Pengujian Dan Analisis Alat Simulasi Getaran Pada: Rectangular Beam Dengan Redaman
Pengujian Dan Analisis Alat Simulasi Getaran Pada: Rectangular Beam Dengan Redaman
Pengujian Dan Analisis Alat Simulasi Getaran Pada: Rectangular Beam Dengan Redaman
Achmad Husen
Mohamad Faizal H
Abstract:
Vibration related to the oscillation motion of objects and styles kind of force with the motion. All objects that have
mass and elasticity can vibrate. There are two general types of vibrations, free vibration and forced vibration.
Free vibration occurs if the system oscillates because of the workings of force that exist in the system it self. While
the vibrations that occur because of forces external stimuli are called forced vibrations. If the stimulation frequency
equal to the natural frequency of the system, it will obtain the resonance condition that can cause damage to the
system, and for avoid excessive resonance in a system then it needs to be a system to reduce the vibration that
occurs is damper. Research in the form of a testing and analysis was conducted to determine the frequency of
natural of the system and to determine the damping effectivenes that occurs on systems using oil damping medium.
Based on the calculation and testing was done at two different positions then the damping free vibration damper
positioned 5 cm from the center of rotation of the beam obtained personal frequency of 300 rpm, and the position of
damper 10 cm at 281.1 rpm. While on the forced vibration damper positioned 5 cm from the center of rotation of
the beam rotation at the critical rotation 300 rpm with a deviation of 1.9 mm and at a position 10 cm the critical
rotation at 500 rpm with deviation of 1.05 mm.
Sistem pada gambar 2 merupakan penerapan dengan peredaman. Dari diagram benda bebas
sederhana dari sebuah sistem getaran paksa sistem, persamaan gerak dari sistem menjadi
mx cx kx Fo sin t (2.12)
Jika diameter pada silinder adalah D maka A Getaran Bebas pada Beam
dapat dihitung dengan Jika pada beam seperti pada gambar 4 diberi gaya
D 2 sehingga bergeser sedikit dari posisi
A ( m2) (2.14) kesetimbangannya, maka persamaan
4
Gaya pada silinder menjadi keseimbangan momennya : Mo Io
F p. A ( N) (2.15) Jika dianggap amplitudo getaran cukup kecil
maka :
(1 / 3mb lb mm l m m p l p ) kl 2 0
2 2 2
kl 2
n 2
(2.19)
mb l b
mm l m m p l p
2
Dengan menggeser posisi pegas sejauh x maka Getaran Paksa pada Beam dengan Peredaman
akan terjadi perubahan nilai dari n yang dapat Jika pada beam diberi sumber eksitasi dengan
kita hitung dengan mengurangi nilai l pada jarak l dari pusat O sehingga akan terlihat seperti
persamaan di atas sehingga persamaan menjadi pada gambar 7 Sumber eksitasi dari beam ini
berupa sebuah motor yang telah ditambahkan
k (l x ) 2 gaya pengeksitasi berupa massa (Me) pada radius
n
m b lb
2
r yang besarnya adalah Mer 2 sin t .
m m lm m pl p
2 2
METODOLOGI
Diagram Alir Pengujian
Mulai
Ya
Pengujian alat simulasi getaran dengan redaman
Pengambilan data
Analisa
Kesimpulan
Spesifikasi besaran nilai pada rancangan alat: Silinder peredam dengan spesifikasi di atas
1) Beam: m = 0,8 kg, l = 0,80 m, stainless disesuaikan dengan spesifikasi yang ada di
steel grade 304, profil bujur sangkar pasaran.
Motor + pemegang : m = 2,05 kg, lm = 0,40; Perhitungan frekuensi pribadi pada saat pegas
motor AC berada di ujung beam menjadi :
Pemberat : m = 0,75 kg, lm = 0,40 m kl 2
Pemegang pegas : m = 0,15 kg, l = 0,74 m n
Pegas : k = 1348 N/m, l = 0,74 m Io
Peredam + pemegang : m = 0,405 kg 738,1
Massa unbalance : 0,017 kg, n 32,47 rad/s
Penggulung kertas : v = 50 cm/menit
0,7
2) Posisi penempatan peredam, x = 0,59 m. n 310 rpm
3) Fluida peredaman yang digunakan: Konstanta redaman viskos untuk peredaman
Oli: SAE 10 dengan nilai absolut viskosity = dengan menggunakan media peredam oli dengan
0,082 N.s/m2 nilai viskositas absolut = 0,082 Ns/m2 dapat
4) Agar terjadi perpindahan piston yang linier ditentukan dari persamaan :
maka diupayakan aliran laminar didalam pipa 8L D
4
xn 0,6
0,76 , (c). Faktor pengujian getaran paksa sumber eksitasi dari
n 4 sistem adalah motor yang telah diberi massa
peredaman unbalance. Media peredaman yang digunakan
0,76 serta posisi penempatan peredam viskos pada
0,12 , (d).,
4 2 2 4 2 0,76 2 beam sama.
Frekuensi pribadi n = Tabel 3. Data Pengukuran Getaran Paksa untuk Posisi
d 298,5 Peredam 5 cm dari pusat Rotasi Beam
300 rpm
1 2 1 0,12 2
Putaran Simpangan
2). Posisi peredam 10 cm dari pusat rotasi beam (Rpm) (mm)
Pengujian yang kedua peredam diletakan 10 cm 0 0
dari pusat rotasi beam. Dari hasil pengujian (Rpm)
100 0
didapatkan grafik sepeti pada gambar 12
150 0
200 0,25
250 0,55
300 1,9
350 1,475
400 1,225
450 0,975
500 0,85
Gambar 12. Hasil Pengujian Getaran Bebas dengan
Peredam Viskos pada x = 10 cm Dari data di atas didapatkan grafik amplitudo
seperti gambar 13
Dari gambar di atas diperoleh data data sebagai
berikut:
SIMPANAGAN (mm)
1.4
1.2
Gambar 13.1
Grafik Hasil Pengujian Getaran Paksa dengan Peredam Oli pada x = 5 cm
0.8pusat rotasi beam, Pengujian yang kedua peredam oli ditempatkan pada x
2). Posisi peredam 10 cm dari
= 10 cm dari pusat rotasi beam. Dari hasil pengujian didapatkan data data sebagai berikut:
0.6
Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Paksa untuk Posisi Peredam 10 cm dari pusat Rotasi Beam
0.4
Putaran Simpangan
0.2 (Rpm) (mm)
0 0
0 100 0
0 150 100 0 150 200 PUTARAN
250 300 ) 35
(RPM
200 0
250 0
300 0
350 0,225
400 0,375
450 0,75
500 1,05
PENGUJIAN
1.2
1
SIMPANAGAN (mm)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 100 150 200 250 300 350 400 450 500
PUTARAN (RPM)
Gambar 14. Grafik Hasil Pengujian Getaran Paksa dengan Peredam Oli pada x = 10 cm
1.5
1
z = 0.35
z=1
0.5
z = 1.50
0
0 0.5 1 1.5 2
; , rpm = 0 ; ;