Abstrak− Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja, untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja dan untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi dan...
moreAbstrak− Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja, untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja dan untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja di bagian Quality Assurance. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu dengan cara pengumpulan bukti-bukti keterangan dan data-data lain yang diperlukan untuk kemudian diolah dan dianalisa hingga pada suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang berjumlah 41 pegawai. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, yaitu sebanyak 41 responden. Hasil penelitian diperoleh pada hipotesis 1 pada penelitian ini komunikasi organisasi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja pegawai (Y) diperoleh thitung > ttabel (3,455 > 2,023) sedangkan nilai korelasi diperoleh sebesar 0,489 dan mempunyai tingkat konstribusi hubungan yang sedang, artinya nilai komunikasi organisasi semakin meningkat maka semangat kerja pegawai akan semakin meningkat. Hipotesis 2 pada penelitian ini lingkungan kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja pegawai (Y) diperoleh thitung > ttabel (3,382 > 2,023), sedangkan nilai korelasi sebesar 0,481 dan mempunyai tingkat konstribusi hubungan yang sedang, artinya nilai lingkungan kerja semakin baik maka semangat kerja pegawai akan semakin baik pula. Hipotesis 3 pada penelitian ini komunikasi organisasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja pegawai (Y) diperoleh Fhitung > Ftabel (16,847 > 3,245) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap semangat kerja pegawai (Y). Abstract−The purpose of this study was to determine the effect on morale of organizational communication, to determine the effect on morale work environment and to determine the influence of organizational communication and work environment on morale. In conducting this research, the writer used quantitative descriptive analysis approach, namely by way of evidence collection information and other data necessary to then be processed and analyzed down to a conclusion. The population in this study were employees part of Quality Assurance and for a population of 41 employees. Engineering samples in this study probability sampling, the sample is calculated based on the formula Slovin, based on the results of these calculations by rounding the sample is assigned a total of 41 respondents. The results were obtained under the hypothesis 1 in this study organizational communication has a significant influence on employee morale tcount > t table (3.455> 2.023), while the correlation value obtained at 0.489 and have this level of contribution of the relationship is, it means the value organizational communication has increased the morale of employees will increase. Hypothesis 2 on the research work environment has a significant influence on employee morale tcount > t table (3.382> 2.023), whereas the correlation value of 0.481 and has a degree of contribution of the relationship is, it means the value of the work environment is getting better then the employee morale will be better anyway. Hypothesis 3 in this study organizational communication and work environment significantly affects employee morale obtained F count> F table (16.847> 3.245) it can be concluded that there is significant influence between organizational communication and the environment work on employee morale. 1. PENDAHULUAN Komunikasi organisasi sangat diperlukan untuk melancarkan tugas-tugas karyawan, jika hubungan antara pimpinan dan bawahan kurang baik. Komunikasi yang lancar didalam organisasi dapat mendorong terjadinya kinerja, apabila proses komunikasi dalam bekerja antar pegawai terjadi tanpa permasalahan yang mempengaruhinya maka hal ini akan menjadi pendorong bagi pegawai mencapai kinerja yang diharapkan perusahaan. Namun komunikasi terkadang tidak stabil dan mengakibatkan kondisi kerja menjadi buruk. Disaat itu diperlukan sosok pemimpin yang dapat mengarahkan, memotivasi dan menjaga para pegawai agar dapat bekerja dengan baik. Dengan demikian pelaksanaan komunikasi organisasi sangat diperlukan untuk melancarkan tugas-tugas karyawan. Sering terlihat dalam perusahaan atau instansi, jika hubungan antara pimpinan dan bawahan kurang baik maka para karyawan dalam melaksanakan tugasnya akan semakin malas. Tetapi sebaliknya jika hubungan atasan dengan bawahan baik maka karyawan juga lebih semangat dalam melakukan pekerjaannya. Lingkungan yang baik akan mendorong timbulnya semangat kerja pegawai. Dengan semangat yang tinggi, pegawai akan bekerja dengan senang dan bergairah sehingga mereka akan berprestasi dalam pekerjaannya, lingkungan kerja berpengaruh terhadap semangat kerja, adanya komunikasi yang baik didalam lingkungan kerja akan tercipta adanya dorongan semangat yang tinggi. Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan antara rekan sesama kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik hendaknya mencerminkan kondisi yang mendukung kerjasama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki jabatan yang sama di organisasi. Permasalahan yang terjadi pada PT. Runzune tidak baiknya hubungan antara rekan sesama kerja ataupun atasanya, sehingga diindikasikan rendahnya lingkungan kerja diakibatkan oleh hubungan antara pegawai yang kurang kondusif.