AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
MEMENANGKAN PERSAINGAN PERGURUAN
TINGGI ISLAM SWASTA
(Studi Komunikasi Pemasaran STAI Ahsanta Jambi)
Fridiyanto
email: fridiyanto@uinjambi.ac.id
Staf Pengajar UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Muhammad Rafi’i
email: arrafii1995@gmail.com
Staf Pengajar STAI Ahsanta Jambi
Miftahul Khairani
email: meeftah_ul@yahoo.com
Staf Pengajar UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Abstract: this study investigated the marketing communication
strategy with a specific focus on private Islamic higher education.
The research design adopted for the research was a qualitative
method with a case study approach. The findings revealed that
STAI Ahsanta apllied multi strategies in marketing their program,
such as: digital marketing, convensional marketing, cost leadership
and empower their staffs to involve in promoting the institution.
Additionally, our findings suggested solutions to overcome the
problems of marketing in disruptive era through maximizing multi
strategies but they also should make a specific competitive
program as an effort to reach students candidate in choosing the
institution as a place to study. The study recommends that the
administrators of institution make a comprehensive digital
marketing to enable them an optimal selling.
Keywords
Private Islamic higher education, Education marketing strategy, Competitive higher
education
Pendahuluan
Pengelolaan lembaga perguruan tinggi Islam secara umum dapat dibagi dua:
yang dikelola oleh Negara dan dikelola oleh masyarakat atau swasta. Jika
lembaga perguruan tinggi Islam milik Negara mungkin tidak terlalu menjadi
masalah mengenai keberlanjutan lembaga, kesejahteraan pegawai, dan kualitas.
Negara telah menjamin pembiayaan dan penyelenggaraan pendidikan negeri.
22
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
Sehingga konsep bisnis yang berlangsung di perguruan tinggi Islam negeri
hanyalah bussinees as usual, tidak terdapat banyak kejutan, kreativitas dan
tantangan karena anggaran pendidikan yang telah dijamin dalam anggaran
negara.
Berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh swasta. Pengelola
tidak bisa mengambil sikap sedang berada di comfort zone, berpangku tangan
menerima kenyataan, dan pasrah pada keadaan. Jika pengelola tidak tanggap
terhadap berbagai dinamika, maka sebuah perguruan tinggi Islam swasta akan
mengalami kebangkrutan, berdampak pada para pegawai yang hilang
pekerjaan. Oleh karena itu perguruan tinggi Islam swasta harus menggunakan
manajemen modern agar dapat bertahan, beradaptasi dengan keadaan, dan
tentunya juga harus mensejahterakan sivitas akademika. Tentu yang harus
diingat juga bahwa alumni perguruan tinggi swasta mesti jugha mengeluarkan
alumni yang berprestasi di bidang masing-masing secara sosial ataupun
akademik, sehingga tidak hanya berorientasi finansial profit.
Salah satu upaya yang agar perguruan tinggi Islam swasta mendapat
perhatian masyarakat adalah dengan menerapkan manajemen dan komunikasi
marketing di dunia bisnis untuk kemudian diadaptasi dan disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga pendidikan. Sehingga perguruan tinggi Islam swasta dapat
menjual produk-produk unggulan. Dalam artikel ini peneliti menganalisis kasus
komunikasi pemasaran perguruan tinggi Islam dengan studi kasus sebuah
perguruan tinggi Islam swasta di Kota Jambi, STAI Ahsanta. STAI Ahsanta
harus menghadapi persaingan dengan berbagai perguruan tinggi Islam
khususnya, terlebih lagi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Pengelola STAI Ahsanta harus melakukan beragam strategi untuk
mengkomunikasikan program pendidikan yang akan menjadi tujuan studi
masyarakat. Pengelola STAI Ahsanta menjadikan marketing sebagai salah satu
kerja penting yang harus dilakukan bersama sivitas akademika agar lembaga
dapat memeroleh target mahasiswa. Namun demikian komunikasi dan
sosialisasi program lembaga belum optimal terutama di masa pandemi Covid
19. Pentingnya komunikasi pemasaran di perguruan tinggi swasta membuat
penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apa saja strategi, teknik dan
kelemahan komunikasi pemasaran yang dilakukan pengelola lembaga agar
dapat merebut simpati calon mahasiswa hingga sampai pada tahap mendaftar,
mengikuti tes, hingga menjadi mahasiswa di STAI Ahsanta.
Konsep Marketing Pendidikan
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapat dibutuhkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
1 Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli.2
23
Fridiyanto, dkk:
AT-BALAGH
: Vol.Memenangkan
4 No. 1 Januari-Persaingan
Juni 2020 Perguruan Tinggi Islam Swasta
Konsep pemasaran di dunia korporat, telah banyak diterapkan dalam dunia
pendidikan yang saat ini memang telah mengarah kepada kapitalisasi dan
industrialisasi pendidikan.
Pemasaran pendidikan merupakan langkah pembaruan lembaga
pendidikan dalam rangka memasarkan produk layanan jasa pendidikan kepada
masyarakat dengan menciptakan dan menawarkan inovasi produk jasa yang
sesuai dengan harapan dan tuntutan pasar. Tujuan dari pemasaran pendidikan:
1) memberi informasi produk lembaga pendidikan; 2) meningkatkan minat
pada produk lembaga pendidikan; 3) memberi penilaian lebih pada masyarakat
terhadap produk yang ditawarkan; 4) membedakan produk dengan lembaga
pendidikan pesaing; 5) eksistensi lembaga pendidikan di masyarakat.3
Pemasaran pendidikan merupakan upaya pengelola lembaga pendidikan swasta
khususnya untuk menarik simpati masyarakat. Konteks pemasaran di
perguruan tinggi swasta akan kurang berjalan, karena sudah menjadi tradisi
masyarakat Indonesia untuk menguliahkan anak di kampus negeri, karena
dengan perhitungan biaya lebih murah. Dalam konteks inilah perguruan tinggi
swasta harus menjalankan aktivitas pemasaran jasa pendidikan secara lebih
kreatif dan inovatif.
Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan
Segmentasi pasar merupakan pengelompokkan pasar suatu produk
dengan cara tertentu yang bermanfaat bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan
pemasaran.4 Strategi segmentasi pemasaran produk pembiayaan dilakukan
bertujuan agar pasar potensial dari konsumen dapat memberi keputusan yang
baik dalam menerima berbagai jenis produk perusahaan.5 Pengelola perguruan
tinggi Islam swasta harus memahami bahwa pasar atau masyarakat bersifat
heterogen. Pengelola lembaga tidak bisa menggeneralisir masyarakat dalam
sebuah satu kesatuan besar, dan tidak mungkin bagi perguruan tinggi Islam
swasta menampung semua apa yang ada di masyarakat.
Oleh karena itu pengelola harus memilih bagian kecil mana yang akan
digarap, dikelola, dan dijadikan target. Inilah yang dimaksud dengan
segmentasi jasa pendidikan. Misalnya, lembaga pendidikan berbasis agama
tentunya harus jelas agama apa, jika sudah jelas misalnya, agama Islam, masih
bisa dibagi lagi ke berbagai entitas Islam, berbasis organisasi masyarakat
keagamaan atau paham keagamaan yang seperti apa, misalnya sekolah dengan
segmentasi kalangan nahdliyin (Nahdlatul Ulama), sekolah segmentasi kalangan
Muhammadiyyah, dan berbagai paham keagamaan lainnya, begitu juga sekolah
di agama lainnya: Katolik, Protestan, Hindu, Budha. Dalam melakukan
segmentasi, pengelola lembaga pendidikan dapat melakukannya berdasar:
Segmentasi geografis, Segmentasi demografis, Segmentasi psikografis, Segmentasi
berdasarkan perilaku.
24
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
Penentuan Pasar Sasaran Jasa Pendidikan
Setelah pengelola lembaga melakukan analisis dan identifikasi target atau
segmentasi pasar, maka langkah berikutnya menentukan cara bagaimana dan
segmen mana yang akan dilayani kebutuhan pendidikannya, disebut dengan
market targeting jasa pendidikan. Target pasar dilakukan di setiap segmentasi
pasar: tuntutan diferensiasi; konsumen potensial dan potensi resiko; dan
kemampuan terbatas. Pengelola perguruan tinggi swasta dapat menentukan
posisi lembaga dengan hasil identifikasi Glatter berikut: Apakah lembaga yang
kita kelola negeri atau swasta: Diferensiasi kurikulum apakah memiliki
kekhasan tertentu: Apakah di lembaga menekankan pendekatan belajar atau
kedisiplinan: Apakah lembaga pendidikan dilandaskan sebuah ideologi
tertentu, aliran politik tertentu, atau didasarkan agama budaya: Perbedaan jenis
kelamin juga menentukan posisilembaga: Apakah lembaga menjaring
mahasiswa berdasar kemampuan akademik: Pertimbangan mengenai rentang
umur: Perbedaan prestasi mahasiswa apakah terdapat value added. Diferensiasi
Jasa Pendidikan
Saat ini era semua pelaku sudah memiliki prinsip bahwa berbisnis berarti
harus memiliki diferensiasi, apalagi cakupan sumber diferensiasi juga amat luas.
Philip Kotler menjelaskan bahwa diferensiasi bisa dimunculkan dari manipulasi
sejumlah faktor seperti fitur, kinerja produk, tampilan, desain, konsistensi, daya
tahan, kepercayaan, ataupun mudah diperbaiki.6 Di era ketika pendidikan
sudah menjadi sebuah industri pendidikan, maka ada beberapa hal yang harus
menjadi perhatian pengelola perguruan tinggi Islam swasta khususnya: 1)
mengembangkan diferensiasi tunggal atau multi diferensiasi; 2) apakah
diferensiasi dimiliki pesaing; 3) mengkomunikasikan diferensiasi lembaga; 4)
apakah diferensiasi dimiliki oleh mahasiswa; 5) apakah lembaga memiliki
positioning; 6) terdapat perubahan dinamis, diferensiasi lembaga bisa menjadi
bukan keunikan lagi.
Berikut konsep Michel E. Porter terhadap keunggulan yang dapat
dijadikan pertimbangan oleh pembeli.7 Porter memberi tawaran bagi organisasi
dalam menjalankan strategi bersaing: Strategi Biaya, Strategi Diferensiasi, atau
Strategi Fokus.8 Posisi keunggulan bersaing dihasilkan dari pilihan strategi
(biaya, diferensiasi, fokus), artinya pelanggan memeroleh keuntungan, nilai dari
harga yang dibayarkan.9 Setiap tiga strategi kompetitif secara lengkap membuat
sebuah kecocokan keberlanjutan keunggulan bersaing. Sebuah organisasi harus
memutuskan antara biaya kepemimpinan dan strategi diferensiasi berdasar
kekuatan organisasi dan kelemahan pesaing.10
Jika organisasi menentukan menjadi produsen dengan biaya rendah di
dalam industri bersangkutan, maka organisasi menganut cost-leadership.11
Robbins menjelaskan bahwa tujuan cost leadership adalah untuk mencapai
efisiensi melalui kontrol yang ketat, penekanan biaya tidak langsung, dan
economies of scale. Struktur terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah yang
mempunyai kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi, dan adanya sentralisasi.
25
Fridiyanto, dkk:
AT-BALAGH
: Vol.Memenangkan
4 No. 1 Januari-Persaingan
Juni 2020 Perguruan Tinggi Islam Swasta
Biasanya pemimpin harga mempunyai sumber dana dan skala ekonomi lebih
besar, sehingga mampu menanggung resiko harga lebih rendah dari
kompetitornya.12 Strategi Harga Rendah yaitu menetapkan harga produk
relatif lebih rendah untuk merangsang permintaan dan merebut pangsa pasar.13
Bagi penjual, strategi harga murah digunakan karena dianggap paling efektif
jika tidak mempunyai banyak keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan
pembeli yang peka terhadap harga.
Agar kepemimpinan biaya berhasil, maka perusahaan harus menjadi
pemimpin dalam biaya dan produk yang ditawarkan harus sebanding dengan
yang ditawarkan pesaing atau paling tidak diterima oleh pembeli. Menurut
Porter, sebuah perusahaan dapat unggul dalam biaya jika melakukan efisiensi
operasi. biaya produksi elatif rendah mengakibatkan perusahaan mampu
menjual dengan harga lebih murah dibanding dengan harga jual yang
ditawarkan oleh pesaing. Inovasi teknologi, biaya tenaga kerja rendah, atau
memiliki akses khusus terhadap bahan baku. Dalam persaingan industri
diyakini bahwa perusahaan tidak akan dapat bertahan kecuali jika mereka
mengadopsi strategi pembiayaan untuk memproses rantai nilai dengan cara
efektif untuk memproduksi produk atau pelayanan dengan harga rendah tanpa
ada kekurangan kualitas.
Selanjutnya adala strategi diferensiasi yang digunakan untuk membangun
identitas kuat di pasar tertentu. Strategi diferensiasi mendudukkan suatu merek
sedemikian rupa sehingga membedakannya dari persaingan dan membentuk
suatu citra yang unik.14 Toffler menjelaskan bahwa dengan strategi diferensiasi
atau juga biasa disebut segmentation strategy, atau product differentiation organisasi
akan memperkenalkan berbagai variasi berbeda dari produk dasar yang sama di
bawah nama yang sama, ke dalam kategori produk tertentu dan dengan
demikian mencakup seluruh kisaran produk yang tersedia dalam kategori
produk tersebut.
Keunggulan diferensiasi adalah ketika organisasi memilih untuk menjadi
unik di dalam industrinya dengan cara-cara yang dinilai secara luas oleh para
pembelinya.15 Robbins menjelaskan bahwa strategi diferensiasi adalah
kebalikan dari strategi biaya, di strategi diferensiasi pada dasarnya
menyandarkan diri pada pengembangan produk yang unik. Strategi diferensiasi
meminta suatu tingkat fleksibilitas tinggi, dicapai melalui kompleksitas rendah,
formalisasi rendah, dan pengambilan keputusan terdesentralisasi. Armstrong
dan Kotler memberi poin bahwa ketika produk atau pelayanan sama, pembeli
mengharapkan sebuah perbedaan.16 Oleh karena itu menurut Kotler,
organisasi perlu membangun brand image yang membedakan produk atau
layanan dengan pesaing.
Porter beragumentasi bahwa strategi diferensiasi menciptakan posisi yang
dipersepsikan sebagai keunikan berkelanjutan. Konsep Porter mengenai
kepemimpinan diferensiasi menekankan kualitas tinggi, pelayanan istimewa,
rancangan inovatif, kemampuan teknik, atau brand image. Citra merek ialah ciri26
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
ciri yang oleh konsumen diasosiasikan dengan brand tertentu, dinyatakan dalam
pengertian perilaku dan keinginan manusia, tetapi juga bertalian dengan harga,
mutu dan penggunaan situasional dari merek yang positif.17 Brand adalah
sebuah identitas yang dibuat oleh orang-orang pemasaran agar memudahkan
konsumen memilih sebuah produk.
Kepemimpinan diferensiasi fokus pada pemilihan atribut yang dipilih
harus berbeda dengan yang ditawarkan pesaing dan harus cukup bermakna
untuk membenarkan suatu kelebihan harga yang melampaui biaya diferensiasi.
Berikut perusahaan yang sukses menjalankan strategi diferensiasi. Diferensiasi
brand: Harley Davidson dan Mercedes Benz; Diferensiasi desain: Jam Titan;
Diferensiasi positioning: Domino’s Pizza; Diferensiasi teknologi; Apple
Computer; Diferensiasi inovasi: 3 M. Salah satu kasus diferensiasi lainnya
adalah seperti apa yang diterapkan Apple i-Tunes. Apple i-Tunes menyediakan
toko musik dan dapat mengunduh tanpa biaya. Produk Apple ini menjadi
antisipasi terhadap pembajakan lagu. Apple i-Tunes menawarkan enam juta lagu
dengan lagu baru yang terus ditambah dari berbagai genre musik.
Strategi diferensiasi untuk memproduksi keunikan produk dibandingkan
produk kompetitor, seperti kualitas lebih baik, operasi yang lebih sederhana,
tampilan lebih baik. Sederhananya perusahaan seharusnya memiliki
kemampuan inovasi. Contoh kasus di dunia pendidikan, diferensiasi UIN
dengan perguruan tinggi umum, mahasiswa yang kuliah di UIN harus memiliki
nilai lebih. Kalau kuliah di fakultas hukum, harus mengerti hukum positif dan
hukum Islam, demikian juga yang kuliah di fakultas ekonomi, harus menguasai
ekonomi Islam sekaligus.”Kalau tidak (ada diferensiasi), nanti dianggap sama
saja antara mahasiswa yang kuliah di UIN dan di PT umum.”18
Menjalankan strategi diferensiasi haruslah simpel dan sejelas mungkin
serta harus disampaikan terus menerus di media.19 Tidak hanya terus menerus,
Trout menganjurkan dalam diferensiasi efektif adalah program berfokus satu
kata, misalnya Volvo: Keamanan; BMW:berkendara. Dalam strategi
diferensiasi, tidak dapat disampaikan secara keseluruhan. Maka perlu adanya
fokus pada satu ide diferensiasi paling efektif, kemudian ide tersebut
dimasukkan ke dalam pikiran konsumen. Rumus “satu kata yang dianjurkan
Jack Trout ini praktiknya dapat dilihat di UIN Sunan Kalijaga (Interkoneksi);
UIN Syarif Hidayatullah (Reintegrasi); dan UIN Maulana Malik Ibrahim
(Integrasi).
Kepemimpinan fokus strategi bertujuan memeroleh keunggulan dalam
biaya (cost focus) atau diferensiasi (differentiation focus) pada segmen yang sempit.20
Strategi fokus atau biasa juga disebut Strategi Segmentasi:“involves concentrating
on a particular customer, product line, geographical area, channel of distribution, stage in the
production process, or market niche.21 Di dalam strategi fokus perusahaan memilih
satu atau sejumlah segmen dalam sebuah industri, seperti variasi dalam produk,
jenis pembeli akhir, saluran distribusi, lokasi geografis pembeli dan
menyesuaikan strategi untuk melayani mereka dengan mengesampingkan yang
27
Fridiyanto,
dkk:
Memenangkan
Persaingan
AT-BALAGH
: Vol.
4 No. 1 JanuariJuni 2020Perguruan Tinggi Islam Swasta
lain. Tujuannya adalah memanfaatkan segmen yang sempit dari sebuah pasar.22
Robbins memberi contoh sebuah perguruan tinggi yang mencari mahasiswa
bekerja dengan cara menawarkan hanya kuliah malam mengharapkan untuk
memeroleh keunggulan bersaing terhadap pesaingnya dengan cara mengikuti
differentiation-focus strategy. Strategi pemfokusan akan membuat organisasi
mengeluarkan biaya tambahan.
Penekanan dalam menjalankan strategi fokus adalah organisasi lebih baik
melayani segmen terbatas daripada menghadapi pesaing lebih luas. Strategi
fokus dapat menggunakan kepemimpinan biaya atau kepemimpinan
diferensiasi untuk sebuah segmen lebih besar. Organisasi dapat
mendiferensiasi dirinya berdasar kebutuhan konsumen, atau dapat mencapai
biaya rendah di pasar terbatas. Strategi fokus merupakan strategi paling efektif
ketika konsumen mempunyai distinctive preferences.23 Marilyn memberi contoh
Strategi Fokus seperti yang diterapkan Wal-Mart dengan memulai bisnis dari
kota-kota kecil di Selatan dan Barat Tengah (Midwest), ketika perusahaan telah
dikenal dan diterima pasar kemudian mulai ekspansi secara nasional hingga
internasional. Wal-Mart menerapkan strategi biaya dengan pasar terbatas, dan
kemudian dapat ekspansi di luar segmen pasarnya. Jika dilihat kasus pada
perguruan tinggi apa yang dilakukan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang dapat dikategorikan menggunakan strategi fokus. Segmentasi
UIN Malang awalnya di daerah Jawa Timur dan Pulau Jawa, setelah mulai
dikenal dan menjadi model perubahan di PTAIN, UIN Malang mulai ekspansi
secara nasional, sehingga saat ini kampus UIN Malang terdapat mahasiswa dari
berbagai provinsi. Saat ini UIN Malang telah menjadi pilihan studi bagi
mahasiswa dari kawasan Timur Tengah, dan akan semakin ekspansi dari
berbagai negara dengan telah ditetapkannya kampus UIN Malang sebagai
World Class University.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan
studi kasus tunggal mengenai strategi komunikasi pemasaran STAI Ahsanta
Kota Jambi. Studi kasus sebagaimana dijelaskan oleh Creswell dapat digunakan
untuk mempelajari topik terkait sebuah program, sebuah institusi, sebuah
proses, sebuah kelompok dan sebuah kebijakan.24 Oleh karena itu, kasus
strategi komunikasi pemasaran STAI Ahsanta lebih tepat menggunakan studi
kasus.
Dalam mengumpulakan data, peneliti menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Ketika menyajikan data hasil wawancara,
peneliti menampilkan nama informan dengan inisial, hal ini untuk menjaga
privasi informan. Dalam penelitian ini data observasi peneliti peroleh dengan
mengamati pemasaran digital di media sosial, misalnya flayer promosi, serta
kegiatan webinar melalui zoom yang dilakukan secara intens di era pandemi
atau wawancara peneliti peroleh melalui dosen yang melakukan promosi.
28
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan waktu minimal tiga puluh
menit. Sedangkan data terkait dokumentasi, peneliti mempelajari dokumentasi
terkait strategi komunikasi pemasaran dan data calon mahasiswa yang
mendaftar.
Setelah data diperoleh kemudian peneliti menyeleksi data relevan terkait
strategi komunikasi pemasaran untuk kemudian ditampilkan. Sedangkan untuk
keabsahan data, sebagaimana dianjurkan Lincoln dan Guba25 peneliti
melakukan langkah: pertama, memeriksa temuan, interpretasi dan kesimpulan
secara kritis. Kedua, peneliti melakukan triangulasi dengan memperbanya
wawancara pembanding kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran di
STAI Ahsanta.
Temuan Dan Pembahasan
1. Strategi Promosi
STAI Ahsanta dinaungi Yayasan Ahsanta yang diketuai Dr. dr. H.
Maulana MKM, dan Ketua STAI, Dr. dr. Hj. Nadiyah, S.Pog. STAI Ahsanta
berdiri tanggal 10 Juni 2010 dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama RI, No: DJ.I/359/2010, tentang Pengesahan Yayasan.
Terdapat tujuh program studi di STAI Ahsanta, sebagai berikut: Hukum Tata
Negara, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Ekonomi Syariah, Tadris Bahasa Inggris,
dan Komunikasi Penyiaran Islam.
Salah satu strategi komunikasi promosi yang digunakan pengelola STAI
Ahsanta adalah mengerahkan seluruh sivitas akademika untuk terlibat aktif
melakukan promosi dengan berbagai cara, misalnya aktif membagi iklan
berbentuk flayer, berita, atau membuat status di media sosial. Seluruh dosen
dan staf dilibatkan misalnya turun ke daerah-daerah, ke sekolah-sekolah,
instansi pemerintah dan swasta serta pesantren-pesantren untuk
menyampaikan program pendidikan yang diselenggarakan di STAI Ahsanta.
Dosen juga terlibat aktif hingga memasang spanduk di titik-titik strategis yang
telah ditetapkan.
Tahun 2019 mahasiswa yang mendaftar di STAI Ahsanta berjumlah 157
orang. Penerimanaan Mahasiswa Baru (PMB) pada saat itu hanya melakukan
sosialisasi ke beberapa daerah, seperti; Sabak, Mendalo Darat, Daerah Kota
Jambi, Tempino dan daerah Muaro Jambi lainnya yang dekat jarak tempuh
dengan kota Jambi.26 Sebelum terbitnya aturan tentang bekerja dari rumah,
STAI Ahsanta Jambi sudah melakukan sosialisasi ke berbagai daerah sampai ke
desa-desa. Tim panitia PMB sudah mulai turun ke lapangan sejak Januari 2020
dengan tujuan lokasi yang beragam, sekolah, kantor desa, KUA, dan kantor
pemerintahan.27
Optimisme Panitia PMB yaitu mencapai target 500 mahasiswa, namun
setelah Pandemi Covid-19 kepercayaan itu perlahan mulai memudar. Hal ini
dinyatakan oleh Ketua PMB, bahwa Covid-19 memaksa panitia PMB untuk
29
Fridiyanto, dkk:
Memenangkan
Persaingan
AT-BALAGH
: Vol.
4 No. 1 JanuariJuni 2020 Perguruan Tinggi Islam Swasta
beradaptasi dan mengubah strategi sosialisasi, jika tidak, program sosialisasi
PMB kecil kemungkinan dapat terlaksana. Sehingga kebijakan dari pihak
pimpinan untuk meghadapi keadaan tersebut sangat dibutuhkan.28 Pimpinan
STAI Ahsanta membuat sebuah Program Satu Hari Satu Postingan Promosi
STAI Ahsanta. Program ini wajib dilakukan oleh setiap dosen. Jika tidak
berkontribusi melakukan promosi maka bisa berdampak pada tidak dilibatkan
dalam jadwal mengajar. Peraturan ini dibuat, mengingat banyak tenaga dosen
yang berminat mengajar di STAI Ahsanta, sehingga bagi dosen yang tidak
berkontribusi tidak akan dilibatkan dalam mengajar.
Lembaga juga melibatkan mahasiswa untuk melakukan pemasaran, salah
satu program studi yang dilibatkan adalah program studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) cara yang dilakukan adalah dengan membuat video di
chanel Youtube. Begitu juga dengan tugas mahasiswa yang sedang mengambil
mata kuliah edupreneurship, diarahkan oleh dosen pengampu pada sosialisasi dan
promosi kampus STAI Ahsanta Jambi. Pihak lembaga memiliki sialang.id dan
berjambi.com sebagai saluran informasi atau media hubungan masyarakat STAI
Ahsanta, selain melalui website resmi. Strategi yang digunakan untuk menarik
peminat pihak lembaga memberikan tawaran biaya SPP yang murah, terutama
di tengah pandemi Covid 19, biaya SPP sejumlah Rp.600.000,- dan
pembayaran bisa dicicil.
2. Promosi dan Media Sosial
Sebelum Covid-19 Panitia PMB telah mematangkan strategi promosi
secara offline. Pemetaan lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, dan
masyarakat luas yang akan menjadi tujuan sosialisasi institusi telah dirumuskan
secara detail. Menurut panitia PMB, konsep promosi tahun 2020 dinilai lebih
matang bila dibanding dengan tahun sebelumnya.29 Beberapa lembaga
pendidikan, karyawan swasta maupun institusi pemerintahan menjadi orientasi
bagi sosialisasi. Sekretaris panitia PMB menjelaskan dari pemetaan sekolah,
desa maupun lembaga pemerintah yang telah dirancang dan didiskusikan oleh
panitia PMB sudah tercapai.30 Menurutnya hal ini dapat terlaksana karena
kekompakkan seluruh panitia dan tim sosialisasi PMB STAI Ahsanta Jambi.
Orientasi sosialisasi PMB tersebut dapat dipetakan sebagai berikut.
Pertama, SLTA sederajat Negeri maupun Swasta. Kedua, Honorer Pemerintah
Kota. Ketiga, Karyawan Swasta Kota Jambi. Keempat, PAUD Kota Jambi.
Kelima, Wilayah Kumpeh Ilir dan Ulu; Kecamatan Maro Sebo; Kecamatan
Sekernan: Kecamatan Mestong; Sungai Gelam; Kecamatan Sungai Bahar;
Kecamatan Sungai Bengkal; Tanjab Timur; dan Tembilahan.31 Setelah
pemetaan berdasarkan wilayah maka disesuaikan dengan sekolah atau Lembaga
yang berpeluang untuk sosialisasi PMB. Jadi wilayah di atas hanya penyebutan
umum, secara khusus ada lembaga-lembaga tertentu yang telah disentuh oleh
Tim sosialisasi. Namun, ketika pandemi Covid-19 pemerintah menerbitkan
peraturan tentang bekerja dari rumah (WFH), pembelajaran jarak jauh atau
30
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
pembelajaran daring. Tidak bisa dihindari pandemi Covid-19 telah
memengaruhi program sosialisasi PMB yang telah dirumuskan sehingga harus
dievaluasi kembali. Larangan berkumpul dan melaksanakan aktivitas belajar
secara offline akhirnya menutup jalan bagi PMB untuk sosialisasi ke berbagai
pihak atau Lembaga.
Media sosial menjadi pilihan penting untuk sosialisasi. Ketika diputuskan
bersosialisasi melalui media sosial, maka seluruh aktivitas lembaga mulai
diviralkan di dunia maya.32 Dapat dilihat di My adds Facebook dan My adds
Telkomsel/SMS via nomor handphone.33 Facebook, Instagram, watshapp, menjadi
media yang cukup berarti bagi sosialisasi penerimaan mahasiswa di era Covid19 ini. Teknik ini dinilai cukup efektif untuk menyampaikan kepada publik
mengenai keberadaan dan program-program STAI Ahsanta Jambi. Menurut
panitia PMB, media sosial sangat berpengaruh dalam memberi informasi
kepada masyarakat sehingga sangat membantu dalam melakukan sosialisasi
PMB.
Panitian PMB juga melakukan survei melalui Googleform, survei
disebarluaskan kepada Calon Mahasiswa Baru (CAMARU) dan grup
CAMARU yang telah melakukan pendaftaran. Hasil survei ini menunjukkan
bahwa informasi lebih tinggi diperoleh CAMARU yaitu melalui Instagram,
kemudian Facebook.34 Dalam Facebook, sivitas akademika mulai dari staf, dosen,
dan pejabat struktural melakukan aktivitas posting promosi. Konten posting
mulai dari menawarkan kemudahan pendaftaran, kemudahan jadwal
perkuliahan, hingga biaya terjangkau. Dalam status promosi di Facebook
biasanya disampaikan hal-hal unik, seperti calon mahasiswa mendaftar dari
kalangan Suku Anak Dalam.
Gambar 1.Promosi melalui media sosial Facebook.35
Selain media sosial, CAMARU juga memeroleh informasi PMB melalui
rekan kerja dan teman lebih tinggi dibandingkan spanduk, pamflet ataupun
media cetak lainnya. Berdasar hasil survei ini kemudian setiap program studi
menyampaikan kepada seluruh mahasiswanya untuk menyebarkan informasi
PMB STAI Ahsanta Jambi dengan memberikan penghargaan bagi mahasiswa
yang ingin mendaftar sebagai mahasiswa baru.
31
Fridiyanto, dkk:
AT-BALAGH
: Vol.Memenangkan
4 No. 1 Januari-Persaingan
Juni 2020 Perguruan Tinggi Islam Swasta
Wakil Ketua I STAI Ahsanta Jambi pada saat memimpin rapat evaluasi
PMB, menekankan kepada seluruh pihak yang bergabung dalam keluarga STAI
Ahsanta Jambi baik dosen maupun staf diwajibkan menyebar informasi
penerimaan mahasiswa baru yang sedang berlangsung di STAI Ahsanta. Hal
ini dilakukan setelah mengetahui jumlah mahasiswa yang mendaftar baru
mencapai angka 60 orang calon mahasiswa.36 Juga ditegaskan bagi setiap
dosen, staf, maupun mahasiswa yang mampu membawa mahasiswa untuk
mendaftar menjadi mahasiswa STAI Ahsanta Jambi akan diberi insentif
sebesar 100.000/orang. Ini dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih
kepada siapapun yang telah membawa calon mahasiswa baru. Teknik ini dinilai
efektif, dilihat dari banyaknya postingan mengenai penerimaan mahasiswa baru
di STAI Ahsanta.37
Pihak lembaga juga menggunakan teknik endorse selebgram, misalnya
dengan menyebar poto-poto mahasiswa/i yang berpenampilan menarik untuk
berfoto mewakili program studi, lalu kemudian disebarluaskan di media sosial.
Jauh sebelumnya STAI Ahsanta Jambi pernah melakukan kontrak dengan
seorang model lokal Jambi untuk dijadikan icon mahasiswa STAI Ahsanta
Jambi pada flayer yang akan mengisi dunia maya masyarakat Jambi. Strategi ini
dilakukan untuk menarik minat siswa-siswi milenial yang memiliki keinginan
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Brosur, flayer dan gambar STAI Ahsanta Jambi terus memenuhi beranda
akun media sosial setiap orang yang memiliki ikatan dengan lembaga.
Postingan di media sosial ini berada di bawah supervisi Wakil Ketua I,
sebagaimana pada saat rapat PMB, ia pernah menegur dengan tegas tenaga
pendidik atau staf yang tidak ikut mengaktifkan atau menyosialisasikan kampus
STAI Ahsanta Jambi. Ditegaskan bahwa pengelola akan mengurangi jam
mengajar bagi dosen yang tidak aktif mengkampanyekan STAI Ahsanta.38
Pernyataan di atas dipertegas kembali dengan memberi instruksi kepada setiap
ketua Program Studi yang akan mengajukan atau menyusun roster perkuliahan,
harus melampirkan nama-nama dosen yang telah membawa mahasiswa atau
telah turun sosialisasi ke lapangan. Hal ini membuktikan bahwa permintaan
wakil ketua I tidak dapat diabaikan begitu saja.39 Cara ini cukup efektif untuk
menggerakkan sivitas akademika untuk membuat program promosi individu.
PMB dengan berlandaskan keputusan wakil ketua I juga melaksanakan
“promo kemerdekaan” bagi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
serta Tadris Bahasa Inggris (TBI) yaitu diskon atau tidak membayar SPP 1
(satu) semester.40 Mengingat di akhir-akhir masa program sosialisasi PMB
tahun 2020 jumlah calon mahasiswa yang mendaftar masih sangat sedikit.
Sehingga kebijakan memberi potongan pembayaran SPP 1 semester
diberlakukan. Panitia PMB melakukan teknik pelibatan mahasiswa STAI
Ahsanta untuk menjadi mitra dalam sosialisasi pendaftaran mahasiswa.
Mahasiswa diminta mencari informasi di desa-desa yang berpeluang untuk
mendapatkan mahasiswa, khususnya desa yang bersebelahan dengan tempat
32
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
tinggal mahasiswa. Kemudian setelah ditentukan daerahnya, Tim PMB akan
turun langsung untuk aktivitas sosialisasi. Poin-poin yang disampaikan adalah
program unggulan dan distingsi STAI Ahsanta dibandingkan dengan PT
Swasta lainnya. Misalnya Kartu Indonesia Pintar, Ahsanta Foundation,
pesantren mahasiswa, dan kampus yang biaya kuliah terjangkau dengan
pembayaran bisa dicicil selama 1 semster”.41
3. Promosi: Branding Institusi
Branding institusi menjadi satu nilai yang membuat seseorang tertarik
pada sebuah lembaga. STAI Ahsanta Jambi berupaya menciptakan branding
sebagai kampus low cost. Hal ini sering disandingkan dengan berbagai perguruan
tinggi swasta lain yang ada di provinsi Jambi.42 Tag line kampus murah dan
dapat dicicil disebarluaskan, misalnya dengan menampilkan kasus seorang
mahasiswa yang memilih kuliah di STAI Ahsanta pada jurusan Ekonomi
Syariah STAI Ahsanta yang pada awalnya mahasiswa tersebut lulus di
Universitas Indonesia, namun besarnya biaya yang harus dibayar, akhirnya
calon mahasiswa tersebut memilih mundur dan kuliah di kampus STAI
Ahsanta yang biaya kuliah terjangkau ekonomi keluarga.43 Lebih lanjut
sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat tidak mampu, STAI Ahsanta
Jambi membentuk “Ahsanta Foundation” yang dikelola secara profesional
untuk memberi bantuan biaya kuliah bagi yang membutuhkan.44
Branding institusi juga dilakukan pada bidang akademik, misalnya STAI
Ahsanta mendapat amanah untuk menyelenggarakan beasiswa bidik misi. Hal
ini menunjukkan bahwa STAI memiliki kualifikasi dan kompetensi. Wakil Wali
Kota yang juga ketua Yayasan STAI Ahsanta Jambi, menyatakan agenda
perubahan menjadi institut juga akan menjadi berita untuk pemasaran lembaga.
“Alhamdulillah… semoga berkah bagi kita dan umat. Semoga ini
menjadi pemantik semangat kita untuk terus maju. Ini adalah bukti
bahwa kita sudah mulai diperhitungkan di mata pemerintah.
Mudah-mudahan penerbitan SK alih status menjadi institut juga
segera rampung”.45
Teknik komunikasi untuk menguatkan daya tarik calon mahasiswa,
pengelola STAI Ahsanta mencitrakan dengan berbagai keputusan dan usaha
yang dilakukan pihak yayasan, misalnya: 1) Yayasan menginginkan STAI
Ahsanta sebagai salah satu Lembaga yang berpusat pada pengembangan skill
generasi milenial Jambi.46 2) Mendirikan Pusat Bahasa Asing yang akan
dikelola secara profesional.47 3) Mendirikan Pusat Studi Islam Jambi.48 Pusat
Studi Islam Jambi (PSIJ) fokus pada penelitian dengan tema besar keislaman
dan kejambian. Lembaga ini akan diluncurkan pada konferensi Internasional
tentang Islam di Jambi pada peringatan 10 Tahun STAI Ahsanta Jambi
mendatang. Berpegang pada komitmen tersebut, PSIJ mulai melakukan
berbagai kegiatan diskusi. Pusat Studi Islam Jambi diproyeksi menjadi sebuah
33
AT-BALAGH
: Vol.
4 No. 1 JanuariJuni 2020Perguruan Tinggi Islam Swasta
Fridiyanto,
dkk:
Memenangkan
Persaingan
program unggulan STAI Ahsanta. Pusat Studi dalam praktik pengelolaan
perguruan tinggi jarang dijadikan sebuah program unggulan, sebagaimana
kesusksesan yang telah dilakukan oleh Universitas Andalas dengan Pusat Studi
Hukum dan Konstitusi (PUSAKO) yang mendapat banyak perhatian nasional
khususnya bagi peneliti ketatanegaraan.
STAI Ahsanta juga melakukan banyak kegiatan webinar seperti; 1)
Webinar Nasional, “Potensi Penelitian Kualitatif untuk Publikasi Internasional
Produktif Menulis di Masa Pandemi”, Kamis 18 Juni 2020. 2) Webinar
Memaknai Bulan Bung Karno: Ir. Soekarno dan Islam: Menggali Spirit Islam
dan Nasionalisme”, Sabtu 27 Juni 2020. 3) Diskusi Santai Beasiswa LPDP,
bekerja sama dengan Pusat Publikasi Ilmiah Universitas Jambi, Kamis 02 Juli
2020. 3) Webinar “Pemikiran Islam Jambi dan Bedah Disertasi”, Sabtu 11 Juli
2020. 4) Webinar “Ekonomi Terdampak Pandemi: Kupas Tuntas Peluang
Beasiswa Kuliah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta”, Senin 13 Juli
2020. 4) Webinar Internasional “Islam and Multicultural Dynamic In Australia and
Nusantara”, Rabu 15 Juli 2020. 5) Webinar Nasional bekerja sama dengan PC.
ISNU Kota Jambi dengan tema “Peran dan Tantangan Generasi Muda NU
dalam Menghadapi Gerakan Keagamaan Transnasional Melalui Media Sosial”,
Jum’at 24 Juli 2020. 6) Webinar Internasional “Membuat Proposal Penelitian
Studi Doktor”, 29 Juli 2020. Webinar “Mengenal Inventasi Saham”, Jumat 7
Agustus 2020. 6) Webinar bekerja sama dengan STAI Miftahul ‘Ulum Tanjung
Pinang, dengan tema “Tantangan Pembelajaran During di MI/SD pada Masa
Covid-19”, 31 Agustus 2020.
Kegiatan diskusi webinar mendapat respon positif masyarakat,
mahasiswa dan akademisi, dapat dilihat dari banyaknya peserta yang hadir di
ruang zoom pada kegiatan diskusi online yang diselenggarakan. Kegiatan webinar
ini membangun sebuah citra kampus yang memiliki nilai akademis. Branding
sebagai kampus yang ilmiah terus dilakukan misalnya dengan menyebar
informasi mengenai seorang dosen STAI Ahsanta Jambi yang telah lulus
seleksi proposal pengabdian masyarakat, yang diputuskan Direktur Jenderal
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI 2020.49
Bagi sebuah perguruan tinggi swasta momentum setiap prestasi yang dilakukan
sivitas akademika harus dipublikasi secara luas.
Secara teoritik temuan di atas menerapkan teori kepemimpinan biaya (cost
leadership) yang dianjurkan Porter, dimana sebuah lembaga agar dapat
menyaingi kompetitor dapat menerapkan strategi harga rendah sebagaimana
yang dilakukan STAI Ahsanta untuk menarik minat calon mahasiswa baru
dengan memberi tawaran biaya kuliah yang dapat dicicil. Hal yang menarik
dalam temuan penelitian adalah pengerahan sumber daya, sivitas akademika
agar dapat terlibat dalam melakukan promosi, merupakan strategi yang dapat
menghemat biaya dan akan dapat lebih massif dilakukan, karena setiap
individu yang melakukan promosi memiliki teknik dan jejaring sosial masingmasing. Sedangkan pemasaran digital yang dilakukan oleh STAI Ahsanta
34
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
terbukti cukup efisien dalam mensosialisasikan lembaga dengan beragam
program. Sehingga temuan penelitian memperkuat strategi marketing digital
Philip Kotler dan Hermwan Kertajaya. Perguruan tinggi swasta harus secara
optimal menggunakan website dan media sosial serta berbagai platform digital
agar dapat menjangkau calon mahasiswa dari berbagai kalangan dan jarak
geografis.
Sebagaimana disampaikan Rhenald Kasali mengenai disruption dan shifting
bahwa lembaga tidak bisa lagi merasa aman dan nyaman di era digital yang
menghancurkan kenormalan selama ini. Telah terjadi pergeseran berbagai
aspek kehidupan, salah satunya pemeroleh informasi yang tidak lagi secara
tradisional dengan promosi langsung. Masyarakat saat ini dapat memantau apa
saja, dimana saja, dan kapan saja mengenai berbagai informasi. Dalam digital
marketing perlu memperhatikan faktor-faktor berikut50: search engine marketing, email marketing, social media, branding, search engine optimization, app development, dan
web design.
Namun demikian, walau era digital telah merubah pola marketing, teklnik
konvensional seperti spanduk, kunjungan langsung ke lokasi promosi tetap
perlu dilakukan, karena terdapat target pasar yang bisa jadi tidak secara aktif
menggunakan platform digital. Oleh karena itu teknik multi strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan STAI Ahsanta dapat digunakan diperguruan tinggi
Islam swasta yang membutuhkan banyak media untuk dikenal publik.
Strategi pemasaran pendidikan tidak bisa disamakan di setiap perguruan
tinggi Islam swasta. Sangat tergantung dengan apa yang terjadi di lingkungan
internal dan eksternal lembaga. Dalam mengelola perguruan tinggi Islam
swasta, terdapat pengelola yang memiliki perspektif zona aman, namun ada
juga yang memiliki perspektif chaotic, atau mempertimbangkan kondisi yang
serba dalam ketidakpastian. Oleh karena itu strategi pemasaran yang baik pada
perguruan tinggi Islam swasta bukanlah strategi yang monoton namun sangat
disarankan dengan menggunakan strategi campuran, jika terjadi kekeliruan
sebuah perguruan tinggi swasta dapat mengubah arah strategi sehingga
mengurangi kerawanan dan resiko.
Menjelaskan strategi campuran tersebut, berikut contoh dalam dunia
bisnis, sebelum aplikasinya ke strategi pemasaran pendidikan. Di Swedia
sebuah perusahaan perabot rumah tangga raksasa, IKEA memiliki sebuah
strategi pemasaran campuran, sehingga mereka memiliki respons otomatis
terhadap sebuah kondisi ketidakpastian, misalnya ketika terdapat penurunan
penjualan perabot mahal, IKEA secara otomatis menambah lantai untuk
menampung lebih banyak barang lebih murah dan pada saat bersamaan
mengurangi lantai pajangan perabotan mahal. Kasus kedua di dunia bisnis
adalah ketika pemilik jaringan lima puluh bioskop di Amerika Serikat terus
menerus memantau jumlah penonton film tertentu dan segera memindahkan
pemutaran film yang tidak terlalu banyak ditonton dari bioskop utama yang
lebih besar ke bioskop yang lebih sedikit kapasitasnya di berbagai lokasi.
35
Fridiyanto, dkk:
Memenangkan
Persaingan
AT-BALAGH
: Vol.
4 No. 1 JanuariJuni 2020 Perguruan Tinggi Islam Swasta
Pemindahan ini dilakukan untuk memaksimalkan penjualan tiket di lokasi
bioskop utama atau lokasi bioskop kelas dua di kelima puluh jaringan
bioskopnya.
Sedangkan di dalam kasus strategi pemasaran pendidikan, misalnya
banyak kita temukan lembaga pendidikan seperti pesantren harus merubah
strategi dengan tidak hanya menawarkan para santri ahli dalam ilmu keislaman.
Namun saat ini banyak sekali pesantren juga memberi tawaran kecakapan
teknologi dalam berbagai bidang, misalnya teknologi informasi, peternakan,
perbengkelan, dan berbagai kecakapan hidup lainnya yang akan berguna bagi
kehidupan santri. Hal ini menjadi penarik bagi kalangan orang tua untuk
memasukkan anak-anak mereka ke pesantren yang memiliki nilai tambah selain
ilmu agama. Dalam konteks pemasaran perguruan tinggi Islam saat ini banyak
menawarkan program terkait sains dan teknologi.
Penutup
Peneliti menyimpulkan bahwa dalam komunikasi promosi penerimaan
mahasiswa baru, pengelola STAI Ahsanta melakukan multi strategi komunikasi
promosi dengan bentuk sebagai berikut: 1) mengerahkan seluruh sivitas
akademika untuk terlibat aktif dalam sosialisasi program promosi penerimaan
mahasiswa baru. 2) memanfaatkan media digital, media sosial secara optimal
untuk menjangkau masyarakat secara luas. 3) melakukan sosialisasi ke lembaga
pemerintahan dan lembaga swasta secara langsung. 4) menggunakan media
konvensional seperti spanduk, brosur. 5) strategi biaya pendidikan murah.
Beragam strategi komunikasi promosi dilakukan semakin intens ketika
pandemi Covid 19 yang menghambat cara promosi konvensional. Perguruan
tinggi swasta seperti STAI Ahsanta harus melakukan multi strategi komunikasi
promosi, karena persaingan antar perguruan tinggi Islam dan perguruan tinggi
umum baik swasta maupun negeri yang semakin kompetitif meraih simpati
calon mahasiswa. Strategi komunikasi promosi menjadi kunci hidup dan mati,
sukses atau kolapsnya sebuah perguruan tinggi swasta.
Endnote
1
2
Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey: Prentice Hall, 2000).
Wiliiam J. Stanton, Prinsip Pemasaran Jilid I, terj. Yohanes Lamarto (Jakarta: Erlangga,
2000).
Imam Faizin, “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan” dalam Meningkatkan Nilai Jual
Madrasah, Jurnal Madaniyah, Volume No 2 Edisi Agustus 2017, hlm. 281.
4 Gunawan Adisaputro, Manajemen Pemasaran: Analisis untuk Perancangan Strategi
Pemasaran (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), hlm. 101.
5 Lia Kian, Proses Adopsi Konsumen pada Produk Pembiayaan KPR IB: Kajian Pemasaran
Produk Bank Syariah (Jakarta: UIN Syahid Jakarta, 2016), hlm. 33 dan 49
6 George Rifai, Prinsip-prinsip Pengelolaan Strategi Bisnis: Evaluatif Komprehensif, Integratif,
Penuh Contoh, Inspiratif, dan Implementatif (Jakarta: Gramedia, 2012), hlm. 205.
7 Michel E. Porter Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, terj. Agus
Maulana, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1980), hlm. 198-201.
3
36
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
Stephen P. Robbins, Organization Theory: Structure, Design and Applications, terj. Jusuf
Udaya, (Jakarta: Penerbit Arcan, 1994), hlm. 150.
9 Freddy Rangkuti, Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisis Kasus
(Jakarta: Kompas Gramedia, 2010), hlm. 39.
10 Mas Bambang Baroto, Muhammad Madi Bin Abdullah, Hooi Lain Wan
International Journal of Business and Management; Vol. 7, No. 20: 2012 ISSN 1833-3850 EISSN 1833-8119. Published by Canadian Center of Science and Education.
11 Stephen P. Robbins, Organization Theory, hlm. 151-152.
12 Betsy-Ann Toffler, Kamus Istilah Pemasaran, Terj. Soesanto B, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2002), hlm. 847.
13 Betsy-Ann Toffler, Kamus Istilah Pemasaran, hlm. 633.
14 Betsy-Ann Toffler, hlm. 327,
15 Stephen P. Robbins, Organization Theory, hlm. 151-152.
16 Marylin M. Helms, Encyclopedia of Management (Thomson Gale, 2006), hlm. 91.
17 Betsy-Ann Toffler, Kamus Istilah Pemasaran, hlm. 133. Silah Agung Wasesa, Political
Branding & Public Relations: Saatnya Kampanye Sehat, Hemat, dan Bermartabat (Jakarta:
Gramedia,2011), hlm. 7.
18 A.Qadri Azizy dalam Jurnal PERTA, Vol.V/No.01/2002, hlm. 14.
19 Jack Trout, Repositioning: Marketing in an Era of Competition, Change, and Crisis
(McGraw: Hill, 2010), hlm. 12.
20 Stephen P. Robbins, Organization Theory, hlm. 151.
21 Marilyn M. Helm (Ed.), Encylopedia Management, hlm. 323.
22 Stephen P. Robbins, Organization Theory, hlm. 151-152.
23 Marilyn M. Helm (Ed.), Encylopedia Management, hlm. 323.
24 J.W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Traditions
(New York: Sage Publications, 2007).
25 S.Y. Lincoln dan G.E. Guba, Naturalistic Inquiry (New York: Sage Publications,
1985).
26 WN, wawancara, 31 Agustus 2020.
27 WN, wawancara 31 Agustus 2020.
28 WN, wawancara, 31 Agustus 2020.
29 WN, Wawancara, 31 Agustus 2020.
30 IR, wawancara, 5 September 2020.
31 SOP Sosialisasi PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
32 UN, disampaikan pada Rapat PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
33 WN, wawancara, 31 Agustus 2020.
34 WN, wawancara, 31 Agustus 2020.
35PostingankunFacebookWakilRektorISTAIAhsantahttps://m.facebook.com/story.p
hp?story_fbid=4000464076647770&id=100000526513111, diakses tanggal 15 September
2020.
36 UN, disampaikan pada rapat PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
37 UN, disampaikan pada evaluasi PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
38 UN, disampaikan di dalam WAG TIM Pencari Mahasiswa 500 atau PMB.
39 UN, disampaikan pada rapat PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
40 UN, disampaikan pada rapat PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
41 WN, wawancara, 31 Agustus 2020.
42 Brosur PMB STAI Ahsanta Jambi 2020.
43https://berjambi.com/meski-lulus-di-ui-ari-sandi-pilih-masuk-prodi-esy-staiahsanta-jambi/, dikutip 1 September 2020.
44 Akun Facebook UN, posting tanggal 13 Agustus 2020, dikutip 1 September 2020.
8
37
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
45https://berjambi.com/resmi-stai-ahsanta-ditunjuk-pemerintah-sebagai-
penyelenggara-beasiswa-bidik-misi-kip-kuliah/, dikutip 1 September 2020.
46https://www.sialang.id/2020/04/dr-maulana-ingin-jadikan-kampus-ahsanta.html,
dikutip 2 September 2020.
47https://www.soalang.id/2020/05/tambah-daya-tarik-stai-ahsanta-dr.html, dikutip 2
September 2020.
48 Akun FB UN, diupload 20 Juni 2020, dikutip 2 September 2020.
49https://berjambi.com/dosen-stai-ahsanta-lolos-seleksi-proposal-pengabdianmasyarakat/, dikutip 4 September 2020.
50 Juanda,”Belajar Digital Marketing bersama Pakar” SWA,, XXXVI 10-23 September
2020, hlm. 4.
`
38
AT-BALAGH : Vol. 4 No. 1 Januari- Juni 2020
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan, Manajemen Pemasaran: Analisis untuk Perancangan Strategi
Pemasaran, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010.
Creswell, J.W, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Traditions, New
York: Sage Publications, 2007
Helms, Marylin M., Encyclopedia of Management, t.t, Thomson Gale, 2006.
Kian, Lia, Proses Adopsi Konsumen pada Produk Pembiayaan KPR iB: Kajian Pemasaran
Produk Bank Syariah, Jakarta: UIN Syahid Jakarta, 2016.
Kotler, Philip, Marketing Management, New Jersey: Prentice Hall, 2000.
Lincoln, S.Y. dan G.E. Guba, Naturalistic Inquiry, New York: Sage Publications, 1985.
Porter, E. Michel, Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Terj. Agus
Maulana, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1980.
Rangkuti, Freddy, Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus,
Jakarta: Gramedia, 2010.
Rifai, George, Prinsip-prinsip Pengelolaan Strategi Bisnis: Evaluatif Komprehensif, Integratif,
Penuh Contoh, Inspiratif, dan Implementatif, Jakarta: Gramedia, 2012.
Robbins, P. Stephen, Organization Theory: Structure, Design and Applications, terj. Jusuf
Udaya, Jakarta: Penerbit Arcan, 1994.
Toffler, Betsy-Ann, Kamus Istilah Pemasaran, Terj. Soesanto B, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2002.
Trout, Jack, Repositioning: Marketing in an Era of Competition, Change, and Crisis, McGraw:
Hill, 2010.
Wasesa, Silah Agung, Political Branding & Public Relations: Saatnya Kampanye Sehat,
Hemat, dan Bermartabat, Jakarta: Gramedia, 2011.
Wiliiam J. Stanton, Prinisp Pemasaran Jilid I, Terj. Yohanes Lamarto, Jakarta: Erlangga,
2000.
Jurnal
Azizy, A. Qadri, dalam Jurnal PERTA, Vol.V/No.01/2002.
Baroto, Mas Bambang, Muhammad Madi Bin Abdullah, Hooi Lain Wan
International Journal of Business and Management; Vol. 7, No. 20: 2012 ISSN
1833-3850 E-ISSN 1833-8119. Published by Canadian Center of Science and
Education.
Faizin, Imam, “Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan” dalam Meningkatkan Nilai Jual
Madrasah, Jurnal Madaniyah, Volume No 2 Edisi Agustus 2017.
Website
https://berjambi.com/meski-lulus-di-ui-ari-sandi-pilih-masuk-prodi-esy-stai-ahsantajambi/
https://berjambi.com/resmi-stai-ahsanta-ditunjuk-pemerintah-sebagaipenyelenggara-beasiswa-bidik-misi-kip-kuliah/
https://www.sialang.id/2020/04/dr-maulana-ingin-jadikan-kampus-ahsanta.html
https://www.soalang.id/2020/05/tambah-daya-tarik-stai-ahsanta-dr.html
https://berjambi.com/dosen-stai-ahsanta-lolos-seleksi-proposal-pengabdianmasyarakat/
39