Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tawakkal: Solusi Hadapi Tantangan Kehidupan

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

IKATAN DA’I INDONESIA

‫رابطة الدعاة اإلندونيسيين‬


Indonesian Association for Du’at
…………………………………….………………………………………………………………………………………………………..………….………………………………………………
Naskah Khutbah Idul Fitri 1440 H / 2019 M, Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Wilayah DIY

Tawakkal
Solusi Hadapi Tantangan Kehidupan
Oleh : Ust. Ahmad Sumiyanto, S.E, M.Si.
(Sekretaris Majelis Syuro, PW Ikadi DIY)

.‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫ هللاُ أ َ ْكبَر‬،‫هللاُ أ َ ْكبَر‬
ُ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوهللا‬،ً‫أص ْيال‬ ِ ‫ان هللاِ بُك َْرةً َو‬ َ ‫س ْب َح‬ُ ‫ َو‬،‫ َوا ْلـ َح ْم ُد ِ هلِلِ َكثِ ْي ًرا‬،‫هللاُ أ َ ْكبَ ُر َكبِ ْي ًرا‬
.‫ هللاُ أ َ ْكبَ ُر َو ِ َّلِلِ اْل َح ْمد‬،‫أ َ ْكبَر‬
‫ور أ َ ْنفُسِنا‬ ِ ‫ َونَعُوذُ ِباهللِ ِم ْن ش ُُر‬،‫ست َ ْغ ِف ُره‬ ْ َ‫ست َ ِعينُهُ َون‬ ْ َ‫ نَ ْح َم ُد ُه َون‬،‫ب ا ْل َعالَـِم ْين‬ ِ ‫ا ْل َح ْم َد ِ هلِلِ َر ه‬
‫ش َه ُد أ َ ْن ال‬ ْ َ ‫ َوأ‬.‫ِي لَه‬ َ ‫ض ِل ْلهُ فَال هاد‬ ْ ُ‫ َو َم ْن ي‬،ُ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَال ُم ِض َّل لَه‬،‫ت أ َ ْع َما ِلنَا‬ ِ ‫سيِهئا‬ َ ‫َو ِم ْن‬
‫علَى نَبِ ِيهنَا‬ َ ‫ص ِ هل‬َ ‫ اللَّ ُه َّم‬.‫سولُه‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫ش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِريكَ لَه‬
ْ َ ‫علَى آ ِل ِه َوأ‬
.‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت َ ِبعَهُ إِلَى يَ ْو ِم ال ِ هد ْين‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد َو‬
:ُ‫أ َ هما بَ ْعد‬
ِ ‫ قَا َل هللاُ ت َ َعالَى في‬.‫عتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ َ ‫ِي ِبت َ ْق َوى هللاِ َو َطا‬ ْ ‫ أ ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفس‬،‫فَيَا ِعبَا َد هللا‬
.))‫ن‬ َ ‫س ِل ُم ْو‬ْ ‫ق تُقَا ِت ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن اِالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬ َّ ‫ (( َيا أ َيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ا َ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬:‫آن ا ْلك َِر ْي ِم‬ ِ ‫ا ْلقُ ْر‬
‫ص ِلحْ لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم‬ ْ ُ‫ ي‬ ‫سدِيدًا‬ َ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًال‬ َّ ‫ِين آ َمنُوا اتَّقُوا‬ َ ‫((يَا أَيُّ َها الَّذ‬
.))‫ما‬ ً ‫از فَ ْو ًزا ع َِظي‬ َ َ‫سولَهُ فَقَ ْد ف‬ َّ ‫ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd
Hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata'ala.
Pada hari ini, Rabu tanggal 1 Syawal 1440 H kita berkumpul kembali, duduk bersimpuh di atas
hamparan tanah dinaungi langit membentang luas. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama
menggemakan pujian keagungan kepada Allah Subhanahu wata'ala, sehingga bumi dan langit bergemuruh
syahdu dengan suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah itu, kita serentak sujud, sembari berdoa memuji Allah
Rabbul Izzah.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin
sekalian, marilah kita tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah Yang Maha Besar. Campakkan
jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkakan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah Subhanahu

1
wata'ala. Sebab apapun kebesaran yang kita sandang, sesungguhnya kita hanyalah makhluk kecil di
hadapan Allah. Betapapun perkasanya kita, sangat lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun
hebat kekuasaan dan pengaruh yang kita miliki, kita tidak berdaya dalam genggaman Allah Yang Maha
Kuasa atas segala-galanya.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

‫َّللاُ ُه َو ا ْلغَنِ ُّي ا ْل َح ِمي ُد‬ َّ ‫اس أ َ ْنت ُ ُم ا ْلفُقَ َرا ُء ِإلَى‬
َّ ‫َّللاِ َو‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Dialah Allah Yang Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dan Maha Terpuji." (Qs. Fathir: 15)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd


Hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata'ala.
Pada abad modern ini, tingkat kekayaan ternyata tak sebanding dengan tingkat kebahagiaan dan
ketahanannya menghadapi tantangan hidup. Banyak orang yang secara finansial mapan, bahkan berlebih,
akan tetapi merasa hampa dalam hidupnya. Orang seperti ini mempunyai ketahanan hidup yang rendah,
sehingga saat menghadapi sedikit masalah akan mengalami tekanan jiwa. Tidak heran jika kemudian stres
mendapatkan julukan baru sebagai silent killer (pembunuhan diam-diam).
Coba kita bandingkan dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sebelum diangkat menjadi
Nabi, beliau adalah orang yang paling dicintai penduduk Makkah berkat akhlaknya yang mulia. Iapun
mendapatkan gelar al-Amin, karena semua orang sepakat bahwa beliau adalah orang yang sangat amanah.
Akan tetapi, setelah beliau menyampaikan risalah tauhid, hampir semua orang berbalik memusuhinya.
Merekapun kemudian menggelarinya Majnun (orang gila) dan Sahir (tukang sihir). Tiga belas tahun
mengajak umat kepada jalan kebenaran, tetapi umpatan, ancaman dan intimidasi yang beliau dapatkan.
Akan tetapi dengan semua masalah dan tantangan yang di hadapi, beliau tetap tegar menjalankan
misi dakwah dan tidak merasa tertekan. Mengapa demikian? Rahasianya ada pada penopang hidup yang
sangat kokoh. Ya, sangat kokoh karena bersandar pada Dzat Yang Maha Kokoh yaitu Allah Ta’ala. Itulah
tawakkal yang menghunjam dalam hati. Beliau bersandar kuat kepada Pencipta dan Penolongnya. Dialah
satu-satunya Dzat yang tak sekedar menjanjikan, tetapi juga membuktikan. Dia akan selalu menolong
dan melindungi siapapun yang berpasrah kepada-Nya.
Orang yang bertawakkal kepada Allah tidak akan merasa lemah. Justru ia akan mendapatkan
banyak kelebihan dari Allah Ta’ala. Diantaranya:
Pertama; Jaminan kecukupan dari Allah Subhanahu Wata'ala. Seorang yang bertawakkal tidak
merasa khawatir kekurangan apapun. Karena Allah Ta’ala telah berjanji memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangka. Bagaimana mungkin timbul kekhawatiran, jika pemilik langit dan bumi sudah
berjanji mencukupinya? Bahkan orang terkaya dan paling berkuasa di duniapun tidak mampu
memberikan janji seperti itu. Allah berfirman:

2
‫ِب َو َم ْن‬ ُ ‫ َويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َح ْي‬ ‫َّللاَ يَ ْجعَ ْل لَهُ َم ْخ َر ًجا‬
ُ ‫ث َال يَ ْحتَس‬ َّ ‫ق‬ ِ َّ ‫ َو َم ْن يَت‬...
...ُ‫سبُه‬ْ ‫َّللاِ فَ ُه َو َح‬َّ ‫علَى‬ َ ‫َيت َ َو َّك ْل‬
"… Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Ia akan memberi jalan keluar
(untuk semua masalahnya). Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya…" (QS. At-Thalaq: 2-3)

Orang yang bertawakkal akan mengerahkan usaha yang mampu dilakukan, kemudian
mewujudkan kepasrahan kepada Allah. Karena kepasrahannya itulah, Allah akan mengabulkan hajat dan
keinginannya. Dengan kesempurnaan sifat Rahman dan Rahim-Nya, tidak mungkin Allah meninggalkan
hamba yang berpasrah kepada-Nya. Rasulullah dalam sebuah hadis membuat ilustrasi mengenai hal ini.
Sabda beliau: “Jika kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah, pastilah Ia akan memberi rezeki kepada
kalian seperti Ia memberi rezeki kepada burung. Burung itu keluar dari sarangnya pada pagi hari dalam
kondisi perut yang kosong, dan kembali pada sore hari dengan perut yang kenyang.” (Hr. at-Tirmidzi,
Ibn Majah dan Ahmad)
Yang Kedua; Tawakkal akan mengundang cinta dan kasih Allah Subhanahu Wata'ala. Ini adalah
kehormatan yang sangat besar. Mendapatkan cinta dari Sang Penguasa langit dan bumi, padahal kita
hanyalah hamba yang hina. Dan cinta Allah selalu beriringan dengan rahmat, perlindungan dan
pemeliharaan-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫ب ا ْل ُمت َ َو ِ هك ِل‬
‫ين‬ َّ ‫َّللاِ ِإ َّن‬
ُّ ‫َّللاَ يُ ِح‬ َ ‫فَ ِإذَا ع ََز ْمتَ فَت َ َو َّك ْل‬
َّ ‫علَى‬
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (Qs. Ali 'Imran: 159)

Jika cinta Allah sudah didapatkan, maka semua makhluk yang mulia ikut mencintai kita. Ya,
makhluk-makhluk mulia di langit, para malaikat Allah. Demikian juga orang-orang shalih yang ada di
bumi. Maka cucuran cinta yang murni akan mengiringi kehidupan kita; cinta Allah dan cinta yang
berlandaskan ketaatan kepada Allah, bukan cinta yang timbul dari syahwat dunia. Mengenai hal ini,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

ُ‫ فَيُ ِحبُّه‬،ُ‫ب فُالَنًا فَأ َ ْحبِ ْبه‬ َّ ‫ إِ َّن‬:‫ نَادَى ِج ْب ِري َل‬،‫َّللاُ العَ ْب َد‬
ُّ ‫َّللاَ يُ ِح‬ َّ ‫ب‬ َّ ‫إِذَا أ َ َح‬
،ُ‫ب فُالَنًا فَأ َ ِحبُّوه‬ َّ ‫ إِ َّن‬:‫اء‬
ُّ ‫َّللاَ يُ ِح‬ َّ ‫ فَيُنَادِي ِج ْب ِري ُل فِي أ َ ْه ِل ال‬،‫ِج ْب ِري ُل‬
ِ ‫س َم‬
.‫ض‬ ِ ‫ض ُع لَهُ القَبُو ُل فِي األ َ ْر‬ َ ‫ ث ُ َّم يُو‬،‫اء‬ َّ ‫فَيُ ِحبُّهُ أ َ ْه ُل ال‬
ِ ‫س َم‬
“Jika Allah mencintai seorang hamba, ia memanggil Jibril: Sesungguhnya Allah
mencintai si Fulan, maka cintailah ia. Jibrilpun mencintainya. Kemudian ia
memanggil malaikat-malaikat di langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan,
maka cintailah ia. Maka para malaikatpun mencintainya. Kemudian Allah jadikan
orang tersebut diterima oleh penduduk bumi.” (Muttafaq alaih)

Hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata'ala.

3
Yang Ketiga; Tawakkal akan melahirkan kekuatan dan ketenangan jiwa. Para ulama
menyimpulkan bahwa tawakkal kepada Allah Subhanahu wata'ala sangat dibutuhkan setiap muslim dalam
mengarungi hidup dan menghadapi ujian kehidupan. Terlebih lagi bagi mereka yang sudah menyatakan
siap mengemban tugas para Nabi dan Rasul, sebagai penyeru kebenaran dan penyampai risalah Tuhan,
yaitu sebagai juru dakwah atau Da’i. Maka wajar jika seorang yang bertawakkal kepada Allah Subhanahu
Wata'ala akan mendapatkan manfaat yang besar secara psikologis, yakni sifat tegar, optimis dan bebas
dari gangguan stres. Tawakal membuat mereka tampil mengagumkan pada saat yang lain tampak
memprihatinkan. Tawakkal memberikan rasa aman, disaat yang lain ketakutan. Ketika mayoritas orang
ragu untuk melangkah, ia melangkah dengan pasti. Saat orang lain hatinya goncang, ia tetap tenang. Dan
bila rasa pesimis melingkupi hati manusia, orang yang bertawakkal bergerak dengan rasa optimisme yang
tinggi.
Inilah yang pernah ditunjukkan Nabi Musa Alahis Salam, seorang pribadi yang menjadi role model
dalam sifat tawakal yang luar biasa. Pada saat beliau dikejar-kejar Fir’aun, -sang penguasa zalim yang
mengaku Tuhan-, dengan penuh keyakinan hati beliau memimpin kaumnya keluar dari negeri Mesir.
Padahal, kaumnya merasa sangat pesimis bisa selamat dari kejaran Fir'aun. Mereka merasa resources yang
dimiliki sangat minim, sedangkan Fir’aun datang dengan kekuatan penuh. Bahkan Fir’aun sendiri
memimpin pasukannya melakukan pengejaran. Ketika jarak mereka sudah sangat dekat, Musa dengan
keteguhan hati yang luar biasa meyakinkan kaumnya bahwa Allah akan menolong mereka. Kisah ini
diabadikan dalam Alqur’an, dalam firman-Nya:

‫) قَا َل ك ََّال‬61( ‫ُون‬


َ ‫سى إِنَّا لَ ُمد َْرك‬ َ ‫اب ُمو‬ ُ ‫ص َح‬ ْ َ ‫ان قَا َل أ‬ ِ َ‫فَلَ َّما ت َ َرا َءى ا ْل َج ْمع‬
َ‫صاك‬ ْ ‫سى أ َ ِن ا‬
َ ‫ض ِر ْب ِب َع‬ َ ‫) فَأ َ ْو َح ْينَا ِإلَى ُمو‬62( ‫ِين‬ ِ ‫سيَ ْهد‬ َ ‫ِإ َّن َم ِع َي َربِهي‬
َ ‫) َوأ َ ْزلَ ْفنَا ث َ َّم ْاْل َخ ِر‬63( ‫ط ْو ِد ا ْل َع ِظ ِيم‬
‫ين‬ َّ ‫ق كَال‬ َ ‫ق فَك‬
ٍ ‫َان ُك ُّل ِف ْر‬ َ َ‫ا ْل َب ْح َر فَا ْنفَل‬
)66( ‫ين‬ َ ‫) ث ُ َّم أ َ ْغ َر ْقنَا ْاْل َخ ِر‬65( ‫ين‬َ ‫سى َو َم ْن َمعَهُ أ َ ْج َم ِع‬ َ ‫) َوأ َ ْن َج ْينَا ُمو‬64(
“Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa:
"Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan
tersusul; sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku". Lalu
Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah
lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami
dekatkan golongan yang lain (yaitu pasukan Fir’aun). Dan Kami selamatkan Musa dan
orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.”
(Qs. Asy-Syu'ara': 61-66)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd


Hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu wata'ala.
Sesungguhnya, rasa tawakkal yang bisa mendatangkan semua kemanfaatan tersebut harus
dilandasi keimanan yang kuat kepada Allah, serta senantiasa melakukan ketaatan kepada-Nya. Maka
apapun tantangan hidup yang kita hadapi, apapun rintangan yang kita temui, jangan pernah merasa lemah

4
dan gentar. Jangan pernah berputus harapan kepada Allah. Kita yakin Allah bersama kita. Kita percaya
Allah akan menolong hamba-Nya yang taat dan berpasrah kepada-Nya.
Kepada para penyeru kebaikan. Kepada para aktifis yang mencurahkan segenap waktu, pikiran
dan tenaganya untuk menegakkan kebenaran. Kepada para pejuang yang ingin melihat keadilan dan
kemakmuran ditegakkan di negeri kita tercinta. Jangan merasa lemah. Jangan merasa kalah. Jangan hilang
harapan dan keyakinan. Percayalah, Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya sekecil apapun.
Dan yakinlah, pada saat tiba masanya, Allah akan mewujudkan doa dan munajat kita, Allan akan balas
usaha kita, yaitu terwujudnya Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
Selanjutnya, marilah kita berdoa semoga Allah Subhanahu Wata'ala, semoga Ia menjadikan kita
orang senantiasa istiqamah dalam ketakwaan, selalu bertawakkal, dan tidak pernah putus harapan akan
cinta dan rahmat-Nya. Amin ya rabbal alamin.

،‫ َح ْم َد النَّا ِع ِم ْين‬،‫ َح ْم َد الشَا ِك ِر ْين‬،‫ب ا ْلعَالَ ِم ْين‬ ‫ ا ْل َح ْم ُد هللِ َر ِه‬،‫الر ِح ْي ِم‬


‫الر ْح َم ِن ِ ه‬ َّ ِ‫س ِم هللا‬ ْ ِ‫ب‬
ُّ ‫ يَا َربَّنَا لَكَ ا ْل َح ْم ُد َولَكَ ال‬،‫ئ َم ِز ْيدَه‬
َ‫شك ُْر َك َما يَ ْنبَ ِغ ْي ِل َجالَ ِل َو ْج ِهك‬ ُ ِ‫َح ْمدًا يُ َوافِي نِعَ َمهُ َويُكَاف‬
. َ‫س ْل َطانِك‬ ُ ‫الك َِر ْي ِم َوع َِظ ْي ِم‬
ِ ‫اء ِم ْن ُه ْم َواْأل َ ْم َوا‬
‫ت‬ ِ َ‫ت األ َ ْحي‬ ْ ‫س ِل ِم ْي َن َوا ْل ُم‬
ِ ‫س ِل َما‬ ْ ‫ت َوا ْل ُم‬ ِ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا‬
.‫ت‬ِ ‫ب ال َّدع ََوا‬ ُ ‫س ِم ْيع قَ ِر ْيب ُم ِج ْي‬ َ َ‫ِإنَّك‬
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, baik yang masih
hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Maha
Dekat, Dzat yang mengabulkan.

‫سنَا َوا ِْن لَّ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَـنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَـنَك ُْونَ َّن ِم َن ا ْل ٰخس ِِر ْي َن‬
َ ُ‫َربَّنَا َظلَ ْمنَا ا َ ْنف‬
Ya Allah Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

ْ ‫َربَّنَا َه ْب لَـنَا ِم ْن ا َ ْز َوا ِجنَا َوذُ ِ هريّٰتِنَا قُ َّرةَ ا َ ْعيُ ٍن َّو‬


‫اجعَ ْلنَا ِل ْل ُمت َّ ِق ْي َن اِ َما ًما‬
Ya Allah Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

‫ان َو َال ت َ ْجعَ ْل فِ ْي قُلُ ْوبِنَا ِغ ًال ِلهلَّ ِذ ْي َن‬ َ ‫َربَّنَا ا ْغ ِف ْر لَـنَا َو ِ ِال ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْي َن‬
ِ ْ ِ‫سبَقُ ْونَا ب‬
ِ ‫اال ْي َم‬
‫ٰا َمنُ ْوا َربَّنَا اِنَّكَ َر ُء ْوف َّر ِح ْيم‬
Ya Allah Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu
dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."

َ ‫سنَةً َّو قِنَا‬


َ َ‫عذ‬
‫اب النَّ ِار‬ ٰ ْ ‫سنَةً َّوفِى‬
َ ‫اال ِخ َر ِة َح‬ َ ‫َربَّنَا ٰاتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح‬
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari
azab neraka."

‫ب العَالَ ِم ْي َن‬
ِ ‫ َوالح ْم ُد هللِ َر ه‬.‫سلَّ َم‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫ص ْح ِب ِه َو‬ َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫َو‬

You might also like