Banyak orang salah dalam menilai Ibnu Taimiyah. Sebagian bahkan menganggapnya sebagai sosok yang mengilhami pemikiran-pemikiran kelompok teroris. Alasannya, banyak pendapat-pendapat Ibnu Taimiyah yang dikutip oleh tokoh-tokoh teroris atau... more
Banyak orang salah dalam menilai Ibnu Taimiyah. Sebagian bahkan menganggapnya sebagai sosok yang mengilhami pemikiran-pemikiran kelompok teroris. Alasannya, banyak pendapat-pendapat Ibnu Taimiyah yang dikutip oleh tokoh-tokoh teroris atau banyak karya Ibnu Taimiyah yang dikaji oleh kelompok-kelompok teroris itu. Padahal tidak seperti yang mereka bayangkan. Ibnu Taimiyah, jika kita telisik karya-karya tulisnya, adalah sosok ulama yang paling sering menyerang pemikiran-pemikiran kelompok Khawarij, Syiah, dan kelompok-kelompok yang menyempal dan menyimpang dari Islam. Ibnu Taimiyah membantah pendapat-pendapat keliru kelompok-kelompok tersebut dengan dasar yang kuat. Argumen-argumen Ibnu Taimiyah dibangun di atas penarikan kesimpulan yang tepat dari Al Qur-an dan As Sunnah. Bukan semata-mata pandangan biasa, apalagi membabi buta dalam mempertahankan keyakinan. Sayangnya, ada sebagian pihak dari kaum muslimin yang tidak memerhatikan itu. Mereka lebih memilih gambaran yang telah dibentuk oleh media, opini tokoh-tokoh yang tidak menyukai Ibnu Taimiyah, dan asumsi-asumsi keliru dari sebagian kelompok masyarakat tentang pandangan -pandangan Ibnu Taimiyah.
Berikut ini di antara contoh karya tulis Ibnu Taimiyah tentang masalah kesabaran. Di dalamnya, dijelaskan bagaimana sikap seorang muslim ketika menghadapi kezaliman dari orang lain dan bagaimana sikap sabar yang benar dalam menghadapi semua itu.
Dunia ijtihad dalam Peradaban Islam adakalanya mengalami masa "kemunduran". Hal ini disebabkan ulama masing-masing Madzhab yang sudah terbentuk lebih mempertahankan pendapat madzhabnya ketimbang berijtihad langsung kepada Al-Quran dan... more
Dunia ijtihad dalam Peradaban Islam adakalanya mengalami masa "kemunduran". Hal ini disebabkan ulama masing-masing Madzhab yang sudah terbentuk lebih mempertahankan pendapat madzhabnya ketimbang berijtihad langsung kepada Al-Quran dan Sunnah. Pada masa ini (abad ke 4 H), perkembangan ijtihad pun mulai lambat. Mayoritas para fuqaha’ merasakan kevakuman yang tidak mereka alami pada periode keemasan fiqh.
Sikap Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Kepada Kaum Sufi Diterjemahkan dari Mauqif al-Imamain Ibnu Taimiyyah wa Ibnu al-Qayyim mim al-Shufiyyah, terbitan Dâr al-Imâm Ahmad, 2007 Karya Syekh Dr. Rabi‘ bin Hadi al-Madkhali Ditulis dan... more