Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Quality of Kasepak Vegetables (Water Spinach, Lettuce and Bok Choi) Using Aquaponic and Hydroponic System

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…

Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

KUALITAS MUTU SAYUR KASEPAK (KANGKUNG, SELADA, DAN PAKCOY)


DENGAN SISTEM BUDIDAYA AKUAPONIK DAN HIDROPONIK
Quality of Kasepak Vegetables (Water Spinach, Lettuce and Bok Choi) using Aquaponic and
Hydroponic System

-- Laela Endah Rahmadhani1), Laily Ilman Widuri2), Parawita Dewanti2)*


1)
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
2)
Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jalan
Kalimantan No. 37 Jember, 68121
*Korespondensi Penulis: parawita@yahoo.co.id

ABSTRACT

Aquaponic is considered one of alternative culture system to improve production and quality of
leafy vegetables by combining soil less culture and fish farming. Utilization of fish manure contained
in waste water provides nutrient sources for growing plants. Three kinds of leafy vegetables including
water spinach (Ipomoea aquatica F.), green coral lettuce (Lactuca sativa L.), and bok choi (Brassica
rapa L.) were grown using both aquaponic and hydroponic system at the Green House in Serut
village, Panti District, Jember Regency, from April to June 2019. Productions of each leafy vegetable
were evaluated on both culture systems. Water spinach represented 29.12% higher production in
aquaponic than hydroponic system, shown by significant value in plant height, number of leaves, root
volume, and leaf fresh weight. Otherwise, bok choi production displayed 17.03% increased in
hydroponic than aquaponic system. However, leaf production of lettuce was not significant between
hydroponic and aquaponic system. Lettuce production in aquaponic only 1.90% lowest than
hydroponic system indicated that lettuce was appropriate to cultivate in both farming systems.

Keywords: aquaculture, Brassica rapa L., leaf fresh weight, Ipomoea aquatica F., Lactuca sativa L.,
soil less culture

PENDAHULUAN dari produksi awal 200.000 ton menjadi


Akuaponik merupakan perpaduan 900.000 ton. Peningkatan produksi tersebut
antara akuakultur (budidaya ikan) dan budidaya tentunya diiringi dengan peningkatan
tanaman secara hidroponik dalam satu tempat. limbah yang dihasilkan. Budidaya ikan lele
Prinsip dasar akuaponik adalah dapat menghasilkan limbah dalam bentuk
dilakukan pada waktu yang padatan/endapan dan cair bersumber dari
bersamaan dengan cara memanfaatkan limbah kotoran serta sisa pakan ikan.
kotoran ikan dan sisa makanan ikan sebagai Limbah ikan lele ini dapat
sumber nutrisi bagi tanaman yang menurunkan kondisi perairan dan
dibudidayakan (Nugroho et al., 2012). memberikan pengaruh buruk terhadap
Ikan lele (Clarias tingkah laku, proses fisiologis,
gariepinus) merupakan salah satu jenis pertumbuhan, serta mortalitas ikan. Air
ikan air tawar yang banyak dibudidaya oleh limbah ikan lele yang mengandung bahan
masyarakat karena mudah pemeliharaannya organik tersebut akan dimanfaatkan
serta memiliki nilai jual yang tinggi. Hal tanaman sebagai sumber nutrisi untuk
ini dapat dilihat dari peningkatan produksi ikan pertumbuhannya. Prinsip ini menggunakan
lele. Berdasarkan data Kementerian Kelautan resirkulasi yaitu penggunaan kembali air
dan Perikanan (KKP, 2018) bahwa pada tahun yang telah dikeluarkan. Keuntungan dari
2009-2014 produksi ikan lele mengalami sistem ini dapat mengurangi kebutuhan air,

33
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

peningkatan sebesar 45% reduksi bahan organik yang meliputi


amonia, nitrit serta penyangga atau buffer sistem akuaponik dapat memperoleh
pH (Effendi et al., 2015). produk hasil tanaman yang berkualitas.
Tingginya mortalitas ikan yang Putra et al. (2013) menambahkan bahwa
dipelihara dengan sistem resirkulasi dapat hasil produksi tanaman sawi dapat
mengganggu kelangsungan hidup ikan. meningkat antara 250,8-1.161 g.
Faktor yang menyebabkan tingginya Rokhmah et al. (2014) menyatakan
mortalitas ikan adalah kualitas air. bahwa dengan sistem akuaponik,
Amonia dalam kondisi anaerob bersifat penyerapan unsur hara hasil limbah ikan
toksik dan mengganggu kelangsungan lebih efektif, sehingga meningkatkan
hidup. Sistem akuaponik dapat produksi tanaman.
mempertahankan kualitas air, merombak Penelitian ini menggunakan tiga
ammonia menjadi senyawa yang tidak jenis tanaman sayuran daun yaitu
berbahaya bagi kehidupan dan kangkung, selada dan pakcoy. Kangkung
pertumbuhan ikan. Amonia dioksidasi merupakan tanaman yang dapat berfungsi
menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas sebagai sebagai fitoremediator (Effendi et
yang kemudian dalam kondisi aerob nitrit al. 2015; Lestari, 2013; dan Indah et al.
dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri 2014) sedangkan pakcoy disinyalir
Nitrobacter (Saptarini, 2010). Berikut sebagai tanaman yang dapat menyerap
data kandungan unsur hara makro yang bahan organik (Andreeilee et al. 2014).
terkandung dalam limbah ikan lele Oleh karena manfaat dari kangkung
(Tabel (Ipomoea aquatica F.), selada (Lactuca
1). sativa L.) dan pakcoy (Brassica rapa L.)
tersebut, tujuan penelitian ini adalah
Tabel 1. Kandungan kadar hara makro air limbah untuk mengetahui produksi 3 jenis
budidaya lele sayuran daun pada sistem budidaya
Ratarata akuaponik dengan kombinasi ikan lele
Variabel Satuan Kisaran
spesies mutiara (Clarias gariepinus) dan
A. Limbah Cair
sistem budidaya hidroponik.
pH Unit 7-8 7-8
C-organik % 0,28 - 0,98 0,63 METODE PENELITIAN
Nitrogen total (N) % 0,98 - 1,67 1,32
Phosfor total (P2O5) % 1,89 - 3,40 2,64 Alat dan Bahan
Kalium total (K2O5) % 1,10 - 1,03 0,35
Alat yang digunakan terdiri instalasi
B. Limbah Padat hidroponik dengan 216 lubang tanam,
pH Unit 7-8 7-8 kolam ikan berukuran 2x3 m2 dan kolam
C-organik % 16,28 - 24,64 21,67 dekomposisi limbah kotoran ikan
C/N ratio % 1,71 - 12,38 6,71 berukuran 1 m2, pompa air (Halico), TDS
Nitrogen total (N) % 1,99 13,97 6,23 dan EC meter digital (Spek
Phosfor total ( P2O5) % 4,10 - 4,69 4,46 digiticez.dw3), OEM pH meter
Kalium total ( K2O5) % 2,31 - 4,09 3,21 hidroponik digital, thermometer dan
Sumber: Andriyeni et al. (2017) higrometer analog raksa DYWSJ,
Chlorophylmeter SPAD 502 Konica
Menurut Setijaningsih dan Umar Minolta, dan timbangan digital SF 400.
(2015), keuntungan budidaya akuaponik Bahan yang digunakan yaitu bibit
adalah memanfaatkan komponen tanaman kangkung (Ipomoea aquatica
hidroponik sebagai biofilter. Menurut F.), selada (Lactuca sativa L.) dan pakcoy
Petrea et al. (2014), budidaya dengan (Brassica rapa L.), ikan lele umur 1

34
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

bulan dengan ukuran 7 mm (diameter nutrisi AB mix. Manajemen pemberian


kepala), pakan ikan lele spesies mutiara pakan pada ikan lele didasarkan pada
(Clarias gariepinus), rockwool, nutrisi berat total ikan, dimana secara acak ikan
AB mix (goodplant), dan EM4 pupuk cair ditimbang beratnya setiap minggu untuk
pertanian dan dan EM4 pupuk cair menentukan takaran pakan yang
peternakan (SLP). diberikan. Pengambilan sampel
dilakukan pada ikan sebanyak 10 ikan.
Adapun rumus pakan ikan yang akan
Tahapan Penelitian digunakan yaitu: berat total ikan x 5%.
Pembibitan Tanaman Pemberian nutrisi pada tanaman
Benih selada, pakcoy dan akuaponik diberikan dengan cara
kangkung disemaikan selama 10 hari tersirkulasi dengan menggunakan mesin
pada media tanam rockwool. Pindah pompa air. Mesin dinyalakan selama 9
tanam dilakukan saat bibit berdaun 3-4 jam mulai dari jam 07.00-16.00.
helai.
Panen dan Pengamatan
Persiapan Kolam, Instalasi, dan Tebar Panen dilakukan pada tanaman
Ikan berumur 25-45 hari. Kriteria panen untuk
Perangkat akuaponik disiapkan selada yaitu berumur 30-44 hari. Selada
agar sesuai dengan perlakuan. Penebaran yang siap dipanen daun bawahnya hampir
ikan lele sebanyak 1.200 ekor ditebarkan menyentuh tanah, daun dewasa berwarna
ke kolam yang telah siap digunakan dan hijau cerah dan daun melebar
terisi air dengan volume 6 m3 (Gambar bergelombang (Syariefa et al., 2014).
1). Untuk pakcoy dan kangkung siap panen
pada umur 25-30 hari setelah pindah
tanam. Ciri pakcoy siap panen yaitu daun
Persiapan Nutrisi
berbentuk oval melebar menyerupai
Setelah ikan ditebar 7 hari,
sendok yang mengarah ke bawah. Ciri
dilakukan proses dekomposisi limbah
kangkung siap dipanen yaitu daun
kotoran ikan lele yang telah diberi
berwarna hijau tua dan terbuka melebar
tambahan EM4 sebanyak 10 cc/liter pada
bentuk daun segitiga (Tintondp, 2015).
volume air 1 m3. Selain itu juga
pembuatan nutrisi AB Mix untuk
Rancangan Percobaan
sayuran. Konsentrasi AB Mix untuk
tanaman sayuran diatur sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan
minggu ke-1 900 ppm, minggu ke-2 rancangan acak lengkap (RAL) faktor
1000 ppm, minggu ke-3 1100 ppm, dan tunggal dengan 9 ulangan. Petak
minggu ke-4 1200 ppm. percoban akuaponik terdiri atas 2 bagian
yakni rangkaian sistem akuaponik dan
hidroponik. Unit percobaan sebanyak 27
Penanaman dan Pemeliharaan
dimana masing-masing unit terdiri dari 6
Penanaman dilakukan dengan
tanaman. Sebagai pembanding, dibuat
memindah bibit ketiga jenis sayuran ke
perlakuan kontrol dengan sumber nutrisi
talang hidroponik sesuai denah
larutan AB mix, sehingga secara
percobaan. Pemeliharaan meliputi
keseluruhan pada percobaan terdiri dari
pemeliharaan akuaponik ikan dan
216 tanaman dengan 3 jenis sayuran daun
tanaman dan hidroponik. Ikan diberikan
S1 (kangkung), S2 (selada) dan S3
pakan sebanyak 3 kali sehari sedangkan
(pakcoy).
tanaman diberikan nutrisi dari limbah
kotoran ikan dan untuk hidroponik diberi
35
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

Data yang diperoleh kemudian menjepitkan SPAD pada daun tanaman.


dianalisis menggunakan analisis SEM Sampel daun pada satu tanaman diambil
(standart error minimum). Analisis ini sebanyak 3 helai daun, yakni daun
digunakan untuk menunjukkan perbedaan bawah, tengah, dan atas. Adapun nilai
di antara perlakuan satu dengan lainnya Indeks klorofil daun (X) digunakan untuk
yang ditampilkan dalam bentuk bar mengetahui nilai klorofil a µmol/m),
dengan perolehan nilai rata-rata. klorofil b (µmol/m), total klorofil
(µmol/m) dan kandungan N total daun
(g/). Berikut persamaan nilai klorofil
menurut Netto at al. (2005):
Ka = (15,5866 + 1,0338X + 0,0679X2)
Kb = (30,1471 0,4592X + 0,0270X2)
KT = (44,5885 + 0,7188X + 0,0933X2)
Dimana Ka merupakan klorofil atas, Kb
klorofil bawah, Kt klorofil tengah.
Kandungan nitrogen dalam
Keterangan: tanaman dapat diperoleh melalui hasil
a = kolam ikan e = pompa pengukuran klorofil menggunakan alat
b = talang hidroponik f = kolam c = netpot g = ukut SPAD yang mana kemudian
selang nutrisi d = pipa dekomposisi h = dihitung menggunakan persamaan rumus
tanaman Gambar 1. Bagan rancangan bangun menurut (Netto at al., 2005).
akuaponik N= (0,6716+0,0194X).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode Analisis
Analisis yang dilakukan adalah
Pertumbuhan kangkung dengan
pengukuran tinggi tanaman dan lebar
menggunakan sistem akuaponik,
daun dilakukan secara kuantitatif
menunjukkan hasil terbaik dibanding
menggunakan penggaris. Tinggi tanaman
dengan kangkung sistem hidroponik.
dihitung mulai dari titik pangkal batang
Namun pada tanaman selada
sampai ujung daun tertinggi dari tanaman
menunjukkan hasil yang tidak berbeda
sedangkan pengukuran lebar daun
nyata antara selada akuaponik dan
dilakukan dengan menarik jarak antara
hidroponik, sedangkan pakcoy hidroponik
garis daun terluar dari kedua sisi daun
menunjukkan pertumbuhan yang lebih
(Oktabriana, 2017; Widuri et al., 2017).
baik dibandingkan hasil akuaponik.
Pengukuran jumlah daun dilakukan
Pada awal budidaya ikan
pada daun yang sudah membuka penuh
dimungkinkan kotoran ikan dan sisa
sebagai sampel dan untuk berat daun
pakan masih belum terdekomposisi
diukur dengan alat ukur timbangan digital
dengan sempurna, sehingga akan
setelah panen. Analisis volume akar
mengganggu pertumbuhan tanaman.
tanaman dilakukan dengan cara
Namun dari hasil penelitian menunjukkan
mencelupkan akar tanaman pada gelas
bahwa tanaman kangkung akuaponik
ukur berisi air. Perhitungan volume akar
lebih baik dibandingkan tanaman
di dapat dari selisih kenaikan volume
kangkung hidroponik karena kangkung
akar sesuai yang tertera ada gelas ukur.
sebagai fitoremediator yang diduga
Klorofil diukur ketika panen
mampu menyerap amonia dari limbah
menggunakan alat Chlorophylmeter
kotoran ikan lele. Berbeda dengan
SPAD 502 yang dilakukan dengan cara
36
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

tanaman selada dan pakcoy hidroponik


pertumbuhannya lebih baik dibandingkan 40

Tinggi tanaman (cm)


selada dan pakcoy akuaponik. Gambar 2
30
menunjukkan perbandingan hasil
budidaya akuaponik dengan hidroponik 20
pada ketiga jenis sayuran daun.
10

0
a b Kangkung Selada Pakcoy

Gambar 3. Tinggi tanaman tiga jenis sayuran


dengan sistem akuaponik ( ) dan
hidroponik ( )

Utami (2015) menyatakan


c d
peningkatan tinggi tanaman dapat
mendukung penambahan jumlah daun
seiring dengan bertambahanya umur
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin tinggi tanaman maka
e f jumlah daun lebih banyak. Kangkung
akuaponik memiliki jumlah daun lebih
banyak yaitu 22,56 helai dibanding
kangkung hidroponik 17,44 helai. Jumlah
daun selada hidroponik lebih banyak
dibandingkan selada akuaponik yaitu
14,11, demikian juga pada pakcoy
Gambar 2. Hasil tiga jenis sayuran daun pada
budidaya akuaponik dan hidroponik
hidroponik lebih banyak dibandingkan
(a) kangkung akuaponik; (b) pakcoy akuaponik yaitu 16,11 helai
kangkung hidroponik; (c) selada (Gambar 4).
akuaponik; (d) selada
hidroponik; (e) pakcoy
30
akuaponik; dan (f) pakcoy hidroponik
25
Jumlah daunhelai
)

20
Karakteristik fisik tanaman
kangkung pada sistem akuaponik 15
(

menunjukkan hasil lebih tinggi yaitu 10


sebesar 36,27 cm dibandingkan kangkung 5
hidroponik 30,09 cm. Hal ini sesuai 0
penelitian Nugroho et al. Kangkung Selada Pakcoy
(2012) bahwa perlakuan akuaponik
meningkatkan tinggi tanaman sebesar Gambar 4. Tinggi tanaman tiga jenis sayuran
2325 cm. Tinggi tanaman selada dengan sistem akuaponik ( ) dan
hidroponik ( )
hidroponik tidak menunjukkan berbeda
nyata dibandingkan akuaponik sedangkan
pakcoy hidroponik lebih tinggi Pada tanaman sayuran daun, lebar
dibandingkan pakcoy akuaponik yaitu daun menjadi indikator visual yang dapat
23,81 cm (Gambar 3). menggambarkan kualitas produksi
tanaman. Gambar 5 menunjukkan
37
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

bahwa lebar daun kangkung akuaponik C/N Ratio % 0,100


dan hidroponik tidak menunjukkan
berbeda nyata. Pada tanaman selada Berat segar tanaman kangkung
akuaponik menghasilkan lebar daun menunjukkan hasil terbaik pada
15,69 cm. Pakcoy akuaponik dan perlukan akuaponik (Gambar 6).
hidroponik tidak berbeda nyata dengan Meningkatnya tinggi tanaman dan
perolehan hasil tertinggi sebesar 8,06 cm. jumlah daun akan berpengaruh pada
Pemberian 100% N-limbah cair hasil peningkatan produksi. Hasil penelitian
budidaya ikan lele memberikan hasil menunjukkan bahwa kangkung lebih
lebar daun tanaman sawi tertinggi tinggi produksinya dibandingkan
(Nugroho et al., 2012; Kadarwati, 2006). tanaman hidroponik. Namun pada
selada akuaponik dan hidroponik tidak
menunjukkan berbeda nyata. Polii
20
(2009), menyatakan bahwa peningkatan
Lebar dauncm
)

15 jumlah daun tanaman akan


(

10 meningkatkan berat segar. Berbeda


halnya dengan tanaman pakcoy yang
5
menunjukkan hasil lebih baik pada
0 sistem hidroponik dibandingkan
Kangkung Selada Pakcoy akuaponik.

Gambar 5. Lebar daun tiga jenis sayuran dengan 150


sistem akuaponik ( ) dan hidroponik
Berat daun segarg)

( )
(

100

50
Secara keseluruhan tanaman sayuran
daun baik kangkung, selada atau pakcoy
0
akuaponik menghasilkan daun yang lebih
lebar dibandingkan tanaman hidroponik. Kangkung Selada Pakcoy
Hal ini terjadi karena unsur N tersedia
dari limbah kotoran ikan lele dapat Gambar 6. Berat segar daun tiga jenis sayuran
meningkatkan hasil fotosintetis dan dengan sistem akuaponik ( ) dan
selanjutnya dapat mempengaruhi hidroponik ( )
pertumbuhan serta perkembangan
tanaman. Nilai kandungan hara pada Dilihat dari volume akar, hasil
limbah lele ditunjukkan pada Tabel 2. terbaik tanaman kangkung akuaponik
sebesar 49,00 mL jika dibandingkan
Tabel 2. Kandungan hara limbah budidaya ikan dengan hidroponik yaitu 29,44 mL
lele pada penelitian sedangkan untuk tanaman pakcoy dan
pendahuluan limbah kotoran selada akuaponik memberikan hasil
lele
masingmasing sebesar 23,52 mL dan
Unsur Hara Satuan Limbah cair
22,19 mL, selada dan pakcoy
pH Unit 6,830
C-Organik % 0,169 hidroponik terlihat pertumbuhan
Nitrogen (N) % 1,680 akarnya lebih baik (Gambar
Phosfor % 2,380 7).
(P2O5) Biomassa akar sangat dipengaruhi
Kalium % 1,390 oleh volume akar serta jumlah akar.
(K2O5) Semakin banyak jumlah akar maka
38
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

menyebabkan volume akar dan semakin banyak pula. Penelitian


biomassa meningkat pula. Volume akar Frasetya et al. (2018) menunjukkan
pada kangkung akuaponik memiliki bahwa perlakuan EC 1,7 mS/cm dan 2,4
hasil terbesar yaitu 49 mL sehingga mS/cm dihasilkan berat segar tanaman
penyerapan unsur hara dan air oleh tertinggi sebesar 79,32 mS/cm.
tanaman tersebut tinggi karena
pertumbuhan akar dan terbentuknya
bulu akar baru mempengaruhi terjadi
pertemuan antara akar dengan hara pada
tanaman. Berdasarkan hasil tersebut,
diduga bahwa limbah kotoran ikan Tabel 3. Nilai EC, pH, suhu udara, dan
mengandung mikroorganisme dan kelembaban selama penelitian
kandungan bahan organik terlarut yang Hasil pengamatan Acuan
tinggi yang berperan penting dalam Variabel (Gunawan,
menunjang tajuk dan perakaran Akuaponik Hidroponik 2016)
terutama volume akar (Delaide et al., EC Larutan
0,8 - 1,8 1,2 - 2,0 1,5 - 2,5
2016). (mS/cm)
60 TDS (ppm) 800 - 1.240 900 - 1.400 900 - 1750*
Volume akar( m L )

50 pH larutan 7 - 7,2 6,5 – 6,9 5,5 - 7,5


40 Suhu udara
(oC) 27 - 31 27 - 31 20 - 30
30
20 Kelembaban
62 - 84 62 - 84 70 - 85
udara (%)
10
0
Kangkung Selada Pakcoy *Sumber: Farida et al. (2017)

Gambar 7. Volume akar tiga jenis sayuran


Kandungan klorofil pada
dengan sistem akuaponik ( ) dan
hidroponik masingmasing tanaman sayur juga
( ) diamati. Kandungan klorofil daun
kangkung, selada, dan pakcoy pada
Nilai EC dan TDS menjadi sistem akuaponik sebesar
indikator penting dalam untuk sistem 242,30 μmol/m2, 96,07 μmol/m2, dan
budidaya akuaponik maupun hidroponik. 241,15 μmol/m2, sedangkan perlakuan
Electrical conductivity (EC) hidroponik dihasilkan nilai t untuk
menunjukkan jumlah garam terlarut pada tanaman kangkung, selada, dan pakcoy
nutrisi sedangkan Total Dissolve Solid masingmasing 214,06 μmol/m2, 93,71
(TDS) menunjukkan jumlah padatan μmol/m2, dan 231,20 μmol/m2.
yang terlarut dalam nutrisi. Pada
2) klorofil daun

penelitian ini dilakukan pengukuran EC,


pH, suhu udara, dan kelembaban selama
penelitian. Tabel 3 menunjukkan bahwa 300
250
kolam percobaan dalam penelitian masih
μmol/m

200
Kandungan

berada pada nilai batas standar untuk 150


budidaya akuaponik dan hidroponik. 100
50
Nilai EC merupakan indikator kepekatan
(

0
nutrisi, semakin tinggi nilai EC maka Kangkung Selada Pakcoy
nutrisi yang diberikan pada tanaman

39
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

Gambar 8. Kandungan klorofil tiga jenis sayuran karena unsur nitrogen akan
dengan sistem akuaponik ( ) dan meningkatkan warna hijau daun,
hidroponik ( )
mendorong pertumbuhan batang dan
daun (Marschner, 1986). Prasetyo et al.
(2018) menyatakan bahwa dengan
2 meningkatnya nitrogen yang diserap
oleh tanaman akan berhubungan dengan
2)N

1,5
Kandungan
Jaringang/m

peningkatan bobot kering, perbaikan


1 perkembangan akar dan peningkatan
(

0,5 ketersediaan N tanah.


Perkembangan ketiga tanaman
0 sayur juga diamati berdasarkan nilai rasio
Kangkung Selada Pakcoy tajuk akar (S/R ratio) (Gambar 10). S/R
ratio tanaman kangkung yakni 2,38
Gambar 9. Kandungan N jaringan pada tiga g/tanaman jika dibandingkan dengan
jenis sayuran dengan sistem hidroponik yaitu 1,97 g/tanaman
akuaponik ( ) dan hidroponik ( sedangkan perlakuan akuaponik pada
)
selada dan pakcoy ditunjukkan hasil yaitu
1,96 g/tanaman dan 2,45 g/tanaman
Selain kandungan klorofil,
dibandingkan perlakuan hidroponik 2,29
kandungan N jaringan pada tanaman
g/tanaman dan 3,15 g/tanaman. Hal ini
kangkung, selada dan pakcoy juga
menujukkan bahwa pertumbuhan tajuk
diamati (Gambar 9). Hasil analisis
pada tanaman selada dan pakcoy lebih
kandungan N jaringan menunjukkan
dominan pada sistem hidroponik jika
bahwa pada sistem hidroponik, nilai N
dibandingkan dengan akuaponik.
jaringan tanaman kangkung sebesar
Sebaliknya, pada tanaman kangkung
1,43 g/m2, sedangkan sistem akuaponik
pertumbuhan tajuk dinilai lebih dominan
sebesar 1,38 g/m2. Berbeda dengan
pada sistem akuaponik jika dibandingkan
selada dan pakcoy yang menujukkan
dengan hidroponik.
bahwa kandungan N jaringan pada
perlakuan akuaponik yaitu
masingmasing 1,06 g/m2 dan 1,49 g/m2.
Nilai S/R Ratio

4
Berdasarkan data hasil analisis
g/tanaman

pendahuluan limbah kotoran ikan lele 3


)

(Tabel 2) diperoleh kandungan N 2


sebesar 1,6%. Hal ini diduga bahwa 1
ketiga jenis sayuran daun ini menyerap
(

0
unsur hara nitrogen sudah cukup tinggi
Kangkung Selada Pakcoy
dari kandungan unsur hara awal yang
disediakan.
Gambar 10. Shoot/Root ratio tiga jenis sayuran
Peningkatan kandungan N dengan sistem akuaponik ( ) dan
jaringan dapat berpengaruh terhadap hidroponik ( )
fotosintesis baik lewat kandungan
klorofil maupun enzim fotosintetik. Jika Nilai S/R ratio dipengaruhi oleh
kandungan nitrogen daun meningkat, berat kering bagian tajuk:akar. Jika nilai
maka fotosintat akan meningkat pul dan bobot kering tajuk semakin besar maka
jika kandungan nitrogen daun rendah akan semakin besar pula nilai S/R ratio
maka fotosintat yang dihasilkan juga dan semakin besar nilai berat kering akar
akan rendah. Hal demikian disebabkan maka S/R ratio semakin kecil (Nursanti,
40
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

2010). Rasio akar:tajuk menggambarkan Darwin, H.P. 2012. Pengaruh pupuk organik
proporsi pembagian fotosintat antara cair terhadap pertumbuhan dan
bagian tajuk dan akar. Nilai S/R rasio produksi sayuran daun kangkung,
tidak boleh sama dengan satu, jika nilai bayam dan caisin. Prosiding Seminar
Nasional Perhimpunan Hortikultura
S/R rasio lebih dari satu maka
Indonesia
diasumsikan proporsi fotosintat lebih
(Perhorti), pp. 300-306. UPN
banyak pada bagian tajuk dari pada “Veteran” Jatim, Surabaya, 13-14
bagian akar. Hal demikian dapat November 2012.
diasumsikan bahwa perkembangan tajuk
Delaide, B., Goddek, S., Gott, J., Soyeurt, H.
lebih bagus dari pada akar.
and Jijakli, M.H. 2016. Lettuce
KESIMPULAN (Lactuca sativa L. var. Sucrine)
Pemberian kotoran ikan lele pada growth performance in complemented
sistem aquaponik dapat meningkatkan aquaponic solution outperforms
produksi kangkung sebesar 29,12% lebih hydroponics. Water, 8 (10): 467.
tinggi dibandingkan sistem hidroponik. Eckert, D.J. 1987. Soil Test Interpretations:
Berbeda dengan tanaman pakcoy yang Basic Cation Saturation Ratios and
justru menunjukkan peningkatan Sufficiency Levels. In: Soil Testing:
produksi pada sistem budidaya Sampling, Correlation, Calibration,
hidroponik sebesar 17,03% dibandingkan and Interpretation (Ed) J.R.Brown
dengan sistem aquaponik. Produksi Madison,WI:SSSA, pp: 53-64.
selada pada sistem aquaponik dan sistem Effendi, H., Utomo, B.A., Darmawangsa, G.
hidroponik menunjukkan nilai berbeda M., dan Karo-Karo, R.E.
tidak nyata dengan selisih sebesar 1,90%. 2015.
Hal ini mengindikasikan bahwa tanaman Fitoremediasi limbah budidaya ikan
selada dinilai cocok untuk dibudidayakan lele (Clarias sp.) dengan kangkung
baik (Ipomoea aquatica) dan pakcoy
pada sistem aquaponik maupun (Brassica rapa chinensis) dalam sistem
hidroponik resirkulasi. Ecolab, 9 (2): 47-104.
Farida, N.F., Abdullah, S.H. dan Priyati, A.
UCAPAN TERIMA KASIH 2017. Analisis kualitas air pada sistem
Ucapan terima kasih ini ditujukan pengairan akuaponik. Ilmiah Rekayasa
LP2M Universitas Jember melalui Hibah Pertanian dan Biosistem, 5 (2): 385-
394.
Program Pengabdian Kemitraan (PPK)
dengan SK Rektor nomer Frasetya, B., Taofik, A. dan Firdaus, R.K.
11329/UN25/PM/2019. 2018. Evaluasi variasi nilai electrical
conductivity terhadap pertumbuhan
tanaman selada (Lactuca sativa L.)
DAFTAR PUSTAKA
pada sistem NFT. Agro, 5 (2): 95-102.
Andreeilee, B.F., Santoso, M., dan Nugroho,
A. 2014. Pengaruh jenis kompos Gardner, F. P., Pearce, R.B., dan Mitchell,
kotoran ternak dan waktu penyiangan R.L. 1991. Fisiologi Tanaman
terhadap produksi tanaman pakcoy Budidaya. UI press, Jakarta.
(Brassica rapa sub.chienensis) Gunawan, S. 2016. 99% Sukses Budidaya Lele.
organik. Produksi Tanaman, 2 (3): Penebar Swadaya, Cibubur
190-197. Jakarta Timur.
Andriyeni, A., Firman, F., Nurseha, N., dan Hariati, I., Nisa, T.C., dan Barus, A. 2012.
Zulkhasyni, Z. 2017. Studi potensi Tanggap pertumbuhan dan produksi
hara makro air limbah budidaya lele bengkuang terhadap beberapa dosis
sebagai bahan baku pupuk organik. pupuk kalium dan jarak tanam.
Agroqua, 15 (1): 71-75.

41
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

Agroekoteknologi, 1 (1): 99-108. Markwell, J., Osterman, J.C and Mitchell,


Haryadi, D., Yetti, H., dan Yoseva, S. 2015. J.L.,
Pengaruh pemberian beberapa jenis 1995. Calibration of the Minolta
pupuk terhadap pertumbuhan dan SPAD-
produksi tanaman kailan (Brassica 502 leaf chlorophyll meter.
alboglabra L.). Jom Faperta, 2 (2): 1- Photosynthesis research, 46 (3): 467-
10. 472.

Hendriyani, I.D, dan Setiari, N. 2009. Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of


“Kandungan klorofil dan pertumbuhan Higher Plants. Academic Press,
kacang panjang (Vigna sinensis) pada London.
tingkat penyediaan air yang berbeda”. Netto, A.T., Campostrini, E., de Oliveira,
Skripsi. Biologi FMIPA, Universitas J.G. and Bressan-Smith, R.E., 2005.
Diponegoro, Semarang. Photosynthetic pigments, nitrogen,
chlorophyll a fluorescence and
SPAD502 readings in coffee leaves.
Scientia Horticulturae, 104 (2): 199-
209.
Indah L. S, Hendrarto, B., dan Soedarsono P. Nugroho, R.A., Pambudi, L.T., Chilmawati,
2014. Kemampuan eceng gondok D. dan Haditomo, A.H.C. 2012.
(Eichhornia sp.), kangkung air Aplikasi teknologi aquaponic pada
(Ipomoea sp.), dan kayu apu (Pistia budidaya ikan air tawar untuk
sp.) dalam menurunkan bahan organik optimalisasi kapasitas produksi.
limbah industri tahu (skala Saintek Perikanan, 8 (1): 4651.
laboratorium). Diponegoro Journal of Nursanti, I. 2010. Tanggap pertumbuhan bibit
Maquares, 3 (1): kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
1-6. terhadap aplikasi pupuk organik
Kadarwati, T.F. 2006. Pemupukan rasional berbeda dosis. Jurnal Ilmiah
dalam upaya peningkatan Universitas Batang Hari Jambi, 1 (1):
produktivitas kapas. malang: balai 13-17.
penelitian tanaman tembakau dan Oktabriana, G. 2017. Upaya dalam
serat. Perspektif, 5 (2): 5970. meningkatan pertumbuhan tanaman
Kamalia, S., Dewanti, P., dan Soedradjad, R. sawi hijau (Brassica juncea L.) dengan
2017. Teknologi hidroponik sistem pemberian pupuk organik cair. Agrifo:
sumbu pada produksi selada Lollo Jurnal Agribisnis Universitas
Rossa (Lactuca Sativa L.) dengan Malikussaleh, 2 (1): 12-19.
penambahan CaCl2 sebagai nutrisi Petrea, S.M., Cristea, V., Dediu, L.,
hidroponik. Agroteknologi, 11 (01): Contoman,
96-104. M., Stroe, M.D., Antache, A., Coadă,
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. M. T., and Placinta, S. 2014. Vegetable
Refleksi dan Outlook, Jakarta. production in an integrated aquaponic
system with stellate sturgeon and
Lestari W. 2013. Penggunaan Ipomoea spinach–matador variety. Animal
aquatica Forsk. untuk fitoremediasi Science and Biotechnologies, 24 (1):
limbah rumah tangga. Semirata 2013 235-245.
FMIPA Universitas Lampung.
Lampung, Indonesia, 1 (2): 441-446. Polii, M.G.M .2009. Respon produksi
tanaman kangkung terhadap variasi
Liferdi, L. 2010. Efek pemberian fosfor waktu pemberian pupuk kotoran ayam.
terhadap pertumbuhan dan status hara
Soil Environment, 1 (7): 18-22.
pada bibit manggis. Hort, 20 (1): 18-
26.

42
Kualitas Mutu Sayur Kasepak (Kangkung, Selada, dan Pakchoy)…
Jurnal Agroteknologi Vol. 14 No. 01 (2020)

Prasetyo, H.P., Pata’dungan, Y.S., dan Isrun. Syariefa, E., Duryatmo,S., Angkasa, S.,
2018. Pengaruh pupuk kandang domba Apriyanti, R.N., Raharjo, A.A., Rizkika,
terhadap serapan nitrogen (N) tanaman K., Rahimah, D.S., Titisari, A.,
selada (Lactuca sativa L.) pada entisols Setiyawan, B., Vebriansyah, R., Fadhila,
lembah palu. Agrotekbis, 6 (4): 506- R., Nugroho, H., dan Awaluddin, M.
514. 2014. Hidroponik Praktis. PT. Trubus
Putra, I., Mulyadi., Pamukas, N.A., dan Swadaya, Jakarta.
Rusliadi. 2013. peningkatan kapasitas Tintondp. 2015. Hidroponik Wick System. PT
produksi akuakultur pada pemeliharaan Agro Media Pustaka, Jakarta.
ikan selais (Ompok sp) sistem
Utami, S. 2005. “Pengaruh Sistem Olah Tanah
aquaponik. Perikanan dan Kelatuan,
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
18 (1): 1-10.
Manis (Zea mays Saccharata Strurt)”.
Rokhmah, N.A., Ammatillah, C.S., dan Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Sastro, Y. 2014. Vertiminaponik, mini Muhammadiyah Yogyakarta,
akuaponik untuk lahan sempit di Yogyakarta.
perkotaan. Buletin Pertanian
Widuri, L.I., Lakitan, B., Hasmeda, M.,
Perkotaan, 4 (2): 14-22.
Sodikin, E., Wijaya, A., Meihana, M.,
Ruhnayat, A. 2007. Penentuan kebutuhan Kartika, K., and Siaga, E. 2017. Relative
pokok unsur hara N, P, K untuk leaf expansion rate and other leaf-related
pertumbuhan tanaman panili (Vanilla indicators for detection of drought stress
planifolia Andrews). Buletin Littro in chili pepper (Capsicum annuum L.).
(http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/i Australian journal of crop science, 11
mages/stories/Buletin/.../5-panili.pdf,) (12): 1617-1625.
[Diakses tanggal 14 Agustus 2011].

Saptarini, P. 2010. “Efektivitas Teknologi


Aquaponik Dengan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans) Terhadap Penurunan
Amonia pada Pembesaran Ikan Mas”.
Skripsi. Departemen MSP FPIK, Institut
Pertaian Bogor, Bogor.
Sari, B.P., Santoso, M., dan Koesriharti. 2016.
Pengaruh komposisi media tanam dan
pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan
serta hasil tanaman sawi pak choi
(Brassica rapa L var. Chinensis).
Produksi Tanaman, 4 (5): 399-405.
Setiawan, H. 2017. Kiat Sukses Budidaya Cabai
Hidroponik. Bio Genesis,
Yogyakarta.
Setijaningsih, L., dan Umar, C. 2015. Pengaruh
lama retensi air terhadap pertumbuhan
ikan nila (Oreochromis niloticus) pada
budidaya sistem akuaponik dengan
tanaman kangkung. Berita Biologi,
14(3): 267-275.

43

You might also like