Pendapatan Nasional

Secara sederhana pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang terkait dengan pendapatan nasional beragam antara lain; produk domestic bruto (gross domestic product/GDP), produk nasional bruto (gross national product/GNP), serta produk nasional neto (net national product).

Pendapatan nasional merupakan ukuran ekonomi untuk menilai kinerja ekonomi dari suatu negara. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk mendapatkan ukuran pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB). PDB banyak digunakan sebagai indikator terbaik untuk menunjukkan performa ekonomi suatu negara atau wilayah. Dalam rangka untuk penyusunan kebijakan dan perencanaan, pemerintah selalu berusaha mengedepankan aspek kegiatan pariwisata. PDB nasional yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh PDB sektor pariwisata. Apabila komponen-komponen ekonomi pariwisata dapat tumbuh pesat maka kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional akan sangat dominan.

Pendapatan  nasional  menurut  Mukti  Hakim  adalah  jumlah  dari  semua pendapatan  yang  diterima  olehorang-orang  di  suatu  negara  selama  satu  tahun. Dalam  ilmu  ekonomi  konvensional,  pendapatan  nasional  dapat  dihitung  dengan menggunakan  jumlah  GNP  (Gross  Nastional  Produk).

Pengelolaan sistem moneter pada masa pemerintahan islam diserahkan kepada lembaga Baitul mal. Baitul mal merupakan post yang dikhususkan untuk mengelola semua pemasukan atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslimin. Pengelolaan moneterter sebut mengalokasikan dana untuk penyebaran Islam, pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan inprastruktur dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial. Alokasi dana Baitul mal tersebut mempunyai dampak baik  terhadap pertumbuhan ekonomi dan kenaikan Agregate Demand sekaligus Agregate Supply. Karena populasiakan semakin meningkat dan penggunaan sumberdaya alam semakin maksimal.

Kita  tentu banyak membaca dan mendengar arti serta istilah tentang pendapatan nasional itu sendiri bahkan jika kita mencari jurnal,artikel serta paper sendiri juga terdapat banyak versi dan pengambaran masing-masing. sehingga perlu  kita kaji secara mendalam apa itu pendapatan nasional

Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang terkait dengan pendapatan nasional beragam antara lain; produk domestic bruto (gross domestic product/GDP), produk nasional bruto (gross national product/GNP), serta produk nasional neto (net national product/NNP). Perhitungan pendapatan nasional akan memberikan perkiraan GDP secara teratur yang merupakan ukuran dasar dari performansi perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Selain itu perhitungan pendapatan nasional juga berguna untuk menerangkan kerangka kerja hubungan antara variabel makroekonomi, yaitu; output, pendapatan, dan pengeluaran

Ekonomi merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan, dalam memenuhi kebutuhan hidup kita juga harus bisa mengontrol setiap pemasukan dan pengeluaran. Perbandingan ekonomi setiap negara menjadi ajang pemicu bahwa negara tersebut dapat mempertahankan perekonomiannya

Pendapatan nasional menurut Mukti Hakim adalah jumlah dari semua pendapatan yang diterima oleh orang-orang di suatu negara selama satu tahun. Dalam ilmu ekonomi konvensional, pendapatan nasional dapat dihitung dengan menggunakan jumlah GNP (Gross Nastional Produk).

EKONOMI MINERAL
Deborah Bianca Elisabeth Lasut
073 00 14 00 135


Soal :
Jelaskan mengapa hal-hal berikut ini dapat disebut sebagai Indeks Prestasi Ekonomi.
A. Pendapatan nasional
B. Pertumbuhan ekonomi
C. Kestabilan ekonomi
D. Tingkat pengangguran
E. Inflasi
F. Neraca perdagangan
G. Neraca pembayaran
H. Kestabilan nilai mata uang

Perdebatan kian merajalela, permusuhan menyebar dimana-mana seakan-akan tiada perdamaian indah yang ada di sana. Begitulah keadaan Indonesia sekarang. Karena pemilihan presiden, semua warganegara menjadi sangat ambisius dan melupakan hakikat berbangsa dan bernegara yang baik. Padahal, di era yang sangat terkenal akan arus globalisasi, negara sangat membutuhkan peran warga negara dalam kemajuannya. Tapi kian berkurangnya akan kesadaran tersebut.

Harusnya mereka sadar, bahwa perpecahan dan perseterua tidak membuahkan hasil apapun, kecuali kerusakan bangsa. Entah apa yang ada di pikiran mereka, terbutakan dari segalanya. Seakan-akan mereka lupa akan perjuangan para pahlawan dahulu yang mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk negeri tercinta ini. Mereka lupa akan cita-cita para leluhur, amanat mereka untuk meneruskan estafet negeri ini, menjadikannya lebih baik penuh dengan kedamaian.

Sedangkan mereka para pejabat, kaum elit, bukannya memiliki cita-cita mulia untuk menolong bangsa, malah sibuk akan diri mereka sendiri, memuaskan urusan perut mereka yang tentu tak akan pernah puas. Memuaskan nafsu yang menyengsarakan mereka, rakyat jelata. Padahal mereka sangat sadar akan hal itu. Bahkan, walau mereka dipenjarapun tindak korupsi masih saja berjalan di tangan mereka.

Pertumpahan darah seakan suatu hal biasa, tanpa pikir panjang, menghakimi tanpa akal rasional. Seenaknya saja. Bahkan mereka merasa sangat puas dengan apa yang terjadi. Yang seharusnya kita sebagai warganegara Indonesia, mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang seluruhnya mencakup syarat keseluruhan hal dalam berbangsa dan bernegara. Lagi-lagi sayangnya hati dan pikiran mereka telah buta, menabrak seluruh aturan-aturan kehidupan. Sungguh miris. Entah sampai kapan bangsa ini akan hilang dari hal yang seperti ini.