Sapi Perah

Bakteri E. Coli merupakan bakteri yang terdapat pada usus dan kotoran dari sapi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan dapat susu segar ketika proses pemerahan yang tidak menjaga kebersihan diri dan sanitasi kandang. Hasil survei pendahuluan didapatkan bakteri E. Coli 210 Apm/ml yang berarti nilai MPSN E. Coli lebih dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional tahun 2011 yakni <3 Apm/ml dikarenakan keadaan peternakan di Desa Tulungrejo ditemukan beberapa kondisi kebersihan diri dan sanitasi kandang peternak kurang terjaga seperti peternak menggunakan ember plastik sebagai penampung susu, tidak membersihkan kandang sebelum pemerahan, tidak membersihkan ambing sapi menggunakan air bersih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dan sanitasi kandang terhadap keberadaan bakteri escherichia coli yang terdapat pada peternakan Desa Tulungrejo Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan instrumen kuesioner, dan checklist observasi. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene terhadap bakteri E. Coli dengan nilai p=0,03, terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi kandang dengan bakteri E. Coli dengan nilai p=0,04.
Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa personal hygiene sebagian besar baik, sanitasi kandang sebagian besar baik, kualitas bakteri E. Coli sebagian besar buruk, terdapat hubungan antara personal hygiene dengan keberadaan bakteri E. Coli, dan terdapat hubungan antara sanitasi kandang dengan keberadaan bakteri E. Coli.
Dalam penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran antara lain; sebaiknya peternak mulai membiasakan cuci tangan menggunakan sabun sehingga dapat memperbaiki kualitas susu segar dan peternak dapat memperbaiki tempat pembuangan limbah kotoran sapi dan mengolahnya agar bermanfaat bagi hewan, lingkungan, dan peternak. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain seperti; waktu pendistribusian susu ke lokasi penampungan, lama penggunaan wadah penampung susu, dll sehingga dapat diperoleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas susu sapi perah.

Praktek Kerja Lapagan  (PKL) mengenai “Evaluasi beranak terakhir pada sapi perah  dilaksanakan pada bulan Januari- Februari 2017 dikelompok peternakan sapi perah (KPS) Eka Putra jaya  Desa Cikeruh, kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Maksud dan tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui beranak pada sapi perah secara langsung di KPS Eka Putra Jaya. Metode yang dilakukan yaitu  dengan mengikuti kegiatan  yang dilakukan diperusahaan, Observsi lapangan, diskusi dengan pemilik dan pekerja lapangan  di KPS Eka Putra Jaya. Dari hasil pengamatan yang ditunjukan bahwa kelompok Peternakan sapi perah KPS Eka Putra Jaya  dalam pembuatan recording kurang baik karena dalam pencatatan belum maksimal sehingga sulit untuk mengetahui data beranak terakhir.

Buku ini berisi petunjuk dalam pemeliharan sapi perah, mulai dari bangsa-bangsa sapi perah, pemuliaan, pemeliharan, pakan, kandan, kondisi kesehatan ternak, body condition score hingga analisis usaha ternak sapi perah serta masih banyak lagi.

ABSTRAK Peningkatkan keberhasilan pengembangan peternakan di masa yang akan datang khususnya di Kabupaten Jember harus didukung oleh daya tahan panas yang tinggi dan respon fisologis yang baik dari sapi potong dan perah yang dikembangkan. Untuk itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengukur perbedaan daya tahan panas dan respon fisiologis sapi potong dan perah di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanana Ternak (UPT. PT-HMT) Jember. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 ekor sapi potong dan 17 ekor sapi perah. Variabel yang diukur yaitu aspek lingkungan abiotik (suhu udara, kelembaban relatif dan temperature humidity index) dan aspek fisiologis sapi potong dan perah (suhu rektal, frekuensi nafas, frekuensi nadi dan daya tahan panas sapi). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan nyata (P<0,05) pada suhu rektal, koefisien Rhoad, dan koefisien Benezra namun tidak ada perbedaaan nyata pada frekuensi nafas dan frekuensi nadi antara sapi potong dan sapi perah di UPT.PT-HMT Jember. Suhu rektal sapi potong dan perah masing-masing 38,76 dan 38,90 o C, frekuensi nafas masing-masing 38,67 dan 31,90 kali/menit, frekuensi nadi masing-masing 99,29 dan 73,8 kali/menit. Koefisien Rhoad masing-masing 97,00 dan 95,82 serta koefisien Benezra masing-masing 2,57 dan 2,50. Dapat disimpulkan bahwa sapi potong lebih mampu mempertahankan tubuhnya dalam kondisi normal dibandingkan sapi perah. ABSTRACT Improoving the successfull of livestock development in the future, especially in Jember must be supported by a high of heat tolerance and good physiological response of beef cattle and dairy. To support it, the research aims to measure the differenct in heat tolerance and physiological response of beef and dairy cattle at UPT. PT-HMT Jember. The material used in this study were 40 heads of beef cattle and 17 dairy cows. Measured variables ie abiotic environmental aspects (air temperature, relative humidity and temperature humidity index) and the physiological aspects of beef cattle and dairy (rectal temperature, respiration frequency, pulse Muhammad Yusuf Fajar dan Isroli. 2015.

RINGKASAN Sapi perah merupakan sapi yang memiliki produksi utama susu yang dikonsumsi oleh manusia dan didapatkan dengan cara pemerahan. Ternak sapi perah memegang peranan penting dalam penyediaan gizi bagi masyarakat. Petumbuhan populasi sapi perah dari tahun-ketahun rata-rata meningkat, akan tetapi produksi susunya relative masih rendah.. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak sapi perah dalam mengelola usaha sapi perahnya melalui pengelolaan yang baik di bidang pemeliharaan, pakan, pemerahan, kesehatan, dan pengolahan limbah. Dengan demikian peternak sapi perah mampu mengelola usahanya dengan baik sehingga dihasilkan susu yang berkualitas. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah populer ini metodologi yang dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara mencari referensi di perpustakaan, studi pustaka yang berkaitan dengan topik tersebut, mereview beberapa hasil penelitian dan pengalaman penulis dalam hal praktek serta melatih di pengelolaan usaha sapi perah.. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan sapi perah sangat penting diperhatikan atau harus dilakukan dengan baik agar dapat memproduksi susu yang berkualitas adalah pengelolaan pemeliharan pedet, dara, bunting, induk laktasi dan kering kandang. Pengelolaan pemberian pakan yang bermutu terdiri dari hijauan dan konsentrat dilakukan 2 kali sehari terdiri dari hijauan 10 % dari berat badan dan konsentrat 1 kg untuk tiap 2 kg susu yang dihasilkan. , Selain itu pengaturan reproduksi meliputi pengamatan berahi, saat yang tepat untuk mengawinkan sapi betina, dan pengelolaan pemerahan sapi perah sangat menunjang kualitas susu yang dihasilkan dan meningkatkan nilai tambah dari pengelolaan limbah menjadi pupuk dan biogas.. Kata kunci : pengelolaan, sapi perah

SEHAT, KLIK wa.me/6287880643713, Jual Susu Pasteurisasi Depok, Jual Susu Murni Pasteurisasi Depok, Jual Susu Sapi Murni Pasteurisasi Depok, Jual Susu Pasteurisasi Sehat Depok, Jual Susu Pasteurisasi Untuk Kesehatan Depok,

Kami Agen dan Penjual Jual Susu Pasteurisasi Untuk Diet, Jual Susu Pasteurisasi Untuk Kesehatan Tulang, Jual Pasteurisasi Susu Sapi Untuk Imun Tubuh, Harga Susu Pasteurisasi, Harga Susu Murni Pasteurisasi

Susu sapi pasteurisasi adalah minuman yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Susu ini tidak melalui banyak tahap pengolahan, hanya proses pemanasan pada suhu tertentu yang bertujuan untuk mematikan bakteri merugikan. Kandungan dalam susu tidak memiliki penambahan atau pengurangan apa pun, sehingga nutrisi dalam susu tentunya selalu terjaga

Berikut ini adalah alasan mengapa konsumsi Susu Pasteurisasi  secara rutin berkhasiat untuk tubuh :

1. Membantu Pertumbuhan Tulang
2. Menyehatkan Jantung
3. Menurunkan Risiko Kanker
4. Membantu Pembentukan Massa Otot
5. Menurunkan Risiko Radang Sendi
6. Baik untuk Penderita Anemia
7. Mengendalikan Berat Badan
8.  Menjaga Tubuh Tetap Fit
9. Mencegah Diabetes
10. Meningkatkan Kesehatan Kulit

Kami melayani pengiriman di wilayah Depok dan sekitarnya. juga daerah Beji, Bojongsari, Cilodong, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo, Pancoran Mas, Sawangan dan Sukmajaya

Pemesanan hubungi

TELP/WA 0878-8064-3713 ( Bapak Agus )

KLIK wa.me/6287880643713


Perumahan Depok Maharaja Blok N4 No.8

Kec. Mampang - Kota Depok


#HargaSusuPasteurisasi #HargaSusuMurniPasteurisasi #HargaSusuSapiMurniPasteurisasi #HargaSusuPasteurisasiSehat #HargaSusuPasteurisasiUntukKesehatan #HargaSusuPasteurisasiUntukDiet #HargaSusuPasteurisasiUntukKesehatanTulang #HargaPasteurisasiSusuSapiUntukImunTubuh #ManfaatSusuPasteurisasi #KandunganGiziSusuPasteurisasi

TAG

Jual Susu Pasteurisasi  Di Beji Depok, Jual Susu Murni Pasteurisasi  Di Bojongsari Depok, Jual Susu Sapi Murni Pasteurisasi  Di Cilodong Depok, Jual Susu Pasteurisasi Sehat Di Cimanggis Depok, Jual Susu Pasteurisasi Untuk Kesehatan Di Cinere Depok

A research was conducted to study the effectivity of Test Day records using a Fixed Regression model for genetic evaluation of dairy cattle. The data were collected from first and second lactations of Frisian Holstein dairy cattle from 1989 to 2000 at PT Taurus Dairy Farm Sukabumi. A total of 7503 Test Day records recorded from 456 cows, 40 sires and 342 dams were collected. Variance components were estimated using the animal model with REML and Breeding Values were predicted using BLUP. The results showed that the peak of lactation was reached on day 35. Season was not clearly affecting Test Day. The genetic variance decreased along with the addition of the Test Day in 2 nd lactation up to test 3, and then decreased gradually up to the end of test. The estimation of heritability followed the same patern as the genetic variance. Genetic evaluation based on first lactation plus the first test and second lactation was sufficient for the evaluation of animals, while bulls should be prolonged up to the first three tests. Sari Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas catatan Test Day dengan model regresi tetap untuk evaluasi genetik produksi susu pada sapi perah berdasarkan laktasi satu dan dua. Data produksi susu berasaldari sapi perah Frisian Holstein periode laktasi satu dan dua dari tahun 1989-2000 di PT. Taurus Dairy Farm Sukabumi. Catatan Test Day sebanyak 7503 buah berasal dari 456 ekor sapi betina, 40 pejantan dan 342 ekor induk. Model yang digunakan adalah Model Regresi Tetap, varian komponen diduga dengan Animal Model dengan Restricted Maximum Likelihood (REML) dan Nilai Pemuliaan dengan Best Linier Unbiased Prediction (BLUP). Hasil analisis menunjukan hasil test ke-35 (TD2) merupakan puncak produksi. Pengaruh musim terhadap produksi susu Test Day mempunyai pola yang kurang jelas. Ragam genetik aditif pada laktasi dua menurun sejalan dengan penambahan catatan Test Day sampai dengan Test Day ke-3, setelah itu meningkat sampai akhir laktasi. Dugaan nilai heritabilitas mengikuti pola yang sama dengan ragam genetik. Evaluasi genetik berdasarkan laktasi satu penuh yang ditambah dengan satu catatan Test Day pada laktasi dua sudah cukup untuk mengevaluasi seluruh ternak, sedangkan untuk mengevaluasi pejantan, evaluasi harus diperpanjang sampai tiga catatan Test Day pada laktasi dua.

Cattle Breeds 281-284 281. Lithuanian Red adalah jenis ternak yang dibentuk dengan persilangan sapi Merah Denmark dengan sapi Lithuania lokal. Pada tahun 1951 salib diakui sebagai jenis baru. Saat ini menyumbang sekitar 33% dari seluruh populasi sapi di Lithuania. Stok muda dari jenis Lituania Merah dikenal karena laju pertumbuhannya yang cepat, konversi makanan yang baik, dan kualitas karkas yang tinggi. Sapi merah Lithuania adalah hewan berukuran sedang-besar. Seperti namanya, hewan-hewan itu berwarna merah. Mereka memiliki kuku hitam dan tanduk berorientasi ke depan. Sapi rata-rata memiliki berat sekitar 470-520 kg, dan bobot hidup sapi jantan mencapai 750 kg. Sapi ini terkenal karena tingkat pertumbuhannya yang cepat dan juga karena rasio konversi makanan yang baik dan kualitas karkas yang tinggi. Sapi Merah Lituania adalah produsen susu yang baik. Sapi rata-rata menghasilkan sekitar 4.500 kg susu per laktasi, tetapi kadang-kadang lebih. Susu mereka mengandung sekitar 4,43 persen kandungan lemak dan sekitar 3,39 persen protein. 282. Lithuanian White-backed adalah jenis asli yang banyak ditemukan di daerah tenggara Lithuania. Diketahui, bahwa sapi-sapi bersandaran putih juga dikembangbiakkan di daerah timur laut Polandia, negara-negara Skandinavia dan beberapa daerah di Rusia. Dari zaman kuno mereka dibiakkan juga di Lithuania. Menurut ukuran, konfirmasi tubuh dan ciri-ciri produktivitas susu, jenis ini lebih banyak dimiliki oleh jenis sapi perah, tetapi ada kemungkinan untuk menemukan hewan dengan ciri-ciri yang sama dengan jenis produktivitas sapi perah. Hasil susu dan sifat-sifat kualitas susu sapi Lituania White Backed tidak lebih rendah daripada breed ternak yang tersebar luas di Lithuania. Hasil susu rata-rata sapi Lituania Putih Beragun adalah 4.577 kg, kandungan susu 3,98% lemak dan 3,26% protein. Menurut warna Lithuanian White Backed ternak dapat dibagi menjadi dua jenis: tipe pertama memiliki bintik-bintik hitam yang terletak di latar belakang putih, tipe kedua memiliki kepala, leher dan sisi yang benar-benar hitam dan punggung putih. Juga dapat ditemukan hewan dengan warna coklat yang tidak biasa. Secara umum, hewan-hewan memiliki karakteristik putih punggung dan sisi putih, cahaya, tanduk berorientasi ke depan. Jantan dewasa memiliki berat rata-rata 900 kg dan betina 530 kg dengan tinggi layu rata-rata 135 cm dan 128 cm. Trah ini dikenal karena adaptasinya terhadap iklim yang berlaku secara lokal, menghasilkan susu berkualitas baik dan hewan-hewan memiliki konstitusi yang kuat.