Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengaruh Tundaan Dan Antrian Panjang Kendaraan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak Akibat Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGARUH TUNDAAN DAN ANTRIAN PANJANG KENDARAAN

TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK AKIBAT PENUTUPAN


PINTU PERLINTASAN KERETA API
(STUDI KASUS PADA PERLINTASAN KERETA API PURWOSARI)

M. Zaenal Muttaqin1), Agus Sumarsono2), Dewi Handayani3)


1)Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
2) 3)PengajarJurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami No.36A Surakarta 57126.Telp: 0271647069.
Email : zaepuk@gmail.com

Abstract
Long delays and long queues of vehicles is evident when the closing of railroad crossings in Surakarta, such as at railroad crossings in Railroad
Purwosari on SlametRiyadi Street, Surakarta, so this causing the time required to cross the street is getting longer. Fuel is one of natural resources
which is very limited, so the availability of fuel will become scarce along with the increasing of energy demand, especially in transportation. The in-
crease of the number of vehicles causes the increasing of fuel consumption for the energy of motor vehicles. Fuel consumption which is wasted on
closed of railroad crossing when idle time is greatly affected by delay.
This study aims to analyze the relationship between fuel consumption and the performance of signalized intersections such delay in Surakarta City.
Analysis of signalized intersections performance using MKJI, produces intersections performance such capacity, degree of saturation, queues length,
and delay. Analysis of fuel consumption based on delay time using the formula of LAPI-ITB which has been converted into passenger car units.
The relationship of intersections performance such delay, speed deceleration against fuel consumption using simple linear regression analysis.
Based on the analysis and discussion, linear regression model with independent variable intersections performance such delay is good enough to pre-
dict the value of fuel consumption variable the result Is Y = -12.417+0.479 X1-0.062 X2 + 1.758 X3.
Analysis result shows delay has strong effect to fuel consumption on the signalized intersection, it means that the higher value of delay, indicates the
greater value of fuel consumption which is wasted there. Its suitable according to early hypotesis that fuel consumption of motorized vehicles in idle
condition on signalized intersection was depended by delay.
Keywords: delay, speed deceleration signalized intersection, intersections performance, fuel consumption
Abstrak
Tundaan dan Panjang Antrian kendaraan terlihat jelas pada saat penutupan pintu perlintasan kereta api di Kota Surakata, se-
perti perlintasan Kereta api Purwosari di jalan Slamet Riyadi Surakarta menyebabkan waktu yang diperlukan untuk melintasi
ruas jalan tersebut semakin lama. BBM merupakan salah satu sumber daya alam yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga ke-
tersediaan BBM akan semakin langka seiring meningkatnya kebutuhan energi terutama di bidang transportasi. Peningkatan
jumlah kendaraan bermotor menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi BBM untuk energi kendaraan bermotor. Kon-
sumsi BBM yang terbuang di perlintasan sebidang kereta api pada saat kendaraan diam (idle) sangat dipengaruhi oleh lama
tundaan.
Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh tundaan, kecepatan deselerasi ndan panjang antrian terhadap konsumsi bahan
bakar akibat penutupan pintu perlintasan kereta api di Kota Surakarta. Analisis tundaan dan panjang antrian didasarkan pada
hasil survei pada masing-masing perlintasan. Analisis konsumsi BBM berdasarkan lama tundaan dengan menggunakan per-
samaan dari LAPI-ITB yang telah dikonversikan ke dalam satuan mobil penumpang. Hubungan penutupan perlintasan be-
rupa tundaan dan panjang antrian dengan konsumsi BBM menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan analisis dan pembahasan, model regresi linier dengan variabel bebas berupa tundaan (X2), kecepatan deselerasi
(X3) dan panjang antrian (X1) cukup baik dalam memprediksi nilai variabel tidak bebas konsumsi bahan bakar (Y) dengan
hasil Y = -12.417+0.479 X1-0.062 X2 + 1.758 X3.
Hasil analisis menunjukkan tundaan memiliki pengaruh besar terhadap konsumsi bahan bakar pada penutupan perlintasan
kereta api, artinya semakin tinggi nilai tundaan semakin besar pula konsumsi bahan bakar yang terbuang. Hasil ini sesuai
dengan hipotesa awal bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor pada saat idle (diam) di penutupan perlintasan kere-
ta api dipengaruhi oleh lama tundaan.
Kata kunci : tundaan kecepatan deselerasi, panjang antrian, penutupan perlintasan kereta api, konsumsi BBM
PENDAHULUAN
Transportasi diartikan sebagai pengangkutan barang dan manusia dari tempat asal kegiatan trasportasi dimulai,
ketempat tujuan kegiatan trasportasi diakhiri dalam jangkauan jarak tertentu dan jenis angkutan tertentu. Trans-
portasi memegang peranan penting untuk memperlancar pembangunan perekonomian. Seluruh kegiatan pereko-

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/344


nomian sangat berkaitan erat dengan kegiatan transportasi. Peningkatan kegiatan transportasi akan mengaki-
batkan bertambahnya jumlah kendaraan. Pertambahan jumlah kendaraan tersebut akan membebani ruas jalan,
yang berpotensi menimbulkan permasalahan lalu lintas.
Perlintasan sebidang antara jalan rel dengan jalan raya merupakan fenomena yang cukup rumit dibidang transpor-
tasi, sebab masing-masing moda tersebut memiliki sistem prasarana yang berbeda serta sarana yang dioperasikan
dengan sistem yang berbeda juga. Peranan sistem kontrol pada pertemuan dua jalur prasarana transportasi dis-
ebut dengan perlintasan sebidang jalan dengan rel kereta api, saat ini banyak yang telah dioperasikan secara semi
otomatis. Permasalahan yang tampak adalah walaupun sistem kontrol tersebut telah dioperasikan dengan benar,
tapi bila volume kendaraan pada pendekat lintasan sedemikian besar maka akan menimbulkan tundaan dan pan-
jang antrian yang cukup berarti. Tundaan dan panjang antrian yang bersifat tetap (periodik) mengakibatkan
adanya tambahan waktu pada suatu perjalanan serta pertambahan konsumsi bahan bakar.
Tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar kendaraan akibat penutupan pintu perlintasan kereta api
menarik untuk diteliti, karena tundaan yang cukup tinggi dan antrian yang cukup panjang dapat mengganggu lalu
lintas pada ruas jalan di sekitarnya sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Letak simpang tiga lengan yang be-
rada sangat dekat dengan perlintasan Slamet Riyadi juga menimbulkan semakin besarnya tundaan dan panjang
antrian kendaraan. Hal ini desebabkan antrian kendaraan yang belum sempat berkurang langsung ditambah aki-
bat pembukaan arus lalu lintas dari salah satu lengan pada simpang tersebut secara bergantian. Kondisi tersebut
menyebabkan semakin banyaknya panjang antrian yang terjadi dan semakin besar pula tundaan yang dialami
pengguna kendaraan sehingga konsumsi bahan bakar akan semakin tidak optimal.
Konsumsi BBM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini terjadi akibat semakin meningkatnya pula
kegiatan transportasi. Dari data Dirjen Perhubungan Darat disebutkan bahwa pada tahun 2004 konsumsi BBM
terbesar di Indonesia terjadi pada sektor Transportasi Darat yaitu mencapai 29,235 ribu kiloliter atau 48 persen
dari konsumsi BBM di Indonesia. Hal ini terjadi akibat meningkatnya jumlah kendaraan pribadi yaitu sebesar
17,21 persen per tahun. Jika fenomena peningkatan konsumsi BBM ini terus berlangsung maka tidak mustahil
akan terjadi krisis energi di negara Indonesia (Iskandar, 2002).
Konsumsi BBM pada saat kendaraan terganggu di pertemuan sebidang akibat penutupan pintu perlintasan kereta
api sangat dipengaruhi oleh lama penutupan pintu perlintasan. Pada penelitian ini mencoba meneliti tentang
Pengaruh Tundaan dan Panjang Antrian Kendaran Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak Akibat
Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api (Studi Kasus Perlintasan Kereta Api Purwosari). Studi ini diha-
rapkan mampu memberikan masukan berupa aplikasi model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara
lama penutupan pintu perlintasan kereta api dengan tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar.
Latar Belakang
Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tidak diimbangi
dengan peningkatan kapasitas jalan raya dan juga peningkatan pelayanan transportasi masal mengakibatkan terja-
dinya permasalahan transportasi salah satunya pada perlintasan sebidang kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tundaan,antrian panjang kendaraan dan deselerasi terhadap konsumsi bahan bakar minyak .
Studi Pustaka
Penelitian ini mengambil beberapa studi pustaka yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
topik penelitian ini, antara lain:
a. Emiliani Sri (2003) melakukan analisa tentang Hubungan Lama Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api
Terhadap Tundaan dan Panjang Antrian Ditinjau Dari Analisis Statistik
b. Eko Nugroho Julianto (2007) melakukan penelitian dengan hasil bahwa kebutuhan bahan bakar minyak
untukmenempuh ruas jalan Brigjen Katamso yang terletak diantara Simpang Milo dan SimpangBang-
kong dari arah timur ke barat maupun dari barat ke timur
c. Christmas Samodra Hadis ( 2013 ) melakukan penelitian mengenai hubungan panjang antrian, lama
tundaan (stopped delay) dan konsumsi BBM akibat penutupan pintu perlintasan kereta api di Jalan Urip
Sumoharjo dan Jalan HOS Cokroaminoto Kota Surakarta
Survei Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian ini, penulis melakukan suervei pendahuluan di lokasi yang akan di teliti, yaitu di ja-
lan Slamet Riyadi Surakarta tepatnya di pintu perlintasan purwosari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui metode
pengambilan data yang tepat untuk pengambilan data pada survey utama dan juga utuk menentukan jumlah sam-

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/345


pel yang akan digunakan untuk mencari data pada saat survei utama. Data-data yang diambil dalam survei penda-
huluan ini adalah:
a. Lama penutupan pintu kereta api
b. Panjang antrean
c. Lama tundaan
d. Kecepatan deselerasi
Menentukan Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan data dari suevei pendahuluan yang
dihitung dengan menggunakan rumus statistik untuk insunyur yang diambil dari buku ilmu peluang dan ststistika un-
tuk ininyur karangan Ronald E Walpole.1995. dalam perhitungan diperoleh jumlah sampel yang memungkinkan un-
tuk digunakan dengan nilai toleransi 0,05 dari variabel deselerasi minimal 70 buah sampel.
Survei Utama
Survey utama dalam penelitian ini dilakukan pada perlintasan kereta api purwosari hanya dari arah barat. Hal ini
berdasarkan dari survey pendahuluan bahwa arah timur terdapat beberapa gangguan yang mempengaruhi data
hasil penelitian salah satunya adalah adanya simpang bundaran yang jaraknya terlalu dekat dengan pintu perlintaa-
san kereta api. Data-yang diambil saat survey utama ini adalah
a. Durasi penutupan pintu perlintasan kereta api
Pencatatan waktu penutupan pintu perlintasan kereta api dilakukan pada saat pintu perlintasan kereta api
mulai diturunkan sampai dibuka kembali.
b. Antrean Panjang Kendaraan
Panjang antrian diukur dari stop line bemper mobil terdepan sampai kendaraan terakhir dalam antrian
pada masing-masing jalur. Kendaraan terakhir dalam antrian diartikan sebagai kendaraan terakhir yang
berhenti dalam kendaraan stationer. Panjang antrian dihitung berdasarkan tanda yang ditempatkan tiap
interval 5 meter pada badan jalan.
c. Komposisi Kendaraan
Pengamatan jumlah dan susunan kendaraan dalam antrian dilakukan pada jalur pendekat perlintasan.
Penempatan surveyor pada lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Penempatan Surveyor di Lokasi Penelitian


d. Kecepatan Deselerasi
Kecepatan deselerasi adalah kecepatan saat kendaraan mengalami gangguan karena menutupnya pintu
perlintasan kereta api. Dalam penelitian ini kecepatan deselerasi dihitung dengan menggunakan pendeka-
tan seperti pada gambar dibawah ini :

Daerah Pengambilan
Sampel

L Terpanjang

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/346


Gambar 2. Pendekatan Mencari Kecepatan Deselerasi

Penentuan L terpanjang berdasarkan pada saat survey pendahuluan hal ini dilakukan untuk menentukan letak
jangkauan kamera saat kendaraan mulai mengalami gangguan sehingga kendaraan mulai menurunkan kecepatan.
Pada saat survey utama data yang diambil adalah berupa data rekaman saat kendaraan mengalami deselerasi, ini
ditandai dengan menyalanya lampu rem kendaraan sampai akhirnya berhenti. Dari data rekaman diperoleh jarak
dan waktu sehingga dapat dihitung kecepatan saat deselerasi.
Pengolahan Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama penutupan pintu perlintasan kereta api dengan
tundaan dan panjang antrian serta pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar, dengan analisis regresi linier
berganda.
Data-data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan proses pengolahan data sebagai berikut :
a) Menghitung arus lalu lintas dalam smp/jam.
Arus lalu lintas didapat dari data arus lalu lintas hasil survay lapangan lengkap dengan arah pergerakan. Nilai
total yang didapat masih dalam kendaraan per jam (kend./jam) maka harus dikalikan terlebih dahulu dengan
nilai ekivalen mobil penumpang (emp) untuk kondisi terlindung maupun terlawan agar menjadi satuan mobil
penumpang (smp/jam).
b) Menghitung Tundaan.
Data lama tundaan didapat dari hasil survay lapangan. Lama tundaan dihitung pada saat kendaraan mulai
menempati posisi dalam antrian pada saat pintu lintasan diturunkan (dalam keadaan stationer) sampai dengan
kendaraan terakhir dalam antrian mulai bergerak kembali. Tundaan yang terjadi diamati pada kendaraan
terdepan dan paling belakang dalam antrian
c) Menghitung konsumsi bahan bakar
Konsumsi bahan bakar dihitung berdasarkan formulasi konsumsi bahan bakar yang diajukan oleh LAPI-ITB
yang telah dikonversikan ke dalam satuan mobil penumpang.
d) Menghitung analisis regresi linier
Hasil pehitungan konsumsi BBM akibat dari panjang antrean, lama tundaan dan deselerasi akan diolah den-
gan SPSS 16 untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan konsumsi bahan bakar minyak diatas didapat konsumsi bahan bakar secara keseluruhan
saat pentu perlintasan kereta api pursosari mengalami penutupan. Hasil konsumsi bahan bakar total di perlintasan
kereta api purwosari dapat dilihat pada table 4.9
Tabel 1. Hasil konsumsi bahan bakar total di perlintasan kereta api purwosari
Panjang Antrean Tundaan Konsumsi BBM
(m) Stopped Delay Deselerasi (cc/smp)
(Detik) (km/jam)
Minimal 105 117 7.800 69.056
Maksimal 239 230 17.486 94.155

Rata - Rata 154.56 167.11 11.331 74.891

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/347


100
90
80

Konsumsi BBM
70

(cc/smp)
60
50
40
30
20
10
0
1
Maksimal 94,155
Minimal 69,056
Rata - Rata 74,891

Gambar 3. Grafik Konsumsi BBM di pintu perlintasan KA Purwosari


Berikut ini adalah hasil perhitungan dan analisis pada Perlintasan Kereta Api Purwosari
Tabel 2. Hasil Coefficients SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Purwosari
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -12.417 11.660 -1.065 .305
pjgantrian .479 .035 .957 13.791 .000 .848 1.180
tundaan -.062 .037 -.121 -1.695 .112 .799 1.252
deselerasi 1.758 .807 .151 2.179 .047 .849 1.177
a. Dependent Variable: bbm
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Pada tabel diatas kita memperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = -12.417+0.479 X1-0.062 X2 + 1.758 X3 ...[1]
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar ( variabel tidak bebas )
X1 = Panjang Antrian (variabel bebas )
X2 = Lama Tundaan ( variabel bebas )
X3 = Deselerasi ( Variabel bebas )
Pada tabel diatas dari kolom t dan Sig analisisnya adalah :
Koefisien 0 ( Constant ), diperoleh t = -1.065dengan Sig. = 0.305 karena = 0.05 <Sig = 0.305 sehing-
ga dapat dikatakan bahwa 0 tidak signifikan dalam model . Hal ini menyebabkan pengaruh Konstanta
tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Koefisien 1 ( Panjang Antrian ), diperoleh t = 13.731 dengan Sig. = 0.000 karena = 0.05 > Sig =
0.000 sehingga dapat dikatakan bahwa 1 signifikan dalam model . Hal ini menyebabkan pengaruh Pan-
jang Antrean berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Koefisien2 ( Stopped Delay ), diperoleh t =-1,21dengan Sig. = 0.112 karena = 0.05> Sig = 0.112 se-
hingga dapat dikatakan bahwa2 signifikan dalam model. Hal ini menyebabkan pengaruh Stopped Delay
berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.
Koefisien3 (Deselerasi ), diperoleh t =2.179dengan Sig. = 0.047 karena = 0.05> Sig = 0.047 sehingga
dapat dikatakan bahwa3 signifikan dalam model Hal ini menyebabkan pengaruh Deselerasi berpengaruh
terhadap konsumsi bahan bakar rata-rata.

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/348


Uji Mulikolinearitas terdapat pada tabel VIF dimana
nilai VIF untuk panjang antrean = 1.1848 dan toleransi 0.848
nilai VIF untuk Tundaan = 1.252 dan toleransi 0.799
nilai VIF untuk Dese;erasi = 1.177 dan toleransi 0.849
sehingga dapat disimpulkan ada multikolinearitas pada persamaan tersebut.
Tabel 3. Hasil Model Summary SPSS 17 Perlintasan Kereta Api Purwosari
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .971a .943 .931 4.29866
a. Predictors: (Constant), deselerasi, pjgantrian, tundaan
Sumber : Hasil Analisis SPSS
Tabel diatas menunjukan hasil koefisien determinasi R2 = 0.943, menunjukkan bahwa dalam model ini konsumsi
bahan bakar ( Y ) dipengaruhi oleh panjang antrian ( X1 ), tundaan ( X2 ) dan deselerasi (X3). Untuk hasil koefi-
sien korelasi r = 0.971 menunjukkan bahwa hubungan positif antara variable konsumsi bahan bakar ( Y ) dipen-
garuhi oleh waktu panjang antrian ( x1 ),tundaan ( x2 ) dan deselerasi (X3). Standart error of the Estimate Sei 
4.2986 adalah tingkat kesalahan estimasi dari model persamaan tersebut.
Tabel 4. Hasil perhitungan ANOVA SPSS 17 Perlintasan Kereta Purwosari
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4271.480 3 1423.827 77.053 .000a
Residual 258.699 14 18.478
Total 4530.179 17
a. Predictors: (Constant), kecepatan deselerasi, pjgantrian, tundaan
b. Dependent Variable: bbm

Sumber : Hasil Analisis SPSS


Dari hasil Uji Simultan (Uji F) didapat hasil sebagai berikut dengan perumusan hipotesis
 H0 : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) tidak dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel tidak
bebas (Y) atau variabel bebas (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
 HA : variasi perubahan nilai variabel bebas (X) dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel tidak bebas
(Y) atau variabel bebas (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y).
Untuk mencari nilai Ftabel diperlukan nilai k (jumlah variabel bebas) = 3 dan dk (derajat kebebasan) = 1, sehingga
Ftabel = F(0,05;2;1) = 199,500, maka:
Dari tabel 4.36 diperoleh Sig.=0.00 dan nilai F = 77.053. Karena = 0.05 > Sig = 0.000 maka H0 ditolak. Kare-
na nilai Fhitung 77.053 < Ftabel = 199,500, maka Ho ditolak. Dengan kata lain variabel X1 (panjang antrian), variabel
X2 (stopped delay) dan Variabel X3 ( deselerasi ) signifikan berhubungan linier terhadap variabel Y( Konsumsi
BBM ).
KESIMPULAN
Kesimpulan ini akan menjelaskan mengenai temuan studi dari hasil analisis yang dilakukan. Kesimpulan yang da-
pat diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan panjang antrian, lama tundaan (stopped
delay) dan konsumsi BBM akibat penutupan pintu perlintasan kereta api Purwosari Surakarta. Adapun temuan
studi dari hasil analisis yaitu:
1. Lama tundaan, panjang antrian dan deselerasi rata-rata yang terjadi pada Jalan Slamet Riyadi sebesar 167.11
detik standart deviasi 31.68637, 154.56 meter standart deviasi 31.68637 dan 11.331 km/jam standart deviasi
2.5665987 .
2. Tingkat konsumsi BBM sangat dipengaruhi oleh lamanya tundaan yang terjadi saat penutupan pintu
perlintasan Purwosari Kota Surakarta. Konsumsi BBM rata-rata di Jalan Slamet Riyadi sebesar 74.891

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/349


cc/smp standart deviasi 16.32423. hal ini disebabkan oleh lamanya tundaan yang dialami oleh kendaraan
yang melewati serta perilaku pengguna kendaraan bermotor yang tidak beraturan pada saat pembukaan
pintu perlintasan kereta api.
3. Konsumsi bahan bakar dipengaruhi pada lama tundaan, kecepatan deselerasi dan panjang antrian . Semakin
lama tundaan dan semakin besar panjang antrian maka semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya.
Aplikasi model untuk konsumsi bahan bakar pada pintu perlintasan kereta api adalah :
Y = -12.417+0.479 X1- 0.062 X2 + 1.758 X ...[2]
Dimana : Y = Konsumsi Bahan Bakar (cc/smp)
X1 = Panjang Antrian (meter)
X2 = Lama Tundaan (detik)
X3 = Kecepatan Deselerasi (km/jam)
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih sayasampaikan kepada Ir. Agus Sumarsono, MT dan Dr. DewiHandayani ST, MT. yang sangat
banyak memberikan pengarahan dan dukungan dalam penelitian ini.
REFERENSI
Anonim, 1997. Buku Pedoman Skripsi dan Laporan Kerja Praktek. Surakarta: Fakultas Teknik Jurusan sipil Universi-
tas Sebelas Maret.
Anonim, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
Gorys Keraf, 1987. Tatabahasa Indonesia, Nusa Indah, Ende.
Haryoputri, C.Y.F . 2005. Analisis Tundaan Pada Ruas Jalan Majapahit Kota Semarang Dan Pengaruhnya Terhadap Kon-
sumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Thesis. Semarang : Falkutas Teknik Universitas Diponegoro.
Isnaeni, M. 2003, Efek Lingkungan Interaksi Transportasi Dan Tata Ruang Kota, Tesis S2 Magister Rekayasa Trans-
portasi ITB, Bandung.
Lembaga Afiliasi dan Penerapan Industri ITB bekerjasama dengan PT. Jasa Marga (1996) Laporan Akhir Studi
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan, Bandung, Indonesia.
Priyanto S, 1996. Queue Length Models at Oversaturated Signalized Intersections, Forum Teknik, Fakultas Teknik Un-
iversitas Gajah Mada
Pignataro, L.J , 1973. Traffic Engineering : Theory dan Practise, Prentice-Hall Internal, New Jersey.
Robertson, H. Douglas, 1994. Manual of Transportation Engineering Studies, Prentice-Hall, New Jersey.
Samudra, C, H 2013. Hubungan Tundaan Dan Panjang Antrian Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Akibat Penu-
tupan Pintu Perlintasan Kereta Api (Study Case Of Railroad Crossings In Surakarta). Jawa Tengah
Singgih, Santosa. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS 17. PT Elex Media Komputindo. Jakarta
Sudjana, 2001. Metoda Statika, Tarsito, Bandung.
Sutrisno Hadi, 1995. Analisis Regresi, Andi Offset, Yogyakarta.
Widyastuti, E.S. 2003. Hubungan Lama Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Terhadap Tundaan Dan Panjang Antrian
Ditinjau Dari Analisis Statistik. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS, Surakarta
Yanyan Budiana, 2000. Evaluasi pengaruh Lintasan Kereta Api terhadap Kinerja Jalan (Studi Kasus pada Ruas Jalan A.
Yani, Tasikmalaya), Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.

e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2014/350

You might also like