Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Abstrak Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) saat ini menjadi fokus dalam pengembangan dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini merevitalisasi peran budaya lokal sebagai identitas nasional dalam pembelajaran BIPA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan pentingnya revitalisasi budaya lokal dalam pembelajaran BIPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih kurangnya bahan ajar BIPA yang menyertakan budaya lokal Indonesia di dalamnya. Oleh karena itu, revitalisasi budaya lokal dalam pembelajaran BIPA perlu dilakukan. Revitalisasi budaya lokal dalam pembelajaran BIPA selain dapat digunakan sebagai materi ajar, juga dapat digunakan oleh pengajar BIPA sebagai sarana memperkenalkan budaya dan tradisi-tradisi lokal-nasional di mata internasional-khususnya pembelajar BIPA-, menjadikan budaya lokal lebih diperhatikan dan dapat kembali eksis di tengah masuknya budaya asing di era globalisasi, memperkuat identit...
Abstrak Dengan semakin menonjolnya Republik Indonesia di dunia internasional, perlunya pengoptimalan program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) semakin nampak. Program BIPA yang tersedia di Indonesia dan di luar negeri memusatkan model bahasa yang preskriptivis, sehingga program-program tersebut mengutamakan ragam bahasa Indonesia yang baku tetapi jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini dapat menghalangi siswa dalam mengembangkan pengertian bahasa yang idiomatis—yang mereka butuhkan untuk mengintegrasikan diri secara penuh ke dalam masyarakat Indonesia—serta menghilangkan semangat belajar mereka dengan mencitrakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang statis. Selain mengajarkan tata bahasa dan kosa kata, program BIPA yang optimal tentu harus mengajarkan ragam bahasa Indonesia non-formal kepada siswa asing, sehingga mereka dapat menggunakan ragam bahasa yang tepat dalam konteks formal dan non-formal. Program sedemikian rupa dapat menggunakan budaya populer—terutama media populer—sebagai media pembelajaran, sehingga pelajar mempelajari ragam bahasa non-formal dalam konteks yang tepat. Dalam makalah ini, kami menggunakan pengalaman empiris yang dikumpulkan selama tujuh tahun sebagai dasar untuk pembahasan berbagai bentuk media dan budaya populer yang dapat digunakan dalam program BIPA. Kami juga mengusulkan beberapa cara untuk memasukkan media tersebut ke dalam program BIPA secara optimal. Kata kunci: BIPA, pengalaman empiris, media dalam pembelajaran Abstract As Indonesia has gained an increasingly prominent international position, the need for optimal Indonesian Language Education for Foreign Speakers (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, or BIPA) programs has become increasingly apparent. BIPA programs available in Indonesia and abroad rely predominantly on prescriptivist models of language, presenting a “proper and correct” form of Indonesian which does not reflect Indonesian as it is spoken. Though such prescriptivism permits students to write grammatically correct sentences appropriate for academic or formal situations, it both precludes them from developing the idiomatic understanding of the language necessary for full integration with Indonesian society and demotivates them by presenting the Indonesian language as static. We hold that, in addition to providing traditional grammar and vocabulary, an optimal BIPA program should present foreign speakers of Indonesian with common non-formal registers, thus allowing them to communicate more naturally in non-formal settings. Such programs would utilize popular culture (particularly the popular media) as a learning medium, presenting non-formal registers in the proper sociological context. In this paper, we draw on empirical experiences collected over a seven-year period to suggest various forms of popular culture and media that can be utilized in BIPA programs, as well as suggestions for their inclusion. Keywords: BIPA, empirical experience, media in the learning process
BASA Journal of Language & Literature
Pengembangan Model Materi Ajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa)2021 •
Sampai saat ini, jumlah dan variasi materi ajar BIPA masih minim. Materi ajar BIPA yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun belum dapat dikatakan memenuhi kebutuhan komunikasi yang dimaksud. Materi tata bahasa, keterampilan berbahasa, dan budaya disampaikan secara integratif, tetapi kegiatan belajar di dalamnya belum sepenuhnya menjembatani pemelajar asing untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara layak dengan memperhatikan konteks, masyarakat, dan budaya Indonesia. Hal tersebut menimbulkan masalah bagi pemelajar asing. Pemelajar asing menemukan bahwa bahasa Indonesia yang dipelajari di dalam kelas berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia pada masyarakat. Pemelajar asing bisa saja mendapatkan nilai yang tinggi di dalam kelas, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri, pemahaman, dan kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan situasi, penelitian ini berfokus pada pengembangan model materi ajar BIPA berbasis CEFR dengan mengi...
SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies
Rekognisi Aspek-Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa)The interpretation of this study applies an analytic-did active approach in the study based on qualitative descriptive standards. The understanding of text and context studies in content uses observation, then data is detected based on textual techniques from data from past study documents. An appropriate curriculum is needed to translate the internalization of Indonesian for foreign speakers. Multi-method engineering in multi-variation based on the objectives and characteristics of language skills with local culture fundamentals has become the standard for efforts to develop Indonesian by increasing the richness of the vocabulary, the standardization of the language system, language tunings, and increasing the functioning of Indonesian as an international language. BIPA learners psychologically need an interaction model in the curriculum that can provide interest to accelerate their language repertoire.
Metahumaniora
Budaya dalam Pengajaran Bipa: Respons Orang Asing terhadap Budaya Sunda dalam Hubungan Lintas BudayaAbstrakProgram BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) memberikan kesempatanpada orang asing untuk mempelajari bahasa Indonesia sebagai pintu gerbang untukmengenal Indonesia lebih dalam lagi. Dengan semakin banyaknya orang asingmengunakan bahasa Indonesia, semakin terbuka kesempatan bagi bahasa Indonesiauntuk menjadi bahasa internasional. Hal itu dapat dilakukan melalui strategi kebudayaan.Strategi kebudayaan yang dapat dilakukan dalam mengenalkan Indonesia dalampembelajaran BIPA adalah melalui pengenalan budaya lokal yang menjadi ujung tombakdari kebudayaan Indonesia. Kebudayaan lokal yang hidup dalam masyarakat setempatmemberi kesempatan bagi orang asing untuk melihat dan memahami kekayaan budayaIndonesia yang beragam. Tulisan ini bertujuan mengetahui pengetahuan dasar mahasiswaasing terhadap budaya Sunda dan bagaimana respon mereka dengan dijadikannya budayaSunda sebagai bagian dari pembelajaran BIPA. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif dengan pemerolehan data melalu...
Jurnal Bahasa & Sastra
Folklor Lapindo Sebagai Wawasan Geo-Culture Dan Geo-Mythology Berbasis Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa)2013 •
Abstrak Kearifan lokal tentang insiden lumpur Lapindo adalah cerita rakyat tentang kejadian di masa lalu yang dapat digunakan sebagai pelajaran pada masa kini dan masa depan, tentang dongeng Candi Tawangalun dan dongeng Emas Ketimun. Terlepas apakah itu sebuah dongeng yang pernah terjadi secara empiris atau hanya realitas-fiksi, kehadirannya dapat digunakan sebagai pijakan untuk memahami peristiwa (bencana) dari perspektif budaya. Wawasan Geo-Budaya dan Geo-Mitologi dalam cerita rakyat Lapindo bisa menjadi alternatif bahan pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing karena kontekstualitas dan substansi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangat menarik. Praktek pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing di Australia diketahui bahwa cerita tradisi lisan tapi cerita hanya sebagai pelengkap tradisi lisan sama pentingnya dengan pengetahuan tentang tata bahasa, bahkan dengan pengenalan tradisi lisan cerita, pembelaja...
Proceedings of the Proceedings of the 2nd Konferensi BIPA Tahunan by Postgraduate Program of Javanese Literature and Language Education in Collaboration with Association of Indonesian Language and Literature Lecturers, KEBIPAAN, 9 November, 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Module Development Based Local Culture for Beginner2020 •
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra
Mediasi Budaya Lokal Berprespektif Global Dalam Pembelajaran Bahasa AsingThe importance of expressing local geniuses in other language could be the best way to learn a foreign language. Learning strategies which mediates the local geniuses and foreign values expressed in a foreign language brings a global perspective of the foreign culture. The cultural connection will be achieved not only from the messages brought by the local geniuses but also the cultural values of the foreign language. Eventually learners realize that by recognizing their own culture, recognizing and appreciating other culture will not be difficult. The French and the Javanese culture get along well in this research.
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Urgensi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan LokalTujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan relevansi atau kebergunaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal guna menuju peserta didik yang berkarakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional atau bahasa negara. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonsia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik diharapkan menjadi pribadi yang dapat menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang amat penting dalam pemertahanan budaya dan adat istiadat di Indones...
FIEP Bulletin - online
Obesidade e Volume De Atividade Física Em Policiais Militares2015 •
2015 •
Šinžlèh uhaany akademijn mèdèè
Result of the Influence for Center Pivot Irrigation Machine Operations on Rain Intensity2021 •
Tạp chí Y học Việt Nam
Nghiên Cứu Về Tổ Hợp Gen VKORC1 Và CYP2C9 Trên Bệnh Nhân Huyết Khối Tĩnh Mạch Não Điều Trị Warfarin2021 •
Chemischer Informationsdienst
ChemInform Abstract: COBALT-MEDIATED SYNTHESIS OF TRICYCLIC DIENES INCORPORATING FUSED FOUR-MEMBERED RINGS. UNPRECEDENTED REARRANGEMENTS AND STRUCTURAL CHARACTERIZATION OF A COBALT-DIENE COMPLEX BY TWO-DIMENSIONAL NMR SPECTROSCOPY1985 •
Jurnal Matematika Unand
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masa Studi Dan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Dengan Model Regresi Logistik Biner Bivariat2022 •
J. Girau (dir.), La Universidad en España y en el pensamiento español, Universidad San Dámaso.Sindéresis, Madrid
La Universidad en el pensamiento de Antonio Millán-Puelles2024 •