Pascasarjana

Manajemen pendidikan karakter ini menjelaskan tentang pengelolaan dalam penanaman nilai-nilai yang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengajarkan kebiasaan cara berfikir dan perilaku yang membantu seseorang sebagai bekal pembentukan karakter diri sendiri yang dimulai sejak usia dini, supaya digunakan sebagai bekal dalam memecahkan sebuah masalah dan membuat keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pendidikan karakter sendiri dimulai dari lingkungan terdekat yaitu, keluarga, masyarakat, sekolah sampai secara luas yaitu pada negara sehingga dapat memberikan hasil nyata yang baik kepada lingkungannya. Sekolah merupakan wadah untuk dapat mengembangkan pendidikan karakter, segala aktivitas baik dapat dilaksanakan didalamnya. Pendidikan anak usia dini adalah salah satu pondasi utama dalam tujuan pembentukan pendidikan karakter sebelum anak memasuki pendidikan pada tahap selanjutnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap kondisi
kelas yang menerapkan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013 (k-13). Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam kajian
ini adalah pemberian kuisioner yang diadopsi dari penelitian Megan & Anita (2000)
kepada 8 sampel yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Delapan Guru
matematika tersebut terdiri dari empat guru KTSP dan empat guru K-13. Ada tiga aspek
kondisi kelas yang dinilai dalam kuisioner yang diberikan dalam penelitian ini yaitu: 1)
Keterlibatan siswa, 2) Strategi Pembelajaran, dan 3) Manajemen kelas. Hasil penelitian
menunjukkan rendahnya persentase persepsi guru matematika terhadap kondisi kelas
pada guru yang menggunakan kurikulum K13 dibandingkan dengan guru yang
menggunakan kurikulum KTSP

Kolaborasi dan sinergi kelembagaan menjadi keperluan, termasuk di tingkat pascasarjana. Olehnya, jaringan kerjasama antara pengelola pascasarjana diperlukan untuk diwujudkan.  Untuk sampai pada tujuan itu, perlu kebersamaan dan juga tata kelola bersama sehingga dapat saling membantu. Kertas kerja ini adalah rancangan kegiatan Graduate Student Symposium sebagai Graduate Enhancement Program in Southeast Asia yang akan dilaksanakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura, pada bulan September 2020.

Artikel ini mendeskripsikan aktivitas yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran di pascasarjana. Perkuliahan yang dilaksanakan tidak saja dalam bentuk transmisi pengetahuan tetapi juga merupakan kesempatan untuk belajar bersama antara dosen dan mahasiswa. Perkuliahan tidak lagi hanya sekadar pembahasan definisi melainkan sebuah diskusi untuk merumuskan topik-topik perkuliahan yang selama ini belum terpublikasi. Begitu juga dengan tetap perlu mengidentifikasi topik-topik yang sudah terbit kemudian dilaporkan dalam bentuk artikel review. Salah satu aktivitas juga yang perlu dilakukan adalah analisis buku. Melalui kegiatan ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan buku-buku yang menjadi rujukan utama. Akhirnya, artikel juga mendiskusikan kemampuan yang perlu dilatihkan kepada mahasiswa pascasarjana sehingga memungkinkan mereka dapat menguasai kemampuan yang menjadi target kurikulum di tingkat magister.

ABSTRAK Proses pembelajaran dilapangan masih banyak menghadapi masalah dan kendala, sehingga dapat menghambat pencapaian ketuntasan pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal. Seperti pada proses pembelajaran Akuntansi pada umumnya guru hanya mengenalkan teori secara umum dan singkat, kemudian siswa dilatih untuk langsung praktik menyelesaikan soal-soal latihan. Pemilihan model dan metode pengajaran yang tidak sesuai dengan kondisi dan keadaan dapat menimbulkan berbagai permasalahan sehingga dapat menghambat keberhasilan suatu proses pembelajaran baik bagi siswa maupun bagi guru. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menghendaki siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas bersama dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai penghargaan bersama (Ibrahim, 2005). Salah satu struktur dalam pendekatan struktural yang akan di kembangkan dalam penelitian ini yaitu pendekatan struktural tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dirancang untuk meningkatkan interaksi siswa didalam kegiatan belajar mengajar. Tipe Number Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe dalam pembelajaran kooperatif dimana guru memberikan nomor pada tiap anggota kelompok dan memanggil salah satu dari nomor tersebut secara acak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru mewakili kelompoknya. Dalam proses pembelajaran, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) bisa dikategorikan baik. Hal ini ditunjukkan pada setiap putaran terjadi peningkatan aktivitas guru dalam mendorong dan melatih keterampilan dan mengarahkan siswa agar siswa bisa saling bekerjasaman memberikan pemahaman dengan teman sekelompoknya, dengan hasil siklus 1 80,26% dan meningkat pada siklus 2 sebesar 94,08% sehingga pada tiap aktivitas siswa yang berhubungan dengan keterampilan kooperatif juga meningkat. Dengan

RISKI ZULKARNAIN. 2019. Developing English Materials for Dentistry Based on Students' Needs at Health Polytechnic of Makassar (Supervised by Baso Jabu and M Asfah Rahman). This research aims at find out: the The existing English material for dentistry, The needs of the students for English material for dentistry, The developing material for dentistry based on students need, The effectiveness of English material for dentistry based on students need, and the students’ and lecturers perception on the newly developed English material for dentistry. This research is R & D design. It is order in five phase: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). This R & D study involved 42 students, 1 lecturer, 4 graduates and 2 experts. The data collected through questionnaire, interview, observation, test and documentation were analyzed quantitatively and qualitatively. The result shows that: The existing English materials are less interesting and motivating than the...