Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
MAKALAH SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG, ANALISIS TRANSAKSI, DAN JURNAL TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG DOSEN PENGAMPU: Bpk. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si. DISUSUN OLEH : Risma Dwi Septiani NIM : C1B021186 R003 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN AJARAN 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah tentang Penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa dan Jurnal Pembalik ini dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi dengan dosen pembimbing Bpk. Wirmie Eka Putra,S.E.,M.Si. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan mengenai konsep siklus akuntansi perusahaan dagang, analisis transaksi dan jurnal transaksi perusahaan dagang. Saya ucapan terima kasih kepada Bapak Wirmie Eka Putra selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Akuntansi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan saya berkaitan dengan topik yang diberikan.Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan.Oleh karena itu saya memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.Saya juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini. Jambi, 24 Oktober 2021 Risma Dwi Septiani Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1.3 Tujuan ...................................................................................................... BAB 11 PEMBAHASAN ......................................................................................... 2.1 Konsep Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ........................................... 2.2 Analisis Transaksi ..................................................................................... 2.3 Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang ........................................................ BAB III PENUTUP .................................................................................................. 3.1 Kesimpulan............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dagang merupakan perusahaan dengan bisnis utama membeli barang dari pemasok untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Produk ini tanpa adanya proses mengubah wujud dari barang tersebut. Sebagai contohnya yakni supermarket dan toko kelontong guna memenuhi kebutuhan harian. Prosedur akuntansi perusahaan dagang nyatanya tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Perhitungan laba dan rugi ini dihitung melalui cara pengurangan biaya guna mendapat keseluruhan pendapatan dari hasil penjualan selama periode tertentu. Biaya ini meliputi mulai dari harga pokok barang yang berhasil terjual dan juga biaya selama operasi pada satu periode tersebut. Keseluruhan pendapatan ini mencakup semua aktivitas bisnis dimana berhubungan dengan kegiatan penjualan serta administrasi pada keseluruhan perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang di maksud konsep siklus akuntansi perusahaan dagang? 1.2.2 Apa yang di maksud analisis transaksi? 1.2.3 Apa yang di maksud jurnal transaksi perusahaan jasa? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui mengenai konsep siklus akuntansi perusahaan dagang 1.3.2 Mengetahui apa yang di maksud analisis transaksi 1.3.3 Mengetahui apa yang di maksud jurnal transaksi perusahaan jasa BAB II PEMBAHASAN 2.1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan proses dalam membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, perhitungan akan dimulai dari pengumpulan data transaksi hingga ke pembuatan laporan keuangan perusahaan guna melanjutkan penutupan saldo. 1. Identifikasi Transaksi Jurnal Umum Siklus akuntansi pertama yang harus dibuat oleh sebuah perusahaan adalah mengidentifikasi transaksi yang sudah terjadi didalam sebuah perusahaan dimana melibatkan semua akun. Contoh dari transaksi dari perusahaan dagang adalah transaksi penjualan barang dagang. Sebagai seorang penjual, anda harus menyerahkan barang dagang dan sudah memperoleh uang atas pembayaran barang tersebut. 2. Jurnal Khusus Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan jurnal khusus. Bagi perusahaan perusahaan yang mempunyai sedikit transaksi, maka penggunaan jurnal umum bisa menjadi pilihan yang terbaik. Penggunaan jurnal khusus pada siklus akuntansi perusahaan dagang ini sendiri juga akan memberikan banyak manfaat untuk perusahaan diantaranya adalah bisa membuat waktu, tenaga serta biaya jauh lebih efisien. Adapun di dalam jurnal khusus ini pun juga terdiri dari beberapa jenis seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan serta pembelian 1. Jurnal penerimaan kas sendiri merupakan buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dimana berhubungan dengan penerimaan uang baik secara tunai maupun kredit 2. Jurnal pengeluaran kas ini bisa diartikan sebagai jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran modal maupun pembayaran kepada pihak supplier 3. Jurnal pembelian merupakan jurnal yang digunakan untuk melakukan pencatatan setiap transaksi pembelian yang dilakukan dengan cara kredit baik itu pembelian barang maupun non barang seperti pembelian peralatan 4. Jurnal penjualan berisi semua informasi transaksi yang berkaitan dengan penjualan barang yang dilakukan secara kredit 3. Buku Besar Pembantu Apabila jurnal khusus sudah dibuat maka langkah siklus akuntansi perusahaan dagang berikutnya adalah pembuatan buku besar pembantu. Buku besar pembantu ini sendiri juga merupakan bagian dari buku besar umum. Dimana tujuannya adalah untuk membuat datadata yang lebih rinci di dalam satu akun. Didalamnya juga terdapat pencatatan dari beberapa akun tertentu. Kemudian dijadikan sebagai dasar informasi untuk melakukan penyusunan neraca saldo dari sebuah perusahaan 4. Posting ke Buku Besar Tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang berikutnya adalah memindahkan data yang berasal dari jurnal umum tersebut ke dalam jurnal buku besar. Selain dari jurnal umum, data tersebut biasanya juga akan diambil dari jurnal khusus. Peristiwa pencatatan atau pemindahan ke buku besar ini sendiri dikenal dengan sebutan posting buku besar. Adapun pemindahan dari jurnal khusus ke buku besar ini sendiri biasanya akan menggunakan prosedur meliputi jumlah nominal, nomor halaman, rekening-rekening serta jumlah yang akan akan dipindahkan ke dalam buku besar sehingga tanggal periode pun harus ditulis dengan baik. 5. Laporan Harga Pokok Penjualan Jika perusahaan dagang sudah melakukan pengaplikasian pencatatan secara perpetual atau fisik maka biasanya secara otomatis besarnya harga pokok suatu barang yang sudah terjual tersebut akan ditentukan saat terjadinya penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus melakukan pencatatan harga pokok penjualan. Tetapi biasanya perhitungan dari HPP tersebut sudah dianggap sebagai komponen dari laporan laba maupun rugi yang nantinya akan disajikan ke dalam laporan keuangan. Perhitungan dari harga pokok penjualan ini sendiri biasanya akan disusun di akhir periode akuntansi atau ketika pembuatan laporan keuangan dan laporan ini pun juga akan disajikan secara terpisah dari laporan laba rugi. 6. Membuat Neraca Saldo Adapun siklus akuntansi perusahaan dagang yang berikutnya adalah pembuatan neraca saldo. Informasi ini sendiri berasal dari buku besar yang sudah dibuat sebelumnya yakni biasanya meliputi saldo akhir pada setiap akun-akun. Baik posisi debit maupun kredit harus balance atau sama. Jika ada kesalahan sedikitpun maka akan berakibat resiko besar. Apabila terdapat perbedaan atau tidak balance biasanya kesalahan tersebut berasal dari pencatatan buku besar yang salah 7. Jurnal Penyesuaian Siklus akuntansi selanjutnya adalah jurnal penyesuaian. Pembuatan jurnal penyesuaian ini sendiri biasanya adalah disebabkan dari adanya transaksi yang terjadi dimana memberikan pengaruh terhadap sejumlah akun perusahaan dan terkadang juga akan memunculkan jenis akun baru yang lainnya. Adapun contoh transaksi yang terjadi secara baru pada sebuah perusahaan dagang adalah apabila terjadi sewa toko yang sudah jatuh lebih dari tempo. Neraca penyesuaian ini biasanya berisi macam-macam penyesuaian dan jurnal penyesuaian. 8. Neraca saldo setelah penyesuaian Setelah itu siklus akuntansi perusahaan dagang selanjutnya adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian. Tahap ini sendiri merupakan tahap dimana menyesuaikan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo yang sudah disesuaikan. Atau istilahnya adalah adjusted trial balance. 9. Menyiapkan Laporan Keuangan Pembuatan laporan keuangan ini pun juga termasuk ke dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Keberadaan laporan ini sendiri juga akan memberikan sejumlah manfaat dimana akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menemukan informasi mengenai posisi keuangan dari perusahaan. Meliputi keadaan harta, modal dan utang dari perusahaan. Informasi yang digunakan dalam laporan keuangan tersebut biasanya berasal dari neraca saldo yang sudah disesuaikan. 10. Pembuatan Jurnal Penutup Jika sudah maka akan dilanjutkan dengan pembuatan jurnal penutup. Siklus akuntansi perusahaan dagang ini sendiri merupakan persiapan untuk laporan keuangan. Di jurnal penutup inilah akan terdapat informasi seperti laba maupun rugi yaitu meliputi akun pendapatan serta biaya. 11. Neraca Saldo Setelah Penutupan Jika sudah maka akan langsung dilanjutkan siklus akuntansi perusahaan dagang dengan pembuatan neraca saldo setelah penutupan. Tahapan ini sendiri merupakan tahap penyesuaian diantara neraca saldo dengan jurnal penutup. Adapun tujuan mengapa neraca saldo tersebut perlu disesuaikan adalah karena untuk mencatat kembali akun-akun yang sudah berubah baik itu dari saldo maupun akunnya itu sendiri. 12. Jurnal Pembalik Siklus akuntansi perusahaan dagang yang terakhir adalah jurnal pembalik. Jurnal ini sendiri biasanya tidak dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Hal ini tidak lain karena jurnal pembalik sendiri biasanya hanya untuk jenis akun tertentu saja. 2.1 Analisis Transaksi Proses menganalisis transaksi keuangan berdasarkan persamaan akuntansi tersebut adalah yang disebut sebagai analisis transaksi (Warren, Reeve dan Duchac, 2014). Apa Manfaat dari Adanya Analisis Transaksi dalam Akuntansi? 1) Untuk Mengetahui Posisi Keuangan Periode Tertentu Jadi untuk manfaat pertama dari kegiatan analisis transaksi dalam akuntansi adalah untuk mengetahui posisi keuangan suatu periode tertentu. Misalnya saja sebuah perusahaan ingin mengecek kegiatan keuangannya selama 1 tahun penuh maka bisa menggunakan cara ini. . Kegiatan analisis juga bisa mendorong karyawan lebih memperhatikan perhitungan keuangan dan tidak lengah. Kegiatan evaluasi periode kerja juga bisa menjadi lebih jelas. 2) Untuk Menganalisa Kelemahan Perusahaan yang Ada Selain bertujuan dan sangat bermanfaat untuk mengetahui posisi keuangan periode tertentu analisa ini bisa digunakan untuk mengetahui kelemahan perusahaan. Contohnya saja perusahaan baru saja mengeluarkan sebuah produk baru, namun ternyata produk baru ini kalah dengan produk lama. Jika terus memaksa produksi produk baru ini maka akan merugikan, kegiatan analisa sedini mungkin ini bisa membuat perusahaan mengetahui kelemahannya. 3) Untuk Mengetahui Kelebihan Perusahaan yang Dimiliki Selain bisa untuk mengetahui kekurangan dari perusahaan, ternyata kegiatan analisa ini sendiri bisa untuk mengetahui kelebihan perusahaan. Untuk mengetahui dimana performa terbaik perusahaan nampak, misal pada investasi X, asset Y atau produk Z. Kegiatan analisa yang tepat bisa menampilkan data yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat langkah lanjutan. 4) Untuk Mengetahui Langkah Lanjutan Pengambilan Keputusan Manfaat lainnya dari melakukan analisa dari transaksi yang ada sendiri juga bisa dijadikan langkah lanjutan pengambilan keputusan. Misalnya saja apakah perusahaan akan memangkas biaya produksi, menambah asset, melakukan investasi dan banyak lainnya. Kegiatan pengambilan keputusan itu bisa didasarkan pada status keuangan perusahaan dari analisa yang dibuat dan didapat. 5) Sebagai Bahan Evaluasi dan Penilaian Kerja Analisa keuangan dan transaksi yang dilakoni perusahaan bisa menjadi sebuah evaluasi dan penilaian kerja terhadap seluruh tim yang bertugas. Untuk kemudian nantinya perusahaan dan tim sendiri bisa lebih baik lagi dalam meningkatkan kegiatan kerjanya. Bahan evaluasi yang didapatkan dari sebuah transaksi analisis akuntansi pun nilainya akan valid dan bisa dijadikan laporan lanjutan. Bagaimana Cara Melakukan Analisis dari Transaksi dalam Akuntansi? 1. Memahami Jenis Akun atau Dokumen yang Ada Untuk cara analisis transaksi yang pertama adalah dengan memahami jenis akun atau dokumen yang ada. Misalnya saja memahami dokumen mengenai penjualan, pendapatan, retur, produksi produk, utang hingga piutang. Seluruh dokumen yang sudah ada itu kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis dokumennya. Untuk kemudian dokumen tersebut sendiri dimasukan ke dalam data akuntansi perusahaan dalam suatu periode. Contohnya adalah pemasukan data untuk periode harian, bulanan, tahunan atau per-5 tahunan tergantung kebutuhan perusahaan. Pemahaman jenis akun atau dokumen ini sendiri menjadi penting agar pembuatan analisa transaksi dalam akuntansi tidak menjadi rancu dan bias. 2. Mengumpulkan Seluruh Data yang Dibutuhkan Selengkap Mungkin Langkah atau cara melakukan analisis transaksi perusahaan melalui akuntansi selanjutnya adalah dengan mengumpulkan berbagai data yang ada. Dimana data-data yang dimasukan sendiri harus sesuai, lengkap dan valid agar tidak ada kekeliruan. Data-data tersebut meliputi seluruh bukti transaksi, operasional kerja perusahaan, data pemasukan keuangan hingga pengeluaran. Di Dalamnya sendiri juga harus lengkap berisi data mengenai utang yang mungkin dilakukan oleh perusahaan bahkan piutang yang diberikan. Data mengenai penggajian karyawan, pengelolaan aset bukan investasi yang dikeluarkan juga harus dihadirkan. Untuk kemudian data tersebut dikumpulkan secara lengkap untuk kemudian dilakukan pengecekan dan analisa. 3. Melakukan Pengukuran Transaksi Setelah mendapatkan seluruh data perusahaan yang ada, maka langkah analisis transaksi lanjutannya adalah dengan melakukan pengukuran. Semua data yang valid tersebut dicocokan sesuai dengan rencana keuangan misalnya pada awal periode. Kemudian diukur juga dengan jumlah keuangan perusahaan sebelum dan sesudah adanya transaksi, apakah sesuai atau tidak. 4. Menetapkan Data Nyata Pemasukan dan Pengeluaran Berdasarkan dengan pengukuran transaksi yang sudah didapatkan dan dilakukan pada tahap sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah membuat data nyata. Dimana pada bagian ini sudah didapatkan data asli mengenai pemasukan dan pengeluaran dari keuangan perusahaan satu periode tertentu. Untuk kemudian data yang sudah mengalami pengukuran dan evaluasi itu diajukan pada langkah lanjutannya. 5. Membuat Laporan Setelah melakukan berbagai rangkaian kerja sesuai dengan runutan diatas, maka langkah final dari analisis transaksi dalam akuntansi adalah membuat laporan. Kegiatan pembuatan laporan ini sendiri seluruh datanya harus sudah mampu dipertanggungjawabkan keabsahannya. Memasukan semua unsur data yang diterima dalam laporan periode suatu perusahaan menjadi wajib dilakukan. 2.3 Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang  Transaksi Keuangan Pembelian Barang Dagang a. Transaksi perusahaan dagang untuk pembelian barang dagangan dengan cara tunai Dalam transaksi pembelian barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (memperoleh) barang yang bakal diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara tunai di Jurnal dengan mendebit pembelian serta mengkredit kas. b. Transaksi perusahaan dagang untuk pembelian barang dagangan dengan cara kredit. Dalam pembelian barang dengan cara kredit berarti perusahaan berutang untuk membeli barang dagangan yang bakal diperdagangkan. Pembelian barang dengan cara kredit di jurnal dengan mendebit pembelian serta mengkredit utang dagang.  Transaksi Keuangan Penjualan Barang Dagang a. Transaksi perusahaan dagang untuk penjualan barang dengan cara tunai Dalam penjualan barang dengan cara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan cara tunai di jurnal dengan mendebit kas serta mengkredit penjualan. b. Transaksi perusahaan dagang untuk penjualan Barang dengan cara kredit Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan yang memunculkan alias meningkatkan piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan dengan cara kredit di jurnal dengan mendebit piutang dagang serta mengkredit penjualan.  Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang Pada Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi sebab faktor khusus, misalnya dari barang dagangan yang telah terjual tersedia berbagai barang dagangan yang keadaannya cacat atau rusak (tidak sesuai pesanan). a. Transaksi perusahaan dagang apabila barang dagangan yang dikembalikan dengan cara tunai Saat penjualan barang tersebut dipasarkan dengan cara tunai dalam transaksi ini retur penjualan dicatat dalam jurnal dengan mendebit retur penjualan serta mengkredit kas. b. Transaksi perusahaan dagang apabila barang dagangan yang dikembalikan dengan cara kredit Ketika menjual barang tersebut dibuat dengan cara kredit.Dalam transaksi ini retur penjualan dicatat dalam jurnal dengan mendebit retur penjualan serta mengkredit piutang dagang.  Transaksi Keuangan Retur Pembelian Barang Dagang Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi sebab sebuah faktor yang bersifat khusus. Semisal dari pembelian barang yang diperbuat perusahaan terhadap pemasok tersedia berbagai barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan. a. Pembelian barang dagangan dilakukan dengan tunai Transaksi perusahaan dagang apabila pembelian barang dagangan dilakukan dengan cara tunai, tetapi barang tersebut rusak atau tidak sesuai pesanan jadi barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka Jurnal yang dibangun adalah mendebit kas serta mengkredit retur pembelian. b. Pembelian barang dagangan dilakukan dengan kredit Transaksi perusahaan dagang apabila setelah pembelian barang dengan cara kredit, ditemukan barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok, maka jurnal yang ditulis adalah mendebit utang dagang serta mengkredit retur pembelian. BAB III PENTUP 3.1 Kesimpulan Siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan proses dalam membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, perhitungan akan dimulai dari pengumpulan data transaksi hingga ke pembuatan laporan keuangan perusahaan guna melanjutkan penutupan saldo. Proses menganalisis transaksi keuangan berdasarkan persamaan akuntansi tersebut adalah yang disebut sebagai analisis transaksi. Jurnal Transaksi Perusahaan Dagang sendiri seperti Transaksi Keuangan Pembelian Barang Dagang, Transaksi Keuangan Penjualan Barang Dagang, Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang Pada, dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA https://www.kabaruang.com/2020/02/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-12-tahapanlengkap-dan-penjelasannya/ https://www.gramedia.com/literasi/siklus-akuntansi-perusahaan dagang/#:~:text=Secara%20umum%2C%20siklus%20akuntansi%20perusahaan,menutup%2 0saldo%20di%20jurnal%20pembalik https://pendidikanakuntansi.feb.ugm.ac.id/2019/08/23/analisis-transaksi/ https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-analisis-transaksi-dalam-akuntansi/ https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-pencatatan-jenis-transaksi-pada-perusahaandagang/