BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu proses pembelajaran, terdapat dua unsur yang amat penting yaitu metode dan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan...
moreBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses pembelajaran, terdapat dua unsur yang amat penting yaitu metode dan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan memudahkan penafsiran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran sederhana?
2. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam pembuatan media pembelajaran sederhana?
3. Apa saja macam- macam media pembelajaran sederhana?
4. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran sederhana?
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian media pembelajaran sederhana.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur media pembelajaran sederhana.
3. Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran sederhana.
4. Untuk mengetagui cara pembuatan media pembelajaran sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Media Pembelajaran Sederhana
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah artinya tengah, perantara atau pengantar. Menurut Djamarah (1995:136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru atau pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Media tidak selalu identik dengan harga mahal. Berdasarkan keadaannya, media dibagi atas dua hal yakni media canggih dan media sederhana. dikatakan sederhana, karena dalam media ini tidak berbasis teknologi dan dapat dibuat sendiri. Dalam pembuatannya tidak memerlukan banyak biaya sehingga bersifat ekonomis. Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk sekreatif mungkin memanfaatkan barang yang ada sebagai media untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran.
B. Unsur-unsur Media Pembelajaran Sederhana
Dalam pembuatan sebuah media untuk pembelajaran, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur atau elemen-elemen yang terkandung dalam media tersebut. Penataan elemen yang baik dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi yang ingin disampaikan. Berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran sederhana:
1. Kesederhanaan
Secara umum, kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan.
2. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemem-elemen visual. Elemem-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.
3. Penekanan
Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang menjadi pusat perhatian siswa, dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang penekanan dapat diberikan pada unsur yang terpenting.
4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan-keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal dengan menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun yang cendrung tampak statis, sedangkan keseimbangan informal tidak seluruh simetris yang memberi kesan dinamis dan menarik perhatian.
5. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu diperhatikan.
6. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus yang dapat digunakan untuk penekanan unsur, seperti warna. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8. Warna
Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan warna yaitu:
- Pemilihan warna khusus (merah, biru, dan sebagainya).
- Nilai warna yaitu tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut.
- Intensitas atau kekuatan warna untuk memberikan dampak yang diinginkan.
C. Macam-macam Media Pembelajaran Sederhana
Media sederhana identik dengan media yang berbasis visual. Berikut macam-macamnya:
1. Gambar
Gambar yang dimaksud disini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk menvisualisasikan konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa.
2. Grafik
Secara fisik bentuk grafik dan chart hampir sama, akan tetapi grafik hanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka. Angka-angka tersebut diwakili oleh bentuk visual, misalnya berupa garis, gambar orang, gambar binatang, dan lain-lain. Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik- titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas berbeda dengan bagan, grafik di susun berdasarkan prinsip- prinsip matematik dan menggunakan data- data komparatif.
3. Relia
Media relia adalah benda nyata, yang tidak harus dihadirkan di ruang kelas tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek, sehingga dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
4. Poster
Poster adalah media yang bersifat persuasif yang bermaksud menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata. Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara rinci, harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak, akan hilang kegunaanya.
5. Chart atau Bagan
Chart merupakan presentasi berupa gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan. Misalnya: kronologis, jumlah, dan hierarki. Sebagai media yang baik, bagan haruslah: dapat dimengerti, sederhana dan lugas (tidak rumit atau berbelit-belit), diganti pada waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak hilang daya tarik.
6. Papan tulis
Papan tulis merupakan salah satu dari media pembelajaran sederhana yang paling mudah ditemui. Hampir disetiap sekolah pasti memilikinya. Dalam penggunaanya seorang guru harus bisa menggunakan media ini dengan tepat dan membuat siswa paham akan materi yang disampaikan. Media ini terdiri atas dua bentuk yaitu black board dan white board.
D. Pembuatan Media Pembelajaran Sederhana
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum pendidikan modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk menjelaskan materi pelajarannya. Kegiatan belajar ini akan berusaha menggugah para guru bahwa media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana tetap dibutuhkan dan dapat berfungsi efektif, tidak kalah dengan media modern, dan bisa menjadi lebih unggul jika penggunaannya tepat dan sesuai.
Berdasarkan kesadaran tentang pentingnya media sederhana yang terbuat dari bahan bekas yang terdapat disekitar lingkungan guru dan siswa, kita dapat mencatat tiga tujuan pembuatan media sederhana yang terkait satu dengan lainnya:
1. Membangun komunikasi berbasis pendidikan kreatif. Pencapaian tujuan ini melibatkan para siswa sedini mungkin dalam pengembangan dan penggunaan media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana untuk mengembangkan kemampuan berimajinasi, serta mengembangkan keterampilannya sesuai dengan usia dan mata ajaran yang dipelajarinya. Dengan cara demikian guru mencoba memperkenalkan para siswa sedini mungkin pada kondisi dan potensi lingkungannya. Disamping itu juga kegiatan ini bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi di berbagai bidang yang menyangkut pengetahuan, minat dan bakat melalui pengembangan media sederhana yang dibuatnya.
2. Mengembangkan berbagai alternatif media sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa sehingga mampu membantu anak-anak didik tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kritis, kreatif, mandiri (otonom), dan peduli terhadap orang lain dan lingkungan.
3. Mengembangan jaringan kerja (network) para guru dan pendidik untuk menggalang kerja sama dalam upaya mengembangkan berbagai media alternatif yang kreatif, sederhana dan murah sebagai gerakan guru mandiri yang peduli lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat.
Jika kita jeli melihat sekeliling kita maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bisa mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik, kreatif, dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak terhingga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2001. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.