Asimilasi Nitrogen
Asimilasi Nitrogen
Asimilasi Nitrogen
ISSN : 2460-9226
AQUAWARMAN
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR
Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
2),3)
Staf Pengajar Jurusan Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
Abstract
The aims of the experiment were to analyze the effect of different biomassa of Azolla
on Total Ammonia Nitrogen assimililation rate and water quality dinamics of Nile
Tilapia reared in a simple recirculating system. A randomized complete block design
was applied to this treatment, three different initial biomassa and one control (no
Azolla) were set up in three blocks, the treatments were 5 gram, 10 gram, and 15 gram
of Azolla michropylla.
The result of the experiment showed that Azolla of each treatment converted 1.232
gram, 1.698 gram, and 2.787 gram of TAN excreted fish. However, there was no
significant different in biofiltration efficiency among treatments (P>0.05). Although
treatment with 15 gram Azolla had the highest removal efficiency with 99.5% of TAN
from fish culture medium. In fact, the treatments were not differ to control that
achieved 98.5% of TAN production.
54
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
Sementara itu, pelaku akuakultur biasanya heterotrof, tidak hanya berdasarkan atas
hanya menginginkan produk utama dari kebutuhan nutrien tetapi juga kebutuhan
akuakultur, yaitu komoditi yang akan oksigen, pH, dan CO2. Maka, konfigurasi
dipanen nantinya, tetapi tidak sistem yang dapat dilakukan adalah
menginginkan limbah nutrien yang secara mengintegrasikan produksi ikan dengan
perlahan namun pasti dapat mencapai level asimilasi nutrien dengan tumbuhan air. Di
yang beracun (toksik) bagi ikan itu sendiri sini nutrien yang dilepaskan dari sistem
(Diver, 2005 dalam Fahlefi, 2013). akuakultur akan dikonversi ke dalam
Konsentrasi ammonia yang tinggi di biomassa tumbuhan atau organisme lain
air dapat mengganggu proses pengikatan sehingga dengan mudah dapat dihilangkan
oksigen dalam darah, terganggunya proses dan bisa menjadi produk ikutan yang
metabolisme ikan, menurunkan bernilai ekonomis.
pertumbuhan dan berat ikan, bahkan Beberapa jenis tumbuhan air dan alga
menjadi penyebab kematian ikan. Ikan Nila yang digunakan sebagai biofilter untuk
yang terpapar 1.5 mg/L NH4Cl pada suhu memperbaiki kualitas air telah dikaji secara
25°C selama 72 jam menunjukkan tidak ada ilmiah seperti Spirogyra (Hadi, 2014), dan
peningkatan plasma glukosa secara Lemna minor (Margono, 2014). Jenis
signifikan dalam kurun waktu 24 jam, tetapi tumbuhan air lain seperti Azolla microphilla
secara proporsional meningkat secara (selanjutnya akan disebut Azolla) tentu
signifikan pada pemaparan jangka panjang potensial juga digunakan sebagai biofilter
(Liu dan Pan, 2008). Hal tersebut tentu dalam akuakultur.
menjadi faktor pembatas kapasitas Azolla adalah jenis tumbuhan air
produksi dari suatu unit akuakultur atau seperti halnya kiambang (Lemna minor)
kontraproduktif terhadap upaya yang hidup berkoloni dan mengapung di
peningkatan produksi oleh pembudidaya permukaan air, sehingga sangat
secara keseluruhan. memungkinkan untuk ditempatkan dalam
Secara umum, untuk menurunkan unit biofilter pada sebuah sistem
konsentrasi ammonia dalam air dapat akuakultur resirkulasi. Jenis tumbuhan air
menggunakan Biofilter (Biological ini sebenarnya sudah sering digunakan
Filtration). Biofilter adalah organisme yang dalam proses fitoremediasi limbah. Di
digunakan untuk menyerap atau beberapa negara telah
menghilangkan bahan yang tidak diinginkan mengembangkannya sebagai penyerap
dalam proses produksi akuakultur (Akbar, unsur-unsur logam berat, seperti; Pb, Cr,
2003). Oleh karena itu, biofilter merupakan dan Hg dalam kegiatan remediasi air yang
unit penting dalam sebuah sistem terkontaminasi limbah pabrik dan limbah
akuakultur yang intensif seperti sistem perkotaan.
akuakultur resirkulasi (RAS, Recirculating
Aquaculture Systems). II. Bahan dan Metode Penelitian
Organisme biofilter dapat berupa
Waktu dan Tempat
bakteri, detriforus, dan fototrof (tumbuh-
Pelaksanaan penelitian pada tanggal
tumbuhan). Menurut Neori et al. (2004)
20 Januari sampai dengan 17 Februari 2017
bahwa biofiltrasi dengan tumbuhan dapat
di Laboratorium Sistem dan Teknologi
menghasilkan sebuah ekosistem mini yang
Akuakultur, Jurusan Budidaya Perairan,
seimbang, karena level trofiknya yang
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
berbeda dengan hewan. Tumbuhan
Universitas Mulawarman.
memiliki kebutuhan yang berkebalikan
dengan ikan/udang atau mikroba
55
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
56
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
57
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
58
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
yang kaya nutrien ini kedalam sumber lain penyerapan pada masing-masing yaitu,
yang menguntungkan (Neori et al. 2004). kelompok 1 (2.811% N) kelompok 2
Biofiltrasi dengan tumbuhan ini (2.788%N) dan kelompok 3 (2.781% N).
menghasilkan sebuah ekosistem mini yang Azolla dengan biomassa 263 gram mampu
seimbang (Crab et al. 2007). menyerap 8.4 % TAN dari total produksi
Jumlah nitrogen yang diasimilasi ammonia, jika bobot Azolla ditambah
oleh Azolla pada masing-masing perlakuan menjadi 2630 gram maka di prediksi secara
dihitung berdasarkan bobot kering dan total tanaman akan menyerap TAN sekitar
kandungan total nitrogen yang diperoleh 84 % TAN.Sehingga dapat diprediksi jika
dari hasil analisis Total Kjehdahl Nitrogen luasan media filter dan jumlah Azolla
(TKN). Konversi nitrogen oleh setiap ditingkatkan 10 kali lipat proses
perlakuan biomassa Azolla memiliki hasil penyerapan TAN oleh Azolla akan lebih
yang berbeda-beda, meskipun tidak terlihat berbeda nyata.
berbeda nyata dalam meretensi nitrogen. Terdapat faktor lain yang dapat
Rata-rata nilai TKN masing-masing mempengaruhi penyerapan nitrogen
biomassa Azolla pada awal dan akhir seperti fiksasi nitrogen langsung dari udara
penanaman ditunjukan oleh Tabel 2. dan aktifitas mikroorganisme perairan
Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa seperti fitoplankton dan bakteri dalam
pada akhir penelitian (hari ke-29) nilai wadah pemeliharaan ikan yang juga
nitrogen pada masing-masing perlakuan berperan` dalam proses penyisihan TAN.
memiliki nilai yang tidak berbeda nyata, Oleh karena itu, nilai efesiensi penyisihan
antar perlakuan hanya memiliki selisih 0.03 nitrogen pada penelitian ini memiliki
± 0.04. Tetapi ada kecenderungan setiap cenderung mengalami kenaikan pada setiap
penambahan biomassa A. microphylla nilai penambahan biomassa Azolla.
TKN mengalami kenaikan. Menurut Arora,
et al. (2009) A. microphylla lebih efisien
dalam penyerapan TAN dibandingkan
tumbuhan lain, hal ini berhubungan dengan
kecepatan tumbuh Azolla yang cukup
tinggi.
Hasil dari ANOVA menunjukkan
retensi nitrogen oleh A. microphylla juga
tidak berbeda nyata. Diduga ada faktor
yang dapat mempengaruhi retensi nitrogen
Gambar 2. Jumlah TAN yang Hilang dari Air
seperti bakteri dan plankton yang hidup
pemeliharaan Ikan Nila
dalam media pemeliharaan ikan. Pendapat
tersebut sesuai dengan pernyataan
Schneider et al. (2005) bahwa dalam satu
hari alga mampu meretensi N sebanyak
30%.
Berdasarkan pada Tabel 3 maka
penyerapan rata-rata pada setiap
perbedaan biomassa Azolla adalah Azolla
5 gram (0.947% N), Azolla 10 gram (0.923%
N), dan Azolla 15 gram (0.923 % N).
Secara kelompok, penyerapan nitrogen
juga tidak berbeda secara nyata, Gambar 3. Nilai Efisiensi Penyisihan
Nitrogen
59
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
Tabel 2. Rata-rata Nilai TKN tanaman uji (30), P3 (60), P4 (90), dan pada hari ke-29
pada awal dan akhir penelitian jumlah pertumbuhan populasi Azolla yaitu
Azolla Azolla Azolla P2 (112), P3 (157), P4 (255). Jumlah
Waktu
(5 (10 (15 pertumbuhan ini kurang lebih 3 kali lipat
Pengukuran
gram) gram) gram) dari jumlah populasi awal Azolla. Waktu
Awal (hari penggandaan tanaman (DT) ANOVA
1.34% 1.34% 1.34%
ke-1) memiliki hasil yang tidak berbeda nyata.
Akhir (hari Dimana rata-rata DT pada setiap perlakuan
6.92% 6.95% 6.99%
ke-29) sebagai berikut, P2 (hari-16), P3 (hari-22),
P4 (hari-23).
Tabel 3. Rata-rata Retensi Nitrogen pada Pada waktu penelitian terdapat
masing-masing perlakuan A. sejumlah kematian Azolla yaitu pada P2 (13
microphylla gram), P3 (34 gram), P4 (38 gram). Dapat
Jenis Durasi Retensi dilihat nilai kematian tertinggi yaitu pada
Perlakuan (hari) Nitrogen (g) P4 sedang yang terendah pada P2. Salah
5 gram 29 1.23 ±0.28 satu faktor yang mempengaruhi hal
10 gram 29 1.70±0.53 tersebut yaitu tidak adanya ruang pada saat
15 gram 29 2.79±1.44 Azolla menggandakan diri, yang disebabkan
luasan media (wadah filter) yang
Pertumbuhan Populasi Azolla microphylla digunakan, dimana luasan yang digunakan
63 cm2 sedangkan biomassa populasi awal
yang ada hampir menutupi luasan
permukaan wadah filter. Menurut
Djojosuwito (2000), Perbanyakan vegetatif
ini sangat cepat dengan waktu ganda
(doubling time) biomassa sekitar 4-5 hari.
Tumbuhan yang memisahkan diri ini sampai
menjadi Azolla sp, memerlukan waktu 10-
Gambar 4. Bobot Azolla Akhir 15 hari. Sementara pada penelitian ini DT
Pertumbuhan Azolla pada penelitian tercepat yang dicapai oleh Azolla adalah 16
dapat dilihat pada Gambar 10, terlihat hari yaitu pada P2. Kecepatan DT
bahwa bobot Azolla tertinggi pada P4 yaitu dipengaruhi oleh jarak populasi Azolla, jika
(127.5 gram), kemudian P3 (78.7 gram) dan jarak antar populasi Azolla semakin jauh
bobot terendah pada P2 (56.1 gram). maka kemampuan Azolla untuk
Perbedaan ketersediaan bahan organik menggandakan diri akan semakin cepat dan
yang berasal dari hasil sekresi ikan Nila cepat.
yang dipelihara pada setiap media Dinamika Kualitas Air
pemeliharaan ikan membuat perbedaan 1. Suhu
bobot Azolla pada setiap perlakuan. Pengukuran suhu dilakukan pada
Pertumbuhan Azolla microphylla juga sore hari. Hasil pengukuran kualitas air
bisa ditandai dengan adanya waktu selama penelitian dari ke empat perlakuan
penggandaan tanaman (Surdina et al. hasil rata-rata pengukuran suhu selama 29
2016). Penggandaan tanaman ini hari adalah 31.73 . Pada penelitian ini dapat
berhubungan dengan jumlah populasi awal dilhat bahwa suhu juga dapat
penebaran Azolla ( hari ke-1) dan akhir mempengaruhi laju konsumsi pakan
penelitian (hari ke-29). Jumlah populasi dimana pada suhu tinggi ikan lebih banyak
total pada hari ke-1 penebaran tanaman P2 makan dibandingkan pada suhu rendah.
60
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
Selain itu menurut Effendi, (2003), rata-rata pegukuran TDS pada keempat
peningkatan suhu juga mempengaruhi perlakuan 537 ppm. Nilai TDS pada
tingkat laju metabolisme dan respirasi keempat perlakuan mengalami kenaikan
organisme akuatik, dimana hal tersebut pada H-4 sampai dengan H-29. Nilai TDS P1
menyebabkan meningkatnya laju konsumsi lebih rendah dibandingkan P2, P3, dan P4
oksigen oleh organisme akuatik. yang diberi perlakuan biofilter. Nilai P1
2. Disolved Oksigen (DO) rata-rata yaitu 479 mg/l, sedangkan pada
DO merupakan salah satu parameter P2 (556 mg/l), P3 (557 mg/l), dan P4 (556
penting pada kegiatan biofiltrasi, karena mg/l).
mikroorganisne yang digunakan dalam
biofiltrasi merupakan mikroorganisme 5. Total Ammonia Nitrogen (TAN)
aerobik (Datta dan Allen, 2005). Analis TAN dilakukan 3 hari sekali
Pengukuran DO dilakukan pada sore hari. dilakukan pada pagi hari. Nilai TAN pada P1
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa (Kontrol) lebih tinggi dibandingkan dengan
jumlah DO antar perlakuan tidak memiliki wadah pemeliharaan yang diberi perlakuan
perbedaan yang signifikan. Hanya pada biofilter Azolla yaitu P2, P3, dan P4. Nilai
hari-hari tertentu DO mengalami TAN rata-rata P1( 0.623 mg/l), P2 (0.328
penurunan secara keseluruhan diantaranya mg/l), P3 (0.323 mg/l), P4 (0.258 mg/l).
yaitu pada Hari ke-1, 11, dan 25. DO Nilai ini menunjukkan bahwa adanya
terndah yaitu pada perlakuan P1 dan P2 pengaruh penyerapan TAN oleh Azolla.
yaitu (2.30 mg/l), hal tersebut sesuai Menurut Effendi (2003), Sumber nitrogen
dengan pendapat Wedemeyer (1996) yang dapat dimanfaatkan secara langsung
dalam Permatasari (2013) kisaran DO oleh tumbuhan akuatik adalah nitrat (NO3),
optimum bagi kehidupan ikan adalah 5 – 7 ammonium (NH4), dan gas nitrogen (N2).
mg/l. 6. PO4 (Ortho Phospat)
3. Derajat Keasaman (pH) Jumlah bahan organik yang melimpah
Nilai pH pada P1(kontrol) lebih tinggi dapat menurunkan nilai TKN Azolla.
dibandingkan dengan media pemeliharaan Semakin tinggi nilai fosfat akan semakin
ikan yang terdapat biofilternya yaitu pada kecil nilai TKN, sehingga dapat dikatakan
P2, P3 dan P4. Rata-rata pengukuran nilai nilai fosfat menentukan nilai TKN Azolla.
pH selama 29 hari penelitian pada P1 (8.9), Kandungan fosfat dalam air dapat
P2 (8.0), P3 (8.2) dan P4 (7.9). pH basa dimanfaatkan oleh Azolla dalam bentuk
menyebabkan NH3 tak terionisasi terbentuk bahan anorganik (Arizal, 2011). Pengukuran
sehingga dapat menghambat asimilasi. fosfat dilakukan 3 hari sekali selama 29
Terdapat kecenderungan nilai pH hari penelitian dilakukan pada pagi hari.
mendekati netral saat biomassa Azolla Dari keempat perlakuan didapatkan hasil
ditingkatkan, pada kondisi pH mendekati rata-rata pengukuran Fosfat 1.38 mg/l.
netral atau dibawah netral maka proses Pada grafik dapat dilihat bahwa nilai fosfat
asimilasi akan semakin baik. lebih stabil pada P1 (Kontrol), dengan nilai
4. Total Dissolved Solid (TDS) rata-rata 1.32 mg/l. Sedangkan nilai
TDS merupakan salah satu faktor tertinggi yaitu pada P4 1.97 mg/l. Fosfat
yang mempengaruhi efesiensi penyerapan juga mempengaruhi aktivitas fosintesis
N oleh Azolla, apabila nilai TDS semakin Azolla yang berpengaruh terhadap proses
tinggi maka kemampuan Azolla melakukan penggandaan populasi (doubling time)
penyerapan N akan semakin rendah (Utama et al. 2015).
(Schneider, et al. 2005). Pengukuran TDS
dilakukan pada sore hari. Hasil keseluruhan
61
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
62
J. Aquawarman. Vol. 3 (1) : 54-63. April 2017. ISSN : 2460-9226
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi modern mariculture. Aquaculture 231,
Pengelolaan Sumberdaya dan 361-391.
Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima.
Permatasari, D.W. 2013. Kualitas Pada
Yogjakarta : Kanisius.
Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis
FAO, 2016. The State of World Fisheries sp.)Intensif di Kolam Departemen
and Aquaculture-2016 (SOFIA). Budidaya Perairan Institut Pertanian
Contributing to food security and Bogor. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
nutrition for all. Rome. 200 pp. Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Francis-Floyd, R., Watson, C., Pretty
D.Pulder, DB.2005. Ammonia in Putra, Iskandar, D.Djoko Setiyanto, dan
Aquatic Sistem1FA-16, Department of Dinamella Wahyjuningrum. 2011.
Fisheries and Aquaculture Science, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Florida Cooperative Extension Service, Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam
Institute of Food and Agricultural Sistem Resisrkulasi. Jurnal Perikanan
Science, University of Florida. dan Kelautan 16,1 (2011) : 56-63.
Fujaya, Yushinta. 1999. Fisiologi Ikan: Dasar Schneider, V. Sereti, E.H Edding, J.A.J.
Pengembangan Teknik Perikanan. Verreth. 2005. Analiysis of Nutrien
Rineka Cipta, Jakarta. Flows in Integratet Intensive
Aquaculture System. Aquaculture
Hadi,.S.W, Pertumbuhan Biomassa
engenering. 32: (379-401).
Spyrogira sp. Sebagai Organisme
Biofilter dalam Sistem Akuakultur Setiawati, M., Suprayudi M.A.,
Resirkulasi. Jurnal Ilmu Perikanan Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan
Tropis. 20(1):16-24. Nila Merah (Oreochromis sp.) yang
Dipelihara Pada Media Bersalinitas.
Krebs, C.J. 1989. Ecological Metodologi.
Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(1).27-
Columbia: University of British
30.
Liu, TL, B Sun Pan. 2008. Effect Ammonium
Surdina, Eva,Sayyid Afdhal El-Rahimi, dan
on Blood Characteristic and
Iwan Hasri. 2016. Pertumbuhan Azolla
Lypooxigenase Activities in Cultured
microphylla Dengan Kombinasi Pupuk
Tilapia. Department of Food Science.
Kotoran Ternak. Jurnal Ilmiah
National Taiwan Ocean University.
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Taiwan.
Unsyiah.1:3.298-306.
Margono. E.M. 2014. Studi Potensi
Utama, Putra, Dewi Firnia, dan Ganes
Kiambang (Lemna minor) Sebagai
Natanael. 2015. Pertumbuhan dan
Organisme Biofilter Dalam Sistem
Serapan Nitrogen Azolla microphylla
Akuakultur Resirkulasi. Skripsi. Jurusan
akibat Pemberian Fosfat dan
Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan
Ketinggian Air yang Berbeda.
dan Ilmu Kelautan. Universitas
Agrologia, 4(1): 41-52 hlm.
Mulawarman, Samarinda, 41 hlm.
Zonnenveld A, Huisman, EA, dan Boon, JH.
Neori, A., Chopin, T., Troell, M., Buscmann,
1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan.
A.H., Kraemer, G.P., Halinng, C.,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Shpigel, M., and Yarish, C., 2004.
Integrated aquaculture: rationale,
evolution and state of the art
emphasizing seaweed biofiltration in
63