Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 PELATIHAN STRATEGI MENGANALISIS MASALAH SISWA DENGAN PSIKO-EDUKASI PADA SMK DI KABUPATEN BANJAR Muhammad Yuliansyah*1, Jarkawi2 1,2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin *E-mail: m.yuliansyahy@yahoo.com Abstract Students at school have a variety of personal, social, learning and career problems. Problems often encountered, such as being late for school, lack of concentration in study, persecution. Problems faced by students need services so that students can develop their personal, social, learning and career and students avoid persecution behavior. Guidance and counseling teachers need to provide services to students who are hampered in solving problems with a softskill strategy to analyze students' problems with a psycho-educational approach, so that students get enlightenment to overcome the problem. Dedication aims to improve the teacher's guidance skills and counseling in analyzing students' problems with a psycho-educational approach. The target audience is the guidance and counseling teachers (community educators) in vocational schools in the district of Banjar. Methods of activities in the form of workshops on strategies for analyzing students' problems with psycho-education. Keywords— Analysis, Psycho-education, Strategy Abstrak Siswa di sekolah bermacam masalah baik pribadi, sosial, belajar maupun karir. Masalah sering ditemui, seperti terlambat masuk sekolah, kurang konsentrasi belajar, persekusi. Masalah dihadapi siswa perlu pelayanan agar siswa dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar dan karirnya serta siswa terhindar dari perilaku persekusi. Guru bimbingan dan konseling perlu memberikan layanan kepada siswa yang terhambat dalam memecahkan masalah dengan suatu softskill strategi menganalisis masalah siswa dengan pendekatan psiko-edukasi, sehingga siswa mendapatkan pencerahan mengatasi masalahnya. Pengabdian bertujuan meningkatkan softskill guru bimbingan dan konseling dalam melakukan analisis masalah siswa dengan pendekatan psikoedukasi. Khalayak sasaran adalah guru-guru bimbingan dan konseling (masyrakat pendidik) di SMK se-kabupaten Banjar. Metode kegiatan dalam bentuk lokakarya dan workshop tentang strategi menganalisis masalah siswa dengan psiko-edukasi. Kata kunci—Analisis, Psiko-edukasi, Strategi 1. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi membawa kepada disrupsi, sehingga membawa dampak kepada suatu perubahan yang cepat, mengejutkan dan memuaskan seperti munculnya go-jek, go-food, go-car, dan disisi lainnya juga telah berkembangnya big data, blended learning, artificial intelegensi. Dapat dijelaskan bahwa disrupsi terjadi dengan ciri-cirinya 3S yaitu: surprise (perubahan mengejutkan), sudden shift (perubahan secara tiba-tiba), speed (perubahan cepat) [1]. Perubahan yang sangat dahsyat dan bergerak dinamis, organis perkembangan perubahannya dalam kehidupan siswa di sekolah, rumah dan masyarakat, baik dalam berteman, berkelompok, bermain, berdiskusi dan belajar, berkarir serta berkomunikasi di era indusri 4.0 sekarang ini. Maka hal ini perlu diantisipasi agar siswa dalam kehidupan pribadi, sosial, belajar dan karirnya tidak melelahkan dan tidak terlidas oleh kemajuan perubahan tersebut. Setiap orang punya masalah, ada yang ringan dan ada yang berat. Begitu pula cara mengatasi masalah yang dihadapi setiap orang ada yang dapat mengatasi masalahnya ada yang P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 313 DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 tidak. Dapat dijelaskan bahwa tidak semua orang dapat mengatasi masalah. Bagi yang tidak mampu mengatasi masalah akan berakibat kepada terganggunya pikiran, perasaan dan bahkan jiwanya [2], dapat dijelaskan pula bahwa masalah sosial dapat menyebabkan orang menjadi despresif [3]. Siswa di sekolah tentunya juga berbagai masalah yang dihadapi siswa, baik masalah pribadi, sosial, belajar maupun karir. Masalah yang sering ditemui di sekolah, seperti terlambat masuk sekolah, kurang konsentrasi dalam belajar sampai kepermasalahan persekusi di lingkungan sekolah. Rahmadi menunjukan data jumlah tindak pidana Kepolisian Resort Kabupaten Banjar 2013-2015 menunjukkan pada tahun 2013 berjumlah 657, 2014 berjumlah 611 dan tahun 2015 berjumlah 432 [4]. Siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) berada pada tahapan perkembangan usia remaja akhir antara usia 14-15 tahun sampai dengan usia 18-19 tahun. Menurut Makmun dapat dijelaskan bahwa remaja akhir merupakan rentang usia 14-16 tahun sampai dengan 18-20 tahun. Pada usia remaja sering kali terganggu dengan kenakalannya yang dapat menimbulkan persekusi dikalangan siswa SMK (usia remaja) [5] dan dapat dijelaskan bahwa salah satu gangguan pada masa remaja adalah kenakalan remaja [6]. Masalah yang dihadapi siswa perlu diberikan pelayanan agar siswa dapat mengembangkan pribadi, sosial, belajar dan karirnya serta siswa terhindar dari perilaku persekusi sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Dapat dijelaskan bahwa bimbingan merupakan proses pembimbingan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan individu [7]. Dapat juga dimaknai bimbingan merupakan sarana layanan dalam menumbuhkan kesadaran diri tentang kebenaran nilai dan pandangan hidup secara relegius [8]. Guru bimbingan dan konseling perlu diberikan softskill strategi menganalisis masalah siswa dengan pendekatan psiko-edukasi. Psiko-edukasi merupakan pendekatan dengan melihat faktor psikologis sebagai pendorong munculnya masalah siswa dan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya melalui proses pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan pencerahan dalam mengatasi masalah. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha sistematis, berulang sehingga terjadi perubahan perilaku [9]. Interaksi sosial sebagian besar terjadi di lingkungan sekolah dan pengalaman selama di lingkungan sekolah memiliki nilai pendidikan sekaligus sosial bagi perkembangan [10]. Dari permasalahan pada dunia bimbingan dan konseling dalam strategi menganalisis masalah siswa diperlukan suatu pelatihan shop skill bagi guru bimbingan dan konseling dengan pendekatan psiko-edukasi, sehingga shuf skill guru bimbingan dan konseling menjadi berkembang dalam menganalosos masalah siswa, sehingga diharafkan pemberian layanan kepada siswa menjadi efektif, efisien dan produktif. 2. METODE Kegiatan pengabdian pada masyarakat pada SMK di Kabupaten Banjar dalam meningkatkan softskill bagi guru bimbingan dan konseling dengan strategi menganalisis masalah siswa melalui pendekatan psiko-edukasi dijelaskan dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan survei lapangan (sekolah) berkaitan dengan penanganan permasalahan siswa 2. Menentukan subjek, objek dan tempat pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan mahasiswa sejumlah 3 orang dan 12 orang guru dalam pelaksanaannya 3. Dengan persetujuan dari Kepala Sekolah SMK 1 Kabupaten Banjar. Pelaksanaan dilakukan dari tanggal 15 April 2019 sampai dengan tanggal 16 April 2019 dalam bentuk seminar dan workshop dengan tema “Strategi Menganalisis Masalah Siswa dengan PsikoEdukasi” 4. Melaksanakan pretest dalam menentukan seberapa jauh kompetensi softskill bagi guru bimbingan dan konseling dalam menganalisis masalah siswa 5. Pelaksanaan seminar dan workshop diakhiri dengan kegiatan evaluasi softskill bagi guru bimbingan dan konseling berkaitan strategi menganalisis masalah siswa dengan psikoedukasi 6. Hasil dan pembahasan dari kegiatan pengabdian pada masayarakat guru bimbingan dan konseling meningkat softskill berkaitan dengan strategi menganalisis masalah siswa dengan psiko-edukasi P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 314 DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 7. Melaksanakan post test untuk melihat seberapa jauh kompetensi softskill bagi guru bimbingan dan konseling dalam menganalisis masalah siswa dengan pendekatan psikoedukasi untuk seberapa besar serapan dalam hal pengetahuan yang didapatnya dan seberapa besar peningkatan penguasaan kompetensi softskill bagi guru bimbingan dan konseling 8. Kesimpulan pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul “Strategi Menganalisis Masalah Siswa Dengan Pendekatan Psiko-Edukasi Pada SMK 1 Kabupaten Banjar“ 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pre Test Dalam kegaiatan pengabdian pada masayarakat untuk meningkatnya softskill bagi guru bimbingan dan konseling berkaitan strategi menganalisis masalah siswa dengan pendekatan psikoedukasi pada SMK 1 Kabupaten Banjar berjalan sesuai program dan jadwal yang telah direncanakan, dengan pelaksanaan dari tanggal 15 April 2019 sampai dengan tanggal 16 April 2019 bertempat di SMKN 1 Kabupaten Banjar dengan dihadiri sebanyak 12 orang guru dan dengan melibatkan mahasiswa 3 orang dari program studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA MAB Banjarmasin. Fokus kegiatan dimulai: melakukan survi, komunikasi dan koordinasi tentang Pelatihan Strategi Menganalisis Masalah Siswa Dengan Psiko-Edukasi Pada SMKN 1 Di Kabupaten Banjar, menetapkan hari dan tanggal serta waktu pelaksaan kegiatan tersebut. Selanjutnya atas dasar persetujuan bersama antar guru bimbingan dan konseling dan pimpinan sekolah serta pelaksana pengabdian pada masyarakat dari program studi bimbingan dan konseling FKIP UNISKA MAB dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama tersebut. Pelaksaan pengabdian pada masyarakat pada SMKN 1 di Kabupaten Banjar dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan pemberian pretest sebagai alat untuk pembanding dengan hasil posttest. Dari hasil pretest telah ditemukan beberapa hal sebagai catatan: 1. Penanganan masalah bersifat stereotipe, terungkap saat dikemukakan oleh beberapa peserta tentang penanganan permasalahan siswa membolos (pengaruh teman sepergaulan), pretasi rendah (malas belajar), pembulian teman (siswa usil/nakal) 2. Permasalahan sering kali terulang kembali (bolos dan prestasi masih rendah) 3. Permasalah tidak maksimal dilihat dengan pandangan sistem (permasalahan membolos dianggap pengaruh pergaulan dengan teman, prestasi dianggap siswa malas belajar) 4. Pemecahan masalah dengan intervensi nasihat (seringkali pemberi nasihat menganggap tahu persis akar masalah) Dari beberapa hal tersebut dapat dimaknai, bahwa belum maksimalnya melakukan strategi dalam analisis permasalahan siswa seperti penanganan masalah membolos dan prestasi belajar rendah. Berpikir stereotipe dalam penanganan masalah siswa tentu masih belum maksimal hasilnya dalam membantu siswa untuk berkembang maksimal sesuai tingkat perkembangannya, karena bisa saja faktor penyebabnya berbeda, karena faktor pendorong sikap siswa bermasalah tersebut ada beberapa macam sumber pendorongannya baik orang, situasi dan kondisi, tempat sebagai sumber akar masalah membolos dan pretasi belajar rendah, bukan menangani atau analisis masalah berdsarkan pengalaman akan tetapi harus benar-benar penanganan atau menganalisisnya melalui suatu proses analisis yang mendalam dan mengakar. Membolos dan pretasi belajar rendah seringkali terulang kembali dapat dimaknai bahwa permasalahan tersebut belum maksimal tertangani dengan baik, sehingga permasalahan terulang kembali. Harus dianalisis secara fisik dan psikologis dari siswa yang bermasalah baik membolos dan pretasi belajar rendah. Memandang permasalahan membolos dan pretasi belajar rendah sebagai suatu sistem dapat dimaknai bahwa permasalahan tersebut belum maksimal dilihat dengan pandangan sistem, karena setiap permasalahan akan banyak melibatkan hal lain sehingga memunculkan masalah, dimana suatu masalah tersebut merupakan suatu sistem yang didalamnya ada beberapa komponen yang saling berinteraksi sehingga muncul permasalahannya. Melakukan intervensi nasihat dalam permasalahan membolos dan pretasi belajar rendah dapat dimaknai bahwa dengan intervensi nasihat dalam penanganan suatu permasalahan merupakan suatu pemecahan P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 315 DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 masalah yang kurang maksimal tanpa melihat akar permasalahan dan mengapa munculnya masalah. Berkaitan dengan membolos dan rendahnya pretasi belajar siswa dapat kita kaji lebih dalam dari beberapa hasil penelitian agar strategi menganalisis permasalahan siswa lebih mengakar dan mendalam sebagai yakni; 1) Berkaitan masalah rendahnya prestasi belajar sumber pendorongnya adalah sebagaimana hasil penelitian Aning Ervitasari dapat dimaknai kelelahan fisik maupun psikologis, kehatan fisik, bakat, minat, kematangan, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat [11]. Didukung juga hasil temuan penelitian. 2) Membolos, dari hasil penelitian Minarni dapat dimaknai bahwa penyebab perilaku membolos yaitu peraturan yang dirasa terlalu ketat bagi anak, kebijakan mengenai sanksi pembolosan dan tugas-tugas sekolah, menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa, hubungan tidak harmonis dengan orang tua, keluarga yang sudah tidak lengkap, pola asuh orang tua dan kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anak. faktor teman dan lingkungan yang memberikan fasilitas yang membuat siswa merasa nyaman untuk sekedar nongkrong di tempat tersebut. Seperti parkir dan warung dengan kondisi tertutup di sekitar sekolah [12]. Menurut Arif Budianto dalam penelitiannya dapat dimaknai bahwa membolos didorong oleh siswa malas untuk datang ke sekolah, hubungan komunikasi yang kurang baik antara siswa dengan guru dan kurangnya kesadaran siswa terhadap pendidikan [13]. 2. Pelaksanaan Seminar Pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan tema kegiatan seminar “Strategi Analisis Masalah Siswa Melalui Pendekatan Psiko-edukasi”, Dengan materi 4 (empat) materi utama yaitu masalah belajar, emosi siswa, strategi analisis masalah dan solusi permasalahan. Dari hasil pengamatan saat dilakukan dialog dalam kesempatan untuk menanyakan hal kurang jelas antara konsep yang disajikan dengan realita kehidupan siswa, dapat dimaknai bahwa peserta yang ikut berpartissipasi untuk mendapatkan penjelasan dan ingin minta dilakukan workshop dalam usaha para guru bimbingan dan konseling mendapatkan softskill strategi analisis masalah siswa. Gambar 1. Penyajian Materi Gambar 2. Menanggapi Pertanyaan P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 316 DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 Gambar 3. Foto Bersama Peserta Workshop Dari hasil selama penyelenggaraan pengabdian pada masyarakat dapat dimaknai bahwa, selama ini guru bimbingan belum tajam dalam melakukan analisis masalah siswa, dimana terlihat guru bimbingan dan konseling mengajukan berbagai pertanyaan dalam cara menganalisis permasalahan siswa berkaitan dengan realita tugas guru bimbingan dan konseling dilapangan. 3. Pelaksanaan Workshop Pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan memberikan contoh kasus siswa: 1) membolos dan 2) prestasi belajar rendah melalui media tabel analisis sebagai berikut: Tabel 1. Pencetus Masalah Membolos dan Prestasi Belajar Rendah Asal Usul Masalah Analisis Masalah Penyebab x y z p Masalah A B C D Keterangan: x = Oleh Wakil Kepala Sekolah y = Oleh Wali Kelas z = Oleh Guru Mata Pelajaran p = Oleh Giri Bimbingan dan Konseling r = Oleh Ahli (Dokter, Pekerja social, Psikiater, Psikolog) r 4. Post Test Pelaksaan pengabdian pada masyarakat pada SMKN 1 di Kabupaten Banjar akhiri dengan pemberian post test sebagai alat untuk pembanding dengan hasil pretest. Dari hasil post test telah ditemukan berbagai hal sebagai catatan: meningkatnya softskill bagi guru bimbingan dan konseling berkaitan dengan kebijakan strategi menganalisis masalah siswa dengan psiko-edukasi pada SMK di kabupaten Banjar dengan menerapkan pemberian layanan konseling. 4. KESIMPULAN Melalui pengabdian pada masyarakat dalam meningkatkan softskill guru bimbingan dan konseling dengan seminar dan workshop dapat meningkatkan softskill guru bimbingan dan konseling di SMK Kabupaten Banjar P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 317 DINAMISIA - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3, No. 2 Desember 2019, Hal. 313-318 5. SARAN Saran-saran untuk untuk guru Bimbingan dan Konseling SMK di Kabupaten Banjar hendaknya dalam menganalisis permasalahan siswa menggunakan pendekatan Psiko-Edukasi agar pemberian layanan kepada siswa lebih efektif, efisien dan produktif serta outcome UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Uniska MAB yang telah memberi dukungan financial terhadap pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] R. Kasal, Disrupsi. Jakarta: Kompas Gramedia, 2017. [2] Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014. [3] W. F. Maramis and A. A. Maramis, Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta: Airlangga University Press (AUP), 2009. [4] E. Rahmadi, Kabupaten Banjar Dalam Angka. Martapura: CV. Karya Bintang Musim, 2016. [5] A. S. Makmun, Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. [6] S. Kusdiyati, L. Halimah, and Faisaluddin, “Penyesuaian Diri di Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung,” Humanit. J. Psikol. Indones., vol. VIII, no. 2, pp. 171–194, 2011. [7] A. J. Nurihsan, Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama, 2014. [8] Husamah and Y. Setyaningsih, Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013. [9] E. B. Hurlock, Child Development, Sixth Edit. Auckland: McGraw-Hill, 1978. [10] P. Upton, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. [11] A. Ervitasari, “Rendahnya Prestasi Siswa,” Universitas Kristen Satya Wacana, 2018. [12] Minarni, “Identifikasi Faktor Penyebab Perilaku Membolos Pada Siswa SMK,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017. [13] A. Budianto, “Studi Tentang Penanganan Siswa Membolos Pada Kelas X Yang Dilakukan Oleh Guru BK SMK PGRI 4 Kediri Tahun Ajaran 2018/2019,” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2019. P-ISSN 2614-7424 | E-ISSN 2614-8927 318