Bussiness Process

Poslovni procesi su utemeljeni na racionalnom izboru resursa u okviru vremena, tehnologije i poslovnih prilika. Osnova svake proizvodne aktivnosti je stvaranje i prodaja proizvoda, zasnovana na analizi stanja na tržištu, potreba i prostora za širenjem, konkurentskom pozicijom, perspektivama za razvojem i racionalnog i kvalitetnog upravljanja procesima. Proizvodne aktivnosti imaju veliki značaj za budući rast i razvoj poslovanja, te se u svetskoj proizvodnoj filozofiji determinišu tri različita pristupa: japanski, evropski i američki. Nastanak ovih pristupa je uslovljen tržišnim pozicijama reprezentativnih giganata u svakom regionu od njih, kao i poslovnim stremljenjima ka poimanju uspešnosti, kvaliteta i kulture u procesima rada i uopšte, života. Značaj japanske proizvodne filozofije je ogroman, jer se zasniva na jasnim kriterijumima, u kome su procesi povezani, bez zastoja, skladišta koja ne opterećuju zalihe, sa racionalizacijom procesa, stalnih unapređenja i razvoja u svim segmentima rada. U radu će se analizirati princip japanske proizvodne filozofije, koju je sistematizovao Šigeo Šingo, koja će biti upoređena sa američkom i evropskom proizvodnom filozofijom.

Abstract
Business processes are based on the rational choice of resources within time, technologies and business opportunities. The basis of any production activity is to create and sale a product, which is based on analysis of market conditions, the need and space for expansion, competitive position, and prospects for development, rational and quality management processes. Manufacturing activities have a great importance for future business growth and development. In the global production

U ovom seminarskom radu opisan je benchmarking kao jedna od mogućih metoda za primjenu što uspješnijeg poslovanja. Kroz rad se može vidjeti gdje se prvi put javlja i razvija kroz povijest i dati njegovu definiciju, a zatim ćemo vidjeti gdje se primjenjuje te kakve vrste benchmarkinga mogu organizacije koristiti. Nakon upoznavanja s vrstama benchmarkinga, rad se osvrće na sam proces benchmarkinga koji se sastoji od 5 faza kroz koje prolazi svaka organizacija koja se odluči na benchmarking. U svakoj fazi benchmarkinga može se vidjeti što se tamo događa i koji su postupci potrebni za njegovo provođenje. Kako bi se metoda benchmarkinga što bolje razumjela, u radu je dani primjer njegove primjene na poduzeću Oktal Pharme gdje se može vidjeti upotreba benchmakinga u praksi kroz sve njegove faze.

Abstrak Perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui proses bisnis. Proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan secara sistematik pada sebuah perusahaan dalam memberikan layanan dan produk yang berkualitas bagi pelanggan. Produk yang berkualitas adalah produk yang halal dan aman untuk dikonsumsi, sedangkan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang memenuhi pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan dalam kurun waktu yang sesuai permintaan. Analisis proses bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengevaluasi proses bisnis yang ada sehingga diketahui area perbaikan proses yang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pemodelan proses bisnis dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu metode pemodelan proses bisnis. Hasil penelitian mengidentifikasi proses bisnis pada perusahaan XYZ kemudian membuat pemodelannya dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. Kata kunci: Proses bisnis, , BPMN, pemodelan proses bisnis PENDAHULUAN PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri roti. PT. XYZ memiliki bisnis utama dalam memproduksi barang dengan bahan baku tepung terigu. Tepung terigu tersebut akan dibuat menjadi berbagai produk misalnya roti tawar, roti sobek, roti Kasur, roti isi krim dan lain-lain. Bisnis manufaktur makanan semakin berkembang seiring dengan pertambahan penduduk dan percepatan pembangunan. Persaingan yang ketat pun terjadi di dunia bisnis ini. Semakin banyaknya perusahan baru yang terjun ke dalam bisnis ini menuntut PT. XYZ untuk bisa memiliki keunggulan bersaing. Sebuah organisasi bisa mengungguli organisasi lain yang menawarkan jenis layanan serupa jika memiliki proses bisnis dan menerapkannya dengan lebih baik. Proses bisnis adalah apa yang dilakukan perusahaan dalam memberikan layanan atau produk kepada pelanggan (Dumas, et al., 2018). Selanjutnya proses bisnis tersebut akan dibuat dalam sebuah pemodelan agar dapat diketahui area dalam kegiatan mana yang harus perlu ditingkatkan. Kegiatan proses bisnis yang

Nowadays there are techniques for the recovery of business processes (BP) to facilitate the work of the designer within a company, reducing the design time and reuse them. However the current arrangements are not sufficiently accurate and its computational performance is considerably high. Therefore the development of methods based on semantic search becomes an important area of I + D.

In this context, this book summarizes the research done by the Telematics Engineering group of University of Cauca (Colombia) about the discovery de BP based in behavior. To accomplish this purpose was necessary to develop matching techniques that operate on behavior of service models to allow partial matches delivering, evaluating the matching and users requirements. To accomplish this, we reduced the problem of matching services to a graph matching problem by adapting different algorithms to accomplish this purpose. The developed system takes as input a business process described in BPEL4SWS and it’s compared with a repository of 60 business processes , form the same protocol. The system, retrieves the most similar business processes depending on the filter used (workflow, inputs, outputs, name of the operation).

Chapter 1  Business Process Improvement
Chapter 2 Understanding the Organization’s Stakeholders and Strategic Direction
Chapter 3 Understanding Your Current Business Processes
Chapter 4 Using Performance Measurement in Business Process Improvement
Chapter 5 Creating a Business Process Improvement Road Map
Chapter 6 Organizing for Business Process Improvement
Chapter 7 The Business Process Improvement Toolbox
Chapter 8 Tools for Collecting Data about the Performance Shortcoming
Chapter 9 Tools for Analyzing the Performance Shortcoming
Chapter 10 Tools for Generating Ideas and Choosing among Them
Chapter 11 Tools for Creating Improvements
Chapter 12 Tools for Implementing Improvements
Chapter 13 Sample University—Improving Student Satisfaction
Chapter 14 Green Carpet Seed—Revamping the Business Model

Supporting business processes through the help of workflow systems is a necessary prerequisite for many companies to stay competitive. An important task is the specification of workflow, i.e. the parts of a business process that can be supported by a computer-based system.
This thesis introduces a methodology for developing user interfaces for a workflow information system in a systematic way. The methodology involves a set of models that capture the various aspects required for this purpose, a user interface description language to specify the corresponding user interface, a method to structure the usage of these models, and software support. The methodology is delineated by a set of requirements that are elicited and motivated by the state of the art and relying on a framework to model workflow. The validation of the proposed methodology is achieved by applying it over different real-world case studies belonging to different domains of human activity. The methodology provides designers with methodological guidance on how to derive user interfaces of workflow information systems from a series of models, which is unprecedented.
For this purpose, a workflow is recursively decomposed into processes that are in turn decomposed into tasks. Each task gives rise to a task model whose structure, ordering, and connection with the domain model allows a semi-automated generation of corresponding user interfaces by model-to-model transformation. Reshuffling tasks within a same process or reordering processes within a same workflow is straightforwardly propagated as a natural consequence of the  mapping model used in the model-driven engineering. The various models involved in the method can be edited in a graphical editor based on Petri Nets and simulated interactively. This editor also contains a set of workflow user interface patterns that are ready to use.

Abstrak Perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui proses bisnis. Proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan secara sistematik pada sebuah perusahaan dalam memberikan layanan dan produk yang berkualitas bagi pelanggan. Produk yang berkualitas adalah produk yang halal dan aman untuk dikonsumsi, sedangkan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang memenuhi pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan dalam kurun waktu yang sesuai permintaan. Analisis proses bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengevaluasi proses bisnis yang ada sehingga diketahui area perbaikan proses yang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pemodelan proses bisnis dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu metode pemodelan proses bisnis. Hasil penelitian mengidentifikasi proses bisnis pada perusahaan XYZ kemudian membuat pemodelannya dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. Kata kunci: Proses bisnis, , BPMN, pemodelan proses bisnis PENDAHULUAN PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri roti. PT. XYZ memiliki bisnis utama dalam memproduksi barang dengan bahan baku tepung terigu. Tepung terigu tersebut akan dibuat menjadi berbagai produk misalnya roti tawar, roti sobek, roti Kasur, roti isi krim dan lain-lain. Bisnis manufaktur makanan semakin berkembang seiring dengan pertambahan penduduk dan percepatan pembangunan. Persaingan yang ketat pun terjadi di dunia bisnis ini. Semakin banyaknya perusahan baru yang terjun ke dalam bisnis ini menuntut PT. XYZ untuk bisa memiliki keunggulan bersaing. Sebuah organisasi bisa mengungguli organisasi lain yang menawarkan jenis layanan serupa jika memiliki proses bisnis dan menerapkannya dengan lebih baik. Proses bisnis adalah apa yang dilakukan perusahaan dalam memberikan layanan atau produk kepada pelanggan (Dumas, et al., 2018). Selanjutnya proses bisnis tersebut akan dibuat dalam sebuah pemodelan agar dapat diketahui area dalam kegiatan mana yang harus perlu ditingkatkan. Kegiatan proses bisnis yang

Abstrak Perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui proses bisnis. Proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan secara sistematik pada sebuah perusahaan dalam memberikan layanan dan produk yang berkualitas bagi pelanggan. Produk yang berkualitas adalah produk yang halal dan aman untuk dikonsumsi, sedangkan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang memenuhi pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan dalam kurun waktu yang sesuai permintaan. Analisis proses bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengevaluasi proses bisnis yang ada sehingga diketahui area perbaikan proses yang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pemodelan proses bisnis yang sedang berjalan (As-Is) dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu metode pemodelan proses bisnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Data bersumber dari literatur yang terdapat pada sumber berupa buku, jurnal, dan artikel-artikel terkait baik cetak, elektronik, maupun online. Hasil penelitian mengidentifikasi proses bisnis pada perusahaan XYZ kemudian membuat pemodelannya dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) menggunakan elemen-elemen dalam BPMN. Dengan dibuatkannya suatu pemodelan proses bisnis menggunakan Business Process Diagram (BPD) dalam elemen-elemen dalam Business Process Modelling Natation (BPMN) maka individu yang terlibat dalam proses bisnis bisa lebih mudah dalam memahami proses bisnis yang diterapkan didalam perusahaan dan diharapkan adanya peningkatana kinerja karyawan yang berdampak pada keunggulan bersaing.

Technology to support groups is rapidly growing in use. In recent years, the Web has become a privileged platform for implementing community-oriented workflows, giving rise to a new generation of workflow information systems. Specifically, the Web provides ubiquitous access to information, supports explicit distribution of business process across workers, workplaces, and computing platforms. These processes could be all supported by platform-independent user interfaces. This chapter presents a model-driven engineering method that provides designers with methodological guidance on how to systematically derive user interfaces of workflow information systems from a series of models. For this purpose, the workflow is recursively decomposed into processes which are in turn decomposed into tasks. Each task gives rise to a task model whose structure, ordering, and connection with the domain model allows the automated generation of corresponding user interfaces in a transformational approach. The various models involved in the method can be edited in a workflow editor based on Petri nets and simulated interactively.

In recent years, there has been a wide interesting in how groups of people work together, and in how collaboration might be supported. Some very important trends are only now being identified, as use of task models for collaborative working. A comparative analysis of selected models involving multiple users in an interaction is provided in order to identify concepts which are underexplored in today's multi-user interaction. This comparative analysis is based on: information criteria, conceptual coverage, and expressiveness. ...

Abstrak: Zachman framework merupakan salah satu framework arsitektur enterprise yang banyak digunakan, namun framework ini belum memiliki metodologi khusus dalam penerapannya. Selain Zachman framework ada juga The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang sama-sama banyak digunakan di dalam sebuah penerapan arsitektur enterprise. Namun TOGAF ini sudah memiliki metodologi khusus dalam implementasinya yaitu TOGAF Architecture Development Method (ADM). Dari kedua dasar tersebut maka tujuan dari penelitian ini yaitu mengintegrasikan Zachman Framework dengan TOGAF ADM, sehingga mendapatkan metodologi implementasi bagi Zachman Framework. Di akhir penelitian ini akan didapatkan hasil mengenai dari perspektif mana saja Zachman Framework dapat di intergrasikan dengan TOGAF ADM. Abstract: Zachman framework is one of the enterprise architecture framework that is widely used, but this framework does not yet have the specific methodology in its application. In addition to the Zachman framework there is also The Open Group Architecture Framework (TOGAF), which are both widely used in the implementation of the enterprise architecture. However TOGAF has already had a special methodology in the implementation, namely the TOGAF Architecture Development Method (ADM). The basis of both the purpose of the research is to integrate the Zachman Framework with TOGAF ADM, so get the implementation methodology for the Zachman Framework. At the end of this research will be obtained regarding the results from the perspective of the Zachman Framework can be anywhere in the intergrasikan with the TOGAF ADM.

In recent years, there has been a wide interesting in how groups of people work together, and in how collaboration might be supported. Some very important trends are only now being identified, as use of task models for collaborative working. A comparative analysis of selected models involving multiple users in an interaction is provided in order to identify concepts which are underexplored in today's multi-user interaction. This comparative analysis is based on: information criteria, conceptual coverage, and expressiveness. ...