ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT
RATIO PADA PERUSAHAAN NON-FINANSIAL YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2015-2017
Khoirul Ilmi dan Rudi Bambang Trisilo
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trilogi, Jl. TMP. Kalibata No.4 RT 4/RW4, Duren Tiga,
Kec. Pancoran, Jakarta Selatan. Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12760, Indonesia
E-mail: khoirulilmi909@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return
On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
pada Perusahaan Non-Finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
Data diolah dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel DER, ROA, NPM secara simultan berpengaruh terhadap DPR.
secara parsial tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap DPR.
Kata Kunci: DER; DPR; NPM dan ROA
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING DIVIDEND PAYOUT RATIO IN NONFINANCIAL COMPANIES REGISTERED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
FOR THE PERIOD 2015-2017
This study aims to see the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), and
Net Profit Margin (NPM) on Dividend Payout Ratio (DPR) in non-financial companies listed
on the Indonesia Stock Exchange 2015-2017 period. The data were processed using multiple
linear regression analysis method. The results showed that the variables DER, ROA, NPM
simultaneously affect the DPR. partially there is no significant influence on the DPR.
Keywords: DER; DPR; NPM and ROA
I.
Pendahuluan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2017) pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 5,50% dan semakin membaik di tahun 2016
meningkat menjadi 5,98%. Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik,
perekonomian Indonesia 2015 mencatat kinerja yang positif. Stabilitas makroekonomi dan
sistem keuangan terjaga sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai bergulir.
Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada inflasi yang kembali pada kisaran
sasarannya 4Β±1%, defisit transaksi berjalan menurun sekitar 2% dari PDB, nilai tukar rupiah
yang terkendali terutama sejak triwulan IV 2015, dan sistem keuangan yang resilien
didukung oleh kecukupan modal yang kuat.
Kebijakan dividen setiap perusahaan memiliki tingkat pembagian yang berbeda-beda
dan dianggap sebagai salah satu keputusan keuangan yang paling penting dengan implikasi
pada harga saham, oleh karena itu pada profitabilitas atau pembiayaan proyek investasi yang
dapat menghasilkan peningkatan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini ada 2 indikator dari
masing-masing variabel rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa
berpengaruhya variabel tersebut terhadap Dividend Payout Ratio yakni : Debt to Equity Ratio
memproksikan solvabilitas, sedangkan Return On Asset dan Net Profit Margin yang
memproksikan profitabilitas.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang akurat dan dapat diandalkan untuk
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Pentingnya menganalisa rasio
keuangan bagi investor adalah agar dapat mengetahui dan mengukur serta memberikan
penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan yang menerbitkan saham tersbut, apabila
rasio-rasio keuangan tersebut dinilai
baik maka hal ini pun akan berdampak terhadap
kenaikan harga saham perusahaan yang akan diperoleh pemegang saham.Untuk mengetahui
pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Net Profit Margin terhadap Dividen
Payout Ratio pada Perusahaan Non-Finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2017 secara parsial dan simultan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
II.
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Dividen
Rodoni dan Ali (2010) dividen adalah keuntungan perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas yang diberikan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang
diberikan ditentukan dalam rapat pemegang saham dan dinyatakan dalam suatu jumlah atau
persentase (%) tertentu atas nilai nominal saham dan bukan atas nilai pasar.
2.2 Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2014) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai
kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan,
juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan
secara efektif.
2.2.1 Debt to Equity Ratio
Semakin rendah Debt to Equity Ratio akan semakin tinggi kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan
untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut :
Debt to Equity Ratio =
2.2.2 Return On Asset
πππ‘ππ πΎππ€ππππππ
πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ
Semakin besar rasio ini maka perusahaan lebih efisien dalam penggunaan aset. Sangat
penting untuk mengambil rata-rata total aset karena aset cenderung sering berubah setiap
periodenya. Hanafi (2010:42) menyatakan bahwa βReturn On Asset merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset
tertentu. Berikut adalah rumus perhitungan Return On Asset :
Return On Asset =
πΏπππ ππππ πβ π ππ‘πππβ πππππ
2.2.3 Net Profit Margin
πππ‘ππ π΄π ππ‘
Net Profit Margin menurut Kasmir (2012:197) merupakan hubungan antara laba
bersih setelah pajak dengan penjualan, menunjukkan kemampuan manajemen dalam
menjalankan perusahaan sampai cukup berhasil dalam memulihkan atau mengendalikan
harga pokok barang , dagangan atau jasa, beban operasi, penyusutan, bunga pinjaman dan
pajak. Berikut adalah rumus perhitungan Net Profit Margin :
Net Profit Margin =
2.2.4 Dividend Payout Ratio
πΏπππ ππππ πβ
πππππ’ππππ
Pengertian rasio pembayaran dividen menurut Horne dan Wachowicz (2007:207)
adalah dividen tunai tahunan, atau dividen per lembar saham dibagi dengan laba per saham
dibagi dengan laba per lembar saham. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba
perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Berikut rumus
perhitungan Dividen Payout Ratio :
Dividen Payout Ratio =
π·ππ£ππππ πΎππ
πΏπππ πππ πΏπππππ ππβππ
2.3 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini dipilih variabel Dividen Payout Ratio sebagai variabel terikat
sesuai dengan ke-delapan penelitian sebelumnya, sedangkan variabel Debt to Equity Ratio
sesuai dengan penelitian Imawati (2016), Return On Asset sesuai dengan penelitian Puji
(2017), sedangkan Net Profit Margin sesuai dengan penelitian Firdaus (2017).
III.
Metodologi Penelitian
3.1 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan masalah yang telah diuraikan, dan kerangka
pemikiran, maka hipotesis atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
H0.1 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1.1 : Debt to Equity Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0.2 : Return On Asset tidak berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1.2 : Return On Asset berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio perusahaan
non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0.3 : Net Profit Margin tidak berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1.3 : Net Profit Margin berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0.4 : Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Net Profit Margin tidak berpengaruh secara
simultan terhadap Dividen Payout Ratio perusahaan non-finansial yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
H1.4 : Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Net Profit Margin berpengaruh secara
simultan terhadap Dividen Payout Ratio perusahaan non-finansial yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1
Variabel Independen dan Variabel Dependen
No
Variabel
Definisi Variabel
Skala
1
DER
Rasio
2
ROA
Rasio antaratotal
liabilitiesdengan equity
Rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan
membayar hutang lancar,
berdasarkan aktiva lancar
selain persediaan
Rasio antara keuntungan
operasional dari setiap rupiah
penjualan
Rasio antara dividen per
4 DPR
lembar saham terhadap laba
per lembar saham.
Sumber : Kajian Teori 2020
3
NPM
Rasio
Pengukuran
πππ‘ππ πΏπππππππ‘π¦
πππ‘ππ πΈππ’ππ‘π¦
πΈππππππ π΄ππ‘ππ πππ₯
πππ‘ππ π΄π π ππ‘
Rasio
Rasio
πππ‘ πΌπππππ
πππππ
π·ππ£ππππ πππ πβπππ
πΈππ
3.3 Metode Penelitian dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua perusahaan-perusahaan
non-finansial yang terdaftar di BEI pada periode 2014-2018 yaitu sebanyak 321 observasi.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling, artinya
pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 20 perusahaan non-finansial pada tahun
2014-2018. Sampel ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
2. Tidak termasuk perusahaan di sektor keuangan (non-finansial).
3. Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan setiap periode pengamatan.
4. Perusahaan tersebut selalu membagikan dividen setiap tahun pengamatan, yaitu berturutturut dari tahun 2015-2017.
3.4 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan mengenai semua variabel penelitian kemudian diolah
berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 22. Selanjutnya dilakukan
beberapa uji asumsi klasik. Langkah-langkah analisis data dan pengujian hipotesis yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik, yaitu sebuah model regresi yang baik adalah model dengan
kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Sebuah model sebelum digunakan
seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut dengan asumsi klasik.
Beberapa asumsi yang umumnya digunakan, antara lain: Uji Normalitas, Uji
Heteroskedastisitas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi.
2. Uji Hipotesis dengan menggunakan Uji t ( Uji Koefisien Regresi secara
Parsial),dan Uji F ( Uji Koefisien Regresi secara Simultan).
IV.
Hasil dan Pembahasan
4.1 Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
N
Minimum Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
DER
60
,0015
,0331
,6523
,010872
,0083026
ROA
60
,0013
,3332
5,2436
,087393
,0794910
NPM
60
,14
35,90
669,74
11,1623
8,54776
DPR
60
,00
2,17
29,28
,4880
,44468
Valid N
60
(listwise)
Sumber : Lampiran 1 (diolah 2020)
Variabel perubahan DER (Debt to Equity Ratio) menunjukan nilai minimum artinya
DER terendah terjadi pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2016. Nilai
maximum artinya DER tertinggi terjadi pada PT. Jasa Marga Tbk pada tahun 2017. Variabel
perubahan ROA (Return On Asset) menunjukan nilai minimum artinya ROA terendah terjadi
pada PT. Panorama Sentrawisata Tbk pada tahun 2016. Nilai maximum artinya DER tertinggi
terjadi pada PT. Surya Media Citra Tbk pada tahun 2015.
Variabel perubahan NPM (Net Profit Margin) menunjukan nilai minimum sebesar
0,14 artinya NPM terendah terjadi pada PT. Panorama Sentrawisata Tbk pada tahun 2016.
Nilai maximum artinya NPM tertinggi terjadi pada PT. Surya Media Citra Tbk pada tahun
2015. NPM terendah terjadi pada PT. Alam Sutra Realty Tbk pada tahun 2016. Nilai
maximum artinya NPM tertinggi terjadi pada PT. Global Mediacom Tbk pada tahun 2015.
4.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS Tabel 4.2 dapat menjelaskan persamaan regresinya
pada kolom B yang merupakan koefisien regresi tiap variabel yang kemudian dimasukan
kepersamaan sebagai berikut :
DPR = 0,627 β 13,333DER + 1,468ROA β 0,011NPM
Dari persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1.
Konstanta sebesar 0,627 adalah signifikan (sig. = 0,000 < 0,05), artinya apabila DER,
ROA, dan NPM sama dengan 0 maka DPR sebesar 0,627.
2.
Koefisien regresi variabel DER memiliki nilai -0,133 artinya DER secara statistik
tidak berpengaruh signifikan (sig. 0,104 > 0,05).
3.
Koefisien regresi variabel ROA memiliki nilai 0,015 artinya ROA secara statistik
tidak berpengaruh signifikan (sig.0,127 > 0,05).
4.
Koefisien regresi variabel NPM memiliki nilai β 0,011 artinya NPM secara statistik
tidak berpengaruh signifikan (sig. 0,153 > 0,05).
Tabel 4.2
Regresi Linear Berganda
Model
1
(Constan
t)
DER
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
,627
,161
-13,333
8,062
ROA
1,468
NPM
-,011
Standardize
d
Coefficients
Beta
T
Sig.
Collinearity
Statistics
Toleranc
e
VIF
3,906
,000
-,249
-1,654
,104
,664 1,507
,946
,262
1,551
,127
,525 1,903
,008
-,211
-1,449
,153
,711 1,407
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Lampiran 1 (diolah 2020)
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Mean
Parametersa,b Std. Deviation
Absolute
Most Extreme
Positive
Differences
Negative
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Lampiran 1 (diolah 2020)
Unstandardi
zed
Residual
60
0E-7
.40805004
.214
.214
-.151
.214
.000c
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa sig. 0,000 < 0,05 sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian data tidak terdistribusi normal.
4.3.1 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ketiga
variabel memiliki tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
4.3.2 Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
1
.397a
R Square
.158
Adjusted R
Square
.113
Std. Error of
the Estimate
.41884
DurbinWatson
1.799
a. Predictors: (Constant), NPM (%), DER (x), ROA (%)
b. Dependent Variable: DPR (x)
Sumber: Lampiran 1 (diolah 2020)
Berdasarkan analisis dari Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai D-W diantara 1,5
sampai 2,5 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam model regresi pada penelitian ini
tidak memiliki autokorelasi.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 1 (diolah 2020)
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas bahwa titik β titik menyebar diantara nol dan tidak
membentuk suatu pola tertentu, menjelaskan bahwa penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis
4.5 Koefisien Determinasi (RΒ²)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai R-Square sebesar 0,158. Koefisien
determinasi tersebut menggambarkan bahwa DER, ROA dan NPM mampu menjelaskan
variasi variabel perubahan DPR perusahaan non-finansial periode 2015-2017 sebesar 15,8%.
4.5.1 Uji Statistik F
Tabel 4.5 menunjukkan nilai sig. pada uji F sebesar 0,021 dimana 0,021 < 0,05,
dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima artinya bahwa secara simultan variabel bebas
yaitu DER, ROA dan NPM memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat
yaitu DPR.
Tabel 4.5
Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of
Model
Squares
Df
Mean Square
1
Regression
1,843
3
,614
Residual
9,824
56
,175
Total
11,667
59
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), NPM, DER, ROA
Sumber: Lampiran 1 (diolah 2020)
F
3,502
Sig.
,021b
4.5.2 Uji Statistik t
Berdasarkan hasil uji statistik t yang terlihat pada Tabel 4.2 didapatkan hasil t
tabelnya. ttabel = t (a/2:n-k-1) = ( (0.05/2) : (60 - 3 β 1 ) ) = 2,003 maka dapat dilakukan
analisis hipotesis dan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen
sebagai berikut :
Dari hasil output SPSS nilai koefisien regresi pada DER sebesar -13,333, ( tingkat
signifikansi 0,104 > Ξ± = 0,05 ), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
terhadap DPR. Bila menggunakan nilai t hitung adalah sebesar -1,654 < t tabel 2,003
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0,1 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh DER
terhadap DPR.
ROA sebesar 1,468 ( tingkat signifikansi 0,127 > Ξ± = 0,05 ), menunjukkan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel ROA terhadap DPR. Bila menggunakan
nilai t hitung adalah sebesar 1,551< t tabel 2,003 sehingga dapat disimpilakn bahwa H0,2
diterima yang berarti tidak ada pengaruh ROA terhadap DPR.
NPM sebesar -0,011 ( tingkat signifikansi Ξ± = 0,05 ), menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan dari variabel NPM terhadap DPR. Bila menggunakan nilai t hitung
-1,449 < t tabel 2,003 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0,3 diterima yang berarti tidak
terdapat pengaruh NPM terhadap DPR.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
4.6.1 Pengaruh DER terhadap DPR
Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa DER
menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR hipotesa pertama ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumo (2011) yang
menemukan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap DPR, namun tidak sejalan dengan
hasil penelitian Imawati (2016) dan Suwandi (2015) yang mengemukakan bahwa DER
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap DPR.
4.6.2 Pengaruh ROA terhadap DPR
Berdasarkan hasil yang sudah diketahui bahwa ROA menunjukkan pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap DPR hipotesa kedua ditolak. Penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Parera (2016) yang mengemukakan bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap DPR, namun bertolak belakang dengan penelitian Yanti
(2014) dan Puji (2017) yang mengemukakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap
DPR.
4.6.3 Pengaruh NPM terhadap DPR
Berdasarkan analisis regresi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa NPM
menunjukkan pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap DPR. Jika NPM semakin
besar maka DPR akan semakin rendah, karena laba yang dihasilkan perusahaan akan
cenderung digunakan untuk membayar hutang daripada digunakan untuk membagikan
dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parera (2016)
yang mengemukakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap DPR, namun tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2017) dan Firdaus, Handayani (2019) yang
mengemukakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap DPR.
V.
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahea selama
periode 2015-2017 secara parsial DER, ROA, dan NPM tidak berpengaruh terhadap DPR
perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan hasil uji F
menunjukkan bahwa DER, ROA dan NPM secara bersama-sama berpengaruh terhadap DPR.
5.2 Saran
1. Bagi perusahaan
Dalam kaitannya meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sebaiknya dapat
memaksimalkan laba bersih, dengan cara meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya
agar investor semakin percaya, baik dalam bentuk kinerja perusahaan maupun dalam laporan
keuangan.
2. Bagi para investor
Investor saham perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
sebaiknya tidak menggunakan DER, ROA dan NPM untuk memprediksi DPR.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya tidak menggunakan variabel
DER, ROA dan NPM untuk meneliti pengaruh terhadap DPR.
Daftar Referensi
Brigham dan Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Firdaus, Iwan dan Handayani. 2019. Pengaruh DER, TATO Dan NPM Terhadap Kebijakan
Dividen Pada Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2016. Jurnal. Universitas Mercu Buana
Hanafi, M.M. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Horne, V.J.C dan Wachowicz, J.M. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku Dua.
Edisi Keduabelas. Salemba Empat. Jakarta
Imawati, Meike. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Divden Payout Ratio Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2013. Jurnal Ekonomi. Universitas Borobudur.
Islahuzzaman, 2012. The Influence of Corporate Strategy Disclosure in Annual Report
towards Corporate Finacial Performance (A Financial Accounting Research).
International
Journal
of
Reasearch
In
Management.
http://rspublication.com/ijrm/march%2012/12.pdf. Diakses 18 Januari 2020, Hal.142