Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Gambaran Interaksi Caring Perawat Dengan Pasien: Studi Pendahuluan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Journal of Holistic Nursing and Health Science

Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)


Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien: Studi Pendahuluan

Dina Ayu Mentari1, Sarah Ulliya2


1,2
Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

s.ulliya024@gmail.com

Abstract
Introduction: In nursing practice nurses often show less optimal caring interactions because they
have overload tasks. The purpose of this study was to describe the caring interactions between nurses
and patients.
Methods: This study was a descriptive study with a survey approach. The samples were 89 nurses at
the inpatient wards who were recruited using purposive sampling technique. The data were collected
using the Caring Nurse-Patient Interactions (CNPI-23N) tool and analyzed using a univariate
analysis presented in the form of the frequency distribution.
Results: The results showed that 84.3% of caring interactions between nurses and patients were good,
and the remaining 18.7% were adequate. The dimension of comforting care achieved the highest value
in which all respondents (100%) were at a good level. Meanwhile, the dimension of humanistic care
achieved the lowest value in which 38.2% of respondents were at an adequate level.
Conclusion: This study concluded that the caring interactions between nurses and patients had been
well implemented. It is expected that the nursing profession and the hospital management maintain the
quality of nursing care and increase the knowledge and training.

Keywords: Caring Interaction, Patient, Nurse.

Abstrak
Pendahuluan: Perawat sering menunjukkan interaksi caring yang kurang optimal karena
disibukkan dengan tugas yang harus diselesaikan. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan gambaran interaksi caring perawat dengan pasien.
Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan survei. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 89 ners di ruang rawat
inap rumah sakit. Penelitian ini menggunakan instrumen Caring Nurse-Patient Interactions
(CNPI-23N) tools. Analisa data menggunakan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi caring perawat dengan pasien di ruang
rawat inap rumah sakit sebesar 84,3% dalam kategori baik dan sebesar 18,7% dalam kategori
cukup. Dimensi comforting care merupakan dimensi dengan nilai tertinggi sebesar 100%
responden dalam kategori baik, sedangkan dimensi humanistic care merupakan dimensi
dengan nilai terendah sebesar 38,2% responden dalam kategori cukup.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini, interaksi caring perawat dengan pasien sudah
diterapkan dengan baik. Profesi keperawatan dan pihak rumah sakit diharapkan dapat
mempertahankan kualitas atau mutu pelayanan asuhan keperawatan serta meningkatkan
pengetahuan dan pelatihan.

Kata kunci: Interaksi caring, Pasien, Perawat.

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... 56


pp
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan profesi diselesaikan. Perawat yang bekerja dirawat
yang unik karena praktik keperawatan inap rata-rata memiliki beban kerja yang
difokuskan pada respon individu terhadap berat. Tugas yang harus dilakukan perawat
masalah kesehatan yang dialaminya. Salah antara lain menyiapkan dan melakukan
satu bentuk keperawatan yang profesional pemberian obat kepada pasien, melakukan
adalah caring perawat dalam memberikan komunikasi dengan pasien, mengukur dan
asuhan keperawatan yang menjadi inti dari mengobservasi tanda-tanda vital pasien,
pemberian asuhan keperawatan pada melakukan obervasi dan pemasangan infus,
pasien (Potter & Perry, 2009). Caring perawatan luka, melakukan pemasangan
perawat dapat terwujud dalam interaksi dan mengontrol kebutuhan oksigen pada
perawat dengan pasien. Kekuatan interaksi pasien (Jannah, Rizani, & Marwansyah,
langsung yang ditunjukkan oleh perawat 2016).
memiliki peran yang besar dan Hasil studi pendahuluan menunjukkan
berpengaruh dalam proses penyembuhan bahwa perawat menyebutkan jarang
pasien. Interaksi caring perawat dengan berinteraksi dengan pasien, interaksi
pasien mencakup segala sikap dan perilaku dilakukan ketika timbang terima dan saat
perawat dalam ranah praktik humanistik, memberikan tindakan berdasarkan
relasional, dan praktik keperawatan klinis wawancara yang dilakukan, menunjukkan
(Cossette, Cote, Pepin, Ricard, & D’Aoust, bahwa pengetahuan perawat tentang
2006). clinical care adalah rutinitas pekerjaan
Penelitian yang dilakukan rumah sakit sebagai perawat. Perawat mewujudkan
di Lampung menunjukkan bahwa perilaku relational care dengan cara komunikasi
caring perawat mempengaruhi kepuasan dengan pasien. Perawat menganggap
pasien Penelitian tersebut menyatakan pasien sebagai individu yang harus
bahwa mayoritas perilaku caring perawat dihormati, ditolong dan dimotivasi pada
rendah yaitu sebanyak 56,3% dari 54 humanistic care dan memperhatikan
responden (Tiara & Lestari, 2013). kenyamanan lingkungan pasien pada
Penelitian lain di sebuah rumah sakit di comforting care.
Semarang menunjukkan hasil bahwa Penelitian terdahulu menjelaskan
persepsi pasien terhadap caring perawat tentang persepsi perawat terhadap interaksi
kurang yaitu sebesar 55,8% sehingga caring perawat Filipina dengan pasien.
pelayanan keperawatan dianggap kurang Faktor humanistic care menjadi faktor
memuaskan (Sukesi, 2012). Sebuah yang sering diterapkan dalam interaksi
penelitian yang dilakukan di rumah sakit perawat dengan pasien dari keempat
Filipina tentang komponen interaksi caring komponen interaksi caring (Fortuno, Oco,
perawat menunjukkan bahwa faktor & Clores 2017). Penelitian tentang
humanisme menjadi faktor yang paling interaksi caring perawat dalam empat
diterapkan dalam interaksi caring perawat faktor di Indonesia belum diteliti, dan
dengan pasien (Fortuno, Oco, & Clores tujuan penelitian ini adalah
2017). mengidentifikasi empat komponen
Seorang perawat sering menunjukkan interaksi caring perawat dan pasien.
interaksi caring yang kurang optimal
dalam praktik keperawatan karena
disibukkan dengan tugas yang harus

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... 57


pp
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

METODE Karakteristik Responden f %


Jenjang Karir
Jenis penelitian ini adalah deskriptif PK II 17 19,1
PK III 22 24,7
survei dengan tujuan untuk PK IV 1 1,1
mendeskripsikan gambaran interaksi Status Kepegawaian
PNS 41 46,1
caring perawat dengan pasien. Metode Non-PNS 48 53,9
survei dalam penelitian ini dilakukan Status Pernikahan
Menikah 81 91
dengan menggunakan pengisian kuesioner. Belum menikah 8 9
Populasi dalam penelitian ini adalah
perawat ruang rawat inap sejumlah 107
perawat. Teknik sampling yang digunakan 2. Distribusi Frekuensi Interaksi Caring
adalah purposive sampling, jumlah sampel Perawat dengan Pasien (n=89)
sebanyak 89 responden. Kriteria inklusi Interaksi Caring f %
dalam penelitian ini adalah perawat ruang Baik 75 84,3
rawat inap bangsal dewasa dan bersedia Cukup 14 15,7
menjadi responden dengan Rendah 0 0
Total 89 100
menandatangani lembar persetujuan
(informed consent). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 3. Distribusi Frekuensi Empat Dimensi
interaksi caring perawat dengan pasien. Interaksi Caring Perawat dengan Pasien
Alat penelitian dalam penelitian ini adalah (n=89)
kuesioner Caring Nurse-Patient Renda
Baik Cukup
Interaction (CNPI-23N). Uji validitas No Dimensi h
f % f % f %
kuesioner dengan menggunakan back 1 Clinical care 88 98,9 1 1,1 0 0
translation method dan analisis data 2 Relational care 63 70,8 26 29,2 0 0
menggunakan analisis univariat. 3 Humanistic 55 61,8 34 38,2 0 0
care
Pengambilan data dilakukan pada 22 4 Comforting 89 100 0 0 0 0
Oktober 9 November 2018 di ruang rawat care

inap rumah sakit. Penelitian ini disetujui


oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan
PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Semarang dengan No. 94/KEPK/X/2018. Hasil penelitian menunjukkan interaksi
caring perawat dengan pasien di ruang
rawat inap rumah sakit dalam kategori baik
HASIL sebesar 84,3%. Perawat menilai caring
1. Distribusi Frekuensi Karakteristik yang dilakukan lebih tinggi pada dimensi
Responden comforting care, diikuti oleh dimensi
Karakteristik Responden f % clinical care, humanistic care, dan
Usia relational care (Calong & Soriano, 2018).
Remaja akhir (17-25 tahun) 4 4,5
Dewasa awal (26-35 tahun) 53 59,6 Penelitian ini menunjukkan hasil
Dewasa akhir (36-45tahun ) 31 34,8 mayoritas responden berada pada usia
Lansia awal (46-55 tahun) 1 1,1
Jenis Kelamin dewasa awal yaitu 26-35 tahun sebesar
Laki-laki 32 36 59,6%. Semakin tua usia perawat maka
Perempuan 57 64
Masa Kerja semakin caring, karena perawat tersebut
1-5 tahun 47 52,8 akan lebih sabar, berpengalaman dan lebih
>5 tahun 42 47,2
Jenjang Karir dewasa (Wahyudi, Sutria, Azhar, &
PK I 49 55,1 Syisnawati, 2017). Hasil penelitian

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... pp


58
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

menunjukkan sebagian besar responden faktor tersebut. Faktor karatif pengajaran


memiliki masa kerja 1-5 tahun sebanyak pada dimensi ini berkaitan dengan
52,8%. Perawat yang memiliki masa kerja pengetahuan yang dimiliki perawat.
relatif pendek (kurang dari 5 tahun), Pengetahuan merupakan dasar dari
memiliki pengalaman kerja yang sedikit tindakan keperawatan dan pengetahuan
sehingga menampilkan kinerja yang yang diaplikasikan akan memfasilitasi
diasumsikan kurang maksimal (Sunardi, proses penyembuhan pasien (Sulisno &
2014). Ulfah, 2012). Sebagai seorang perawat
Mayoritas responden berjenis kelamin profesional, pengetahuan yang dimiliki
perempuan sebesar 64%. Perempuan akan mempengaruhi dalam membuat
memiliki sifat kelembutan, sabar, sebuah keputusan klinis yang tepat,
perhatian, dan memiliki mother instinct. sehingga akan berdampak pada pelayanan
Perawat berjenis kelamin perempuan keperawatan yang baik (Ligita, 2012).
cenderung lebih mudah mengaplikasikan Hasil penelitian pada dimensi
perilaku caring (Sheldon, 2010). Status relational care menunjukkan masih
pernikahan adalah menikah sebesar 91%. terdapat 29,2% responden dalam kategori
Pernikahan menyebabkan peningkatan cukup. Terdapat aspek dalam dimensi ini
tanggung jawab. Perawat yang telah yang perlu ditingkatkan meliputi
menikah memiliki kinerja yang lebih baik membantu pasien untuk melihat berbagai
dari perawat yang belum menikah hal dari sudut pandang yang berbeda,
(Kumajas, Warouw, & Bawotong, 2014). membantu pasien untuk mengeksplorasi
Mayoritas responden memiliki status makna yang pasien berikan pada kondisi
kepegawaian non-PNS sebesar 53,9%. kesehatan, dan membantu pasien
Tidak ada hubungan antara status mengidentifikasi konsekuensi dari perilaku
kepegawaian dengan perilaku caring pasien. Aspek-aspek tersebut termasuk
perawat (Yuningsih, 2015). dalam faktor karatif pemecahan masalah.
Mayoritas responden memiliki jenjang Caring perawat memberikan kesempatan
karir Perawat Klinik (PK) I sebesar 55,1%. kepada perawat untuk lebih mengenal dan
Sistem jenjang karir akan mendorong memahami masalah kesehatan yang
perawat untuk meningkatkan pengetahuan dihadapi pasien (Potter & Perry, 2009).
dan keahliannya sehingga pengetahuan dan Salah satu cara membantu pasien dalam
keahlian yang diimplementasikan akan pemecahan masalah adalah dengan
meningkatkan caring perawat (Kornela, komunikasi terapeutik. Perawat dengan
Hariyanto, & Pusparahaju 2014). melakukan komunikasi terapeutik pada
Hasil penelitian pada dimensi clinical pasien, diharapkan perawat dapat
care menunjukkan bahwa responden dalam mengubah cara pandang pasien tentang
kategori baik sebesar 98,9%. Pada dimensi penyakitnya, dirinya, dan masa depannya
ini terdapat aspek yang memiliki nilai sehingga pasien dapat menghargai dan
tertinggi yaitu mengetahui cara menerima diri apa adanya (Transyah &
memberikan perawatan (misal: injeksi Toni, 2018). Hasil penelitian pada dimensi
intravena, ganti balutan, dan lain-lain). humanistic care menunjukkan masih
Perawat memberikan asuhan keperawatan terdapat 38,2% responden dalam kategori
perlu memiliki pengetahuan yang baik, cukup. Terdapat aspek dalam dimensi ini
sehingga akan menghasilkan caring yang yang perlu ditingkatkan yaitu aspek
baik pula. Perawat memiliki peran sebagai perawat tidak memiliki sikap tidak setuju
educator yang menjadi implementasi dari pada pasien dan aspek menekankan pada

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... pp


59
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

upaya perawat. Aspek tersebut termasuk relational care dan humanistic care berada
dalam faktor karatif humanisme. Kurang pada kategori cukup.
optimalnya penerapan faktor karatif caring Peneliti menyarankan perawat
humanisme pada dimensi ini dapat
meningkatkan komunikasi terapeutik, dan
disebabkan karena faktor kepribadian pada
setiap individu. Perawat di rumah sakit kualitas diri dengan menambah
memiliki kepribadian yang berbeda-beda, pengetahuan. Pihak rumah sakit
sehingga kualitas kepribadian setiap diharapkan dapat memberikan program
individu juga berbeda. Perbedaan kualitas atau pelatihan terkait pendidikan
kepribadian perawat akan mempengaruhi kesehatan, komunikasi terapeutik, dan
cara perawat dalam berinteraksi dengan pemenuhan kenyamanan pasien.
pasien. Dimensi kepribadian yang
mempunyai pengaruh terhadap perilaku
caring perawat yaitu kepribadian UCAPAN TERIMAKASIH
extraversion, agreeableness dan Peneliti menyampaikan terimakasih
kepribadian conscientiousness (Sirait, kepada pihak rumah sakit yang telah
2013). memberikan ijin untuk melakukan
Hasil penelitian pada dimensi
penelitian. Kepada perawat yang telah
comforting care menunjukkan 100%
bersedia menjadi responden. Semua pihak
responden dalam kategori baik. Perawat
yang telah membantu peneliti dalam
menilai kenyamanan pasien sebagai hal
menyelesaikan penelitian ini.
yang utama diberikan saat memberi asuhan
keperawatan. Kenyamanan meliputi DAFTAR PUSTAKA
kenyamanan fisik, kebutuhan
Agritubella, S. M. (2018). Kenyamanan
psikospiritual, kenyamanan lingkungan
dan kepuasan pasien dalam proses
dan sosial (Voyles, 2010). Kenyamanan interaksi pelayanan Keperawatan di
selama proses interaksi merupakan bentuk RSUD Petala Bumi. Jurnal
keberhasilan perawat dalam memberikan Endurcance, 3(1), 14-26.
pelayanan yang baik, menciptakan doi:10.22216/jen.v3i1.2040
lingkungan yang kondusif dan
Calong, K. A. C., & Soriano, G. P. (2018).
mengupayakan kesejahteraan bersama
Caring behavior and patient
(Agritubella, 2018). Faktor karatif caring satisfaction: Merging for satisfaction.
pada dimensi ini berkaitan dengan Journal of Caring Sciences, 11(2),
kebutuhan selama pasien mendapatkan 697-704.
perawatan. Pemenuhan kebutuhan pasien
oleh perawat merupakan tanda bahwa Cossette, S. Cote, J. K., Pepin, J., Ricard,
N., D’Aoust, L. X. (2006). A
perawat caring.
dimensional structure of nurse-patient
interactions from a caring perspective:
KESIMPULAN DAN SARAN Refinement of the Caring Nurse-
Dimensi clinical care dan comforting Patient Interaction Scale (CNPI-Short
care perawat sudah termasuk kategori Scale). Journal of Advanced Nursing,
baik. Interaksi caring pada dimensi 55(2), 198-214. doi:10.1111/j.1365-
2648.2006.03895.x

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... 60


pp
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 2, November 2019 (Hal. 56-61)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Fortuno, A. F., Oco, D. B., & Clores, M. Sukesi, N. (2012). Upaya peningkatan
A. (2017). Influential components of caring perawat terhadap kepuasan
Caring Nurse-Patient Interaction pasien di ruang rawat inap RS Permata
(CNPI) in a tertiary hospital in the Medika Semarang. Jurnal Manajemen
Philippines: Towards improving health Keperawatan, 1, 15-24.
outcomes of patients. Journal of
Nursing Science, 7(4), 84-90. Sulisno, M., & Ulfah, R. (2012).
doi:10.5923/j.nursing.20170704.02 Pengetahuan perawat Tentang
keperawatan holistik. Journal Nursing
Jannah, F., Rizani, A., & Marwansyah, H. Studies, 1, 157-162.
(2016). Gambaran perilaku caring dan
faktor perilaku caring perawat Sunardi. (2014). Analisis perilaku caring
terhadap pasien di ruang rawat inap perawat pelaksana. Jurnal
RSUD Banjarbaru Tahun. Jurnal Citra Keperawatan, 5(1), 69-78.
Keperawatan, 5(2), 97-102.
Tiara, & Lestari, A. (2013). Perilaku caring
Kornela, F., Hariyanto, T., & Pusparahaju, perawat dalam meningkatkan
A. (2014). Pengembangan model kepuasan pasien rawat inap. Jurnal
jenjang karir perawat klinis di unit Keperawatan, 9(2), 115-120.
rawat inap rumah sakit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, 28(1), 59-64. Transyah, C. H., & Toni, J. (2018).
Hubungan penerapan komunikasi
Kumajas, F. W., Warouw, H., & terapeutik perawat dengan pasien.
Bawotong, J. (2014). Hubungan Jurnal Endurance, 3(1), 88-95.
karakteristik individu dengan kinerja doi:10.22216/jen.v3i1.2487
perawat di ruang rawat inap penyakit
dalam RSUD Datoe Binangkang Voyles, E. (2010). The art of comfort care.
Kabupaten Bolaang Mongondow. Journal of Nursing, 25(2), 11.
Jurnal Keperawatan, 2(2), 1-8. doi:10.1016/j.pedn.2009.12.034

Ligita T. (2012). Pengetahuan, sikap dan Wahyudi, Sutria, E., Azhar, M. U., &
kesiapan perawat klinisi dalam Syisnawati (2017). Faktor-faktor yang
implementasi evidence-based practice. berhubungan dengan perilaku caring
Jurnal Keperawatan, 8(1), 83-95. perawat di ruang perawatan interna.
Journal of Islamic Nursing, 2(2), 82-
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). 92.
Fundamental keperawatan (ed. 7).
Jakarta: Salemba Medika. Yuningsih, D. Y. A. (2015). Hubungan
status kepegawaian perawat dengan
Sheldon. (2010). Komunikasi untuk perilaku caring perawat pada pasien
keperawatan. Jakarta: Erlangga. di Ruang RSD Balung. Universitas
Jember.
Sirait, R. (2013). Pengaruh kepribadian
dengan perilaku caring perawat di
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
dr. Pirngadi Medan. Universitas
Sumatera Utara.

Dina Ayu Mentari, Gambaran Interaksi Caring Perawat dengan Pasien... 61


pp

You might also like