Dampak Pemutihan Karang Terhadap Ekosistem Terumbu Karang Pada Tahun 2010 Di Perairan Utara Aceh
Dampak Pemutihan Karang Terhadap Ekosistem Terumbu Karang Pada Tahun 2010 Di Perairan Utara Aceh
Dampak Pemutihan Karang Terhadap Ekosistem Terumbu Karang Pada Tahun 2010 Di Perairan Utara Aceh
Efin Muttaqin1, Mohammad Mukhlis Kamal2, Sigid Haryadi2, Shinta Pardede2, Sukmaraharja Tarigan3,
Stuart J Campbell3
1
Program Studi Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana
2
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
3
Wildlife Conservation Societies, Indonesian Program
Korespondensi : eponky@yahoo.com
ABSTRACT
A drastic increasing in Sea Surface Temperature (SST) was happened in Andaman Sea including in Aceh region from
April through end of May 2010. The recent escalations of SST have caused mass coral bleaching event in many places
in the world including northern Aceh water of Indonesia. Bleaching survey was conducted in Northern Aceh to
measure ecological impact of bleaching including bleaching index, coral cover and reef fish abundance. More than 35%
bleached coral were died, with tremendous mortality of susceptible genera such as Acropora and Pocillopora. Coral
bleaching has impact in declining coral cover in Northern Aceh significantly after coral bleaching and the evidence of
loss Acropora in some area. Coral bleaching also impact to coral fishes, where fishes abundance especially coralivorous
fishes has declining significantly betwen 2009 and 2011 also 2013. The 2010 bleaching event is one of the most severe
events reported for Indonesia including in Northern Aceh.
ABSTRAK
Bulan April-Mei 2010 Perairan Andaman termasuk perairan Aceh mengalami kenaikan suhu permukaan air laut yang
drastis. Kenaikan suhu permukaan air laut tersebut telah menyebabkan pemutihan karang di beberapa tempat di dunia,
termasuk perairan utara Aceh. Survei pemutihan karang telah dilakukan untuk mengukur dampak pemutihan karang
terhadap ekosistem terumbu karang yang meliputi, index pemutihan karang, tutupan karang keras dan kelimpahan
ikan karang. Hasil survey menunjukkan bahwa lebih dari 35% karang keras yang memutih mengalami kematian. Genera
karang yang mengalami tingkat kematian yang sangat besar adalah karang keras dari Genera Acropora dan Pocillopora.
Pemutihan karang yang disertai dengan tingkat kematian karang yang tinggi telah menyebabkan penurunan tutupan
karang keras di Perairan Utara Aceh secara signifikan bahkan di beberapa tempat tutupan karang dari Genera Acropora
mengalami kematian sebesar 100%. Selain berdampak kepada penurunan tutupan karang keras, pemutihan karang
pada tahun 2010 juga berdampak pada penurunan kelimpahan ikan karang terutama ikan karang pemakan polip karang
(Corallivore) yang mengalami penurunan kelimpahan secara signifikan antara tahun 2009 dengan 2011 dan 2013. Data
tersebut bisa disimpulkan bahwa, pemutihan karang pada tahun 2010 di Perairan Utara Aceh merupakan peristiwa yang
paling parah yang pernah dilaporkan di Indonesia khususnya di Utara Aceh.
16 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 Mei 2014: 15-21
ISSN 2087-4871
yang diletakkan pada daerah dangkal ikan ukuran < 10 cm. Untuk ikan karang
(2-3 m). 100 titik variabel substrat seperti < 10 cm, jumlah ikan dicatat pada satu sisi
karang keras dan alga dicatat setiap 50 transek (1 m x 50 m) kemudian diikuti oleh
cm. Perhitungan karang keras dicatat pencatatan pada sisi lainnya. Pendataan
berdasarkan bentuk pertumbuhan dan dilakukan pada kedalaman dangkal yaitu
genus/spesies. Substrat diklasifikasikan kedalaman 3 m.
dalam beberapa kategori: karang lunak,
fleshy algae, turf algae, red coralline algae, Analisis data
calcareous algae (halimeda), sponge dan pasir.
Analisis data dilakukan dengan
Pendataan kelimpahan ikan karang menggunakan proporsi dari genera karang
keras yang tercatat berdasarkan kategori
Data Kelimpahan ikan karang pemutihan karang (Marshall & Baird 2000).
dikumpulkan dengan menggunakan Analisis Anova satu arah digunakan untuk
metode Underwater Visual Census (UVC) menganalisis perbedaan tipe pengelolaan
(Hill & Wilkinson 2004). Parameter yang terhadap indek pemutihan karang.
akan diamati adalah kelimpahan ikan Perbedaan tutupan karang keras pada
target dalam satuan area terumbu karang. tahun 2009, 2011 dan 2013, kelimpahan
Kelimpahan ikan karang dicatat pada 3 x (5 ikan karang pada tahun 2009 dan 2013.
m x 50 m) belt transek untuk ikan ukuran
>10 m, dan pada 3 x (2m x 50 m) untuk
18 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 Mei 2014: 15-21
ISSN 2087-4871
spesies ikan karang (Garpe et al. 2006 vide penurunan tutupan karang keras adalah
Graham et al. 2007). Penuruan tutupan ikan Chaetodontidae yang mampu memakan
karang keras dalam skala yang luas cukup selain polip karang (facultative corallivore)
mempengaruhi semua ikan pemakan karang (Pratchett et al. 2006).
terutama ikan Chaetodontidae karena
preferensi makanannya polip karang. Ikan
Chaetodontidae yang dapat bertahan dari
Gambar 2. Proporsi pemutihan karang keras pada tahun 2010 dan 2011
Gambar 3. Tutupan karang keras pada tahun 2009, 2011 dan 2013
berdasarkan tipe pengeloaan
Gambar 4. Kelimpahan ikan karang pada tahun 2009, 2011 dan 2013
berdasarkan tipe pengelolaan
20 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 Mei 2014: 15-21
ISSN 2087-4871