Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Dismenore Pada Mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan Unand
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Dismenore Pada Mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan Unand
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Dismenore Pada Mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan Unand
Abstract: Dysmenorrhea is menstrual pain that is felt when, mainly in the lower abdomen to the waist and
thighs spread that feels like cramping. The pain is subjective. In the severe circumstances can be accompanied
by nausea and vomiting. 60-70% of patients with dysmenorrhea are younger women, resulting in a sense of
discomfort and disruption have an impact on daily activities, academic and social. One of the non-
pharmacological therapies that can be used to reduce dysmenorrhoea is progressive muscle relaxation. This
study aims to determine whether the effect of progressive muscle relaxation in the pain management of
dysmenorrhoea. Subject is a student at A 2012 study in the Faculty of Nursing Andalas. This research uses a
quasi-experimental approach with no control group with one group pretest-posttest. Sampling using sampling
with 37 people. Data analysis using the Wilcoxon. The research proves there is significant before and after
progressive muscle relaxation to pain dysmenorrhoea on student A 2012 Faculty of Nursing in Andalas
University with p = 0.000 (p <0,05). This shows that progressive muscle relaxation can reduce the pain of
dysmenorrhoea on student A 2012 Faculty of Nursing in Andalas University. This shows that progressive
muscle relaxation can reduce the pain of dysmenorrhoea A 2012 School of Nursing student Andalas. It is
recommended for young women in order to implement progressive muscle relaxation in overcoming
dysmenorrhoea.
Abstrak: Dismenorea merupakan nyeri yang dirasakan ketika mestruasi, terutama terjadi pada perut bagian
bawah menyebar sampai pinggang serta paha yang terasa seperti kram. Nyeri yang dirasakan bersifat subjektif.
Pada keadaan berat dapat disertai mual dan muntah. 60-70% penderita dismenorea ini adalah perempuan muda
atau remaja, yang mengakibatkan rasa ketidaknyamanan serta berdampak terhadap gangguan aktivitas sehari-
hari, akademis dan sosial. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi
dismenorea ini adalah relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah relaksasi otot
progresif berpengaruh dalam mengatasi nyeri dismenorea. Subjek penelitian adalah mahasiswi A 2012 di
Fakultas Keperawatan UNAND. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi-eksperiment tanpa kelompok kontrol
dengan pendekatan one group pretest-posttest. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan
37 orang. Analisa data menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh yang signifikan
sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresif terhadap nyeri dismenorea pada mahasiswi A 2012
Fakultas Keperawatan UNAND dengan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukan bahwa relaksasi otot progresif
dapat menurunkan nyeri dismenorea pada mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan UNAND. Disarankan untuk
remaja putri agar dapat menerapkan relaksasi otot progresif dalam mengatasi dismenorea.
Masa remaja adalah suatu tahap dikenal dengan istilah masa pubertas
antara masa kanak-kanak dengan masa (August, 2009). Hurlock (2004) menyatakan
dewasa. Masa ini ditandai dengan percepatan bahwa kriteria yang paling sering digunakan
perkembangan fisik, mental, emosional dan untuk menentukan masa pubertas adalah
sosial (Ali & Asrori, 2010; Dhamayanti, munculnya menstruasi pertama (menarche)
2009; Proverawati & Misaroh, 2009). pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki.
Remaja ini berada pada masa transisi dari Menstruasi adalah perdarahan secara
masa kanak-kanak kemasa dewasa, dimana periodik dan siklik dari uterus, disertai
1
NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 10, No 1, Maret 2014 : 1-9
3
NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 10, No 1, Maret 2014 : 1-9
Skala nyeri
NO Nama Penurunan
Sebelum Sesudah
1 LT 7 4 3
2 WY 6 2 4
3 MF 4 2 2
4 FR 8 5 3
5 KL 6 2 4
6 DP 5 2 3
7 AT 3 1 2
8 LA 4 1 3
9 ED 4 2 2
10 IS 4 1 3
11 AF 9 6 3
12 RS 7 6 1
13 MS 9 5 4
14 WF 7 6 1
15 WS 7 4 3
16 AS 8 5 3
17 MZ 9 6 3
18 SP 3 1 2
19 FN 4 2 2
20 YH 3 2 1
21 AO 4 1 3
22 NS 3 2 1
23 ZY 4 2 2
24 AY 3 1 2
25 HE 3 1 2
26 YN 3 2 1
27 VR 3 1 2
28 FA 4 1 3
29 NP 3 2 1
30 KH 3 1 2
31 YF 4 2 2
32 FH 3 1 2
33 YR 5 2 3
34 RN 4 1 3
35 AA 4 2 2
5
NERS JURNAL KEPERAWATAN Volume 10, No 1, Maret 2014 : 1-9
36 EF 5 2 3
37 MH 3 1 2
MIN 3 1 1
MAX 9 6 4
MEAN 4,81 2,43 2,378
Std Deviasi 1,984 1,708 0,861
Standar Mean
N Mean Median deviasi penurunan p value
Pre test 37 4,81 4 1,984 2,378
0,000
Post test 37 2,43 2 1,708
6
Israd, dkk., Pengaruh Relaksasi Otot Progresif...
8
Israd, dkk., Pengaruh Relaksasi Otot Progresif...