Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Volume 4, Nomor 2, April 2021. p-ISSN : 2614-5251 e-ISSN : 2614-526X SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS, PLASTIK DAN LOGAM MELALUI BANK SAMPAH DI KAWASAN PERUMAHAN Euis Nurul Hidayah1), Ariq Akbar Maulana1), Okik Hendriyanto Cahyonugroho1) 1) Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur Corresponding author : Euis Nurul Hidayah E-mail : euisnh.tl@upnjatim.ac.id Diterima 07 November 2020, Drevisi 21 Maret 2021, Disetujui 23 Maret 2021 ABSTRAK Sehubungan dengan masalah persampahan, umumnya disebabkan oleh tingginya kuantitas timbulan sampah yang tidak dikelola. Salah satu upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah kota, khususnya di tingkat wilayah terendah atau level Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) dengan membentuk bank sampah menjadi penting. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk melakukan sosialisai kepada warga di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo tentang pengelolaan sampah plastik, kertas dan logam melalui bank sampah. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan tahapan menyajikan hasil penerapan pengelolaan sampah melalui bank sampah yang telah dilaksanakan di perumahan lain, dan menyampaikan rencana teknis pengelolaan sampah melalui bank sampah yang akan dilaksanakan di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo. Pengembangan bank sampah di perumahan akan membantu warga dan pemerintah lokal untuk mengelola sampah berbasis komunitas secara bijak dan dapat mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah tercecer, kegiatan pemulung dan kebutuhan kas merupakan dasar pemikiran terhadap perlunya implementasi bank sampah. Rencana teknis pelaksanaan dimulai dari pendidikan sampah, sosialisasi, pembentukan koordinator, pemberian kantong, pemilahan, pengumpulan sampai dengan penjualan sampah plastik, kertas, dan logam. Koordinator dan pengurusnya menjadi pelaku langsung yang memberikan dorongan terhadap kelancaran program di masyarakat. Hasil dari pengelolaan sampah akan berdampak kepada masyarakat, dari segi lingkungan,kesehatan, sosial budaya dan ekonomi. Kata kunci: sampah; sosialisasi; bank sampah. ABSTRACT Domestic trash issues has been developing into one of the main environmental issues, due to increasing domestic trashh inline with increasing population. A trash bank is one of the trash management for solving trash issues, which is implemented in home and its surrounding or known as Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW). RT/RW is lowest level of community. The aim of this study is to encourage community at RT 13/RW 5 SK Residence of Sidoarjo in handling plastic, papers, metals trash through a trash bank. The basic idea of implementation a trash bank was unmanaged trash, scavenger activities. The technical plan for trash bank implementation was strated from educational, encouragement, coordination, sharing a trash bag, separation, collection until selling plastics, used papers, metals trash. Coordinator and the representatives persons will be the leader and motivator to encourage the community for implementing trash bank in order to manage trash. The trash management will give benefit for society, environmental, health, social culture and economic. Keywords: trash; encourage; trash bank. PENDAHULUAN Perwujudan dampak negatif dari perubahan lingkungan alam ditandai dengan adanya permasalahan sampah, pencemaran limbah, pencemaran udara, pencemaran di badan iar, tanah, potensi kebisingan suara dan lain-lain yang serupa. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan terhadap fungsi lingkungan alam akibat kondisi lingkungan alamaiah dan akibat buatan manusia. Sampai seberapa jauh perubahan lingkungan alam mencapai titik krisis sehingga berpengaruh negatif terhadap perikehidupan makhluk hidup, khususnya manusia (Sudirman & Phradiansah, 2019). Sehubungan dengan masalah persampahan, umumnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: pertambahan penduduk, kebutuhan dan pola hidup konsumtif, adanya arus urbanisasi yang pesat dapat menyebabkan tingginya timbunan sampah pada perkotaan, minimnya jumlah SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 108 Volume 4, Nomor 2, April 2021. p-ISSN : 2614-5251 e-ISSN : 2614-526X kendaraan pengangkut sampah, fasilitas kendaraan pengangkut sampah kurang memadai, pendekatan reduce, reuse, recycle dan replace (4 R) belum diterapkan secara terintegrasi, dan sistem pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) yang kurang tepat dan tidak ramah lingkungan (Edison dkk, 2020). Jika kuantitas timbulan sampah yang tidak dikelola dan diselesaikan, maka akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota. Dampak langsung dari kegagalan penanganan sampah yaitu: timbulnya berbagai penyakit menular, penyakit kulit, dan gangguan yang disebabkan terhambatnya arus aliran air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai (Suryani, 2014). Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka pengelolaan sampah memerlukan upaya pelibatan dan pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif pada sektor publik dan sektor swasta (Dwiyanto, 2011). Berdasarkan uraian di atas maka salah satu upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah kota, khususnya di tingkat wilayah terendah atau level Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) dengan membentuk bank sampah menjadi penting. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk melakukan sosialisai kepada warga di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo tentang pengelolaan sampah plastik, kertas dan logam melalui bank sampah. Sampah plastik, kertas dan logam tersebut merupakan sampah yang bisa dikonversikan menjadi sampah bernilai ekonomi untuk dimanfaatkan bagi kepentingan bersama dan individu. Ini merupakan program kegiatan yang berupaya untuk membuat sistem pengelolaan sampah di lingkungan RT/RW agar berlangsung dengan baik dan sehat sehingga akan menciptakan lingkungan kehidupan sehari-hari yang segar, sehat, nyaman dan dapat meningkatkan kualitas hidup. METODE PENELITIAN Pengabdian masyarakat ini merupakan jenis kegiatan bagian dari penerapan hasil penelitian tentang implementasi bank sampah di beberapa perumahan yang ada di Kota Gresik, untuk diterapkan di perumahan wilayah Sidoarjo dengan mempertimbangkan karakteristik sosial, budaya, dan kondisi ekonomi di antara perumahan tersebut (Sulasminingsih dkk, 2020). Hasil penelitian disosialisasikan kepada para warga di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo untuk diinformasikan, direncanakan dan dilaksanakan, sekaligus diberikan pendampingan terhadap pengelolaan sampah plastik, kertas dan logam melalui bank sampah. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam 1 (satu) hari, dengan tahapan kegiatan: menyajikan hasil penerapan pengelolaan sampah melalui bank sampah yang telah dilaksanakan di perumahan wilayah Kota Gresik, menjelaskan lesson learned dari kegiatan sebelumnya, pemaparan karakteristik masyarakat dan kondisi eksisting Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo, menyampaikan rencana kegiatan dan teknis pengelolaan sampah melalui bank sampah yang akan dilaksanakan di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo. Hasil sosialisasi ini merupakan data awal untuk menggali persepsi masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah Daerah Rujukan Bank sampah merupakan upaya inovatif yang dapat dan telah dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan nilai ekonomi yang terkandung dalam sampah dan upaya ini secara tidak langsung dapat mengurangi sampah yang dibuang. Adaptasi dan keberhasilan pelaksanaan bank sampah di masyarakat sangat ditentukan oleh partisipasi warga, serta ini akan menentukan keberlanjutan program bank sampah (Yustiani dkk, 2019). Oleh karena itu pengelolaan berbasis komunitas menjadi perlu diperhatikan (Badan Standarisasi Nasional, 2008). Pengembangan bank sampah di perumahan akan membantu warga, dan pemerintah lokal dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah berbasis komunitas secara bijak dan dapat mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Program bank sampah merupakan inovasi pengolahan sampah yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat miskin perkotaan (Sulasminingsih dkk, 2020). Sangat penting dan diperlukan aliansi sampah dengan masyarakat untuk mengurangi sampah telah menjadi ancaman kesehatan dan kebersihan lingkungan. Program bank sampah telah banyak dikembangkan dalam skala Kelurahan, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), komunitas sekolah atau disesuaikan dengan kemampuan pengelola itu sendiri. Komunitas warga yang memiliki bank sampah memberdayakan setiap warga untuk berperan aktif baik sebagai nasabah sekaligus sebagai pengelola bank sampah (Yustiani dkk, 2019). Peranan warga yang kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam mengelola bank sampah agar program bank sampah sehingga dapat mengubah limbah menjadi sesuatu yang bernilai lebih ekonomis (Aryanti & Tukiman, 2017). Peranan warga yang bertugas sebagai SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 109 Volume 4, Nomor 2, April 2021. p-ISSN : 2614-5251 e-ISSN : 2614-526X pengelola ditujukan untuk mengurangi peningkatan jumlah sampah, memotivasi peningkatan kesadaran masyarakat, menyiasati tempat pengolahan atau pembuangan sampah yang terbatas serta melakukan pendekatan pengelolaan 3R (Badan Standarisasi Nasional, 2008). Program edukasi pengembangan bank sampah dilaksanakan dilokasi pada wilayah dengan kegiatan warga cukup aktif seperti pertemuan bulanan, arisan ibu-ibu PKK, pengajian, dan aktivitas remaja (Edison dkk, 2020). Program-program yang dirancang selama ini masih bersifat normatif oleh karena itu kegiatan edukasi perlu diawali dengan mendiskripsikan secara sistematis data-data yang diperoleh dari fakta di lapangan yang kemudian dianalisa dan dibuat perbandingan sesuai dengan standar normatif yang berlaku (Haryanti dkk, 2020). Data yang dimaksud meliputi jumlah timbulan sampah, jumlah sampah organik, sampah organik yang dapat dimanfaatkan, sampah anorganik yang bisa didaur ulang, sampah anorganik yang harus dibuang ke TPA (Badan Standarisasi Nasional, 1994). Tahapan Pelaksanaan Implementasi Program Bank Sampah Implementasi program bank sampah yang diintegrasikan dengan edukasi mengenai prinsip 3R merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan dasar kepada warga untuk mengelola sampah sejak dari sumber yang dihasilakn di rumah masing-masing dalam kehidupan sehari-harinya. Gambar 1 menunjukkan salah satu bentuk kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo. Gambar 1. Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah melalui bank sampah di Perumahan SK RT 13/RW 5 Sidoarjo. Berikut ini merupakan dasar pemikiran terhadap perlunya implementasi bank sampah di Perumahan SK RT13/RW5 Sidoarjo, yaitu: a. Diawali dengan adanya tumpukan dan ceceran sampah yang terlihat tidak rapi dan menimbulkan bau tidak sedap. b. Pemulung sering datang dan membongkarbongkar bak/tong sampah untuk mencari sampah anorganik (plastik, botol, kardus,besi, kaleng dan sejenisnya) c. Kondisi kas warga semakin menipis dan terlalu sering dilakukan penarikan iuran kegiatan. Selanjutnya dicetuskan ide pembentukan bank sampah yang bernilai ekonomis. Implementasi awal terkait nilai ekonomis adalah dengan memilih sampah plastik, kertas dan logam, karena sampah jenis ini lebih mudah pengelolaannya dan dapat dilaksanakan langsung di lapangan (Dongoran dkk, 2018). Selanjutnya dilakukan sosialisasi pembentukan bank sampah dalam rapat bulanan warga, kegiatan ibu PKK dan kegiatan karang taruna. Berikut ini adalah tahapan kegiatan implementasi program bank sampah, yaitu (Badan Standarisasi Nasional, 2002): a. Setiap rumah diwajibkan mengumpulkan sampah botol plastik, kardus, besi, kertas dan sejenisnya. Masyarakat melakukan pemilahan sampah yang berasal dari rumah tangga. Pemilahan sampah meliputi: - Kantong keresek (keresek hitam, putih, bening, bungkus mie, bungkus minyak, bungkus kopi dan lainnya). - Jenis plastik (ember, ember hitam, kipas angin, kulkas, dispenser, mainan anak, botol kemasan minuman, dan lainnya). - Kertas (dus, kertas putih, buku, bungkus rokok, karton, kertaskoran, kertas buram dan lainnya). - Logam (besi, almunium, seng, kaleng, kompor listrik bekas dan lainnya) b. Pembentukan koordinator grup warga yang mengkoordinir 6 rumah. Koordinator akan memberikan kantong/karung plastik kesetiap warga. c. Pengumpulan sampah diletakkan di depan rumah masing-masing. d. Setiap minggu pengurus/warga mengambil plastik/karung yang berisi sampah tersebut dan dikumpulkan ke tempat tertentu. Penyerahan dan pengumpulan sampah dapat dilakukan pada setiap minggu atau dua minggu sekali tergantung volume kantong plastik setiap warga. SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 110 Volume 4, Nomor 2, April 2021. p-ISSN : 2614-5251 e-ISSN : 2614-526X e. Koordinator mencari pemulung/pengepul untuk membeli sampah yang sudah terkumpul dengan harga yang sesuai. f. Penimbangan sampah bernilai ekonomis dilakukan oleh pembeli dan dilakukan transaksi sesuai jenis dan berat sampah, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Sampah yang sudah dipilah dan ditimbang diberi harga sesuai dengan jenisnya dan diberi harga berdasarkan kualitas dan kuantitas sampah dan melalui negosiasi dengan pembeli. Sangat disarankan untuk mencari pembeli yang merupakan pelanggan agar memudahkan koordinasi dan penentuan harga. Gambar 2. Aktifitas penimbangan sampah botol kaca yang dihasilkan warga Berikut ini merupakan tahapan dalam menyusun pelaporan hasil penjualan, yaitu: a. Salah satu warga ditunjuk untuk mengelola keuangan hasil penjualan. b. Secara berkala, hasil penjualan diinformasikan langsung ke warga melalui media WhatsApp Group (WAG). c. Hasil penjualan berupa uang, diserahkan ke bendahara pengurus RT/RW masingmasing dan dilaporkan pada saat rapat bulanan warga. d. Hasil penjualan berupa uang akan disimpan dan direncanakan untuk pembelanjaan sesuai program dan kegiatan warga, misalnya: perbaikan infrastruktur jalan, inventarisasi kursi, kamera CCTV, perbaikan dan perawatan lampu listrik, perlombaan dan kegiatan memperingati 17 Agustus, inventarisasi alat kebersihan, dan kegiatan sosial lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Kegiatan ini merupakan kaji terap dan edukasi masyarakat melalui pengembangan bank sampah yang dilakukan dengan menggunakan metode partisipasiemansipatoris. Edukasi masyarakat diberikan melalui sosialisasi pengumpulan sampah botol plastik bekas dan sampah lainnya untuk dijual kepemulung/pengepul. Interaksi dan komunikasi dilakukan melalui dialog dan pertemuan-pertemuan yang melibatkan pengurus RT/RW, pengumpul/pengepul, pengangkut/pemulung sampah. Pengembangan kerja sama yang bersifat multistakeholder diimplementasikan sejak proses awal pembentukan bank sampah. Implementasi pengembangan bank sampah dilakukan melalui pembinaan terhadap kepala keluarga termasuk mengenai pengetahuan manajemen keuangan sederhana agar mampu melakukan pencatatan sampah. Koordinator dan jajaran pengurusnya menjadi pelaku langsung yang secara terus menerus memberikan dorongan terhadapkelancaran program di masyarakat. Masyarakat tidak hanya mendukung saja tetapi ikut berpartisipasidalam kegiatan ini, karena hasil dari pengelolaan sampah akan berdampak kepada masyarakat, baik dari segi lingkungan,kesehatan, sosial budaya dan ekonomi. . DAFTAR RUJUKAN Aryanti, T.R. & Tukiman. (2017). Implementasi Program Pengelolaan Bank Sampah (Studi di Bank Sampah “Saling Asih” Desa Larangan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo). Jurnal Dinamika Governance, 6(2), 147–159. http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php /jdg/article/view/1198 Badan Standarisasi Nasional. (1994). Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. SNI 19-3964-1994. Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. SNI 19-2454-2002. Badan Standarisasi Nasional. (2008). Pengelolaan Sampah di Permukiman. SNI 03-3242-2008, 1–23. Dongoran, H.S., Harahap, R.H., Tarigan, U. (2018). Implementasi Peraturan Walikota Medan tentang Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Kebersihan dan Bank Sampah. Jurnal Administrasi Publik, 8(1), 47–64. https://doi.org/10.31289/jap.v8i1.1578 Dwiyanto, B.M. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dan Penguatan Sinergi Dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan Pembangunan, 12(2), 239–256. https://doi.org/10.23917/jep.v12i2.196 Edison, Syahril, S., Angelia, I., Handayani, S., Sary, A.N. (2020). Hubungan Peran SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 111 Volume 4, Nomor 2, April 2021. p-ISSN : 2614-5251 e-ISSN : 2614-526X Petugas dan Sikap dengan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Encylopedia of Journal, 2(2), 1–9. Haryanti, S., Gravitiani, E., Wijaya, M. (2020). Studi Penerapan Bank Sampah Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kota Yogyakarta. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 6(1), 60–68. https://doi.org/10.23917/bioeksperimen .v5i1.2795 Sudirman, F.A. & Phradiansah. (2019). Tinjauan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan: Pengelolaan Sampah Kota Kendari. Jurnal Sosial Politik, 5(2), 291–305. https://doi.org/10.22219/sospol.v5i2.98 21 Sulasminingsih, S., Noegrahini, L., Marlina (2020). Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Depok Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 3(1), 148–154. Suryani, A.S. (2014). Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang). Jurnal Aspirasi, 5(1), 71–84. Yustiani, Y.M., Rochaeni, A., Aulia, E. (2019). Konsep Pengelolaan Sampah di Desa Babakan Kabupaten Bandung. EnviroScienteae, 15(1), 121–126. SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 112