Uno R3 Dengan Tampilan LCD: Pengaturan Kecepatan Putaran Motor DC Menggunakan Arduino
Uno R3 Dengan Tampilan LCD: Pengaturan Kecepatan Putaran Motor DC Menggunakan Arduino
Uno R3 Dengan Tampilan LCD: Pengaturan Kecepatan Putaran Motor DC Menggunakan Arduino
ABSTRACT
The development of semiconductor technology is currently very rapid, especially in the field of power generation. In
many power systems using electronic components that are generally used in a series of motor settings. The use of diodes,
transistors and Silicon Controlled Rectifiers (SCRs) for motor control brings several advantages, such as fine (continuous)
regulation, and very little power loss and fairly simple maintenance. This research aims to make it easier for us to regulate and
measure DC motors, specifically to determine the rotation speed of more modern DC motors. In the design of tools, there are
several parts namely the SCR function as a switch, while the Hardware (hardware) and software (software). The hardware
also consists of several parts, namely the tool frame, Arduino Module, LCD and a pair of infrared shooters in the form of
Infrared LEDs and a pair of sensor circuits as infrared receivers in the form of phototransistors and Regulator circuits. The
software consists of a programming language that is the C programming language to run the Arduino module. The test results
on this tool are determined based on the duty cycle because the duty cycle is directly proportional to the voltage while the
results of the sensor and Techometer readings are specifically for the rotation of the DC Motor. If the duty cycle is 60%, the
output voltage generated on the DC motor will be 16 Volts accompanied by a rotation of 580 Rpm for the techometer, while the
rotation result of the sensor is 562 Rpm so that this value will be processed by Arduino then displayed on the LCD in the form
of Rpm.
ABSTRAK
Perkembangan teknologi semikonduktor saat ini sangat pesat khususnya dibidang pembangkit. Pada sistem tenaga
listrik banyak menggunakan komponen–komponen elektronika yang umumnya digunakan dalam rangkaian pengaturan
motor. Penggunaan Dioda, Transistor dan Silicon Controlled Rectifier (SCR) untuk pengaturan motor membawa beberapa
keuntungan, seperti pengaturan yang halus (kontinu), dan kerugian daya sangat lebih kecil serta pemeliharaan cukup
sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk lebih mempermudah kami dalam mengatur dan mengukur motor DC, khususnya
untuk menentukan kecepatan putaran motor DC yang lebih modern.
Pada perancangan alat, terdapat beberapa bagian yakni SCR befungsi sebagai saklar, sedangkan Hardware (
perangkat keras ) dan software ( perangkat lunak ). Pada perangkat keras juga terdiri beberapa bagian yakni kerangka alat,
Modul Arduino, LCD dan sepasang penembak inframerah yang berupa led Inframerah dan sepasang rangkaian sensor
sebagai penerima inframerah berupa phototransistor serta rangkaian Regulator. Adapun pada perangkat lunaknya terdiri
dari dari bahasa pemrograman yakni bahasa program C untuk menjalankan modul Arduino.
Hasil pengujian pada alat ini ditentukan berdasarkan duty cycle karena duty cycle berbanding lurus dengan
tegangan sedangkan hasil dari pembacaan sensor dan Techometer ini khususnya untuk putaran Motor DC. Apabila duty
cycle bertamba 60% maka keluaran tegangan yang dihasilkan pada motor DC akan bertamba 16 Volt disertai dengan
putarannya 580 Rpm untuk techometer, sedangkan Hasil putaran dari sensor 562 Rpm sehingga nilai ini nantinya akan
diproses oleh Arduino kemudian ditampilkan di LCD dalam bentuk Rpm.
33
satu pin Pulsa Width Modulation (PWM) yang D. Karakteristik motor arus searah
terdapat di arduino uno. (Abdul kadir. 2012). Seperti halnya generator arus searah, macam-macam
hubungan motor arus searah ditinjau dari hubungan
II. TINJAUAN PUSTAKA kumparan medan terhadap kumparan jangkar, terdapat
A. Motor Arus Searah (Motor DC) 4 macam, yaitu motor dc penguat terpisah, seri, shunt
Motor arus searah adalah sebuah motor yang dapat dan kompon. karakteristik motor arus searah yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. terpenting adalah:
Energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. 1. Karakteristik Putaran : n = f (𝐼𝑎 ), V, 𝐼𝑛 konstan
Motor DC yang dapat digunakan untuk memberikan 2. Karakteritik Momen :M= f( 𝐼𝑎 ), V, 𝐼𝑛 konstan
putaran pada input energi mekanik, motor arus searah 3. Karakteristik Mekanis : M= f( 𝑀) V, 𝐼𝑛 konstan
punya magnet permanen yang memberikan medan E. Pengaturan motor arus searah.
magnet yang tetap. Seperti telah dibahas pada bagian terdahulu
Armatur dari motor yang berputar disimpan dalam karakteristik putaran pada motor arus searah ialah
medan magnet, Armatur ini terdiri dari beberapa dapat dikendalikannya motor tersebut dengan
kumparan yang dililitkan pada inti besi dan di mengatur tegangan terminal ( 𝑉𝑇 ).
rangkaikan dengan sebuah komutator. Sewaktu arus
lewat kumparan armatur, maka motor tersebut akan 𝑉𝑇 −𝐼𝑎 𝑅𝑎
n= ……………………………………(1
berputar. Sedankan arus yang lewat komutator diambil 𝐶∅
34
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berisi semua yang diperlukan untuk mendukung
berikut; mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan
kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari
adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.
J. Arduino
Arduino adalah platform pembuatan prototipe
elektronik yang bersifat open source hardware yang
berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak
yang fleksibel dan mudah digunakan. Platform arduino
Gbr 2. Transistor npn. terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman
arduino, dan arduino development environment.
H. Led dan PhotoTransistor Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar
Led (Light Emitting Diode) atau dioda pemancar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 berikut
cahaya adalah merupakan dioda semikonduktor turunannya. Shield adalah sebuah papan yang dapat
sambungan PN yang akan memancarkan cahaya jika dipasang diatas arduino board untuk menambah
di beri prasikap maju. Sedangkan PhotoTransistor kemampuan dari arduino board. Bahasa pemrograman
merpakan jenis Transistor yang berfungsi untuk arduino adalah bahasa pemrograman yang umum
mendeteksi cahaya.. Komponen elektronik ini akan digunakan untuk membuat perangkat lunak yang
mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang ditanamkan pada arduino board. Bahasa pemrograman
dapat di deteksi oleh Photo transistor ini, mulai dari arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.
infrared, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4
Jenis Transistor seperti ini telah di aplikasikan pada dibawah ini.
alat penghitung kendaraan otomatis di jalan-jalan
umum. ( Wasito.S. 1984 ). Untuk jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini. USB Serial Expansion
Port Connectors
Arduino I / O
Board
Expansion
Gbr 3. Simbol Led dan Phototransistor. Connectors
Gbr 4. Blok Diagram Arduino Board
\
I. Perbandingan Mikrokontloller Atmega dan K. LCD ( Liquid Crystal Display )
Arduino LCD (Liquid Cristal Display) adalah satu layar bagian
ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga dari modul peraga yang menampilkan karakter yang
AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama diinginkan. Layar LCD menggunakan dua buah
dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, lembaran bahan yang dapat mempolarisasikan dan
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang Kristal cair diantara kedua lembaran tersebut .
membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan
ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler.
peripherial (USART, timer, counter, dll)". LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai
Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran hasil sensor ,menampilkan teks, atau menampilkan
fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa menu pada aplikasi mikrokontroller. Pada alat ini
mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan ukuran tipe LCD yang digunakan adalah LCD 2x16.
periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ;
yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya
relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya
saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan
mikrokontroler diatas.
Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler
pada ATmega328 .Board ini memiliki 14 digital input
/ output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini
35
Gbr 5 LCD (Liquid Crystal Display ) kami harus mengengatur tegangan AC menjadi
tegangan DC dengan cara membuat regulator yang
L. Keypad. akan disupply tegangan masuk ke Arduino Uno. Lalu
Keypad adalah komponen yang berisi tombol 0 sampai ditampilkan pada LCD, kemudian disupply tegangan
dengan 9 dan ditamba dengan beberapa tombol alin, ke Driver untuk menggerakan motor DC, setelah
misalnya # dan *. Contoh kaypad diperlihatkan pada motor bergerak, kami dapat mengetahui fungsi dari
gambar dibawah ini, pada contoh tersebut terdapat 4 keypad, drive motor DC dan LCD. Keypad 4x3
baris dan 3 kolom.. Kaypad seperti itu biasa disebut berfungsi untuk mengubah - ubah kecepatan motor DC
sebagai keypad 4х3. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tegantung duty Cycle yang diberikan semakin besar
gambar ; duty cycle PMW maka, semakin tinggi kecepatannya
sedangkan Drive ini berfungsi untuk mensupply
tegangan untuk menggerakan motor DC dan fungsi
dari Liquid Crystal Display (LCD) 16x2 yaitu untuk
menampilkan data duty Cycle. Disamping itu adapun
gambar blok diagram ke dua dapat dilihat dibawah ini.
Gbr 6. keypad
Gbr 7 Diagram blok 1 penentuan kecepatan motor DC. Gbr 9. Rangkaian Drive Motor DC
Dari gambar diagram blok di atas dapat dijelaskan Dari optokopler yang berfungsi sebagai sensor
proses kerja secara umum dari alat yang akan dibuat. menguluarkan cahaya input yang di baca oleh penguat
Diperlukan tegangan DC untuk menggerakan motor transistor pertama yang berfungsi sebagai saklar,
DC dan menghidupkan arduino uno R3 maka dari itu fungsi dari penguat transisitor pertama sebagai saklar
36
sehingga dapat memutuskan arus yang menuju ke 1. Editor program
motor DC, tetapi penguat pertama (transistor) belum Editor program adalah sebuah window yang
dapat untuk menggerakkan motor DC, sehingga di memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
tambahkan lagi transistor, dari basis penguat kedua di program dalam bahasa Processing. Atau dengan kata
salurkan tegangan dari kaki colektor penguat pertama lain Editor Program adalah Program khusus yang
untuk menggerakkan motor DC, yang di beri tahanan mempermudah pengguna melakukan koreksi,
10k ohm, tetapi penguat kedua belum juga mampu penyisipan, modifikasi, penghapusan dalam program
untuk menggerakkan motor DC sehingga di atau data yang ada. Berikut bagian listing program
tambahakan penguat yang ketiga yaitu transistor, pada editor program.
untuk menggerakkan motor DC, dari kaki colektor
penguat kedua menguluarkan arus menuju basis
penguat ketiga yang diberi tahanan 10k ohm, untuk
menggerakkan motor DC, maka dari tiga penguat itu
di tambahkan komponen thyristor. Thyristor ini
berfungsi sebagai pengatur daya dan sebagai saklar
untuk menggerakkan motor DC, yang di beri tahanan
560 ohm, untuk mengatur daya yang akan
menggerakkan motor DC, dari komponen thyristor di
tambahkan satu komponen dioda, yang terhubung ke
motor DC, fungsi dari komponen dioda ini untuk
menyearahkan tegangan yang masuk ke motor DC
sehingga tidak terjadi arus transien (arus balik).
2. Compile
Proses Compile berfungsi untuk mengubah bahasa
processing menjadi kode biner agar dapat dipahami
oleh mikrokontroler. Setelah proses compile selesai
dan tidak terjadi kesalahan pengetikan dan
Gbr 10. Rangkaian pengambilan data. penyusunan bahasa program maka bahasa program
siap untuk di upload ke modul Arduino. Untuk
melihat keberhasilan dalam proses compile maka
Dari gambar rangkaian pengamatan diatas kami dapat pada aplikasi editor program akan di tampilkan
mengetaui keluaran tegangan pada motor DC dan pesan bahwa proses telah selesai. Berikut adalah
arusnya, ketika diatur lebar pulsa atau duty cycle. tampilan pesan ketika proses compile selesai dan
dapat dilihat pada gambar berikut ;
D. Rangkaian Sensor
Rangkaian sensor ini menggunakan dua komponen
untuk membaca putaran motor DC, yaitu photo
transistor dan Led Inframerah. Led Inframerah
memancarkan cahaya sehingga menembus pada
piringan yang sudah dipasang diujung rotor, dan
sebuah photo transistor digunakan untuk mendeteksi
intensitas cahaya infra merah yang dipancarkan oleh
Led Inframerah.
37
IV. HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA
Berdasarkan proses perancangan untuk mengetahui
kinerja dan hasil yang diperoleh maka dilakukanlah
proses pengujian alat. Proses pengujian dan
pengukuran ini ditujukan pada sistem input dan output
pada motor DC. Untuk sistem input dilakukan
pengujian pada keypad yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan Motor DC dan output Duty Cyclenya
ditampilkan pada LCD.
3. Uploading
Uploading adalah sebuah proses yang memuat kode
biner dari komputer ke dalam memory didalam
papan Arduino atau dengan kata lain proses Gbr 13. Rangkaian Regulator 9 volt dan 5 volt DC
memasukkan program ke Arduino. Tampilan pesan
dapat dilihat pada gambar 3.8. di bawah ini. Dari gambar output regulator diatas terdapat 2 output
tegangan yakni 9 volt dan 5 volt, tegangan 9 volt
digunakan untuk menyuplai tegangan ke rangkaian
Arduino sedangkan 5 volt digunakan untuk rangkaian
infra merah dan rangkaian sensor ( photodioda ).
Adapun titik pengukuran yakni, pada titik output 9
Keluaran Regulator ke Vout (Volt) volt dan 5 volt serta ground dihubungkan dengan
multimeter.
Arduino uno 9 Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan
pada rangkaian regulator, hasil pengukuran tegangan
Infra merah 5 keluaran rangkaian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Sensor (pothodioda) 5
TABEL 1. HASIL KELUARAN RANGKAIAN REGULATOR
Infra Red
38
Maka, jumlah rata – rata dari perhitungan putaran pada
C. Pengujian dan Pengukuran Sensor setiap duty cycle 50%, hingga 100% adalah :
Phototransistor
Phototransistor adalah komponen elektronika yang 725,3 + 838,70 + 952,04 + 1122,05 + 1292,21
dapat menerima infra merah yang dipancarkan oleh 5
pemancar infra merah. Infra merah dapat = 986,06 𝑅𝑝𝑚
mengkonversi cahaya infra merah menjadi sebuah Berdasarkan perhitungan pada putaran motor DC (N)
output putaran yang bervariasi tergantung jumlah duty di atas, diketahui hasil putaran antara tachometer
cycle. dengan sensor (N) dan yang paling dominan adalah
Pengukuran tegangan output dilakukan pada titik tachometer, karena jumlah dari setiap duty cycle
tertentu pada bagian rangkaian sensor atau penerima lebih mendekati hasil putaran pada tachometer.
infra merah. Prob positif (merah) multimeter Kemudian presentase penyimpangan antara
dihubugkan di output sensor, sedangkan Prob negatif tachometer dengan sensor sebagai berikut:
(hitam) dihubungkan dengan ground, sehingga dapat Presentase penyimpangannya pada setiap duty cycle
mengetahui tegangan pada Phototransistor.. mulai dari 50% hingga 100% adalah 2,0%.
Pengukuran tegangan dapat dilihat pada gambar 4.3 Perbandingan antara duty cycle terhadap techometer
dibawah ini. dengan sensor, jumlah rata – rata Presentase
penyimpangannya pada setiap duty cycle adalah
sebagai berikut:
Hasil
Perhitun
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat jumlah Duty
Duty Teg N ( Rpm)
gan N Cycle dan keluaran tegangan pada motor DC,
Cycl Motor I
No (Rpm) semakin tinggi Duty Cycle yang diberikan maka
e DC (Amp)
% (Volt) Techo Sens keluaran tegangan pada motor DC akan semakin
meter or
tinggi, begitupun sebaliknya makin rendah Duty Cycle
1 50 14 340 324 725,3 maka keluaran tegangan pada motor DC akan semakin
2 60 16 580 562 838,70 rendah. Adapun gambar grafik hubungan Duty Cycle
3 70 18 1 840 830 952,04 terhadap putaran motor DC. Untuk lebih jelasnya
4 80 21 1080 1067 1122,05
5 100 24 1295 1269 1292,21
dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.
39
Grafik Hubungan Duty Cycle terhadap E. Analisis
Putaran Motor DC Berdasarkan hasil pengujian dan grafik diatas kami
1400 1295
dapat menganalisis bahwa jika Duty Cycle bertamba
1269
maka keluaran tegangan pada motor DC akan
1200 bertamba disertai dengan putarannya, sebaliknya
1067
1000 1080
semakin berkurang Duty Cycle maka semakin
Putaran (Rpm)
1067
1000 840 arusnya sama tidak berubah tetap 1 Ampere.
800 830
580 Berikut ini adalah tampilan dari alat pengujian
600 562 Sensor kecepatan putaran motor DC ketika sedang beroperasi.
400 340
324 Tachometer Sebagai contoh, tombol 9 dan tampilan pada LCD
200 Duty Cycle 100 %. Hasil tampilan tersebut dapat
0 dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
0 20 40
Tegangan Outpot Motor DC
(Volt)
40
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisisis yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengaturan kecepatan motor DC dapat dikontrol
melalui pengaturan nilai duty cycle PWM Arduino
uno R3, semakin besar nilai duty cyclenya maka
kecepatan motor semakin cepat, untuk duty cycle
50% kecepatan putaran motor menggunakan
tachometer 340 Rpm dan sensor 324 Rpm
sedangkan, untuk duty cycle 100% kecepatan
putaran motor menggunakan tachometer 1296
Rpm dan sensor 1269 Rpm.
2. Arduino uno R3 dan rangkaian sensor yang
dilengkapi komponen led infrared dengan
phototransistor, dapat menampilkan hasil putaran
motor DC pada layar LCD.
3. Kecepatan putaran motor DC dipengaruhi oleh
tegangan output pada motor tersebut. untuk
tegangan 14 Volt diperoleh hasil pengukuran 340
Rpm menggunakan techometer dan 324 Rpm
menggunakan sensor, sedangkan untuk tegangan
24 Volt diperoleh hasil pengukuran 1295 Rpm
menggunakan techometer dan 1269 Rpm
menggunakan sensor.
4. Hasil penyimpangan rata-rata pengukuran
kecepatan motor DC menggunakan , tachometer
dan sensor adalah 2,44%.
REFERENSI
[1] Bishop, Owen, 2004, Dasar - dasar Elektronika. Penerbit PT.
Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
[2] Deddy S., 48 Jam Kupas Tuntas Mikrokontroler MCS51 &
AVR Tirtamihardja, 1996, Elektronika Digital, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
[3] L Khakim, Sunarno & Sugiyanto, Pembuatan Sistem
Pengaturan Putaran Motor Dc Menggunakan Kontrol
Proportional-IntegralDerivative (Pid) Dengan Memanfaatkan
Sensor Kmz51, Jurnal MIPA 35 (2): 130-139 (2012), ISSN :
0215-9945
[4] Qory Hidayati, Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan
Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8535, Jurnal Ilmiah
Politeknik (JIP), Vol 4, No 1 (2012)
[5] Radi Birdayansyah, Noer Sudjarwanto, Osea Zebua,
Pengendalian Kecepatan Motor DC Menggunakan Perintah
Suara Berbasis Mikrokontroler Arduino, Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Elektro, Volume 9, No. 2, Mei 2015
[6] Sumanto, Mesin Arus Searah. Jogjakarta: Penerbit ANDI
OFFSET, 1994
[7] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya.
Jakarta: Gramedia, 1988
41