Kinerja Pegawai

Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 50 orang pegawai tetap PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora. Data yang digunakan adalah data dengan cara kualitatif dan data kuantitatif, dan teknik pengumpulan data dengan cara kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis dari regresi linier berganda: Ŷ = 18,168 + 0,726X1 + 0,639X2 artinya terdapat pengaruh positif antara kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Hubungan ketiga variabel adalah kuat yaitu r = 0,726. Dari koefisien determinasi dapat dijelaskan baik buruknya kinerja pegawai 53%, dan sisanya 47% dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil pengolahan dan perhitungan kuesioner, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa kecerdasan emosional dan komitmen organisasi pada Kantor PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan melalui uji hipotesis secara simultan, dimana hasil uji fhitung (26,259) > ftabel (0,05) dengan taraf signifikansi 0,000 < alpha 0,05. Abstract The formulation of the problem of this research is how the influence of emotional intelligence and organizational commitment on employee performance at PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora City, Pematangsiantar. This research uses the design of library research and field research. The population in this study were 50 permanent employees of PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora. The data used are data by qualitative and quantitative data, and data collection techniques by questionnaire, interview and documentation. Then the data analysis technique uses descriptive qualitative methods and quantitative descriptive methods. The results of the analysis of multiple linear regression that is = 18,168 + 0,726X1 + 0,639X2 means that there is a positive influence between emotional intelligence and organizational commitment to employee performance. The relationship between the three variables is strong, r = 0.726. From the coefficient of determination can be explained by good and bad 53% employee performance, and the remaining 47% is explained by other factors not discussed in this study. From the results of the processing and calculation of the questionnaire, the writer concluded that emotional intelligence and organizational commitment at the PD Pasar Horas Jaya Pasar Dwikora Market in Pematangsiantar City had a positive and significant effect on employee performance. This is proven through simultaneous hypothesis testing, where the results of the test fcount (26.259)> ftabel (0.05) with a significance level of 0.000 <alpha 0.05.

Light intensity is one of the factors that influences office culture. Light itself is a jet of particles that are very small and light in the form of a straight line in all directions at a very large speed and when these particles hit the eye, we will get the impression of seeing the light source (Sir Isaac Newton:1672). Lighting as part of the physical environment can affect the performance of employees. The better the lighting and intensity in an office, the more comfortable the employee will be at work. Comfort at work can also increase employee's productivity. The problems that will be examined in this journal is how much lighting is important for employee performance and how to regulate lighting and its intensity in the office room. ABSTRAK Intensitas cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi budaya kantor. Cahaya sendiri merupakan pancaran-pancaran partikel yang sangat kecil dan ringan berupa garis lurus ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar dan bila partikel-partikel ini mengenai mata, kita akan mendapatkan kesan melihat sumber cahaya itu (Sir Isaac Newton:1672). Pencahayaan sebagai bagian dari lingkungan fisik dapat mempengaruhi kinerja dari pegawai. Semakin baik tata cahaya dan intensitasnya di dalam sebuah kantor, maka pegawai akan semakin nyaman untuk bekerja. Kenyamanan dalam bekerja juga dapat meningkatkan produktivitas pegawai. Permasalahan yang akan dikaji dalam jurnal ini yaitu seberapa besar pengaruh cahaya terhadap kinerja pegawai bagaimana mengatur tata cahaya dan intensitasnya di dalam ruangan kantor. Kata kunci: Pencahayaan dan Kinerja Pegawai.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DENGAN DIMEDIASI OLEH
KEPUASAN KERJA
(studi pada KPPN Makassar 1 dan KPPN Makassar 2)

jika ingin memakai tesis ini sebagai referensi, wajib mengcopy daftar pustaka yg tertera di bawah ini dan dijadikan daftar referensi :

Akbar, Royhul; Noermijati; Troena, Eka afnan. (2016). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DENGAN DIMEDIASI OLEH
KEPUASAN KERJA
(studi pada KPPN Makassar 1 dan KPPN Makassar 2). Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya

PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERUSAHAAN

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi verbal terhadap kinerja pegawai perusahaan dimana nantinya akan menjadi acuan bagi para pimpinan perusahaan dalam menjalankan perusahaannya agar kinerja pegawai perusahaannya meningkat. Tulisan ini akan mencari bagaimana pengaruh komunikasi verbal terhadap kinerja pegawai perusahaan dan hal-hal yang harus dilakukan untuk membuat komunikasi verbal menjadi efektif. Pendekatan yang dilakukan dalam tulisan ini adalah diskusi mengacu kepada tinjauan pustaka yang ada. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mengambil sampel dari suatu grup di perusahaan dan menganalisis pengaruh komunikasi verbal yang mereka lakukan dalam kinerja mereka.

THE INFLUENCE OF VERBAL COMMUNICATION ON THE PERFORMANCE OF COMPANY EMPLOYEES

This paper aims to analyze the role of verbal communication on the performance of company employees which will be a reference for the leadership of the

Kepemimpinan merupakan salah satu kebutuhan yang wajib ada dalam sebuah kelompok kerja. Kepempinan bisa diartikan sebagai suatu kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang-orang disekelilingnya, entah itu bawahannya atau sebuah kelompok. Suatu kemampuan yang dapat mengubah tingkah laku seseorang atau keahlian khusus dalam suatu bidang tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Dari gaya yang membuat pegawai tidak nyaman dan tertekan sampai gaya kepemimpinan ramah dan berbaur dengan semua orang yang akan berpengaruh pada hasil kerja pegawai.

Main mission of regional autonomy is intended to improve the quality of public services and the welfare of the community, creating efficiency and effectiveness of human resource management, as well as empowering and creating a space for people to participate actively in the development process. Therefore, it needs a leader who can act generate commitment, motivation and optimism in carrying out the work, foster an atmosphere of cooperation, and can affect the behavior of subordinates who have an impact on improving the performance of employees. This study aims to identify and assess the relevance of leadership on employee performance mediated by organizational culture, work commitment and work motivation as determinants of employee performance improvement.
The sample used in this study were 160 respondents to the analysis unit employees in Food Security Council Keerom Papua Province. Data was collected by questionnaires followed by in-depth interviews. Quantitative Data Analysis using Structural Equation Modeling (SEM) with the help of the program Analysis Moment Structures (AMOS).
The results of this study indicate that, good leadership can improve employee performance, when considering the factors that come into play that organizational culture, work commitment and motivation work to DKP in Keerom Papua Province. Furthermore, the results of this study that the strengthening of organizational culture and high employee commitment can lead to increased motivation.

Keywords: Leadership, organizational culture, job commitment, work motivation and performance of employees.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh antar variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Model penelitian ini adalah penelitian survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi dengan memperoleh data dari sampel untuk melihat hubungan antarvariabel. Populasi penelitian ini adalah pegawai Direktorat Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebanyak 153 orang. Sedangkan sampel penelitian sebanyak 50 orang ditetapkan secara acak sederhana (simple random sampling). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis korelasi, analisis regresi, analisis koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan dan disiplin kerja secara parsial dan simultan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Persamaan regresi untuk mengestimasi pengaruh pendidikan dan pelatihan dan disiplin kerja secara simultan terhadap Kinerja Pegawai adalah Y =-0,916+0,213X1+0,833X2.

The performance of employees in an office is not all optimal, there are several problems that occur in an office. As with the instability and not yet optimal work performance of the employees which can be caused by various factors including office layout and completeness of facilities. The current performance of employees is something that needs to be considered and implemented in carrying out each task and job responsibility. There are many organizations that carry out office operational activities without looking at factors that can improve employee performance. In this case, the leadership and the authorities in office management need to pay attention to factors in spatial planning such as the placement of office equipment, air circulation, incoming light, sound or noise, color, beauty, and office security. By considering the elements in the arrangement of office space, organizational goals can be achieved as expected.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kelebihan dan juga kekurangan konsep (work from home) atau biasa disebut dengan bekerja dari rumah pada masa pandemic Covid-19 saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif guna mendapatkan informasi mengenai kebihan serta kekurangan (work from home) pada masa pandemic Covid-19. Pada penelitian ini jumlah responden yang diteliti ialah sebanyak 10 (sepuluh) orang pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Medan. Demi menjaga kerahsiaan, responden diberi inisial P1 sampai dengan P10 menggunakan teknik wawancara-semi terstruktur dan daftar pertanyaan disusun serta dikembangkan berdasarkan dengan literatur yang terkait. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bagaimana konsep (work from home) memberikan kelebihan dan juga kekurangan bagi pegawai. Adapun kelebihan yang dimaksud adalah karyawan dapat menghemat biaya seperti biaya untuk transportasi sehingga hal ini dimanfaatkan ke dalam kebutuhan rumah tangga dan juga untuk memutus rantai penyebaran virus pandemic covid-19. Adapun kekurangan dari konsep (work from home) itu sendiri menurunnya tingkata motivasi karyawaan dalam menyelasaikan tugas dan pekerjaannya selama bekerja dari rumah.

Human Resources is a major asset in the organization. Humans become planners, implementers and active participants in all activities of the organization. Application of appropriate human resources in the organization will result in an increase in the  ability  of  an  organization  to  acquire  and  retain  the  best  people  in  their  fields. Performance evaluation and training will develop individual who requires skill, knowledge and attitudes different from what they have today. This study examines the leadership style is there any effect on the performance of teachers and administrative employees at MTs Negeri Ngawi. The study aims to determine the effect of leadership style on the performance of teachers and administrative employees at MTs Negeri Ngawi. From the results of the study found a correlation coefficient between leadership style and performance of teachers and administrative employees at MTs Negeri Ngawi at 0.681. This indicates that the style of leadership  has  positive  influence  on  the  performance  of  teachers  and  administrative employees. While the t-test results can be seen that the value of 7.623 t count is greater than the value that is equal to 3.229 ttable. So the null hypothesis is rejected and the hypothesis is accepted.

Keywords : Leadership , Performance , Teachers and Employees, MTsN Ngawi

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam sebuah kemajuan dalam suatu lingkup. Begitu pula perusahaan, sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan ujung tombak dalam membawa perusahaa tersebut terus berkembang kea rah yang lebih baik lagi. Namun sosok pemimpin yang menjadi sosok vital dalam sumber daya dalam perusahaan tersebut. Pemimpin merupakan panutan dalam segala hal. Begitupun dalam berkembangnya sebuah perusahaan ditentukan sangat dominan oleh sosok seorang pemimpin. Banyak sekali tipe dan gaya kepemimpinan yang sering dipakai dalam konteks organisasi perusahaan. Karena dengan gaya kepemimpinan seseorang bisa menciptakan berbagai lingkungan bagi pegawai nya. Lingkungan merupakan salah satu faktor pegawai mengeluarkan kinerja secara maksimal. Dalam hal berkomunikasi secara vertikal antara pegawai dan pimpinan, menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan, hal tersebut tidak luput dari terciptanya lingkungan yang mendukung dengan salah satu faktor nya adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan partisipatif sangat lah cocok karena pemimpin cenderung turun langsung sehingga jarak dengan pegawai tidak ada sekat dan pegawai pun dapat ikut andil secara lebih dalam berdiskusi dalam tugas yang akan mereka kerjakan. Dibarengi dengan tipe demokrasi yang membuat penyelesaian masalah dapat menerima berbagai sudut pandang dari mulai pemimpin sampai ke pegawai. Namun tidak menghilangkan tipe kharismatic agar pegawai pun masih memiliki rasa segan dan hormat agar mereka terbiasa bekerja dibawah tekanan dari pemimpin.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui gambaran sikap pegawai terhadap perilaku kerja kontraproduktif di PPPPTK BOE Malang, (2) mengetahui gambaran kinerja di PPPPTK BOE Malang, (3) mengetahui hubungan sikap pegawai terhadap perilaku kerja kontraproduktif dengan kinerja pegawai di PPPPTK BOE Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif dan korelasi. Populasi sebanyak 185 pegawai dengan jumlah sampel 60 pegawai. Menggunakan instrumen penelitian Skala Sikap Pegawai terhadap Perilaku Kerja Kontraproduktif sebanyak 45 aitem dengan reliabilitas 0,937 dan Skala Kinerja Pegawai sebanyak 46 aitem dengan reliabilitas 0,958.
Hasil penelitian menunjukkan a) Terdapat 50% pegawai yang memiliki sikap terhadap perilaku kerja kontraproduktif tinggi, 50% pegawai yang memiliki sikap terhadap perilaku kerja kontraproduktif rendah, b) Terdapat 48,34% pegawai yang memiliki kinerja tinggi, 51,67% pegawai yang memiliki kinerja rendah, c) ada hubungan negatif antara sikap pegawai terhadap perilaku kerja kontraproduktif dengan kinerja pegawai dengan angka korelasi -0,839 dan p < 0,05.
Bagi pegawai yang memiliki sikap tinggi terhadap perilaku kerja kontraproduktif diharapkan untuk melakukan intropeksi diri dan selektif dalam menerima hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan tidak mudah terpengaruh perilaku menyimpang seperti pengaruh dari orang lain, lingkungan kerja maupun media. Menaati peraturan yang berlaku dalam instansi sehingga dapat menambah tingkat kinerja serta tidak merugikan pihak instansi PPPPTK BOE Malang maupun antar pegawai. Instansi PPPPTK BOE Malang diharapkan membuat forum diskusi/kajian tentang bahaya dari dampak perilaku kerja kontraproduktif. Selain itu, meningkatkan kedisplinan serta memberikan punishment bagi pegawai yang melanggar peraturan instansi sehingga memberikan efek jera.
Kata Kunci: sikap pegawai terhadap perilaku kerja kontraproduktif, kinerja pegawai, PPPPTK BOE Malang.

Performance is the work achieved by employees in accordance with their role in the job. A company must have work standards for its employees so that these employees do their jobs optimally. And employees must do their jobs in accordance with the work standards set by the company. The working standard in question is a standard operating procedure which means a series of steps followed in an orderly sequence to complete a job according to the instructions and standards set. Thus, the role of the operational standards are very important in carrying out a job. This standard operating procedure affects the performance of each employee. So, my goal is to make this journal in order to know the role of standard operating procedures for employee performance. The methodology I use is a literature study obtained from various sources which I then develop based on understanding. ABSTRAK Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh pegawai sesuai dengan perannya di dalam pekerjaan. Sebuah perusahaan harus memiliki s tandar kerja untuk para pegawainya agar para pegawainya tersebut melakukan pekerjaannya secara maksimal. Dan para pegawai haruslah melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Standar kerja yang dimaksud adalah standar operasional prosedur yang memiliki pengertian yaitu serangkaian langkah yang diikuti dalam urutan teratur untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai intruks i dan standar yang ditetapkan. Sehingga, peran dari standar operasional sangatlah penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Standar operasional prosedur ini memengaruhi kinerja tiap pegawai. Sehingga, tujuan saya membuat jurnal ini agar mengetahui peran standar operasional prosedur bagi kinerja pegawai. Metodologi yang saya gunakan adalah studi literatur yang didapat dari berbagai sumber yang kemudian saya kembangkan berdasarkan pemahaman.

Permasalahan yang diangkat pada tulisan ini adalah bagaimana tata letak kantor yang ergonomi dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai di suatu organisasi. Seringkali kita mendapati ruang kantor dengan lampu, air conditioning, ataupun komputer yang menyala meskipun sudah tidak dipakai. Tentunya ini akan menambah pengeluaran suatu organisasi dan terbilang sebagai pemborosan. Oleh sebab itu diperlukan adanya smart office yang dapat meminimalisir terjadinya pemborosan. Smart-office ialah kolaborasi antara teknologi cerdas dan IoT (Internet of Things) yang diimplementasikan pada sebuah lingkungan kerja. Selain membantu pegawai dalam berbagai hal, dengan menjadi smart office ini dapat mendorong pegawai untuk lebih produktif dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Tata letak kantor juga menjadi salah satu pondasi suatu organisasi dalam merencanakan desain yang sesuai dan tepat guna. Tidak hanya berfokus terhadap desain, namun tata letak kantor ini juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan serta kepuasan bagi para pegawai yang kemudian akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Perencanaan tata letak kantor agar menjadi smart-office dapat digunakan dengan metode pendekatan ergonomi. Sementara ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitan dengan pekerjaannya. Penggunaan ergonomi ini bertujuan untuk menurunkan tingkat stress yang dirasakan oleh pegawai sera menghemat biaya suatu organisasi. Hasil dari penulisan ini dapat menjadi bahan ajar juga pertimbangan bagi para pimpinan dalam pengambilan kebijakan mengenai perencanaan tata letak kantor yang ergonomi.

The purpose of this study was to examine the effect of job satisfaction and work motivation on the performance of Civil Servants at the Centre for the Development and Empowerment of Language Educators and Education Personnel (PPPPTK Language) and in order to fulfilment the group assignments of Quantitative Research Methods of the Master of Public Administration Program of the National University of the Year. 2021. The data collection instruments used in the study were questionnaires, observations, interviews, and documentation using probability sampling methods. The research used the data analysis technique used, namely multiple linear regression using the SPSS version 23 application.