungi beberapa tempat yang berorientasi ke
bidang pendidikan. Tempat-tempat tersebut antara lain Bali Green School, Bali
Zoo, dan Kebun Raya Eka Karya Bedugul.
Deskripsi program akan penulis uraikan sesuai dengan tempat yang telah
dikunjungi tersebut serta objek-objek yang telah ditemukan ditempat tersebut.
3.1.1 Nama Lokasi
: Bali Zoo/Kebun Binatang Bali
Alamat/Tlp/Web./Email :Jalan
Raya
Singapadu,
Banjar
Seseh
Sukawati, Batuan Sukawati Gianyar, Bali
+62-361-294357/www.bali-zoo.com
Gambaran Umum
: Bali Zoo/ Kebun binatang bali ini
merupakan kebun binatang pertama yang ada di Bali yang memiliki
jumlah spesies sebanyak 350 yang terdiri dari reptile, mamalia dan
unggas, kebun binatang bali berdiri sejak tahun 2002. Konsep habitat
yang terdapat di Bali zoo ini sama dengan habitat aslinya, dimana
banyak pepohonan, rumput yang tinggi dan batuan-batuan yang
menyerupai bentuk asli habitat hewan. Kebun binatang ini juga banyak
mengoleksi hewan langka yang terancam punah seperti jalak bali,
kasuari, burung merak dan lain-lain.
Ciri Khas/ Karakteristik : Kebun Binatang Bali ini ialah menerapakan
konsep konservasi yang dilakukan demi melestarikan keanekaragaman
jenis hewan yang hampir punah. Konsep lainnya yang diterapkan ialah
di bidang pendidikan, dimana kebun binatang ini di jadikan objek wisata
suaka margasatwa dan sekaligus memperkenalkan jenis hewan yang
14
hampir punah kepada pengunjung serta cara melestarikannya dengan
membuatkan habitat yang sama seperti habitat pada aslinya.
Manfaat Wahana/ Lembaga/ Area : manfaat area dari kebun binatang
Bali ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman secara visual
mengenai pelestarian keanekaragaman jenis hewan dan konsep yang
diterapkan agar hewan-hewan tersebut dapat bertahan hidup dengan
kondisi lingkungan buatan yang meniru habitatnya.
Sumber Belajar yang dikaji
: tentang Keanekaragaman Hayati
Tingkat Gen dan Jenis, Plantae dan
Ekologi.
Refleksi
: Saya penulis sebagai calon guru dan
pendidik dapat memperkenalkan konsep konservasi, cara melindungi
dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati kepada para peserta
didik serta memperkenalkan jenis hewan yang dilindungi. Selain
sebagai seorang calon guru, saya ingin konsep pendidikan yang
menyangkut mata pelajaran Biologi dikaitkan dengan lingkungan
sekitar, tujuannya agara para peserta didik mampu berinteraksi dan lebih
memahami pembelajaran yang disampaikan.
3.1.2 Nama Lokasi
: Kebun Raya Eka Karya Bali
Alamat/Tlp/Web./Email : Candikuning, Baturiti,Tabanan, Bali. Tlp.
+62 368 2033170
/WWW.Kebunrayabali.com/
krbali@mail.lipi.go.id
Gambaran Umum
: Kebun Raya Eka karya Bali menyediakan
beberapa pelayanan jasa antara lain pembuatan komponit, penelitian dan
pendidikan. Selain meyediakan pelayanan jasa tersebut, Kebun Raya
Eka Karya Bali memiliki beberapa koleksi tumbuhan diantaranya ialah
koleksi umum dan tematik dengan jumlah koleksi sebanyak 1.200 yang
15
diperoleh dari hasil kerjasama dengan berbagai pihak seperti LIPI dan
Kebun Raya di dunia.
Ciri Khas/ Karakteristik : karakteristik Kebun Raya Eka Karya Bali ini
memiliki koleksi tanaman dataran tinggi kering/lembab seperti
tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), salah satunya jenis cemara
pendek dari seluruh dunia, terdapat juga tanaman kayu manis dan palem.
Manfaat Wahana/ Lembaga/ Area : Dapat dijadikan sebagai tempat
pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan langka yang hampir punah,
sebagai tempat pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu biologi dan
sebagai tempat penelitian yang bertujuan untuk memperbanyak jenis
suatu tumbuhan yang hampir punah.
Sumber Belajar yang dikaji
: pembelajaran yang berkaitan dengan
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
dan Jenis, Plantae serta Ekologi.
Refleksi
: Dengan adanya kunjungan di Kebun
Raya Eka Karya Bali semoga dapat menambah pengetahuan bagi
penulis sendiri untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang hampir
punah dan memberikan beberapa pengalaman menarik terkait
pembudidayaan tanaman begonia dan cara perawatannya.
3.1.3 Nama Lokasi
: Bali Green School
Alamat/Tlp/Web./Email : Jalan Raya Sibang Kaja, Banjar Saren,
Abiansemal,
Sibang
Kaja,
Abiansemal,
Kabupaten Badung, Bali/ +62 361 469 875/
www.greenschool.org
Gambaran Umum
: Bali Green School merupakan Sekolah
hijau yang memiliki komitmen dan secara sistematis menerapkan
program-program nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas
16
sekolah. Green School didirikan oleh John dan Cynthia Hardy pada
tahun 2008. Konsep bangunan sekolah yang ada di Bali Green School
ialah Bamboo Village, dimana bangunannya tersusun atas berbagai jenis
bambu dengan atapnya terbuat dari ilalang. Green School memiliki
beberapa ruangan diantaranya hall atau aula, ruang kelas, laboratorium
bio bus, Kebun, Lapangan sepak Bola, perpustakaan, dapur dan tempat
konservasi hewan yang terancam punah.
Ciri Khas/ Karakteristik : Karakteristik Bali Green School ialah
konsep bangunan unik yang menggunakan bambu sebagai bahan dasar
pembuatan sekolah dan atap yang digunakan ialah alang-alang.
Manfaat Wahana/ Lembaga/ Area : Dapat mengetahui kurikulum
pendidikan yang ada di Green School, sebagai tempat pelestarian fauna
yang hampir punah, dan dapat mengaitkan pembelajaran dengan
lingkungan sekitarnya, serta mengajarkan kepada peserta didik untuk
senantiasa menjaga lingkungan agar tetap asri dan bebas polusi.
Sumber Belajar yang dikaji : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen dan
Jenis, Plantae, Ekologi dan Bioteknologi.
Refleksi
: Sebagai Mahasiswa Pendidikan Biologi,
Bali Green School dapat dijadikan sebagai contoh untuk sekolahsekolah yang ada di Indonesia, karena dengan adanya sekolah hijau
dapat memberikan banyak pengetahuam bagi peserta didik dan
mengajarkan peserta didik untuk senantiasa menjaga serta melestarikan
keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan.
3.2 Pembahasan
17
Pada pembahasan penulis akan menguraikan tentang dimana saja
kunjungan yang dilakukan dan apa saja kegiatan yang dilakukan pada setiap
tempat.
3.2.1
Bali Zoo atau Kebun Binatang Bali,
Kunjungan di Kebun Binatang Bali ini, kami disuguhkan
dengan berbagai jenis hewan dan modifikasi habitatnya. Konsep
modifikasi habitat pada Bali Zoo ini memadukan konsep alami
sesuai dengan habitat aslinya. Tujuan dari modifikasi habitat ini
ialah agar memudahkan hewan-hewan yang di lindungi ini mampu
bertahan hidup. Akan tetapi, area yang digunakan sangat kecil
sehingga menghambat ruang gerak hewan tersebut. Koleksi hewan
yang ada di Bali Zoo ini sangat minim diantaranya orangutan, singa,
kura-kura, burung, harimau, ular, rusa dan lain-lain.
Konsep konservasi dari kebun binatang sangat bermanfaat
apabila dikenalkan ke siswa-siswa sekolah mulai dari siswa
playgroup sampai siswa SMA. Hal ini dikarenakan pengenalan
konsep konservasi sejak dini dapat membuat siswa lebih mencintai
hal-hal yang harus dikonservasi, misalnya hewan yang sudah langka
dan hampir punah. Siswa jadi mengetahui hewan-hewan apa saja
yang sudah langka dan hampir punah tersebut. Jadi, sangat
bermanfaat jika siswa sekolah diajak untuk datang langsung ke
kebun binatang.
3.2.2
Kebun Raya Eka Karya Bali
Kunjungan di KR Eka karya Bali kami disambut dengan
suka cita oleh staff dari kebun raya tersebut. KR Eka karya Bali
memiliki koleksi tanaman sebanyak 1.200 yang terdiri atas koleksi
umum dan koleksi tematik. Adapun koleksi umum yang terdapat di
KR Eka Karya Bali ialah Gymnospermae dari seluruh dunia.
Sedangkan koleksi tematik yang ada di KR Eka Karya Bali antara
lain anggrek, tumbuhan paku, bambu, begonia, tanaman obat,
tanaman akuatik, tanaman upacara adat, araceae, dan rhodendron.
Menurut Pemaparan Bapak Wayan, Konsep Konservasi Budaya
18
Tumbuhan yang ada di bali ialah dengan memasang kain berwarna
hitam dan putih pada pohon, tujuannya agar pohon yang di pasangi
kain tersebut tidak di tebang dan pohon yang dipasangi kain tersebut
dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Dengan adanya KR Eka
Karya Bali ini memberikan pengetahuan bagi masyarakat setempat
akan pentingnya menjaga kelestarian tumbuhan. Selain itu juga, KR
Eka Karya Bali melestarikan tanaman obat karena pada umumnya
masyarakat Bali meyakini bahwa tanaman herbal mampu
menyembuhkan berbagai penyakit seperti tanaman lontar (pusada
Bali).
3.2.3
Bali Green School
Kunjungan Bali Green School ini kami disambut oleh
seluruh staff Green School. Secara umum Bali Green School
merupakan sekolah hijau yang unik, dimana dalam sekolah tersebut
terdapat jenjang pendidikan mulai dari TK, SMP dan SMA. Menurut
pemaparan dari salah satu staff Bali Green School yang bernama
Gery, Bali Green School memiliki konsep kurikulum yang berbeda
dengan kurikulum nasional. Kurikulum yang dipakai di Bali Green
School ialah kurikulum yang mengadopsi dari beberapa kurikulum
yang dianggap sesuai dengan masing-masing setiap mata pelajaran.
Disamping itu, Bali Green School juga menggunakan kurikulumnya
sendiri yang dicetuskan oleh Alan Walk. Alan Walk merupakan staf
Bali Green School yang berasal dari Autralia.
Ada tiga bagian utama dari kurikulum Green School. Yang
pertama adalah pelajaran-pelajaran dasar seperti Bahasa Inggris,
Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Yang kedua, “Green
Studies” atau pelajaran yang berkaitan dengan alam, seperti studi
tentang alam, lingkungan, ekologi, dan juga sustainability.
Pelajaran-pelajaran ini langsung diberikan di lapangan. Yang
terakhir, pelajaran seni kreatif seperti musik, melukis, drama,
mendongeng, kerajinan, dan lain-lain.
19
Kurikulum yang diterapkan di Bali Green School sangat
berbeda dengan kurikulum yang diterapkan pemerintah saat ini.
Kurikulum Green School banyak mengacu pada konservasi
lingkungan dengan mempelajari tentang alam, lingkungan dan
ekologi, serta terjun langsung ke lapangan dengan menerapkan
konsep konservasi tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
konservasi jalak bali di area Bali Green School. Jalak bali
merupakan salah satu jenis burung yang sudah langka, namun disini
Green School berusaha mengkonservasinya agar jumlahnya bisa
bertambah atau minimal tetap. Selain itu, Green School juga
memiliki kebun dengan luas hampir 50% dari lahan yang dimiliki.
Di kebun ini siswa diajari untuk tidak menggunakan pestisida,
namun menggunakan pupuk kompos yang diproduksi sendiri agar
lingkungan tidak tercemar oleh bahan-bahan kimia. Hal ini sangat
berbeda dengan kurikulum pemerintah yang hanya meningkatkan
aspek kognitif saja tanpa memperhatikan lingkungan sekitar.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sepertti yang diketahui bahwa informasi tentang educasi tidak hanya di
temukan di dalam kelas saja, namun ada pula informasi-informasi penting di
luar kelas yang sangat membantu kegiatan belajar megajar. Kegiatan SLT ini
merupakan salahsatu kegiatan yang menjadi contoh studi lapang yang dapat
membantu mahasiswa khususnya Prodi Pendidikan Biologi UMM untuk
menambah wawasan yang mungkin belum pernah ditemukan di dalam kelas.
Dengan adanya kegiatan study lapang juga dapat kami jadikan refensi sebagai
metode belajar saat menjadi guru, karena kegiatan ini memiliki point plus yaitu
lebih mudah memberi pelajaran pada siswa sekaligus menyenangkan, dan
dapat membantu siswa belajar menganalisis hal-hal yang ada disekitarnya.
4.2 Saran
Kegiatan SLT untuk angkatan 2013 ini sudah sangat baik, namun
mungkin ada beberapa hambatan yang mungkin dapa dijadikan refrensi untuk
kegiatan berikutnya, masalah yang terjadi adalah saat kegiatan SLT ini berada
di musim penghujan. Jika kegiatan SLT ini dilakukan di lapang yang terbuka
dan kebetulan hujan turun, maka kegiatan akan di hentikan sementara,
sehingga informasi yang akan didapatkanpun akan berkurang. Oleh karena itu
alangkah lebih baik juka para peserta di himbau terlebih dahulu untuk
mempersiapkan perlengkapan jika hujan turun pada saat kegiatan SLT akan
dimulai. Selain itu, saran dari penulis waktu yang disediakan oleh panitia SLT
untuk kegiatan ini lebih di perpanjang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.
2016.
Bali
Green
School.
(Online).
http://www.bincangedukasi.com/green-school-bali/. (Diakses tanggal
28 Desember 2016).
Anonymous.
2016.
Bali
Green
School.
(online).
http://bali-
travelnews.com/2016/11/12/pertama-di-indonesia-green-school-baliluncurkan-biodisel-b-100/. (Diakses tanggal 28 Desember 2016).
Anonymous. 2016. Kebun Raya Bali. (Online). http://www Diakses tanggal 28
Desember 2016).
Anonymous.2016.Kebun Raya Bali.(online).http://www.kebunrayabali.com/.pdf.
(Diakses tanggal 28 Desember 2016)..kebunrayabali.com/.
Anonymous.2016. Percepat Pembangunan Kebun Raya Gianyar Gandeng Lipi.
(Online). (Diakses tanggal 28 Desember 2016).
Arifin, H. S dan Nurhayati. 2000. Pemeliharaan Taman. Jakarta : Penerbit Swadaya
Dana Stiawati. Kebun Raya Eka Karya. 14 Juni 2013. www.kebunrayabali.com/.
(diakses pada tanggal 27 september 2016)
Rendra Sudardjo. Green School Bali. 15 januari 2008 https ://www .greenschool.
org/. (diakses pada tanggal 27 september 2016)
Sugeng Priyadi. 2008. Pandangan Pelajar menuju Green School sebagai bentuk
peduli Global Warming” . Jakarta: Tekhniklogika
Yoga. S. Destinasi Obyek Wisata. 28 Maret 2012 www.yogashena.com (diakses
pada tanggal 27 september 2016)
Zainudin. Destination of Bali. 15 September 2011 www.id.baliglory.com (diakses
pada tanggal 27 september 2016)
Wikipedia. 2016.Kebun Raya Bali.(Online).https://id.wikipedia.org/wiki/. (Diakses
tanggal 28 Desember 2016).
22
LAMPIRAN
(Gambar 1.1) Bali Zoo
(Gambar 1.2) Bali Zoo Pamflet
23
(Gambar 1.3) Bali Zoo Rute
(Gambar 1.4) Green School Bali Logo
24
(Gambar 1.5) Green School Bali
(Gambar 1.6) Rumah Anggrek
25
(Gambar 1.7) Rumah Kaca Taman Kaktus
(Gambar 1.8) Peta Kebun Raya Bali
26