Correlation of Sedimentation With Percent Cover Coral Reef in Lampung Bay
Correlation of Sedimentation With Percent Cover Coral Reef in Lampung Bay
Correlation of Sedimentation With Percent Cover Coral Reef in Lampung Bay
ABSTRACT
Sedimentation is able to obstruct the coral reef growth, moreover it can cause corals death. This
research was conducted in Lampung Bay. The objectives of this study is to observe efect of
sedimentation on coral reef in Lampung Bay. Ten stations were selected for the observation and
measurement. The measurement of sedimentation rate was conducted using sediments traps which is
applied in the station of coral reef observation for 20 days. The transect square with size 1 x 1 m2 was
used for the observation of coral reef . Regression analyses was applied to find their correlation
between sedimentation and coral reef. The results of this study showed that the rate of sedimentation
in all observation stations ranged from 3.09 - 44.29 mg cm-2 day-1. The effect can be categorized as
low to medium and medium to heavy. The condition of coral reef in Lampung Bay is classified in
damaged up to good. The percentage of coral cover in observation stations ranged between 8.75-
60.85%. The result of regression analysis showed that the sedimentation has negative impact of life
coral reef in Lampung Bay.
ABSTRAK
Sedimentasi dapat menghambat pertumbuhan terumbu karang bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penelitian ini telah dilakukan di perairan Teluk Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh sedimentasi terhadap terumbu karang di perairan Teluk Lampung. Sepuluh
stasiun dipilih untuk pengamatan dan pengukuran. Pengukuran laju sedimentasi menggunakan
alat sediment traps yang dipasang di stasiun pengamatan terumbu karang selama 20 hari. Pengamatan
kondisi terumbu karang menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1 x 1 m2. Korelasi antara
sedimentasi dengan terumbu karang dilakukan dengan metode analisis regresi. Hasil penelitian
menunjukkan laju sedimentasi di stasiun pengamatan berkisar antara 3,09-44,29 mg cm-2 day-1.
Dampak yang timbul termasuk dalam kategori kecil-sedang dan sedang-berat. Kondisi terumbu karang
di perairan Teluk Lampung masuk dalam kategori rusak hingga baik. Persentase tutupan karang di
stasiun pengamatan berkisar antara 8,75-60,85%. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa proses
sedimentasi memiliki pengaruh negatif terhadap kehidupan terumbu karang di Teluk Lampung.
dan pembukaan lahan daratan untuk karang di Teluk Lampung. Di sisi lain
pembangungan yang secara langsung mem- informasi ini sangat diperlukan sebagai dasar
berikan pemasukan sedimen yang terbawa evaluasi terhadap pengelolaan terumbu
oleh sungai ke perairan laut (Yulianda, karang di daerah Teluk Lampung.
2003). Efek dari sedimentasi dapat me- Penelitian ini dilakukan untuk me-
nyebabkan bioerosi pada karang oleh ngetahui hubungan dan pengaruh laju
berbagai organisme macroboring seperti sedimentasi terhadap komunitas terumbu
spons, cacing, bivalva (Mcdonald dan Perry, karang. Manfaat dari penelitian ini diharap-
2003). Hampir 70% kondisi terumbu karang kan dapat memberikan informasi mengenai
di Indonesia dalam kondisi rusak sampai pengaruh masukan sedimen terhadap
sangat rusak diakibatkan perbuatan manusia komunitas terumbu karang. Selanjutnya
dan faktor alam (COREMAP, 2001). seluruh informasi tersebut dapat dijadikan
Perairan Teluk Lampung mempunyai sebagai bahan masukan untuk mengkaji dan
ekosistem terumbu karang yang luas, mengevaluasi pengelolaan ekosistem
umumnya tipe terumbu karang di Teluk terumbu karang secara berkelanjutan di per-
Lampung adalah jenis fringing reefs (karang airan Teluk Lampung.
tepi). Menurut laporan dari Dinas Kelautan
Perikanan Lampung (2007), laju penurunan II. METODE PENELITIAN
tutupan terumbu karang di perairan Teluk
Lampung pada beberapa lokasi tertentu Penelitian ini dilakukan pada bulan
(yaitu di Pulau Tangkil, Pulau Tegal, Pulau Juli 2013 di perairan Teluk Lampung
Condong Darat, Pulau Kelagian, dan Pulau Provinsi Lampung. Pengamatan dilakukan
Puhawang) selama kurun waktu 8 (delapan) pada 10 titik stasiun dan setiap stasiun
tahun, mulai dari tahun 1998 hingga tahun memiliki 2 sub stasiun (Gambar 1). Untuk
2007 adalah 3% per tahun. Pada tahun 1998, menentukan titik stasiun terlebih dahulu
kondisi tutupan terumbu karang di Teluk dilakukan survei awal pengamatan langsung
Lampung ada dalam kategori baik (65,5%), dengan diving bertujuan untuk memperoleh
dan pada tahun 2007 tutupan karang di gambaran umum tentang sebaran karang
beberapa lokasi ini menurun menjadi yang tumbuh di perairan Teluk Lampung dan
kategori sedang (29%). kondisi fisik lingkungan yang menyangkut
Kerusakan dan penurunan tutupan sumber sedimen. Titik koordinat setiap
terumbu karang tersebut umumnya disebab- stasiun dapat dilihat pada Tabel 1.
kan oleh kegiatan pemboman dan pemutasan Laju sedimentasi diukur dengan alat
karang, penambangan karang, sedimentasi sediment trap. Tabung sediment trap yang
dan pembuangan jangkar kapal di pulau- digunakan adalah pipa PVC dengan ukuran
pulau kecil karena kurangnya pelampung diameter 5 cm dan tinggi 11,5 cm, pada
tambat (mooring buoy) dan dermaga. bagian atas memiliki sekat-sekat (baffles)
Diantara penyebab kerusakan tersebut, penutup. Tabung sediment trap dipasang
sedimentasi diyakini memberi pengaruh yang pada tiang besi berdiameter 12 mm pada
cukup nyata. Sedimentasi yang terjadi di ketinggian 20 cm dari dasar (Rifardi, 2008).
sekitar perairan Teluk Lampung berasal dari Sediment trap dipasang selama 20 hari.
sungai yang menerima run-off dari aktivitas Selanjutnya dihitung berat kering sedimen
penebangan hutan untuk pembukaan lahan (dalam mg) dengan menggunakan timbangan
pembangunan dan pembukaan pertambakan analitik. Perhitungan laju sedimentasi
(Dinas Kelautan Perikanan Lampung, 2007). dilakukan melalui persamaan berikut :
Hingga saat ini belum dilakukan penelitian
yang secara khusus mengkaji mengenai
pengaruh sedimentasi terhadap terumbu ....................................................(1)
50 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Barus et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 10, No. 1, April 2018 51
Keterkaitan Sedimentasi dengan Persen Tutupan Terumbu . . .
Posisi Geografis
St Nama Lokasi
Latitude Longitude
1 Hurun 05°31’247” 105°15’025”
2 Pandan (Keramba lama) 05°32’643” 105°24’50”
3 Muara S. Belakang BBPBL 05°31’733” 105°15’103”
4 Daerah RKC 05°32’064” 105°15’150”
5 Ringgung 05°33’208” 105°15’341”
6 Muara S Kebang Sidodadi 05°33’914” 105°14’827”
7 Bagian Luar Pulau Tegal 05°34’362” 105°16’827”
8 Pulau Maitem 05°35’06” 105°16’120”
9 Pulau Kelagian 05°37’107” 105°13’05”
10 Pulau Pahawang 05°39’640” 105°12’150”
Tabel 2. Sebaran persentase fraksi sedimen serta jenis sedimen pada masing masing stasiun.
Fraksi [%]
Stasiun Pasir Lumpur/Debu Liat Jenis Tekstur
Kasar Sedang Halus Kasar Halus
1 15,50 50,16 30,15 2,52 1,68 0,00 Pasir
2 8,72 37,24 49,72 2,59 1,73 0,00 Pasir
3 0,00 0,00 20,26 25,44 19,82 34,49 Lempung berlanau
4 9,56 55,70 32,10 1,58 1,05 0,00 Pasir
5 0,00 0,00 18,80 24,19 18,75 38,26 Lempung berlanau
6 20,13 58,95 19,00 1,15 0,77 0,00 Pasir
7 11,25 44,20 42,37 1,31 0,87 0,00 Pasir
8 10,17 40,85 44,26 2,75 1,97 0,00 Pasir
9 13,72 36,78 47,05 1,82 0,63 0,00 Pasir
10 9,46 42,18 44,48 1,98 1,73 0,00 Pasir
52 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Barus et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 10, No. 1, April 2018 53
Keterkaitan Sedimentasi dengan Persen Tutupan Terumbu . . .
Persentase Tutupan
Substrat Dasar
St 1 St.2 St.3 St.4 St.5 St.6 St.7 St.8 St.9 St.10
Hard Coral 36,06 35,72 21,12 39,35 22,12 8,75 33,46 35,47 60,85 45,74
Acropora 21,19 3,17 2,15 12,67 3,22 - 1,53 13,19 22,12 16,14
Coeloseris - - - - - 1,02 - - - -
Ctenactis - - - - - - - 0,12 0,09 -
Echinophora - - - 1,14 0,36 - - 1,26 2,77 3,21
Favia - 5,12 - - - 0,83 - - - -
Favites - 3,86 3,52 - - - - - -
Fungia 2,11 - - 3,28 3,54 0,86 2,85 0,67 4,51 0,44
Galaxea - - - - - - - 1,04 - -
Goniostrea - - 1,77 - - - - - - -
Laptoria - - 1,35 - - - - - - -
Leptoseris 1,89 1,85 - - - - 1,43 0,38 1,76 0,58
Lobophyllia - - - - - - - 0,59 - -
Merulina - - - 1,22 - - 3,67 - - -
Montastrea - - - - - - 6,22 - - -
Montipora 6,77 8,70 - 5,44 3,18 - - 5,78 7,55 4,22
Mussismilia - - - - - - - - - 6,31
Oxypora - - - 0,97 - - - - - -
Pachyseris 2,32 - - 2,95 - - - 4,27 5,84 -
Pavona - - 0,16 10,33 - - 3,34 - - -
Pectinia 0,43 - - - 7,93 - - - 0,94 1,05
Pocillopora - 2,31 - - - - - 0,56 1,50 1,70
Porites - 4,39 12,17 1,45 3,89 6,04 0,97 5,33 6,37 9,04
Turbilaria 1,35 6,32 - - - - 13,45 2,28 7,40 3,05
Dead Coral 24,87 25,87 40,64 25,89 38,96 48,24 28,60 16,24 15,65 14,50
DC - - - - - - - - - -
DCA 24,87 25,87 40,64 25,89 38,96 48,24 28,60 16,24 15,65 14,50
Algae 5,53 7,84 - 11,89 9,54 15,32 16,77 6,20 2,27 5,65
Assemblege Algae - - - - - - - - - -
Coralin Algae - 4,52 - 6,20 - - 6,27 - 1,04 -
Halimedae - - - - - - - - - -
Macro Algae - - - 5,69 9,54 15,32 10,50 5,17 1,22 2,67
Turf Algae 5,53 3,32 - - - - - 1,03 1,23 2,98
Other Fauna - 3,10 - 2,77 - - - 9,14 6,23 18,86
Soft Coral - 2,10 - 2,77 - - - 9,14 6,23 18,86
Sponge - - - - - - - - - -
Zoanthid - - - - - - - - - -
Other - 1,00 - - - - - - - -
Abiotic 33,54 23,47 38,24 20,10 29,38 27,96 21,17 32,95 15,00 15,25
Rubble 7,38 19,76 1,56 4,46 - - - 10,38 1,44 3,89
Sand 26,16 8,55 - 15,64 - - 15,56 22,57 13,56 11,36
Silt - - 36,68 - 29,38 27,96 6,61 - - -
54 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Barus et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 10, No. 1, April 2018 55
Keterkaitan Sedimentasi dengan Persen Tutupan Terumbu . . .
3.5. Laju Sedimentasi dengan Jumlah mendapat pengaruh aksi gelombang dan
Genus resuspensi sedimen umumnya karang ter-
Hasil analisis regresi didapatkan sebut memiliki bentuk masif. Bentuk
bahwa laju sedimentasi berpengaruh negatif ecomorph seperti masif memberikan keun-
terhadap jumlah genus terumbu karang yang tungan bagi karang untuk membersihkan diri
hidup pada satu stasiun. Semakin tinggi dari akumulasi sedimen dengan adanya arus.
sedimentasi, maka akan menyebabkan
semakin rendah jumlah genus terumbu IV. KESIMPULAN
karang. Keeratan hubungan dari dua variabel
tersebut dapat dilihat dari koefisien Hasil penelitian dapat disimpulkan
determinasi (R2). bahwa sedimentasi sangat mempengaruhi
kehidupan terumbu karang di Teluk
Lampung. Semakin tinggi laju sedimentasi
maka penutupan karang hidup akan menurun
(rendah). Kondisi terumbu karang di perairan
Teluk Lampung digolongkan ke dalam
kriteria rusak (buruk) hingga baik. Tiga
stasiun dalam kondisi buruk, enam stasiun
dalam kondisi sedang dan hanya satu stasiun
yang dalam kondisi baik.
56 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Barus et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 10, No. 1, April 2018 57