Gambaran Interaksi Caring Perawat Dengan Pasien: Studi Pendahuluan
Gambaran Interaksi Caring Perawat Dengan Pasien: Studi Pendahuluan
Gambaran Interaksi Caring Perawat Dengan Pasien: Studi Pendahuluan
s.ulliya024@gmail.com
Abstract
Introduction: In nursing practice nurses often show less optimal caring interactions because they
have overload tasks. The purpose of this study was to describe the caring interactions between nurses
and patients.
Methods: This study was a descriptive study with a survey approach. The samples were 89 nurses at
the inpatient wards who were recruited using purposive sampling technique. The data were collected
using the Caring Nurse-Patient Interactions (CNPI-23N) tool and analyzed using a univariate
analysis presented in the form of the frequency distribution.
Results: The results showed that 84.3% of caring interactions between nurses and patients were good,
and the remaining 18.7% were adequate. The dimension of comforting care achieved the highest value
in which all respondents (100%) were at a good level. Meanwhile, the dimension of humanistic care
achieved the lowest value in which 38.2% of respondents were at an adequate level.
Conclusion: This study concluded that the caring interactions between nurses and patients had been
well implemented. It is expected that the nursing profession and the hospital management maintain the
quality of nursing care and increase the knowledge and training.
Abstrak
Pendahuluan: Perawat sering menunjukkan interaksi caring yang kurang optimal karena
disibukkan dengan tugas yang harus diselesaikan. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan gambaran interaksi caring perawat dengan pasien.
Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan survei. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 89 ners di ruang rawat
inap rumah sakit. Penelitian ini menggunakan instrumen Caring Nurse-Patient Interactions
(CNPI-23N) tools. Analisa data menggunakan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi caring perawat dengan pasien di ruang
rawat inap rumah sakit sebesar 84,3% dalam kategori baik dan sebesar 18,7% dalam kategori
cukup. Dimensi comforting care merupakan dimensi dengan nilai tertinggi sebesar 100%
responden dalam kategori baik, sedangkan dimensi humanistic care merupakan dimensi
dengan nilai terendah sebesar 38,2% responden dalam kategori cukup.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini, interaksi caring perawat dengan pasien sudah
diterapkan dengan baik. Profesi keperawatan dan pihak rumah sakit diharapkan dapat
mempertahankan kualitas atau mutu pelayanan asuhan keperawatan serta meningkatkan
pengetahuan dan pelatihan.
PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan profesi diselesaikan. Perawat yang bekerja dirawat
yang unik karena praktik keperawatan inap rata-rata memiliki beban kerja yang
difokuskan pada respon individu terhadap berat. Tugas yang harus dilakukan perawat
masalah kesehatan yang dialaminya. Salah antara lain menyiapkan dan melakukan
satu bentuk keperawatan yang profesional pemberian obat kepada pasien, melakukan
adalah caring perawat dalam memberikan komunikasi dengan pasien, mengukur dan
asuhan keperawatan yang menjadi inti dari mengobservasi tanda-tanda vital pasien,
pemberian asuhan keperawatan pada melakukan obervasi dan pemasangan infus,
pasien (Potter & Perry, 2009). Caring perawatan luka, melakukan pemasangan
perawat dapat terwujud dalam interaksi dan mengontrol kebutuhan oksigen pada
perawat dengan pasien. Kekuatan interaksi pasien (Jannah, Rizani, & Marwansyah,
langsung yang ditunjukkan oleh perawat 2016).
memiliki peran yang besar dan Hasil studi pendahuluan menunjukkan
berpengaruh dalam proses penyembuhan bahwa perawat menyebutkan jarang
pasien. Interaksi caring perawat dengan berinteraksi dengan pasien, interaksi
pasien mencakup segala sikap dan perilaku dilakukan ketika timbang terima dan saat
perawat dalam ranah praktik humanistik, memberikan tindakan berdasarkan
relasional, dan praktik keperawatan klinis wawancara yang dilakukan, menunjukkan
(Cossette, Cote, Pepin, Ricard, & D’Aoust, bahwa pengetahuan perawat tentang
2006). clinical care adalah rutinitas pekerjaan
Penelitian yang dilakukan rumah sakit sebagai perawat. Perawat mewujudkan
di Lampung menunjukkan bahwa perilaku relational care dengan cara komunikasi
caring perawat mempengaruhi kepuasan dengan pasien. Perawat menganggap
pasien Penelitian tersebut menyatakan pasien sebagai individu yang harus
bahwa mayoritas perilaku caring perawat dihormati, ditolong dan dimotivasi pada
rendah yaitu sebanyak 56,3% dari 54 humanistic care dan memperhatikan
responden (Tiara & Lestari, 2013). kenyamanan lingkungan pasien pada
Penelitian lain di sebuah rumah sakit di comforting care.
Semarang menunjukkan hasil bahwa Penelitian terdahulu menjelaskan
persepsi pasien terhadap caring perawat tentang persepsi perawat terhadap interaksi
kurang yaitu sebesar 55,8% sehingga caring perawat Filipina dengan pasien.
pelayanan keperawatan dianggap kurang Faktor humanistic care menjadi faktor
memuaskan (Sukesi, 2012). Sebuah yang sering diterapkan dalam interaksi
penelitian yang dilakukan di rumah sakit perawat dengan pasien dari keempat
Filipina tentang komponen interaksi caring komponen interaksi caring (Fortuno, Oco,
perawat menunjukkan bahwa faktor & Clores 2017). Penelitian tentang
humanisme menjadi faktor yang paling interaksi caring perawat dalam empat
diterapkan dalam interaksi caring perawat faktor di Indonesia belum diteliti, dan
dengan pasien (Fortuno, Oco, & Clores tujuan penelitian ini adalah
2017). mengidentifikasi empat komponen
Seorang perawat sering menunjukkan interaksi caring perawat dan pasien.
interaksi caring yang kurang optimal
dalam praktik keperawatan karena
disibukkan dengan tugas yang harus
upaya perawat. Aspek tersebut termasuk relational care dan humanistic care berada
dalam faktor karatif humanisme. Kurang pada kategori cukup.
optimalnya penerapan faktor karatif caring Peneliti menyarankan perawat
humanisme pada dimensi ini dapat
meningkatkan komunikasi terapeutik, dan
disebabkan karena faktor kepribadian pada
setiap individu. Perawat di rumah sakit kualitas diri dengan menambah
memiliki kepribadian yang berbeda-beda, pengetahuan. Pihak rumah sakit
sehingga kualitas kepribadian setiap diharapkan dapat memberikan program
individu juga berbeda. Perbedaan kualitas atau pelatihan terkait pendidikan
kepribadian perawat akan mempengaruhi kesehatan, komunikasi terapeutik, dan
cara perawat dalam berinteraksi dengan pemenuhan kenyamanan pasien.
pasien. Dimensi kepribadian yang
mempunyai pengaruh terhadap perilaku
caring perawat yaitu kepribadian UCAPAN TERIMAKASIH
extraversion, agreeableness dan Peneliti menyampaikan terimakasih
kepribadian conscientiousness (Sirait, kepada pihak rumah sakit yang telah
2013). memberikan ijin untuk melakukan
Hasil penelitian pada dimensi
penelitian. Kepada perawat yang telah
comforting care menunjukkan 100%
bersedia menjadi responden. Semua pihak
responden dalam kategori baik. Perawat
yang telah membantu peneliti dalam
menilai kenyamanan pasien sebagai hal
menyelesaikan penelitian ini.
yang utama diberikan saat memberi asuhan
keperawatan. Kenyamanan meliputi DAFTAR PUSTAKA
kenyamanan fisik, kebutuhan
Agritubella, S. M. (2018). Kenyamanan
psikospiritual, kenyamanan lingkungan
dan kepuasan pasien dalam proses
dan sosial (Voyles, 2010). Kenyamanan interaksi pelayanan Keperawatan di
selama proses interaksi merupakan bentuk RSUD Petala Bumi. Jurnal
keberhasilan perawat dalam memberikan Endurcance, 3(1), 14-26.
pelayanan yang baik, menciptakan doi:10.22216/jen.v3i1.2040
lingkungan yang kondusif dan
Calong, K. A. C., & Soriano, G. P. (2018).
mengupayakan kesejahteraan bersama
Caring behavior and patient
(Agritubella, 2018). Faktor karatif caring satisfaction: Merging for satisfaction.
pada dimensi ini berkaitan dengan Journal of Caring Sciences, 11(2),
kebutuhan selama pasien mendapatkan 697-704.
perawatan. Pemenuhan kebutuhan pasien
oleh perawat merupakan tanda bahwa Cossette, S. Cote, J. K., Pepin, J., Ricard,
N., D’Aoust, L. X. (2006). A
perawat caring.
dimensional structure of nurse-patient
interactions from a caring perspective:
KESIMPULAN DAN SARAN Refinement of the Caring Nurse-
Dimensi clinical care dan comforting Patient Interaction Scale (CNPI-Short
care perawat sudah termasuk kategori Scale). Journal of Advanced Nursing,
baik. Interaksi caring pada dimensi 55(2), 198-214. doi:10.1111/j.1365-
2648.2006.03895.x
Fortuno, A. F., Oco, D. B., & Clores, M. Sukesi, N. (2012). Upaya peningkatan
A. (2017). Influential components of caring perawat terhadap kepuasan
Caring Nurse-Patient Interaction pasien di ruang rawat inap RS Permata
(CNPI) in a tertiary hospital in the Medika Semarang. Jurnal Manajemen
Philippines: Towards improving health Keperawatan, 1, 15-24.
outcomes of patients. Journal of
Nursing Science, 7(4), 84-90. Sulisno, M., & Ulfah, R. (2012).
doi:10.5923/j.nursing.20170704.02 Pengetahuan perawat Tentang
keperawatan holistik. Journal Nursing
Jannah, F., Rizani, A., & Marwansyah, H. Studies, 1, 157-162.
(2016). Gambaran perilaku caring dan
faktor perilaku caring perawat Sunardi. (2014). Analisis perilaku caring
terhadap pasien di ruang rawat inap perawat pelaksana. Jurnal
RSUD Banjarbaru Tahun. Jurnal Citra Keperawatan, 5(1), 69-78.
Keperawatan, 5(2), 97-102.
Tiara, & Lestari, A. (2013). Perilaku caring
Kornela, F., Hariyanto, T., & Pusparahaju, perawat dalam meningkatkan
A. (2014). Pengembangan model kepuasan pasien rawat inap. Jurnal
jenjang karir perawat klinis di unit Keperawatan, 9(2), 115-120.
rawat inap rumah sakit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 28(1), 59-64. Transyah, C. H., & Toni, J. (2018).
Hubungan penerapan komunikasi
Kumajas, F. W., Warouw, H., & terapeutik perawat dengan pasien.
Bawotong, J. (2014). Hubungan Jurnal Endurance, 3(1), 88-95.
karakteristik individu dengan kinerja doi:10.22216/jen.v3i1.2487
perawat di ruang rawat inap penyakit
dalam RSUD Datoe Binangkang Voyles, E. (2010). The art of comfort care.
Kabupaten Bolaang Mongondow. Journal of Nursing, 25(2), 11.
Jurnal Keperawatan, 2(2), 1-8. doi:10.1016/j.pedn.2009.12.034
Ligita T. (2012). Pengetahuan, sikap dan Wahyudi, Sutria, E., Azhar, M. U., &
kesiapan perawat klinisi dalam Syisnawati (2017). Faktor-faktor yang
implementasi evidence-based practice. berhubungan dengan perilaku caring
Jurnal Keperawatan, 8(1), 83-95. perawat di ruang perawatan interna.
Journal of Islamic Nursing, 2(2), 82-
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). 92.
Fundamental keperawatan (ed. 7).
Jakarta: Salemba Medika. Yuningsih, D. Y. A. (2015). Hubungan
status kepegawaian perawat dengan
Sheldon. (2010). Komunikasi untuk perilaku caring perawat pada pasien
keperawatan. Jakarta: Erlangga. di Ruang RSD Balung. Universitas
Jember.
Sirait, R. (2013). Pengaruh kepribadian
dengan perilaku caring perawat di
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
dr. Pirngadi Medan. Universitas
Sumatera Utara.